3 Answers2025-10-21 22:21:24
Aku sempat ngecek banyak chat dan caption karena dua frasa ini sering bikin bingung—'days since' dan 'days ago' memang mirip tapi sebenarnya punya fokus yang beda.
Kalau aku jelasin singkat: 'days ago' nunjukin kapan suatu kejadian terjadi relatif terhadap sekarang, misalnya 'I met him three days ago' berarti pertemuan itu terjadi tiga hari yang lalu (satu titik waktu di masa lalu). Struktur umumnya langsung setelah klausa: verb + time + 'ago'. Sementara 'days since' dipakai untuk menyatakan berapa lama waktu yang telah berlalu sejak sebuah kejadian atau titik waktu; biasanya dipakai dengan present perfect: 'It has been three days since I saw him' atau di label singkat seperti '3 days since last update'. Fokusnya bukan titik waktu peristiwa, tapi durasi yang berlanjut sampai sekarang.
Praktisnya: pakai 'X days ago' kalau kamu mau bilang kapan sesuatu terjadi; pakai 'X days since' kalau mau tekan berapa lama sesuatu belum terjadi atau berapa lama sudah lewat sejak kejadian itu. Contoh kecil yang aku suka pakai: jika aku bilang 'I stopped smoking three days ago' itu memetakan momen berhenti; kalau aku bilang 'It's been three days since I smoked' itu menekankan rentang tanpa rokok. Keduanya saling terhubung tapi beda sudut pandang—satu menunjuk titik di masa lalu, satu lagi ngukur waktu yang berjalan dari titik itu sampai sekarang.
3 Answers2025-10-21 08:42:59
Pernah lihat teks seperti 'Days since' di poster keamanan atau dashboard dan bertanya-tanya gimana terjemahannya? Aku sering nemuin frasa itu di tempat kerja dan juga di feed komunitas game, jadi aku mulai ngulik cara orang biasa mengartikannya.
Secara harfiah 'days since' bisa diterjemahkan jadi 'hari sejak' atau kalau mau lebih natural dalam bahasa Indonesia biasanya jadi 'sudah X hari sejak' atau 'jumlah hari sejak'. Misalnya kalau lihat papan yang bertuliskan 'Days since last accident: 12', versi Indonesianya bisa 'Sudah 12 hari sejak kecelakaan terakhir' atau cukup '12 hari sejak kecelakaan terakhir'. Intinya frasa ini menekankan lamanya waktu yang berlalu dari suatu kejadian sampai sekarang.
Penggunaan sehari-hari juga beragam: orang pakai untuk menunjukkan streak (contoh: 'days since last login' = 'hari sejak login terakhir'), untuk statistik keselamatan, atau sekadar menghitung berapa lama sejak acara tertentu. Perlu diingat bedanya dengan 'days until' (hari sampai), yang arah waktunya ke depan; 'days since' selalu bicara ke belakang. Aku jadi suka memperhatikan konteks: kalau ada angka yang terus bertambah berarti memang menghitung hari yang telah lewat, dan kalau muncul angka 0 biasanya itu tanda kejadian baru saja terjadi.
Kalau kamu mau terjemahan yang pas, pilih bentuk yang sesuai konteks—formal ("Jumlah hari sejak...") atau santai ("Sudah X hari sejak..."). Buatku, jelasnya sederhana tapi efektif: itu cara ngitung berapa hari yang telah berlalu sejak suatu momen, dan setelah tahu konteksnya, terjemahannya gampang dibuat natural.
3 Answers2025-10-21 19:28:59
Gini deh, pas lihat caption yang tulis 'days since' aku langsung kebayang papan penghitungan sederhana—intinya menghitung berapa hari sudah berlalu sejak suatu kejadian.
Aku biasanya pakai format yang gampang: 'X days since [kejadian]' atau sebaliknya '[kejadian]: X days'. Contohnya: '3 days since I moved' atau '10 days since last coffee'. Dalam bahasa Indonesia kamu bisa tulis 'sudah 3 hari sejak pindah' atau '10 hari tanpa kopi'. Penting di sini adalah kejelasan: pembaca harus tahu kejadian awal yang dihitung. Kadang orang juga suka menambahkan tanggal mulai biar gak ambigu, misal 'Day 7 (started 01 Oct)'.
Selain itu, ada nuansa emosional yang kuat kalau pakai 'days since'. Bisa jadi perayaan kecil (misal 100 days sober), pencatatan pribadi (counting streaks), atau bahkan guyonan ('5 days since I last checked my plants'). Perhatikan privasi dan sensitivitas: kalau topiknya berat (trauma, kehilangan), penulisan harus lebih hati-hati. Untuk estetika, pakai emoji atau highlight di Story supaya caption terasa hidup—tapi intinya tetap sama: 'days since' itu cara ringkas untuk bilang berapa hari telah lewat sejak suatu momen, dan pilihan kata Indonesia yang cocok biasanya 'hari sejak' atau 'hari tanpa' tergantung konteks.
3 Answers2025-10-21 02:12:56
Topik ini sering bikin aku penasaran karena soal sederhana tapi gampang banget disalahpahami oleh penonton biasa.
Kalau lihat dari bahasa, 'days since' secara literal berarti 'hari sejak' atau 'sudah X hari sejak...' — itu menandakan berapa lama waktu telah berlalu sejak suatu kejadian, bukan kata yang bermakna 'berubah'. Dalam subtitle film, frasa itu biasanya muncul sebagai caption on-screen (misal: 'Days Since Outbreak') atau sebagai bagian dari dialog. Kalau dia bagian dari dialog, penerjemah subtitle kemungkinan besar akan menerjemahkannya sesuai konteks lisan: bisa jadi 'sudah 12 hari sejak...' atau '12 hari berlalu sejak...'. Kalau dia adalah teks yang memang tersemat di gambar (burned-in), terkadang penerbit nggak mengubahnya sama sekali atau menambahkan subtitle terjemahan di bawahnya.
Aku pernah nonton versi fansub dan versi resmi dari serial yang sama; fansub sering membuat pilihan terjemahan yang lebih 'alami' atau ringkas, sementara versi resmi bisa lebih kaku dan literal. Intinya: 'days since' bukan arti 'berubah' — kalau kamu lihat kata 'berubah' di subtitle, itu kemungkinan hasil interpretasi penerjemah yang menyesuaikan makna untuk konteks tertentu, bukan terjemahan langsung dari 'days since'.
3 Answers2025-10-21 13:25:57
Ada kalanya aku sengaja menatap angka 'hari sejak' di pojok layar sampai bosan sendiri, karena entah kenapa itu terasa seperti denyut jantung dunia game itu.
Angka itu bekerja multi-fungsi: pertama, ia menjadi jangkar realitas. Saat bermain game bertema bertahan hidup atau pasca-apokaliptik seperti 'Don't Starve' atau 'The Long Dark', melihat hari yang terus bertambah bikin suasana makin raw—kita merasakan waktu berjalan, sumber daya makin tipis, dan keputusan kecil terasa berdampak besar. Ini bukan sekadar metrik; ini alat cerita yang tak bising, memberitahu kita seberapa jauh dunia ini telah runtuh atau seberapa lama karakter harus bertahan.
Kedua, ada elemen psikologisnya. Manusia suka menghitung—ada kepuasan saat angka bertambah sebagai tanda pencapaian, atau kecemasan saat angka itu menunjukkan betapa rapuhnya keadaan. Terakhir, dari sisi teknis dan desain, counter itu murah dan efektif: mudah disimpan di save file, jelas bagi pemain, dan jadi cara elegan untuk menandai progres tanpa cutscene panjang. Buat aku, angka itu sering jadi motivator paling sederhana—kadang bikin bangga, kadang bikin panik—tapi selalu berhasil membuat pengalaman bermain terasa lebih bermakna.
3 Answers2025-10-21 15:45:35
Sebelum ngoprek rumus, aku biasanya cek dulu apakah tanggal di sel benar-benar berupa tanggal Excel atau cuma teks — itu sering bikin hasil meleset. Cara paling gampang buat menghitung "days since" (hari sejak suatu tanggal sampai hari ini) adalah pakai fungsi TODAY(). Contohnya, kalau tanggal awal ada di A2, rumus sederhananya =TODAY()-A2. Excel akan memberi angka selisih hari; pastikan format sel diubah ke Number atau General agar terlihat sebagai jumlah hari, bukan tanggal.
Kalau mau hasil yang lebih rapi atau aman, pakai =DATEDIF(A2,TODAY(),"d") — fungsi ini langsung memberikan jumlah hari penuh dan nggak perlu khawatir soal format tampilan. Untuk kasus tanggal di masa depan dan kamu ingin menampilkan teks yang jelas, aku sering pakai formula seperti =IF(A2>TODAY(),"Masih "&DATEDIF(TODAY(),A2,"d")&" hari lagi",DATEDIF(A2,TODAY(),"d")&" hari lalu"). Ini bikin spreadsheet lebih komunikatif.
Beberapa catatan tambahan dari pengalaman: jika selmu berisi waktu juga (bukan cuma tanggal), pakai NOW() dan INT atau ROUND untuk memotong bagian waktu, misal =INT(NOW()-A2). Jika tanggalmu disimpan sebagai teks, bungkus dengan DATEVALUE: =TODAY()-DATEVALUE(A2). Oh ya, pemisah argumen bisa berupa koma atau titik koma tergantung pengaturan lokal Excel-mu, jadi kalau formula error coba ganti koma ke titik koma. Selesai, gampang dan langsung bisa dipakai di laporan harian atau tracker pribadiku.
3 Answers2025-10-21 23:04:47
Paling gampang, kalau kamu cuma butuh penghitung berapa hari sejak suatu tanggal, ada dua arah yang biasanya aku sarankan: pakai plugin siap pakai atau pakai sedikit JavaScript sendiri.
Untuk WordPress, plugin yang sering kulihat dipakai orang adalah varian 'count up' atau 'days since'—misalnya plugin dengan nama mirip 'CountUp' atau 'Days Since Counter' yang menampilkan angka naik sejak tanggal tertentu. Kelebihannya: tinggal pasang, isi tanggal, dan shortcode/widget siap dipakai; minusnya kadang fitur kustomisasi terbatas. Kalau kamu lebih suka library di sisi front-end, 'countUp.js' itu ringan dan mudah dipasang, atau kalau butuh dukungan jQuery ada 'jquery.countdown' yang bisa dimodifikasi jadi count-up.
Kalau saya, biasanya mulai dari plugin dulu kalau situsnya dikelola oleh orang non-teknis, karena gampang update dan ada GUI. Tapi kalau mau tampilan unik atau integrasi ke animasi lain, saya pakai 'countUp.js' dan bikin logika sederhana untuk hitung selisih hari. Intinya, pilih plugin kalau penginstalan dan kemudahan yang utama; pilih script custom kalau butuh kontrol penuh. Aku biasanya mencampur keduanya: plugin untuk versi cepat, script custom buat versi estetis yang unik.
3 Answers2025-10-21 07:05:09
Ternyata istilah itu punya riwayat yang lebih tua daripada yang kupikir, dan bukan hasil ciptaan satu orang saja.
Awalnya, frasa 'days since' datang dari papan keselamatan kerja yang menampilkan angka hitungan hari tanpa kecelakaan—contohnya 'Days Since Last Accident'. Papan-papan ini sudah umum di pabrik dan lokasi konstruksi sejak pertengahan abad ke-20 sebagai alat manajemen keselamatan. Desainnya sederhana: satu angka yang terus di-reset saat ada insiden, dan karena mudah dimengerti, bentuk itu cepat melekat di kepala banyak orang.
Di era internet, konsep itu diambil dan dimeme-kan oleh berbagai komunitas online: forum-forum anonim, imageboards, Tumblr, Reddit, sampai Twitter. Alih-alih menghitung hari tanpa kecelakaan, orang mulai pakai format itu untuk segala hal—hari tanpa drama politik, hari sejak terakhir kali sebuah fandom berantem, atau bahkan 'days since I’ve eaten ramen'. Penyebarannya bukan karena satu figur publik, melainkan karena formatnya super fleksibel dan gampang dimodifikasi. Jadi jika ditanya siapa mencetuskan hingga populer, jawaban praktisnya: bukan satu orang, melainkan transformasi budaya dari papan keselamatan ke ruang-ruang online.
Sebagai penikmat meme, aku suka momen ketika hal teknis seperti alat keselamatan jadi sumber humor kolektif—itu menunjukkan betapa cepat budaya bergeser ketika format sederhana dapat dipakai ulang. Kadang angka itu lucu, kadang sinis, tapi selalu efektif buat menyampaikan pesan singkat.