Kapan Shapolang Novel Pertama Kali Diterbitkan?

Saya tergabung dalam beberapa grup diskusi sastra Asia, dan 'Shapolang' sering jadi bahan obrolan seru. Novel ini rilis perdana di Tiongkok sekitar pertengahan 2018, tepatnya bulan Juni kalau tidak salah. Yang menarik, edisi pertamanya hanya dicetak terbatas—kurang dari 5000 eksemplar—tapi langsung sold out dalam waktu singkat.

Penulisnya, yang dikenal sangat low-profile, membuat hype semakin besar. Beberapa bulan kemudian, novel ini mendapat adaptasi webcomic yang turut memperluas popularitasnya. Menurut pengalaman saya, edisi revisi tahun 2020 lebih mudah ditemukan dibanding versi originalnya. Kalau mau versi digital, beberapa platform seperti WeRead atau NovelUpdates biasanya punya stok.

Uniknya, meski termasuk karya baru, 'Shapolang' sudah mempengaruhi beberapa penulis generasi muda. Gaya penceritaan non-linear dan tema psikologisnya sering jadi acuan. Saya pribadi suka bagaimana novel ini bermain dengan persepsi pembaca tanpa terkesan menggurui.

Saya penasaran dengan karya 'Shapolang' sejak pertama kali mendengar namanya. Setelah mencari info dari berbagai forum dan database sastra, saya menemukan bahwa novel ini pertama kali terbit pada tahun 2018. Karya ini langsung menarik perhatian karena gaya narasinya yang unik dan karakter-karakter yang kompleks. Saya ingat betul bagaimana buzz di komunitas pembaca online saat itu, banyak yang membandingkannya dengan karya-karya avant-garde lainnya. Meski tidak sepopuler beberapa judul mainstream, 'Shapolang' punya basis penggemar yang cukup loyal. Kalau kamu suka eksperimen sastra, novel ini layak dicoba.

Waktu pertama kali baca 'Shapolang', saya langsung terkesan dengan kedalaman ceritanya. Ternyata novel ini debut tahun 2018 dan langsung memantik diskusi panjang di kalangan kritikus sastra. Saya menemukan fakta menarik bahwa penerbit awalnya ragu merilis karya ini karena dianggap terlalu niche.

Yang bikin spesial, 'Shapolang' tidak mengikuti tren pasar. Alih-alih memakai formula populer, penulisnya justru eksperimen dengan struktur cerita yang patah-patah dan simbolisme berat. Justru itu yang bikin karya ini terus dibahas sampai sekarang. Kalau mau cari edisi pertamanya, mungkin harus hunting di toko buku bekas atau marketplace khusus karena termasuk langka.