Bagaimana Menerjemahkan Second Chance Artinya Ke Subtitle?

2025-10-12 02:23:13 199

4 Answers

Juliana
Juliana
2025-10-14 21:02:56
Suara karakter dan situasi adegan sering jadi penentu apakah aku pakai 'kesempatan kedua' atau variasi lain. Untuk subtitle aku selalu mikir: siapa yang bicara? Formal atau slang? Kalau seorang tokoh tua memberi nasihat, 'kesempatan kedua' terdengar tepat dan hormat. Kalau pacar yang merengek, 'kasih aku kesempatan lagi' terasa lebih manusiawi.

Praktik lain yang kusukai adalah mencocokkan panjang teks dengan durasi bicara—jangan sampai satu frasa panjang mengganggu tempo adegan. Contoh: "You have a second chance" bisa menjadi "Kamu dapat kesempatan kedua" atau yang lebih ringkas "Kamu dapat peluang kedua". Untuk bentuk kata kerja seperti 'give someone a second chance', terjemahanku biasanya 'memberi kesempatan kedua' atau 'memberi peluang kedua', tergantung seberapa baku nada yang dibutuhkan. Secara umum, pilih versi yang paling natural bagi penonton target dan konsisten sepanjang terjemahan.
Carter
Carter
2025-10-15 02:33:37
Kalimat singkat: defaultku untuk 'second chance' adalah 'kesempatan kedua'. Itu jelas, singkat, dan dipahami oleh mayoritas penonton.

Kalau butuh bahasa yang lebih kasual, aku pilih 'kesempatan lagi' atau 'kasih aku kesempatan lagi' untuk dialog langsung. Hindari terjemahan literal yang panjang karena subtitle harus cepat dibaca. Untuk bentuk pasif atau sebagai objek, contoh: 'He got a second chance' jadi 'Dia mendapat kesempatan kedua' atau lebih ringkas 'Dia dapat peluang kedua'. Konsistensi penting—jika di satu adegan pakai 'peluang kedua', usahakan pakai istilah serupa di adegan lain untuk menghindari kebingungan. Pilih kata sesuai mood, tempo, dan audiens, maka terjemahan akan terasa pas dan natural di layar.
Reese
Reese
2025-10-17 15:12:16
Di dunia subtitle, frasa 'second chance' sering bikin dilematis karena artinya bisa berbeda tergantung konteks dan emosi yang ingin disampaikan.

Biasanya terjemahan paling netral dan aman adalah 'kesempatan kedua' — itu cocok untuk banyak situasi seperti film drama, dialog serius, atau ketika pembicara bicara soal kesempatan hidup yang kedua. Kalau konteksnya lebih santai atau percakapan sehari-hari, aku sering pakai 'kesempatan lagi' atau 'peluang kedua' supaya terdengar lebih natural. Untuk kalimat imperatif, misalnya "Give me a second chance", versi ringkas yang tetap kuat adalah "Kasih aku kesempatan kedua" atau lebih natural lagi "Kasih aku kesempatan lagi".

Selain memilih istilah, di subtitle penting menjaga panjang baris dan ritme baca: hindari terjemahan bertele-tele seperti "kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya" jika bisa dipadatkan. Kalau judul asli film atau episode memang 'Second Chance', aku akan terjemahkan jadi 'Kesempatan Kedua' kalau konteks lokal relevan, atau biarkan bahasa Inggris kalau terasa lebih ikonik. Intinya, sesuaikan pilihan kata dengan emosi, tempo dialog, dan audiens agar terasa jujur di layar.
Mckenna
Mckenna
2025-10-17 17:24:02
Buat adegan percintaan atau tembak-menembak emosi, aku suka bermain dengan nada ketika menerjemahkan 'second chance'. Kalau momen emosional, 'kesempatan kedua' terasa dramatis, sedangkan 'peluang kedua' punya nuansa agak netral dan sedikit formal. Untuk scene lucu, kadang aku pakai 'kesempatan lagi' supaya lebih ringan.

Contoh-contoh singkat yang pernah kucoba: "I want a second chance" menjadi "Aku mau kesempatan kedua" (lebih dramatis) atau "Beri aku satu kesempatan lagi" (lebih memohon). Untuk subtitle, kata-kata harus pendek tapi punya muatan emosional, jadi kadang aku memotong keterangan tambahan dan fokus ke kata inti: 'kesempatan' + modifier ('kedua' atau 'lagi'). Jika judul episode memakai 'Second Chance', biasanya kuterjemahkan ke 'Kesempatan Kedua' untuk audiens lokal, kecuali ada alasan kuat mempertahankan bahasa Inggris. Pilihannya seringkali soal feeling di lapangan, bukan aturan kaku.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Chapters
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
81 Chapters
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Kami sudah menikah selama lima tahun. Suamiku, Derrick, pergi dinas selama setengah tahun, lalu membawa pulang cinta pertamanya, Syifa. Syifa sudah hamil lebih dari tiga bulan dan Derrick bilang hidupnya tidak mudah, jadi akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Aku menolak, tetapi Derrick malah memintaku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Nada bicaranya penuh rasa jijik, seolah-olah dia lupa vila ini adalah bagian dari mas kawinku. Selama ini, mereka sekeluarga menggunakan uangku. Kali ini, aku memutuskan untuk menghentikan semua sokongan hidup itu. Sambil tersenyum, aku menelepon asisten. "Segera buatkan aku surat perjanjian cerai. Seorang menantu pecundang saja berani terang-terangan membawa selingkuhan pulang ke rumah."
27 Chapters
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
Area Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Namaku Tazkia Andriani. Aku adalah seorang wanita berusia 27 Tahun yang sudah menikah selama lima tahun dengan seorang lelaki bernama Regi Haidarzaim, dan belum dikaruniai seorang anak. Kehidupanku sempurna. Sesempurna sikap suamiku di hadapan orang lain. Hingga pada suatu hari, aku mendapati suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri yang bernama Sandra. "Bagaimana rasanya tidur dengan suamiku?" Tanyaku pada Sandra ketika kami tak sengaja bertemu di sebuah kafe. Wanita berpakaian seksi bernama Sandra itu tersenyum menyeringai. Memainkan untaian rambut panjangnya dengan jari telunjuk lalu berkata setengah mendesah, "nikmat..."
10
108 Chapters
Diantar Ke Rumahku
Diantar Ke Rumahku
Cinta seringkali datang, dalam bentuk yang begitu sederhana. Tanpa disadari, begitu saja tiba-tiba memasuki hati. Tak tertolak oleh Sondang, salah satu tokoh dalam kisah ini. Sebuah kisah yang manis, tapi juga sedih.
10
72 Chapters
Desember Ke-30
Desember Ke-30
"Diameternya masih tidak terlalu besar, tapi dari letaknya bisa saja mengganggu fungsi kelenjar pineal-mu. Aku belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut, kamu masih perlu melakukan biopsy untuk memastikan jenis tumor dan stadiumnya. Bagaimana? Mau segera aku buatkan jadwalnya?”usul Dokter Acha. Aku terdiam sebentar, mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginanku, aku sedikit gugup, takut dia akan menolaknya. Saya ingin jalan-jalan dulu, Dok. Saya tidak menolak saran Dokter untuk melakukan biopsi, saya hanya ingin menundanya sedikit. Saya ingin pergi ke beberapa tempat sebelum saya melakukan pengobatan,”ungkapku. *** "Jadilah egois sesekali, Kana. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan selagi itu memungkinkan. Aku akan selalu mendukungmu.” Kana memiliki orang-orang yang mendukungnya untuk sembuh, tetapi api semangat dalam diri Kana makin meredup. Pada batas akhir kemampuan Kana melawan penyakit dalam otaknya, Kana hanya berharap memiliki kesempatan bertemu dengan Desember ketiga puluhnya.
10
40 Chapters

Related Questions

Kata Second Chance Artinya Apa Dalam Konteks Hubungan?

4 Answers2025-10-12 21:46:25
Gue selalu kepikiran gimana kata 'second chance' bisa terasa berat sekaligus menggiurkan dalam hubungan. Dalam bahasa sederhana, itu berarti memberikan kesempatan lagi kepada pasangan setelah mereka melakukan kesalahan—bisa selingkuh, kebohongan, atau janji yang dilanggar. Tapi di balik kata itu ada banyak lapisan: penyesalan yang tulus, perubahan nyata, dan juga kesiapan kita sendiri untuk percaya lagi. Di pengalaman gue, menerima kesempatan kedua bukan soal amnesia atas apa yang terjadi, melainkan proses rebuilding: komunikasi yang jujur, batasan yang jelas, dan bukti konsisten dari perilaku baru. Kalau cuma kata-kata tanpa tindakan, itu bukan kesempatan kedua yang sehat, melainkan pengulangan luka. Ada juga sisi berbeda: kadang kita memberi second chance pada diri sendiri, untuk belajar memaafkan tanpa harus balik lagi ke hubungan yang merusak. Pada akhirnya, keputusan itu personal—perlu keseimbangan antara kasih sayang dan martabat. Selalu pelajari pola, lihat apakah ada usaha nyata, dan utamakan kesehatan mentalmu; aku sendiri memilih berdasarkan apakah aku masih bisa merasa aman dan dihormati, bukan sekadar ingin mempertahankan cerita romantis semata.

Istilah Second Chance Artinya Apa Di Dunia Hiburan?

4 Answers2025-10-12 01:58:44
Gila, istilah 'second chance' itu sebenarnya kaya kata serbaguna di dunia hiburan — bilangnya simpel, tapi maknanya bisa melebar ke banyak hal. Untuk penonton, 'second chance' biasanya berarti memberi kesempatan lagi pada sebuah karya atau karakter yang gagal di awal: contoh klasiknya adalah serial yang dibatalkan lalu hidup kembali karena fans beringas atau platform baru tertarik. Ada juga versi kreatifnya, seperti reboot atau revival yang merombak konsep lama biar relevan lagi. Kadang itu soal kesempatan kedua untuk aktor atau kreatornya sendiri: karier yang sempat anjlok bisa bangkit lagi lewat peran baru, proyek independen, atau dukungan publik. Di sisi bisnis, 'second chance' bisa dimotivasi oleh nostalgia, data streaming yang nunjukin ada audiens yang cukup, atau peluang lisensi yang kembali ke pemilik aslinya. Intinya, istilah itu bukan cuma tentang memberi maaf — tapi tentang peluang komersial dan emosional untuk memperbaiki, mengulang, atau bahkan mengkreasi ulang sesuatu yang masih punya nilai. Aku selalu suka momen-momen comeback kayak gitu karena sering muncul kejutan kreatif yang bikin penonton merasa ikut menang.

Contoh Kalimat Yang Menampilkan Second Chance Artinya Bagaimana?

4 Answers2025-10-12 07:42:05
Ada momen dalam cerita yang bikin aku mikir ulang soal 'kesempatan kedua'—bukan sekadar peluang lagi, tapi soal kepercayaan yang harus dibangun ulang. Contohnya dalam konteks percintaan: "Setelah bersikap egois dan menyakiti hati pasangannya, Rina diberi kesempatan kedua; kali ini dia harus membuktikan perubahan lewat tindakan, bukan janji." Atau dalam dunia kerja: "Perusahaan memberi Andi kesempatan kedua untuk memimpin proyek setelah evaluasi, dengan syarat ada bimbingan dan target yang jelas." Kalimat-kalimat ini menekankan bahwa kesempatan kedua sering datang bersamaan dengan syarat, batasan, dan risiko. Dalam percakapan santai aku suka pakai kalimat sederhana: "Kasih dia kesempatan kedua, tapi tetap jaga batasmu." Itu menegaskan bahwa memberi peluang bukan berarti lupa, melainkan memberi ruang untuk perbaikan sambil menjaga diri sendiri. Intinya, 'second chance' sering berarti kombinasi antara pengampunan dan kewaspadaan—sesuatu yang aku hargai ketika cerita favoritku menampilkan karakter yang tumbuh lewat kegagalan, bukan cuma dipaafkan begitu saja.

Apakah Second Chance Artinya Sama Dengan Peluang Kedua?

4 Answers2025-10-12 04:38:37
Garis besarannya, aku selalu menganggap 'second chance' itu adalah peluang untuk mencoba lagi, tapi kenyataannya ada lapisan makna yang lebih dalam. Di percakapan sehari-hari, 'second chance' memang sering diterjemahkan sebagai 'peluang kedua' atau 'kesempatan kedua' — intinya sama: diberi kesempatan lagi setelah melakukan kesalahan atau gagal. Namun nuansa emosionalnya bisa berbeda. Di bahasa Inggris, frasa ini kerap membawa unsur pengampunan, penebusan, atau restart; sementara di Indonesia kata 'peluang' kadang terasa lebih netral dan bisa dipakai dalam konteks yang lebih formal, misalnya peluang bisnis. Contoh gampang: kalau tokoh di serial favorit kita dapat 'second chance' setelah jatuh, itu bukan sekadar kesempatan ulang tapi momen pertobatan dan pembuktian diri. Jadi singkatnya, sering sama secara makna dasar, tapi konteks dan nuansa bisa bikin terjemahan 'peluang kedua' terasa agak datar dibandingkan arti emosional aslinya. Aku suka momen second chance di cerita karena selalu ada ruang buat perubahan dan drama manusia yang nyata.

Dalam Film, Second Chance Artinya Apa Untuk Plot Karakter?

4 Answers2025-10-12 19:37:40
Garis cerita tentang kesempatan kedua selalu membuat hatiku terpaut — ada sesuatu tentang orang yang jatuh dan diberi waktu lagi yang benar-benar dramatis. Bukan cuma soal menebus kesalahan; kesempatan kedua sering menjadi cermin bagi karakter itu sendiri. Dalam banyak cerita yang kusukai, momen ini menguji apakah perubahan itu tulus atau sekadar insting bertahan hidup. Aku ingat bagaimana 'Tokyo Revengers' dan bahkan versi lebih klasik seperti 'Les Misérables' menggunakan kesempatan kedua untuk membuka lapisan baru dari karakter: bukan cuma penyesalan, tapi juga konsekuensi sosial dan psikologis. Dalam plot, kesempatan kedua bisa menaikkan taruhan emosional — penonton tidak hanya menyaksikan konflik eksternal, tapi juga konflik batin yang intens. Jika ditulis baik, itu bisa mengubah simpati jadi keterikatan yang mendalam. Di sisi lain, ada juga kisah yang membuat kesempatan kedua terasa hambar karena kehilangan dampak real—misalnya ketika semua masalah hilang tanpa proses yang meyakinkan. Bagiku, yang paling memuaskan adalah ketika kesempatan kedua membuat karakter menghadapi akibat lama dan membangun kepercayaan perlahan, bukan dikasihkan begitu saja. Itu terasa lebih manusiawi, lebih mencubit hati, dan lebih realistis. Akhirnya, kesempatan kedua bukan hadiah — itu ujian, dan aku selalu lebih suka menonton bagaimana karakter memilih untuk lulus atau gagal dalam ujian itu.

Frasa Second Chance Artinya Bagaimana Dalam Percakapan Sehari-Hari?

4 Answers2025-10-12 07:50:06
Ngomongin 'second chance' selalu bikin aku senyum tipis karena kata itu sederhana tapi berat maknanya. Buat aku, dalam percakapan sehari-hari 'second chance' biasanya dipakai saat seseorang minta kesempatan lagi setelah melakukan kesalahan — entah itu minta maaf karena terlambat terus, nge-spill rahasia, atau nge-restart hubungan yang sempat putus. Kadang orang pakai istilah ini tanpa teori besar: misalnya teman bilang, "Kasih aku second chance, aku bakal berubah," dan yang lain bisa merespon setengah bercanda, setengah serius. Di situ ada nuansa percaya, ragu, dan uji batas. Aku sering ngerasa kata itu juga mengandung nilai praktis: dia nggak cuma soal memohon, tapi soal bukti. Kalau memang mau kesempatan itu, biasanya orang yang minta harus nunjukkin usaha nyata, bukan sekadar janji. Secara pribadi, aku lebih percaya pada second chance yang disertai tindakan kecil sehari-hari—bukan drama besar. Kalau cuma kata-kata manis, ya cepat pudar. Tapi kalau ada komitmen konsisten, itu yang bikin kesempatan kedua benar-benar berarti.

Di Novel, Second Chance Artinya Bagaimana Bagi Alur Cerita?

4 Answers2025-10-12 15:24:57
Ada sesuatu tentang 'second chance' yang selalu bikin aku meleleh: rasanya semua kemungkinan kembali terbuka, tapi bukan cuma soal mengulang momen yang sama. Dalam banyak novel, second chance bisa muncul sebagai reset literal — misalnya perjalanan waktu atau reinkarnasi — atau sebagai kesempatan emosional untuk memperbaiki hubungan, membuat penyesalan menjadi bahan bakar perubahan. Aku suka bagaimana penulis memakai momen kedua ini untuk mengeksplorasi tema besar: apakah seseorang benar-benar berubah kalau diberi kesempatan ulang? Kalau cerita memberimu kebebasan penuh tanpa konsekuensi, second chance terasa dangkal; tapi kalau ada harga yang harus dibayar, konflik batin jadi jauh lebih menarik. Contohnya, tokoh yang kembali tapi masih membawa trauma lama — itu bukan sekadar replay, melainkan ujian pada kematangan karakter. Di pandanganku, yang membuat second chance berkesan adalah keseimbangan antara harapan dan keraguan. Aku ingin melihat proses, bukan cuma ending manis. Biarpun suka melihat tokoh menebus kesalahan, aku lebih terpikat saat cerita menunjukkan bahwa kesempatan kedua itu bukan tiket gratis, melainkan panggilan untuk bertanggung jawab. Itu yang bikin novel tetap nempel di kepala setelah halaman terakhir ditutup.

Siapa Yang Biasanya Menerima Second Chance Artinya Dalam Drama Korea?

4 Answers2025-10-12 09:14:59
Gak jarang aku kebawa perasaan pas nonton drama Korea yang ngasih second chance, karena adegannya selalu kena banget di hati. Di sudut pandangku yang masih muda dan agak romantis, yang paling sering menerima kesempatan kedua biasanya tokoh utama—seringnya satu atau dua orang yang punya luka masa lalu atau kesalahan besar. Penonton diajak ikut merasakan proses penyesalan, pembelajaran, lalu pengampunan. Contohnya di beberapa serial, karakter pria yang sombong berubah jadi perhatian setelah melewati titik balik; atau karakter wanita yang tersakiti kembali membangun dirinya dan akhirnya diberi ruang untuk memperbaiki hubungan. Kadang second chance juga diberikan ke tokoh antagonis yang menunjukkan tanda-tanda penyesalan nyata; bukan sekadar perubahan dramatis, tapi ada usaha konkret untuk menebus. Itu yang buat aku baper: bukan cuma kata-kata, tapi tindakan yang konsisten. Kalau ditulis dengan bijak, momen itu bikin kita percaya kalau manusia memang bisa berubah, dan filmnya jadi terasa hangat. Aku suka yang begini karena selalu ngasih rasa optimis kecil sebelum tidur.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status