Bagaimana Penulis Menjelaskan Klise Artinya Kepada Editor?

2025-09-07 00:14:20 295

4 Answers

Hannah
Hannah
2025-09-10 12:34:40
Kalau aku berbicara cepat ke editor, aku pakai checklist praktis: sebutkan baris atau adegan yang terasa klise, jelaskan efek negatifnya, tunjukkan satu contoh rewrite, dan beri alasan emosional mengapa perubahan perlu. Aku juga menekankan solusi sederhana: tambahkan detail sensorik, perjelas motif, atau balik ekspektasi. Kadang klise cuma butuh satu sentuhan konkret untuk jadi segar lagi.

Nadaku biasanya santai tapi tegas—aku ingin hasilnya konkret dan bisa diuji di lapangan. Akhirnya aku selalu mengingatkan: klise bukan musuh yang harus dibasmi otomatis; ia alat yang harus dipakai dengan bijak. Aku tutup dengan catatan personal, bahwa melihat naskah berubah sedikit saja bisa bikin aku semangat lagi.
Xander
Xander
2025-09-10 16:20:23
Sekarang aku cenderung menjelaskan klise dengan pendekatan historis dan psikologis: kenapa tafsiran atau formula itu muncul berulang-ulang? Banyak klise lahir dari struktur naratif yang efektif—seperti 'The Hero's Journey'—yang bekerja karena resonansi psikologis. Namun ketika pola itu dipakai tanpa adaptasi atau detail, ia kehilangan daya dan terasa basi. Jadi kepada editor, aku jelaskan kapan elemen yang mirip klise masih boleh dipertahankan: ketika ada sudut pandang baru, konteks yang memperkaya, atau permainan bahasa yang segar.

Strategi edit yang kubawa biasanya: 1) perjelas motivasi karakter sehingga tindakan tidak sekadar mengikuti trope; 2) tambahkan konkretitas: detail kecil yang membuat adegan terasa unik; 3) subvert atau complicate ekspektasi—beri konsekuensi yang tak terduga. Aku sering menulis contoh paragraf pendek untuk menunjukkan perbedaan antara versi klise dan versi yang diperbaiki, sehingga editor melihat efek emosionalnya langsung. Di penutup, aku berharap bisa membantu cerita menemukan suaranya sendiri tanpa menanggalkan elemen yang memang berfungsi.
Gavin
Gavin
2025-09-11 11:37:23
Pertama-tama, aku akan bicara singkat dan to the point: jelaskan apa yang dimaksud dengan klise dalam konteks naskah itu—apakah itu dialog, konflik, atau bayangan karakter. Lalu aku kasih contoh konkret dari naskah: kutip kalimat atau adegan, dan jelaskan kenapa terasa klise (misal: terlalu generik, kurang spesifik, atau memprediksi reaksi pembaca). Setelah itu aku ajukan beberapa opsi perbaikan; bukan sekadar kritik, tapi contoh rewrite. Misalnya, jika dialog cinta terasa klise, tawarkan versi yang lebih spesifik dengan indera: suara, bau, atau kebiasaan aneh karakter yang menambah warna.

Aku juga sering menambahkan catatan tentang tujuan emosional adegan: apa yang harus dirasakan pembaca? Kalau tujuan itu tetap tercapai, kadang kita biarkan elemen yang hampir-klise, tapi kalau tidak, kita harus mengganti. Nadaku biasanya ramah dan kolaboratif, karena editor pasti ingin hasil terbaik, bukan cuma kritik kosong. Aku selalu akhiri dengan kesiapan untuk membantu menguji alternatif versi adegan.
Hannah
Hannah
2025-09-13 16:20:40
Kadang aku suka membayangkan klise itu sebagai lagu yang sering diputar sampai kehilangan melodi—masih familiar tapi bikin bosan. Kalau harus menjelaskan ke editor, aku mulai dengan definisi sederhana: klise adalah gagasan, dialog, atau situasi yang dipakai berulang-ulang sampai terasa hambar dan prediktif. Aku pakai analogi sehari-hari supaya enggak terdengar menggurui: bayangkan adegan hujan dengan pelukan di akhir—itu bukan masalah kalau ada alasan emosional yang kuat, tapi jadi klise kalau cuma dipakai karena mudah.

Langkah praktis yang kubilang ke editor biasanya begini: tunjukkan contoh spesifik—kutip satu atau dua baris yang terasa klise—lalu jelaskan dampaknya ke pembaca, misalnya "mengurangi ketegangan" atau "membuat karakter kehilangan keunikan." Setelah itu, aku selalu tawarkan alternatif konkret: ubah motivasi, tambahkan detail unik, atau subvert ekspektasi. Contohnya, daripada penjahat yang tertawa sambil berkata "Kau tidak bisa menghentikanku", usulkan tindakan yang lebih spesifik dan mengejutkan, seperti penjahat menutup telepon dengan tenang sambil menyalakan sesuatu yang tak terduga.

Di akhir, aku sarankan tetap fleksibel: beberapa klise bisa bekerja kalau ditulis dengan perasaan yang jujur atau di-ironize. Aku biasanya akhiri obrolan dengan editor dengan nada kolaboratif—bukan memutuskan, tapi mencoba bersama agar cerita tetap segar.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Chapters
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
65 Chapters
MY SEXY EDITOR
MY SEXY EDITOR
Editor yang satu ini, lebih killer dari dosen pembimbing. Bahkan, dosen killer bisa dibilang kamu dianggap sayur kangkung. Editor yang satu ini, melihatmu seperti steak juicy yang siap ia lahap. Si perfectionist yang menuntut segala kesempurnaan, editor rese yang membuatmu menyerah dan tak ingin meneruskan cita-cita yang terpendam. Editor galak yang menyuruh Ilene menulis cerita erotis. Dan membayangkan dirinya, membuat Ilene mengkhayal aneh. Ngomong-ngomong, siapa dalang di balik layar tersebut? Takdir mempertemukan keduanya di balik layar. Bagaimana jika takdir menuntut keduanya untuk bertemu secara langsung?
9.9
46 Chapters
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Kami sudah menikah selama lima tahun. Suamiku, Derrick, pergi dinas selama setengah tahun, lalu membawa pulang cinta pertamanya, Syifa. Syifa sudah hamil lebih dari tiga bulan dan Derrick bilang hidupnya tidak mudah, jadi akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Aku menolak, tetapi Derrick malah memintaku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Nada bicaranya penuh rasa jijik, seolah-olah dia lupa vila ini adalah bagian dari mas kawinku. Selama ini, mereka sekeluarga menggunakan uangku. Kali ini, aku memutuskan untuk menghentikan semua sokongan hidup itu. Sambil tersenyum, aku menelepon asisten. "Segera buatkan aku surat perjanjian cerai. Seorang menantu pecundang saja berani terang-terangan membawa selingkuhan pulang ke rumah."
27 Chapters
Editor Dingin Bikin Bucin
Editor Dingin Bikin Bucin
Isabella yang merupakan seorang penulis novel thriller mendapati dirinya terjebak dalam pusaran intrik yang merenggut kedamaian hidupnya. Setelah dikhianati oleh orang-orang terdekatnya, Isabella tidak bisa mempercayai orang lain lagi. Hingga akhirnya dia menyadari jika Nathaniel— adalah pengecualian. Pria yang terlihat dingin itu memiliki hati yang tulus bak gula kapas. Di tengah usahanya mendapatkan hati Nathaniel, pria yang ia cintai justru menjadi target serangan dari mantan pacarnya. Isabella dilema, haruskah dia memilih antara tetap bersama Nathaniel? Atau kembali pada mantan pacarnya, demi menjaga keamanan Nathaniel?
Not enough ratings
139 Chapters
Penulis Cantik Mantan Napi
Penulis Cantik Mantan Napi
Ariel merupakan penulis web novel populer dengan nama pena Sunshine. Walaupun ia terkenal di internet, pada kenyataannya ia hanyalah pengangguran yang telah ditolak puluhan kali saat wawancara kerja karena rekam jejak masa lalunya. Enam tahun lalu, Ariel pernah dipenjara karena suatu kejahatan yang tidak pernah ia lakukan dan dibebaskan empat tahun kemudian setelah diputuskan tidak bersalah. Meski begitu, stereotipe sebagai mantan napi terlanjur melekat padanya yang membuatnya kesulitan dalam banyak hal. Sementara itu, Gala adalah seorang produser muda yang sukses. Terlahir sebagai tuan muda membuatnya tidak kesulitan dalam membangun karier. Walau di permukaan ia terlihat tidak kekurangan apapun, sebenarnya ia juga hanyalah pribadi yang tidak sempurna. Mereka dipertemukan dalam sebuah proyek sebagai produser dan penulis. Dari dua orang asing yang tidak berhubungan menjadi belahan jiwa satu sama lain, kisah mereka tidak sesederhana sinopsis drama.
10
21 Chapters

Related Questions

Bagaimana Kritikus Membedakan Klise Artinya Dan Stereotip?

4 Answers2025-09-07 03:26:32
Garis tipis antara klise dan stereotip sering bikin perdebatan seru di forum — aku suka banget melacaknya karena itu mengajarkan cara membaca cerita lebih jeli. Untukku, klise adalah alat naratif yang terasa familier karena berakar dari pengalaman kolektif: misalnya tokoh pahlawan yang memulai perjalanan penuh keraguan, atau mentor bijak yang membantu sang protagonis menemukan jalan. Klise jadi bermakna kalau penulis memberinya konteks, kedalaman emosional, atau twist yang membuatnya relevan lagi. Sementara itu, stereotip biasanya mereduksi seseorang ke label sempit berdasarkan ras, gender, kelas, atau orientasi. Kritikus yang paham akan tanya: apakah karakter itu punya motivasi pribadi yang spesifik, konflik internal, atau hanya berfungsi sebagai simbol bagi prasangka tertentu? Aku juga melihat faktor kekuasaan — siapa yang ditonjolkan dan siapa yang disisihkan. Kalau sebuah sifat “generalisasi” muncul dari posisi mayoritas yang menormalisasi, biasanya itu stereotip yang berbahaya. Namun kalau elemen yang mirip klise dipakai untuk mengeksplorasi pengalaman nyata dan memberi ruang bagi keragaman, itu bisa jadi karya yang kuat dan menyentuh. Intinya, konteks, komplikasi, dan dampaknya pada pembaca jadi sumber penilaian utama buatku.

Bagaimana Penulis Memperbaiki Klise Artinya Di Adegan?

4 Answers2025-09-07 22:36:09
Kadang aku merasa klise itu seperti pakaian lama yang nggak muat lagi: familiar tapi bikin canggung kalau dipakai terus-menerus. Aku biasanya mulai dengan menanyakan satu pertanyaan brutal ke diri sendiri: apa tujuan emosional adegan ini? Kalau jawabannya klise (misal: ‘membuat pembaca sedih’ atau ‘menunjukkan pahlawan pantang menyerah’), itu tanda buat bongkar strukturnya. Pertama, aku potong semua bahasa yang mengumbar perasaan tanpa bukti—dialog yang menjelaskan emosi, gestur berlebihan, atau narasi yang paksa. Lalu aku tambahkan detail konkret: bau ruangan, benda kecil yang bereaksi, atau kesalahan kecil karakter yang menunjukkan pergolakan batin tanpa bilang apa-apa. Teknik kecil ini sering mengubah adegan dari klise jadi otentik. Selanjutnya, aku suka menukar ekspektasi dengan subteks: biarkan karakter melakukan sesuatu yang tidak sinkron dengan kata-katanya, atau beri konsekuensi yang tak terduga tapi masuk akal. Kadang juga aku ubah sudut pandang satu baris—menceritakan adegan dari pengamat yang salah paham—dan itu sering memberi napas baru. Akhirnya, aku membaca keras-keras sambil merekam. Kalau bagian itu masih terdengar ‘umum’, biasanya pendengar juga akan menguap. Memperbaiki klise itu proses potong, tambah, dan dengarkan—bukan cuma mengganti frasa, tapi mengganti logika emosional di balik adegan. Itu yang membuat adegan terasa hidup lagi.

Apa Tanda Dialog Yang Termasuk Klise Artinya?

4 Answers2025-09-07 16:32:30
Ada tanda dialog yang langsung bikin aku mengernyit—biasanya yang ketahuan banget pakai emosi hasil copy-paste dari template drama. Contohnya klasik: 'dia berkata dengan suara serak', 'ia tersenyum sambil berkata', atau 'ia berbisik pelan'. Kalimat-kalimat ini terasa klise karena mereka memberi tahu pembaca apa yang sudah jelas lewat konteks atau malah menggantikan akting karakter. Aku sering ngoreksi dialog yang penuh adverb seperti 'said sadly' atau 'laughed nervously'. Kata-kata itu bukan saja basi, tapi juga melemahkan suara karakter. Solusinya? Pakai action beats: tulis apa yang dilakukan tokoh, bukan menempelkan label perasaan. Misal, alih-alih menulis "'Aku nggak bisa,' dia berkata sedih," tulis "'Aku nggak bisa.' Ia menunduk, napasnya bergetar." Itu langsung lebih hidup. Di fanfiksi atau karya awal, godaan buat nyampur banyak tag emosional besar—biarkan dialog berdiri sendiri, dan gunakan gerak tubuh, jeda, atau detail kecil untuk memberi nuansa. Kembali ke dasarnya: tunjukkan, jangan bilang. Aku merasa dialog yang sederhana tapi spesifik malah sering lebih menyentuh daripada yang penuh dramatisasi klise.

Siapa Contoh Sutradara Yang Melawan Klise Artinya?

4 Answers2025-09-07 07:12:40
Kalau ditanya siapa sutradara yang benar-benar menentang klise makna, aku langsung kepikiran nama-nama yang berani bikin penonton mikir sendiri, bukan disuapin pesan moral satu baris. Bong Joon-ho misalnya: di 'Parasite' dia menolak menyajikan kelas sosial sebagai hitam-putih; klimaksnya kacau dan mengganggu karena itulah poinnya — nggak semua konflik punya akhir yang rapi. Sama halnya dengan Satoshi Kon, yang di 'Perfect Blue' dan 'Paprika' merobek batas antara realitas dan pikiran, sehingga makna jadi sesuatu yang harus diraba-raba, bukan langsung diartikan. David Lynch juga nggak bisa dilewatkan; film-filmnya seperti 'Mulholland Drive' atau seri 'Twin Peaks' sengaja meninggalkan celah interpretasi besar, memaksa penonton menimbang intuisi ketimbang mencari moral tunggal. Dan ada Hirokazu Kore-eda yang sering memainkan ruang abu-abu etika—di 'Shoplifters' ia mempertanyakan apa itu keluarga dan nilai tanpa memaksakan jawaban. Sutradara-sutradara ini nggak sekadar menghindari klise, mereka merancang pengalaman supaya makna muncul lewat kegelisahan, ambiguitas, dan simbol, bukan slogan. Aku suka cara mereka memperlakukan penonton sebagai mitra berpikir, bukan penerima pasif, dan itu bikin nonton terasa hidup dan menantang.

Berapa Contoh Kalimat Yang Menunjukkan Klise Artinya?

4 Answers2025-09-07 01:41:51
Bikin aku senyum-senyum tiap kali baca dialog begini: mereka benar-benar terdengar seperti klise berjalan. "Tak apa, aku baik-baik saja" padahal jelas bukan; "Kita dipisahkan oleh takdir" untuk situasi yang sebenarnya hanya salah paham; "Aku akan melindungimu sampai akhir" yang dipakai berulang di tiap drama romantis; "Kamu satu-satunya yang mengerti aku"—klaim dramatis yang sering tak dibuktikan; "Semua demi kebaikanmu" ketika itu cuma cara untuk menghindari kejujuran. Contoh-contoh itu mengilustrasikan arti klise: frase yang sudah terlalu sering dipakai sehingga kehilangan kekuatan atau keaslian. Kadang klise nyaman buat penulis malas, karena menghemat waktu buat menyusun emosi. Tapi sebagai pembaca aku lebih menghargai ungkapan yang punya detail kecil atau sudut pandang yang tidak terduga, karena itu yang bikin cerita terasa hidup lagi. Akhirnya, klise itu seperti baju yang terlalu sering dipakai—kadang hangat, tapi cepat membuat bosan.

Mengapa Pembaca Bosan Jika Klise Artinya Muncul Terus?

4 Answers2025-09-07 00:29:06
Ada titik lelah yang sering kumati ketika cerita terus mengulang klise yang sama: rasa penasaran padam dan tak ada lagi kejutan. Ketika elemen yang seharusnya mengejutkan atau menyentuh hati selalu diprediksi, otak kita otomatis menurunkan antisipasi. Itu seperti menonton adegan di mana karakter siap berkata sesuatu yang penting, tapi kita sudah tahu dialognya—emosi jadi tumpul. Selain itu, pengulangan klise memberi kesan bahwa penulisnya enggan berusaha menata konflik atau motivasi karakter dengan jujur; itu membuat hubungan pembaca dengan cerita terasa dangkal. Dari sudut pandang saya sebagai pembaca yang pernah larut sampai lupa waktu, kebosanan muncul juga karena klise merusak rasa keaslian. Dunia fiksi yang terasa hidup menuntut konsekuensi, variasi, dan kadang kesalahan yang tak terduga. Ketika semuanya mengikuti formula aman, saya merasa tidak dihormati sebagai pembaca—seolah-olah dibuatkan produk massal, bukan pengalaman personal. Kalau ingin menyelamatkan cerita, saya suka ketika pencipta mengambil satu klise dan membaliknya, memasukkan motivasi yang masuk akal, atau menunda payoff sampai momen itu benar-benar layak dinanti. Itu yang bikin kembali semangat baca atau nonton, karena rasa ingin tahu kembali menyala.

Kapan Sutradara Boleh Memakai Klise Artinya Dalam Film?

4 Answers2025-09-07 14:53:03
Aku selalu merasa ada kelas khusus untuk klise ketika mereka dipakai dengan sengaja dan penuh pertimbangan. Kalau sutradara cuma menumpuk momen familiar tanpa alasan, itu terasa murahan. Tapi ketika klise dipilih sebagai bahasa singkat untuk memasuki dunia karakter atau genre—misal adegan flashback yang dipotong polos untuk menunjukkan trauma, atau close-up pada objek simbolik—itu bisa bekerja sebagai pengantar emosional yang efisien. Contohnya, banyak film lawas pakai motif pintu terbuka/tertutup untuk menandai perubahan status; bukan karena kreatifitas kurang, tapi karena simbol itu langsung bisa dipahami penonton. Untukku, kriterianya sederhana: klise boleh dipakai kalau ia melayani tema atau karakter, bukan menutupi kelemahan cerita. Kalau sutradara ingin menekan durasi, memperjelas plot, atau menanamkan rasa nostalgia yang memang diperlukan, klise jadi alat yang sah. Tapi harus ada unsur kompromi—satu elemen kecil yang segar, atau eksekusi visual/aktor yang memberi nuansa baru, supaya terasa hidup bukan klise belaka. Pada akhirnya aku suka ketika sebuah klise terasa seperti percakapan rahasia antara film dan penonton—mereka berbagi kode yang membuat momen itu kena, bukan karena mudah, tapi karena dipilih dengan cinta.

Apakah Kritik Membantu Menghapus Klise Artinya Dari Naskah?

4 Answers2025-09-07 21:58:42
Ada momen ketika aku membaca naskah yang terasa seperti déjà vu: dialog yang sudah pernah kudengar, situasi yang bisa ditebak, dan klimaks yang berjalan di rel-rel klise. Kritik yang konstruktif sering menjadi cermin paling jujur untuk penulis — bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menunjukkan area yang tergenang dan perlu dikeringkan. Kritik yang tepat sering kali menggarisbawahi kenapa sesuatu terasa klise: karakter tidak punya motivasi yang unik, konflik kurang berdampak emosional, atau simbolisme dipaksakan tanpa landasan. Ketika seseorang mengatakan, "Ini sudah terlalu sering," itu bukan sekadar celaan; itu undangan untuk menggali akar cerita, mengubah detail supaya pilihan tokoh muncul organik, bukan karena plot butuh checkpoint. Aku pernah mengubah satu subplot hanya karena satu pembaca menanyakan alasan tindakan tokoh—sekarang plot itu terasa hidup dan tidak lagi mengulang-ulang trope lama. Jadi ya, kritik bisa membantu menghapus makna klise dari naskah, asalkan diberikan dengan empati dan spesifik. Kritik yang melemparkan label tanpa alasan cuma membuat penulis defensif. Kritik yang menunjukkan kelemahan struktural atau motivasional bisa jadi pembuka jalan menuju versi yang jauh lebih otentik. Aku selalu terkesan melihat naskah yang berkembang pesat setelah diskusi tajam, dan itu bikin aku percaya proses kolaborasi itu bernilai.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status