Bagaimana Cara Menyampaikan Kritik Tanpa Menggunakan Pathetic Artinya?

2025-09-09 21:27:08 248

4 Answers

Lila
Lila
2025-09-10 15:59:02
Satu prinsip yang sering kubawa adalah memisahkan fakta dari opini. Dalam praktiknya aku tulis dulu hal-hal yang benar-benar dapat dibuktikan—tanggal, angka, atau potongan teks—lalu baru jelaskan pengaruhnya. Contohnya: 'Laporan ini melewati tenggat sehingga presentasi tidak sempat direvisi,' lalu tambahkan, 'Karena itu, kualitas presentasi turun.' Menyusun seperti ini membantu penerima kritik untuk fokus memperbaiki keadaan, bukan mempertahankan harga diri.

Aku juga suka mengajukan pertanyaan terbuka untuk mengajak diskusi, misalnya, 'Menurutmu bagian mana yang paling tricky untuk diselesaikan?' atau 'Ada kendala yang bikin ini terlambat?' Dengan begitu kritik berubah jadi dialog, bukan vonis. Kadang aku sertakan timeframe kecil: 'Kalau kita coba revisi dua hari, bisa nggak?' Batas waktu konkret ini membuat feedback jadi tindakan nyata tanpa menyudutkan orangnya. Penutupku biasanya berupa dorongan positif yang realistis, bukan pujian kosong.
Kevin
Kevin
2025-09-11 21:21:10
Ada satu cara yang selalu kupakai ketika harus memberi kritik agar tidak terkesan merendahkan atau memakai kata-kata seperti 'pathetic'. Pertama-tama aku mulai dengan menyebut fakta konkret: apa yang terjadi, kapan, dan bagaimana pengaruhnya. Contohnya, bukan bilang 'Kerjamu menyedihkan', aku lebih memilih, 'Aku lihat laporan itu terlambat tiga hari dan ada beberapa data yang belum lengkap, jadi klien kebingungan.' Kalimat ini fokus ke peristiwa, bukan menyudutkan identitas orangnya.

Selanjutnya aku pakai ungkapan perasaan dan kebutuhan: 'Aku khawatir kalau ini terus terjadi, pekerjaan tim bisa terganggu.' Dengan begitu kritik terasa sebagai upaya memperbaiki, bukan serangan. Biasanya aku juga menawarkan solusi konkret atau bertanya, 'Mau aku bantu cek formatnya dulu?' daripada sekadar mengeluh. Cara ini menumbuhkan rasa kolaborasi.

Terakhir, aku menaruh pujian spesifik bila ada hal yang baik. Bukan sandwic klise, melainkan pengakuan konkret: 'Bagus bahwa kamu cepat merespons email klien, itu membantu. Kalau kita perbaiki datanya, hasilnya bakal jauh lebih solid.' Intinya: fokus ke tindakan, bersikap empatik, dan tawarkan solusi — itu membuat kritik jauh lebih berguna dan nggak bikin orang tersinggung.
Ella
Ella
2025-09-14 04:38:36
Gue biasanya pakai bahasa yang sederhana dan langsung ke inti supaya kritik nggak terdengar drama atau memalukan. Cara paling ampuh: pakai 'aku' statement, contohnya, 'Aku merasa ada bagian ini yang bisa diperjelas,' bukan 'Kamu bikin berantakan.' Perbedaan kecil di awal kalimat itu ngecilin defensif orang lain.

Selain itu, gue usahakan memberi satu atau dua contoh spesifik supaya orang paham titik masalahnya tanpa perlu menebak. Setelah itu gue tawarin opsi perbaikan, bukan perintah: 'Mau kita coba format ulang seperti ini?' atau 'Kalau kamu setuju, aku bantu susun ulang paragraf kedua.' Menyodorkan solusi bikin suasana jadi timbal balik, bukan saling menjatuhkan. Akhiri dengan nada ramah, karena intinya kita pengin hasilnya lebih oke, bukan ngejek atau merendahkan.
Quinn
Quinn
2025-09-14 20:04:18
Poin cepat yang selalu aku pakai: hindari label. Kata-kata seperti 'pathetic' atau istilah menghina itu cuma bikin orang tutup telinga. Ganti dengan deskripsi perilaku dan konsekuensinya. Misalnya, alih-alih bilang 'Itu memalukan', bilang 'Bagian itu belum memenuhi standar yang diminta, jadi perlu diperbaiki.'

Selain itu, jaga nada dan timing. Kritik di depan umum biasanya memalukan; kalau perlu, sampaikan secara privat. Nada suara sebaiknya datar dan tenang, bukan sinis. Kalau kamu pengen lebih halus, mulai dengan apresiasi singkat lalu langsung ke masalah dan solusi praktis. Intinya: hormati orangnya, fokus ke solusi, dan bicara dari posisi ingin membantu — hasilnya kritik jadi lebih diterima dan produktif.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Chapters
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
66 Chapters
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
Area Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Namaku Tazkia Andriani. Aku adalah seorang wanita berusia 27 Tahun yang sudah menikah selama lima tahun dengan seorang lelaki bernama Regi Haidarzaim, dan belum dikaruniai seorang anak. Kehidupanku sempurna. Sesempurna sikap suamiku di hadapan orang lain. Hingga pada suatu hari, aku mendapati suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri yang bernama Sandra. "Bagaimana rasanya tidur dengan suamiku?" Tanyaku pada Sandra ketika kami tak sengaja bertemu di sebuah kafe. Wanita berpakaian seksi bernama Sandra itu tersenyum menyeringai. Memainkan untaian rambut panjangnya dengan jari telunjuk lalu berkata setengah mendesah, "nikmat..."
10
108 Chapters
Tanpa Restu
Tanpa Restu
Kamila adalah seorang gadis cantik yang menikah dengan laki-laki sederhana, tak terlalu tampan dan lebih tua darinya, dia bernama evan. Kamila menikah dengan kekasihnya Tanpa Restu dari orang tuanya. Awalnya semua berjalan baik, namun entah mengapa sikap evan berubah, siksaan demi siksaan di terima oleh Kamila. Kedudukannya sebagai perempuan merasa di rendahkan. HAPPY READING GUYS
Not enough ratings
38 Chapters
Tanpa Status
Tanpa Status
Nico Aditya, seorang pria polos yang diduakan kekasihnya dan berakhir perpisahan. Di waktu yang sama, ia diterima kerja di perusahan yang bergerak di bidang fashion sebagai salah satu karyawan tim kreatif bersama gadis cantik bernama Jessica Andini yang merupakan simpanan atasan mereka. Nico dan Jessica yang kerap bekerja dalam satu tim lama kelamaam hubungan mereka semakin dekat hingga tumbuh cinta di antara mereka. Namun, Jessica seorang gadis yang rumit, yang memiliki prinsip tak ingin terikat oleh suatu status hubungan sementara Nico menginginkan kejelasan dalam hubungan mereka. Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? ikuti terus update-an cerita ini.
10
24 Chapters
Malam Tanpa Noda
Malam Tanpa Noda
Kebahagiaan pernikahan Airi tidak bertahan lama. Hanya satu hari. Kehangatan suami lenyap tak berbekas ketika Faisal tidak menemukan bercak darah setelah malam pengantin mereka. Airi berusaha menjelaskan tetapi suaminya bergeming. Keadaan diperparah dengan Sang mertua yang terus menerus menjodohkan Faisal dengan Bella, seorang wanita yang menurut Sang mertua lebih cocok dengan anaknya. Pahit. Itu yang dirasakan Airi ketika Faisal pulang dengan memeluk madunya. Haruskah Airi bertahan dalam pernikahan yang sudah beku? Atau membebaskan diri dan mencari kebahagiaan di tempat lain?
9.5
278 Chapters

Related Questions

Berikan Contoh Kalimat Yang Menjelaskan Pathetic Artinya.

4 Answers2025-09-09 00:35:08
Istilah 'pathetic' sering muncul di film barat atau lirik lagu, dan aku suka menguraikannya lewat contoh nyata supaya maknanya nempel di kepala. Kalau dipakai untuk menggambarkan perasaan, 'pathetic' berarti sesuatu yang menyayat hati atau memancing belas kasihan. Contoh: "Anak itu duduk di bangku taman dengan jaket compang-camping, menatap jalan; pemandangannya benar-benar pathetic, membuat orang-orang yang lewat berhenti sejenak." Di sini 'pathetic' menunjukkan kondisi yang membuat orang lain merasa iba. Di sisi lain, 'pathetic' juga bisa menyiratkan hinaan—menggambarkan sesuatu yang sangat lemah atau tidak memuaskan sampai bikin jijik. Misal: "Upaya menyelesaikan tugasnya terkesan sembrono dan pathetic—benar-benar tidak layak disebut usaha." Perasaan yang ditimbulkan berbeda tergantung konteks; aku sering melihatnya dipakai untuk menyentuh nalar emosional atau menyindir kegagalan, dan itu yang bikin kata ini begitu multifungsi dalam percakapan.

Apakah Sinonim Pathetic Artinya Dalam Bahasa Indonesia Formal?

4 Answers2025-09-09 04:52:38
Mulai dari pengalaman ngobrol sama teman waktu ngebahas kata serapan, aku sering menyamakan 'pathetic' dengan nuansa bahasa Indonesia yang agak serius dan formal. Secara umum, sinonim formal yang pas untuk 'pathetic' kalau dimaknai sebagai 'menyedihkan' adalah 'memprihatinkan' atau 'menyedihkan' sendiri. Kedua kata ini sering dipakai di tulisan resmi, laporan, atau koran untuk menggambarkan situasi yang layak mendapat perhatian atau belas kasihan. Kalau konteksnya lebih mengarah ke arti 'pathetic' sebagai sesuatu yang memalukan atau merendahkan martabat, pilihan kata formalnya bisa 'memalukan', 'hina', atau 'merendahkan'. Perhatikan nuansa: 'memprihatinkan' cenderung netral dan objektif, sementara 'memalukan' membawa muatan penilaian moral. Secara ringkas, pilihlah 'memprihatinkan' atau 'menyedihkan' untuk konteks simpati/keprihatinan; pilih 'memalukan' atau 'hina' untuk konteks penghinaan atau rasa malu. Aku biasanya menyesuaikan kata dengan siapa pembaca yang ingin kusentuh—lebih lembut untuk audiens umum, lebih tegas untuk kritik formal.

Bagaimana Konteks Slang Saat Kata Pathetic Artinya Negatif?

4 Answers2025-09-09 01:58:12
Gue sering mikir gimana satu kata kecil bisa ngeremukkin suasana—'pathetic' itu contohnya. Dalam percakapan sehari-hari, ketika seseorang nyebut orang lain atau tindakan sebagai 'pathetic', hampir selalu ada nuansa merendahkan yang sengaja ditonjolkan. Biasanya konteks negatifnya muncul karena si pembicara mau nunjukin superioritas: bukan cuma bilang sesuatu itu kurang oke, tapi menyatakan bahwa itu layak mendapat hinaan. Tone suara, bahasa tubuh, atau penekanan kata diucapkan bakal ngefek besar; ngomong sambil ketawa sinis beda maknanya sama ngomong datar tanpa ekspresi. Di situasi grup, kata ini kadang dipakai buat nge-bully halus—misalnya saat orang gagal secara memalukan lalu teman bilang 'that's pathetic' sambil nge-share momen itu. Di sisi lain, ada juga varian yang lebih ringan, dipakai buat bercanda antarteman yang paham konteksnya; tapi tetap harus hati-hati karena bukan semua orang nangkepnya lucu. Intinya, kalau kamu denger 'pathetic' sebagai label, hampir pasti maksudnya negatif kecuali jelas-jelas dipakai sarkastik atau ironis. Buatku, lebih baik ganti kata yang lebih spesifik daripada sekadar melabeli seseorang dengan kata yang berat ini.

Apakah Padanan Kata Sopan Untuk Mengganti Pathetic Artinya?

4 Answers2025-09-09 21:11:19
Aku sering kebingungan waktu mau mengganti kata 'pathetic' supaya nggak terkesan kasar, dan akhirnya belajar memilih kata berdasarkan maksud yang mau disampaikan. Kalau maksudnya adalah 'pity' atau mengundang rasa kasihan, aku biasanya pakai kata-kata seperti 'menyedihkan', 'memprihatinkan', 'membuat iba', atau 'kasihan sekali'. Misalnya, daripada bilang "that performance was pathetic", lebih sopan bilang "penampilannya agak memprihatinkan" atau "sayangnya penampilannya kurang berkesan". Pilihan ini tetap memberi tahu bahwa ada kekurangan, tapi lebih empatik. Kalau maksudnya mengejek atau bilang sesuatu itu 'contemptible' tetapi ingin tetap sopan, aku prefer frasa seperti 'kurang mengesankan', 'terlihat kurang matang', 'cukup memalukan' (hati-hati karena ini masih agak kuat), atau 'tidak ideal'. Contohnya: "gaya komunikasi itu kurang mengesankan" terdengar lebih halus daripada langsung memanggilnya 'pathetic'. Intinya, pilih kata yang menonjolkan aspek objektif (kurang, tidak berhasil, memprihatinkan) daripada menempelkan label yang menghina — itu bikin percakapan lebih konstruktif dan tetap sopan. Aku biasanya pakai cara ini biar ngobrol tetap enak dan nggak bikin orang tersinggung.

Kata Pathetic Artinya Apa Dalam Konteks Percakapan Sehari-Hari?

3 Answers2025-09-09 13:23:50
Gue perhatiin kata 'pathetic' itu sering bikin bingung karena satu kata bisa ngegambarin dua nuansa yang sangat berbeda. Dalam obrolan sehari-hari, 'pathetic' paling umum dipakai buat nunjukin sesuatu atau seseorang yang 'menyedihkan' — entah karena kasihan (so sweet, poor thing) atau karena memalukan (so lame, what a joke). Bedanya tergantung intonasi dan konteks. Misal, kalau seseorang bilang "He looked pathetic," itu bisa berarti mereka merasa iba melihat orang itu; tapi kalau yang bilang itu sambil meledek, maksudnya adalah memandang rendah: "That’s pathetic" = "Konyol banget, memalukan." Intonasi datar dan konteks kelompok sering jadi petunjuk. Aku sering pakai kata ini waktu pengin nunjukin reaksi sinis terhadap sesuatu yang ketinggalan jaman atau usaha yang gagal total. Tapi hati-hati: dipakai sebelah mata, kata ini gampang nyakitin. Kalau mau lebih halus, bisa pakai 'kasihan' atau 'sayang sekali'; kalau mau lebih sinis tanpa terkesan kejam, 'lame' (yang sering diterjemahin jadi 'kurang greget') kadang lebih cocok. Jadi intinya, arti 'pathetic' bergeser antara empati dan ejekan. Kalau lo denger kata itu, coba rasakan nada bicaranya: apakah ada getar iba atau tawa meremehkan? Itu penentu maknanya. Aku sih sekarang selalu mikir dua kali sebelum nyolot pakai kata ini, karena dampaknya bisa bikin suasana berubah seketika.

Apakah Terjemahan Literal Cocok Untuk Pathetic Artinya Dalam Novel?

4 Answers2025-09-09 15:26:42
Aku sering kepikiran betapa licinnya kata 'pathetic' waktu diterjemahkan langsung ke bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, kata itu bisa bermakna 'menyedihkan, mengundang iba' tapi juga bisa sinis seperti 'memalukan' atau 'konyol'. Kalau diterjemahkan literal menjadi 'patetik' atau pun 'menyedihkan' tanpa memperhatikan konteks, nuansa emosi dan sikap narator gampang hilang. Dari sudut pandang estetika narasi, yang penting bukan hanya memilih padanan kata, melainkan juga menimbang register—apakah tokoh itu sedang merendahkan diri, memohon belas kasihan, atau malah diejek? Misalnya, sebuah kalimat yang asli bermaksud ironi, kalau diterjemahkan jadi 'menyedihkan' bisa jadi terdengar empatik bukannya sarkastik. Aku lebih suka menimbang kata-kata alternatif seperti 'memelas', 'memalukan', 'mendesak iba', atau bahkan merombak kalimat untuk mempertahankan efek emosional. Pilihan itu bergantung pada suara penulis, sudut pandang, dan pembaca yang dituju. Akhirnya aku biasanya memilih solusi yang mempertahankan perasaan yang ingin dibangkitkan oleh teks sumber, bukan terjemahan kata per kata. Itu terasa lebih adil pada karya dan pembaca, menurutku.

Asal Kata Dan Etimologi Pathetic Artinya Berasal Dari Mana?

4 Answers2025-09-09 00:15:14
Kadang kata kecil menyimpan sejarah panjang; 'pathetic' itu contohnya. Kalau ditarik ke asalnya, kata ini berakar dari bahasa Yunani: πάθος (pathos) yang berarti 'perasaan', 'penderitaan', atau 'pengalaman emosional'. Dari situ muncul bentuk sifatnya, παθητικός (pathētikós), yang kira-kira bermakna 'yang sanggup merasakan' atau 'yang menyentuh perasaan'. Bentuk-bentuk ini lalu masuk ke bahasa Latin dan Perancis pertengahan—biasanya lewat bentuk seperti 'patheticus' dalam Latin atau 'pathetique' dalam Old French—sebelum akhirnya masuk ke bahasa Inggris. Menariknya, makna kata itu sendiri bergeser. Di awal penggunaan Inggris (sekitar abad ke-16) 'pathetic' lebih sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa iba atau belas kasih, sesuai dengan kaitannya ke 'pathos' dalam retorika—Aristoteles di 'Rhetoric' ngomongin pathos sebagai cara memengaruhi emosi pendengar. Namun seiring waktu, terutama dalam bahasa percakapan modern, maknanya meluas jadi lebih merendahkan: bukan cuma "membangkitkan iba" tetapi juga "menyedihkan" atau 'konyol dan tidak kompeten'. Aku suka lihat evolusi itu karena nunjukin gimana nuansa emosional bisa berbalik arah tergantung konteks sosial. Jadi intinya: 'pathetic' berasal dari akar Yunani 'pathos', lewat bahasa Latin/Perancis, dan mengalami pergeseran makna dari 'menggerakkan perasaan' ke makna yang lebih negatif sekarang. Buatku, kata ini selalu jadi pengingat bahwa etimologi sering kasih perspektif tentang bagaimana emosi dan penilaian berubah seiring zaman.

Apa Perbedaan Arti Pitiful Dan Pathetic Artinya Di Bahasa Inggris?

4 Answers2025-09-09 21:26:05
Bisa jadi perbedaan antara 'pitiful' dan 'pathetic' terasa kecil kalau cuma diterjemahkan sebagai 'menyedihkan', tapi kalau kulihat dari nuansa dan tujuan penggunaannya, kedua kata itu punya warna emosi yang berbeda. Dalam percakapan biasa, 'pitiful' lebih sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang memancing rasa iba atau kasihan—misalnya anak anjing yang kedinginan atau usaha seseorang yang gagal meskipun niatnya baik. Kata ini bisa membawa simpati, dan kadang malah menunjukkan empati dari pembicara. Sebaliknya, 'pathetic' biasanya membawa nada mengejek atau meremehkan. Kalau seseorang bilang "that's pathetic" di percakapan, itu hampir pasti bermaksud menghina atau menyatakan bahwa sesuatu sangat memalukan atau tak layak. Jadi meski kedua kata itu bisa diterjemahkan mirip, konteks emosionalnya bertolak belakang: satu mengundang kehangatan, satu memancarkan dingin dan cemoohan. Aku sering pakai contoh sederhana di obrolan supaya orang paham: melihat skor permainan tim kecil yang berjuang, aku mungkin bilang "that was pitiful" untuk tunjukkan prihatin; tapi kalau lawan main curang dan takut menghadapi lawan, aku bakal bilang "that's pathetic" untuk mengejek. Intinya, kalau mau terdengar empatik dan lembut pilih 'pitiful'; kalau mau mengekspresikan rasa jijik atau mengkritik dengan tajam, pakai 'pathetic'. Aku lebih suka pakai 'pitiful' saat ingin menjaga perasaan orang lain, karena bahasa itu juga mencerminkan seberapa peduli kita pada lawan bicara.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status