Genzo, sang kepala desa yang tegas dan penuh kasih dari Desa Cocoyashi, pertama kali muncul dalam 'One Piece' di episode 31, yang berjudul 'Nami in Distress! The Marines' Plot Against the Straw Hats'. Ini adalah bagian dari arc Arlong Park, salah satu momen paling emosional dalam serial ini. Genzo langsung menarik perhatian dengan sikap protektifnya terhadap Nami dan penduduk desa, menjadi simbol perlawanan terhadap tirani Arlong. Karakternya mungkin tidak seflamboyan tokoh lain, tapi kehadirannya sangat berarti dalam perkembangan emosional Nami.
Episode itu sendiri dirilis pada 7 Mei 2000, jadi sudah lebih dari dua dekade lalu! Genzo muncul tepat ketika Nami kembali ke desanya setelah bergabung sementara dengan kru Topi Jerami. Adegan-adegan antara Genzo, Nami, dan
nojiko (kakak angkat Nami) sangat mengharukan, terutama ketika terungkap betapa
menderitanya mereka di bawah kekuasaan Arlong. Genzo dengan tato anginnya yang khas dan topi marinir menjadi sosok yang mewakili harapan warga desa.
Aku selalu ingat bagaimana Genzo diam-diam melindungi Nami sejak kecil, bahkan rela mempertaruhkan
nyawa untuk melawan Arlong. Detail kecil seperti cara dia menyembunyikan fakta tentang Bellemere dari Nami menunjukkan kompleksitas karakternya. Untuk ukuran karakter pendukung, Oda (Eiichiro Oda, sang mangaka) benar-benar memberi depth pada Genzo. Aku suka bagaimana dia tidak sekadar 'kepala desa biasa', tapi punya sejarah personal yang dalam dengan Nami dan Bellemere.
Kemunculan pertamanya mungkin tidak terlalu mencolok dibanding Luffy yang menghancurkan ruangan Arlong Park atau Zoro yang bertarung melawan Hachi. Tapi justru itulah keindahan 'One Piece'—karakter seperti Genzo, yang awalnya terlihat biasa, ternyata punya peran penting dalam membentuk cerita. Kembalinya Genzo di arc Wano juga membuatku senang, membuktikan bahwa Oda tidak melupakan karakter-karakter kecil yang pernah dibangunnya dengan baik.