Bagaimana Penulisan Akhir Hayat Artinya Dalam Catatan Medis?

2025-10-17 23:58:17 300

4 Réponses

Dylan
Dylan
2025-10-19 03:22:58
Kalimat singkat di catatan medis kadang tampak dingin, tapi aku tahu di baliknya ada percakapan panjang.

Saat istilah 'akhir hayat' dicatat, itu artinya fokus perawatan bergeser dari menyembuhkan ke menjaga kenyamanan. Catatan idealnya menyebutkan estimasi waktu (misalnya kemungkinan beberapa hari atau minggu), status keinginan pasien mengenai resusitasi, dan rencana pengelolaan gejala: dosis obat untuk nyeri atau sesak, serta catatan tentang makan/minum dan perawatan kebersihan. Penting juga ada rekaman bahwa keluarga telah diberi penjelasan dan menyetujui rencana perawatan. Aku sering mengingatkan orang-orang yang menemani pasien untuk mencari frasa-frasa kunci tersebut—karena dari situ bisa terlihat apakah tim medis berfokus pada kenyamanan, apakah sudah ada rujukan ke paliatif, dan langkah selanjutnya seperti persiapan administratif setelah wafat. Itu membantu menenangkan karena semua terasa lebih terstruktur.
Jade
Jade
2025-10-19 15:53:59
Penting diingat bahwa penulisan 'akhir hayat' dalam catatan medis bukan sekadar label—bagiku itu adalah ringkasan keputusan klinis dan etis yang konkret.

Di catatan biasanya ada beberapa komponen singkat: estimasi prognosis, status resusitasi, rencana kenyamanan (obat dan tindakan yang akan atau tidak akan dilakukan), catatan diskusi keluarga, serta rujukan ke layanan paliatif. Aku suka memeriksa apakah catatan itu juga menyebutkan aspek budaya atau spiritual yang relevan, karena hal kecil itu sering berarti besar bagi keluarga. Terakhir, ada aspek administratif—tanggal, tanda tangan, dan catatan penyakit pendukung—yang penting untuk proses pasca-wafat seperti surat kematian atau diskusi tentang donasi organ. Membaca catatan semacam ini selalu membuat aku lebih menghargai kata-kata sederhana yang membawa banyak tanggung jawab dan empati.
Simone
Simone
2025-10-19 18:15:55
Ada momen ketika aku membuka catatan medis dan melihat frasa 'akhir hayat', lalu sadar betapa ringkasnya kata itu padahal maknanya dalam dan luas.

Dalam catatan, 'akhir hayat' biasanya mengacu pada fase di mana pasien tidak lagi diharapkan pulih dan perawatan beralih fokus dari upaya penyembuhan menuju kenyamanan. Di catatan itu akan tercantum istilah seperti 'terminal', 'aktif dalam proses mengakhiri hidup', atau 'imminent death'—yang sebenarnya memberi sinyal bahwa prognosis terbatas (seringkali hitungan minggu, hari, atau jam tergantung konteks). Yang penting dicatat adalah siapa yang terlibat dalam keputusan, apakah ada dokumen kehendak hidup, serta status resusitasi (misalnya tidak melakukan CPR atau tidak intubasi).

Aku biasanya mencari detail praktis di baris berikutnya: gejala yang harus dipantau (nyeri, sesak napas, delirium), obat yang digunakan untuk kenyamanan (opioid, benzodiazepin untuk kecemasan), rencana pemberhentian terapi yang tidak lagi bermanfaat, dan catatan diskusi dengan keluarga. Hal-hal administratif seperti tanggal estimasi, tanda tangan, dan rujukan ke tim paliatif juga sering muncul. Bagi keluargaku, melihat catatan yang jelas dan empatik pernah membantu mengurangi kebingungan—begitu aku membaca, terasa seperti ada peta kecil yang menjelaskan langkah selanjutnya dan menjaga martabat pasien sampai akhir.
Lila
Lila
2025-10-23 12:09:53
Ada beberapa istilah yang sering muncul dan aku biasanya membongkar artinya baris demi baris agar lebih mudah dipahami.

Pertama, lihat diagnosis utama dan pernyataan prognosis—apakah tertulis 'terminal' atau 'end-stage'? Kedua, periksa status kode (misal 'do not resuscitate' atau 'allow natural death') karena itu memberi arahan jelas saat terjadi henti jantung. Ketiga, temukan rencana pengelolaan simtomatik: obat, frekuensi pemberian, dan indikator untuk menyesuaikan dosis. Keempat, cek catatan komunikasi—siapa yang diberitahu, persetujuan apa yang didapat, dan apakah ada dokumen kehendak hidup atau penunjukan perwakilan medis. Kelima, perhatikan rujukan ke layanan pendukung seperti tim paliatif, spiritual care, atau konselor duka.

Cara aku membacanya tidak linear; kadang aku mulai dari rencana perawatan lalu mundur ke prognosis atau sebaliknya—itu membantu menangkap nuansa keputusan klinis dan etis yang dibuat. Dokumentasi yang baik bukan hanya menyatakan 'akhir hayat' tetapi memetakan apa yang akan dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan kehormatan pasien sampai akhir.
Toutes les réponses
Scanner le code pour télécharger l'application

Livres associés

Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Chapitres
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
81 Chapitres
Catatan Usang
Catatan Usang
“Dek, tolong catat semua hadiah yang udah aku kasih ke kamu. Bonnya ada di tasku!” “Catat lagi?” “Iyalah kita harus menghemat. Pengeluaran dan pemasukan harus ada notanya. Tidak boleh kita pakai berlebihan sehari hanya boleh 70 ribu. Tidak boleh lebih.” Tak ada sahutan dari istriku malah menatap lurus dengan pandangan kosong. Aku mendekat untuk memastikan dia mendengarnya atau tidak. “Kau dengar tidak, Dek?” Baru saja kau ingin menyentuh pundaknya. Prily sudah lebih dahulu berjalan menghindar. “Hmm,” sahutnya tak acuh. Bahkan barang-barang yang kuberikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kita saja dia abaikan. Bukankah dia pernah bilang menginginkan long dress dengan berwarna merah muda dengan aksen renda. Sudahlah aku repot-repot memesannya diam-diam lewat market place online. Prily justru membiarkan gamis beserta coklat yang kupesan khusus untuknya tergeletak di meja. Ck, kenapa perempuan susah sekali dimengerti. Sungguh membuatku frustrasi saja. Lebih baik bermain game dari pada terus memikirkan hal-hal yang hanya memancing emosi. ~ Di sore hari Prily biasanya akan berdiri di atas balkon. Aku sudah hafal dengan kebiasaannya. Kamar kami mengarah ke lapangan, yang biasa dipakai anak-anak kompleks untuk bermain di pagi dan sore hari. Prily tak pernah melewatkan melihat canda tawa mereka di balik jendela, barang sekali. “Mau sampai kapan berdiri di situ,” tanyaku sembari memakai kaus lengan pendek, lalu mengeringkan kepalaku dengan handuk. Prily segera mendekat lalu tangannya begitu cekatan menggosokkan handuk itu ke kepalaku. “Padahal aku punya hair dryer loh, Mas bisa pakai kalau mau.” “Kamu saja yang pakai, aku tidak perlu lah. 10 menit juga kering.” Mampukah Prily bertahan dalam pernikahannya dengan Arjuna yang serba perhitungan? atau memilih pergi saat cinta pertamanya? Dia Akbar, pria kaya raya, yang ia kira telah lama mati, justru hadir kembali.
10
50 Chapitres
Catatan Rumi
Catatan Rumi
"Dasar anak engga tahu diri! Mati aja sana!" ... Rumi Azazil Mauza, adalah seorang anak tunggal dari salah satu keluarga kecil yang dibesarkan dalam lingkungan pengap tanpa kebebasan. Hidupnya hanya dikekang oleh kekerasan fisik dan mental yang membuat sang anak merasa hanya dirinya lah manusia yang paling tak beruntung di dunia ini. Hari-harinya kelam. Selama belasan tahun, tak ada setitik pun cahaya yang menerangi hidupnya hingga suatu hari, di mana dirinya ingin mencapai 'kedamaian abadi', seseorang kembali merusak semua rencana yang telah ia persiapkan sejak beberapa hari yang lalu. Tapi tak ada yang menyangka. Atas ketidaksengajaan pertemuan itu, mampu membuat Rumi 'hidup' dan kembali membentangkan sayapnya setelah sekian lama patah. ...
Notes insuffisantes
19 Chapitres
Selir Medis Penguasa Langit
Selir Medis Penguasa Langit
Saat seorang dokter profesor jenius berkelana menembus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara.Ketika Kakek Tertinggi sakit kritis, dia berusaha menyelamatkannya, tetapi mengundang salah paham Raja Chu yang sangat membencinya. Betapa sulitnya menjadi orang baik.Pria ini tidak hanya selalu menghalangi setiap langkahnya, bahkan menikahi seorang selir lagi, hanya untuk membuatnya kesal!Raja Chu berkata dengan ketus, "Kau bahkan tidak pantas dibenci olehku, aku merasa sangat muak setiap kali melihatmu."Sera tersenyum dan berkata: "Apakah kau mengira aku tidak merasa jijik denganmu? Tetapi kita semua adalah orang-orang terhormat, aku hanya tidak ingin memperlihatkan dengan jelas.”
9.8
2578 Chapitres
Dewi Medis Kesayangan Kaisar
Dewi Medis Kesayangan Kaisar
Dikhianati dan dibunuh oleh suami serta sahabatnya sendiri, Chu Xia terbangun di masa lalu, terjebak dalam tubuh Selir Xian—seorang selir yang mati akibat racun dari Permaisuri. Selir Xian yang terbuang di sudut harem ini adalah korban persaingan kejam di istana. Namun, Chu Xia bukanlah wanita yang mudah menyerah. Dengan memanfaatkan kecerdasannya yang modern, ia merencanakan kebangkitan dan membangun kekuasaan di tempat yang tak memberi ruang untuk kelemahan. Apa yang tak diketahui oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk Kaisar yang telah lama mengabaikannya, adalah bahwa kehadiran Chu Xia dalam tubuh ini telah diramalkan sejak lama—sebuah ramalan kelam yang menyebutkan bahwa Kaisar muda takkan hidup lama. Di tengah permainan intrik istana, Chu Xia tak hanya bertarung demi dirinya, tapi juga memegang kunci takdir sang Kaisar. Akankah dia menjadi penentu kehancuran, atau penyelamat Kaisar yang pernah membuangnya?
9.8
224 Chapitres

Autres questions liées

Apakah Sinonim Akhir Hayat Artinya Termasuk 'Wafat'?

4 Réponses2025-10-17 16:11:48
Membahas istilah 'akhir hayat' selalu membuat aku memperhatikan nuansa kata saat harus menyampaikan kabar sedih. Menurut pengalamanku, 'akhir hayat' memang secara harfiah merujuk pada berakhirnya kehidupan seseorang, jadi ya — kata 'wafat' termasuk di dalamnya sebagai salah satu padanan umum. Biasanya 'wafat' dipakai di konteks yang sopan dan resmi, misalnya di pengumuman keluarga atau berita duka. Kata lain yang sering muncul sebagai sinonim adalah 'meninggal dunia', 'menutup usia', dan 'berpulang'. Tapi jangan lupa ada perbedaan register: 'mati' terdengar lebih lugas dan kaku, sedangkan 'berpulang' atau 'kembali kepada Sang Pencipta' membawa konotasi religius dan pelipur lara. Jadi meski 'wafat' termasuk, pemilihan kata tetap bergantung pada suasana, audiens, dan sensitivitas emosi. Aku biasanya menimbang itu sebelum menuliskan ucapan belasungkawa, supaya terasa tepat dan tak menyinggung.

Istilah Akhir Hayat Artinya Berbeda Dari 'Meninggal' Bagaimana?

4 Réponses2025-10-17 01:16:42
Ada kalanya kata-kata halus membuat perbedaan besar. Aku pernah duduk di ruang tunggu rumah sakit sambil memperhatikan keluarga yang memilih kata-kata lebih lembut untuk menjelaskan kondisi orang yang mereka cintai. 'Meninggal' itu lebih ke peristiwa—sesuatu yang terjadi pada satu titik waktu ketika seseorang berhenti bernapas atau jantungnya berhenti berdetak. Sedangkan 'akhir hayat' merujuk pada periode yang lebih panjang: tahap terakhir hidup seseorang, termasuk pengambilan keputusan medis, kenyamanan, dan pengaturan emosional atau spiritual menjelang akhir itu. Dari pengalaman itu aku melihat perbedaan praktisnya: penggunaan istilah 'akhir hayat' sering membawa nuansa perawatan paliatif atau hospice, fokus pada kualitas hidup yang tersisa daripada upaya menyembuhkan. Keluarga yang memilih kata ini biasanya juga membicarakan rencana, seperti keinginan pasien untuk tidak dirawat berlebihan atau kehadiran imam/pendeta. Selain itu, secara sosial istilah ini terasa lebih halus — lebih sedikit beban emosional langsung dibandingkan kata 'meninggal' yang cenderung langsung dan keras. Jadi, meski keduanya terkait dengan kehilangan, 'akhir hayat' menempatkan perhatian pada proses, pilihan, dan martabat saat menutup bab hidup—bukan hanya pada momen ketika hidup itu berhenti. Itu membuat percakapan jadi lebih manusiawi bagi banyak orang, setidaknya menurut pengamatan dan rasa empati yang kutumbuhkan selama menemani orang-orang terdekat. Aku merasa istilah itu membantu kita bicara soal hal berat dengan hati yang lebih lembut.

Bagaimana Penggunaan Akhir Hayat Artinya Dalam Surat Wasiat?

4 Réponses2025-10-17 20:23:15
Mungkin agak berat membicarakan hal ini, tapi aku selalu merasa wasiat itu semacam surat terakhir yang bisa menyampaikan permintaan tentang akhir hidup dengan cara yang jelas dan hormat. Dalam praktiknya, 'akhir hayat' dalam wasiat biasanya mencakup keinginan tentang pengurusan jenazah, upacara pemakaman atau kremasi, dan siapa yang kamu ingin mengurus hal-hal tersebut. Banyak orang juga menuliskan niat soal donasi organ, keberlangsungan asuransi, atau instruksi tentang siapa yang menjaga hewan peliharaan. Selain itu, wasiat bisa menunjuk pelaksana (executor) yang bertugas membayar utang dan membagikan harta sesuai amanat. Perlu diingat, kalau yang dimaksud adalah keputusan medis sebelum meninggal — misalnya menolak perawatan alat bantu hidup — seringkali wasiat tidak efektif karena baru berlaku setelah kematian. Untuk hal itu lebih aman memakai surat perintah medis/advance directive atau surat kuasa medis yang memberi wewenang pada seseorang untuk mengambil keputusan saat kamu tak mampu. Intinya: tulis jelas, sebut siapa yang bertanggung jawab, simpan di tempat aman, dan beritahu mereka yang dipercaya agar keinginanmu lebih mungkin terlaksana.

Etimologi Akhir Hayat Artinya Berasal Dari Bahasa Apa?

4 Réponses2025-10-17 04:47:47
Istilah 'akhir hayat' menarik karena merangkum dua kata yang sebenarnya berasal dari bahasa Arab, dan aku suka menelusuri jejak kata seperti ini. Aku perhatikan 'akhir' diambil dari kata Arab 'ākhir' (آخر) yang bermakna 'terakhir' atau 'akhir', sedangkan 'hayat' jelas datang dari bahasa Arab 'ḥayāh' atau 'ḥayāt' (حياة) yang berarti 'kehidupan'. Kedua kata itu masuk ke Melayu–Indonesia lewat pengaruh Islam dan literatur keagamaan, yang membuat frasa ini sering dipakai dalam konteks resmi atau religius untuk menyebut kematian. Dalam keseharian aku sering mendengar 'akhir hayat' dipakai di surat duka, pemberitahuan masjid, atau teks yang ingin memberi nuansa lebih sopan/berisi dibanding kata 'mati' atau 'wafat'. Secara etimologis, inti maknanya sederhana: 'akhir' = penutup, 'hayat' = hidup, jadi gabungannya = penutup kehidupan. Aku merasa nyaman menggunakan istilah ini karena punya rasa hormat yang halus ketika bicara soal kehilangan.

Mengapa Frasa Akhir Hayat Artinya Sering Muncul Di Novel?

4 Réponses2025-10-17 11:03:10
Kalimat itu selalu bikin aku terhenti. Bukan cuma karena beratnya makna, tapi juga karena cara penulis menempatkannya—seolah semua konflik kecil yang diwariskan tokoh runtuh jadi satu titik yang tak terelakkan. Dalam pandanganku, 'akhir hayat' dipakai untuk memberi bobot dramatis sekaligus menutup lingkaran cerita. Ketika kau baca sebuah novel yang memetakan kehidupan panjang tokoh, frasa itu jadi palu emosi: pembaca dipaksa merenung tentang waktu, penyesalan, dan apa yang tersisa setelah seorang tokoh pergi. Di banyak cerita, kematian bukan sekadar akhir; ia menjadi cermin bagi karakter yang masih hidup, memaksa mereka berubah atau menerima. Aku juga merasa frasa ini terkesan puitis dan sopan—lebih halus daripada kata langsung seperti 'mati'. Itu membuat momen tersebut kompatibel dengan berbagai genre: dari saga keluarga sampai fiksi sejarah. Intinya, 'akhir hayat' adalah alat naratif yang kuat; ia menutup bab sekaligus membuka ruang refleksi, dan itulah yang membuatnya sering muncul dalam novel yang ingin menyentuh pembaca dalam-dalam.

Ungkapan Akhir Hayat Artinya Bermakna Apa Pada Adat Jawa?

4 Réponses2025-10-17 05:04:19
Di kampungku, ungkapan terakhir orang yang sekarat itu selalu terasa kaya makna, bukan cuma kata-kata yang lepas begitu saja. Aku ingat nenekku menutup matanya sambil mengucap 'mohon maafkan aku' dan meminta keluarganya mendoakan, lalu menasihati kami untuk hidup rukun. Dalam adat Jawa, itu bukan sekadar permintaan pribadi: ungkapan akhir sering menjadi pengikat sosial. Kata-kata seperti 'nyuwun pangapunten', 'mohon didoakan', atau 'sugeng tindak' menunjukkan kerendahan hati, penerimaan (nrimo), dan keinginan agar hubungan yang baik tetap terjaga setelah kepergian. Lebih dari itu, banyak keluarga menafsirkan ungkapan terakhir sebagai wasiat moral atau praktis—pesan supaya nama baik dipertahankan, harta dibagi bijak, atau upacara tertentu dilakukan. Dalam tradisi Jawa yang kental religiusitasnya, ungkapan akhir juga sering menyertakan unsur doa atau bacaan agama, dan kemudian direspon lewat ritual seperti sungkeman, tahlilan, dan selamatan. Intinya, kata-kata terakhir itu berfungsi sebagai jembatan antara si pergi dan komunitas yang ditinggalkan; ada unsur penyembuhan, pengakuan kesalahan, dan penataan warisan emosional sebelum proses berkabung dimulai.

Kata Akhir Hayat Artinya Memiliki Makna Apa Dalam KBBI?

4 Réponses2025-10-17 17:48:07
Bicara soal frasa ini selalu bikin aku memperhatikan bagaimana bahasa menyamarkan hal yang berat. Menurut KBBI, 'akhir hayat' berarti kematian; ajal; waktu atau masa meninggal dunia. Kalau diurai sedikit, kata ini adalah gabungan dari 'akhir' (bagian penutup) dan 'hayat' (kehidupan), sehingga maknanya cukup literal: titik akhir dari kehidupan seseorang. Dalam penggunaan formal, seperti berita duka atau catatan resmi, 'akhir hayat' sering dipakai untuk menyampaikan kabar meninggal dengan nuansa lebih halus. Aku suka memperhatikan nuansa: dibanding 'meninggal' atau 'wafat', 'akhir hayat' terdengar lebih puitis atau resmi, cocok buat naskah pengumuman, surat wasiat, atau tulisan kenangan. Contoh kalimat sederhana: "Ia menghembuskan napas terakhir menjelang akhir hayatnya." Untukku, istilah ini mengingatkan bahwa bahasa bisa menjaga kehormatan saat membicarakan hal yang paling pribadi — berakhirlah hidup, tapi tetap dibicarakan dengan rasa hormat.

Frasa Akhir Hayat Artinya Cocok Dipakai Dalam Ucapan Belasungkawa?

4 Réponses2025-10-17 07:32:32
Di benakku frasa 'akhir hayat' terasa sangat formal dan agak puitis — bukan sekadar kata biasa yang bisa dipakai seenaknya dalam obrolan belasungkawa. Aku sering lihat frasa itu dipakai di tulisan resmi, naskah pengumuman pemakaman, atau sebagai ungkapan dalam karya sastra: misalnya 'di akhir hayatnya ia menyesal...'. Dalam konteks-tujuan itu, frasa ini cocok karena memberi jarak dan nuansa hormat. Tapi kalau kamu mau menyampaikan simpati langsung ke keluarga atau sahabat yang berduka, aku lebih memilih ungkapan yang hangat dan sederhana seperti 'turut berduka cita', 'saya/aku berbelasungkawa', atau 'semoga amal ibadahnya diterima'. 'Akhir hayat' bisa terdengar agak dingin atau berjarak kalau dipakai sendiri tanpa kalimat penyerta. Jadi intinya: sah-sah saja dipakai, asalkan disesuaikan dengan situasi dan hubunganmu dengan yang berduka. Aku biasanya pilih yang lebih personal ketika berkomunikasi langsung, biar rasa empatinya sampai.
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status