Share

Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan
Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan
Author: Krisna

Bab 1

Author: Krisna
“Freddy, kita pisah baik-baik saja. Cepat tanda tangan surat cerai ini.”

“Kelly, hari ini ulang tahun keenam puluh Ibuku, jantungnya kurang sehat. Kita bicarakan nanti malam saja, ya?”

“Anggap saja aku mohon padamu!”

Freddy menatap wanita yang sangat dia cintai di hadapannya, suaranya terdengar berat.

Di meja bundar, tersaji hidangan lezat.

Di sekeliling meja duduk Ayah dan Ibu Mertua, Adik Ipar laki-laki dan Adik Ipar perempuan yang berpenampilan mewah, serta Ibu Freddy yang tampak sederhana. Ada juga Cindy, putri mereka yang berusia lima tahun, sedang menelan air liur sambil menatap kue.

Selain itu, ada Indra Wirawan, cinta sejatinya Kelly yang baru saja dijemput dari bandara.

Muncul kilatan keraguan di mata Kelly, tapi dia tetap menggeleng dan berkata, “Harus ditandatangani sekarang!”

“Freddy, Kelly, apa yang sedang kalian bicarakan? Cepat duduk dan makan!”

“Ayah, Ibu, aku sudah lapar!” ujar Cindy.

Freddy melirik Ibu dan putrinya. “Aku setuju kalau kamu mau cerai, tapi bisa nggak tunggu selesai makan malam dulu?”

Kelly mengangkat alis tipisnya. Melihat sikap Freddy yang merendah, dia merasa sedikit tidak enak hati dan juga kecewa.

Sepuluh tahun lalu, Freddy adalah pemuda yang sangat bersemangat. Di usia dua puluh tahun, dia sudah menjadi salah satu penguasa dunia mafia Kota Kratau.

Sementara Kelly yang berusia delapan belas tahun, saat itu hanyalah mahasiswa baru yang bekerja paruh waktu di bar milik Freddy untuk mengumpulkan biaya kuliah.

Sepuluh tahun kemudian, Kelly sudah memiliki beberapa salon kecantikan, klub dan bar. Dia juga merupakan direktur cantik dari Grup Deli yang terkenal.

Sementara itu, setelah krisis besar-besaran, Freddy pun sudah kembali menjadi orang biasa. Dia ditinggalkan oleh zaman, tidak mencapai apa-apa dan akhirnya menjadi ayah rumah tangga penuh waktu.

Mereka sudah bukan lagi dari dunia yang sama.

Yang lebih penting, cinta sejati yang Kelly cintai, tapi tak tergapai dulu, akhirnya kembali dari luar negeri!

Pria yang telah memenuhi seluruh masa remajanya, akhirnya berada di sisinya!

Kelly berjanji pada Indra bahwa dirinya akan segera memutuskan hubungan dengan Freddy, mengakhiri pernikahan yang seharusnya tak pernah dimulai ini!

Dia tak ingin janji pertamanya pada Indra setelah dia pulang tidak terpenuhi.

Namun, yang Kelly tidak tahu, bahwa semua yang dirinya miliki saat ini adalah anugerah dari Freddy!

Benar, anugerah!

Latar belakang dan koneksi Freddylah yang membuat bisnisnya di Kota Kratau meroket. Sumber daya Freddylah yang memberinya keuntungan dan perlindungan. Bahkan, Freddy yang diam-diam membantunya berkali-kali lolos dari krisis!

Kelly menganggap pengorbanan Freddy yang diam-diam selama ini sebagai kemampuannya sendiri, keliru mengira dirinya adalah wanita berbakat yang ditakdirkan. Dia menganggap Freddy telah membatasi kebebasan dan ruang geraknya untuk maju!

Kelly bahkan tidak tahu, bahwa belum lama ini, kekuatan Freddy telah menembus lebih jauh, mencapai tingkat legendaris yang disebut tingkat penyempurnaan!

Tingkatan ini adalah eksistensi yang harus dirinya hormati seumur hidupnya!

“Freddy, aku tahu kamu mau mengulur waktu, tapi itu nggak ada gunanya. Keputusanku sudah bulat.”

“Haruskah kamu membicarakannya di hari ulang tahun Ibuku? Nggak bisakah menunggu sehari pun?”

“Iya!”

Freddy mengepalkan tangannya, lalu perlahan mengendurkannya. “Baiklah, aku bakal tanda tangan surat cerainya, tapi aku punya satu syarat.”

“Syarat apa?”

“Cindy harus ikut denganku!”

“Nggak mungkin!”

Freddy merendahkan suaranya, “Kamu mau hidup bahagia bersama cinta sejatimu, aku nggak mungkin biarkan Cindy ikut denganmu dan diganggu oleh ayah tirinya.”

Wajah cantik Kelly memerah karena marah. “Aku dan Indra baru bertemu hari ini, kami nggak ada hubungan apa-apa! Lagipula, kalaupun pada akhirnya aku benar-benar bersama dengan Indra, aku nggak akan pernah biarkan Cindy menderita sedikit pun!”

“Nggak ada hubungan apa-apa? Lalu, kenapa kamu bawa cinta sejatimu datang makan malam di hari ulang tahun Ibuku? Kelly, kamu anggap aku ini apa?”

“Kamu salah paham. Aku ajak Indra datang bukan untuk mempermalukanmu. Dia baru turun pesawat dan nggak punya tempat tujuan, dia bilang mau singgah ke rumah…”

“Nggak ada tempat tujuan…”

“Terserahmu! Cerai boleh, tapi Cindy harus ikut denganku. Kalau nggak, aku nggak akan tanda tangan surat cerainya.”

“Freddy! Aku nggak nyangka kamu seegois ini. Kamu sudah nggak punya apa-apa sekarang, Cindy hanya akan menderita kalau ikut denganmu. Kalau dia ikut denganku, aku bisa memberinya yang terbaik di dunia!”

Freddy mengangkat alisnya.

“Ayah, Ibu, kok kalian masih berbisik-bisik? Cepat sini, Cindy mau makan kue, Cindy mau meniup lilin dan berdoa bersama Nenek!”

“Cindy, Ibu datang sekarang juga.”

“Cindy, jangan buru-buru. Ibumu sedang bicarakan perceraian dengan Ayahmu. Setelah semuanya beres, baru bisa makan dengan tenang,” ujar Indra dengan begitu tiba-tiba.

Satu kalimatnya bagaikan petir di siang bolong.

“Ce… cerai?”

Fany Teja, Ibu Freddy langsung berdiri dengan wajah muram. “Freddy, apa… apa yang terjadi? Jangan menakutiku!”

“Ibu, jangan panik. Aku hanya bertengkar dengan Kelly, nggak ada apa-apa.”

Freddy buru-buru menopang Ibunya.

Jantung Ibunya memang tidak begitu sehat, tidak tahan dengan pukulan besar. Jika tidak, dia bisa syok dan membahayakan nyawanya.

“Benarkah?”

Napas Fani terasa berat. “Kelly, katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?”

Kelly menatap Indra dengan tatapan menyalahkan.

“Kelly, maafkan aku. Aku pikir semua orang sudah tahu. Mulutku terlalu cepat…”

“Tapi, rahasia itu nggak bisa ditutupi. Cepat atau lambat, semua orang juga akan tahu. Lebih baik langsung dibicarakan secara terbuka, nggak perlu ada yang disembunyikan.”

“Diam!”

Tatapan Freddy yang tajam menyapu ke arah Indra.

Seketika, Indra pun terdiam. Dia reflek memalingkan wajah, tidak berani bertatapan dengan mata Freddy!

Tatapan Freddy penuh dengan niat membunuh!

Kelly menggigit bibir tipisnya dan tampak agak ragu.

“Bu, tenang saja. Aku dan Kelly nggak akan cerai. Ini hari ulang tahunmu yang keenam puluh, ayo kita makan,” ujar Freddy sambil tersenyum.

“Freddy! Apa gunanya terus begini?!”

Tepat saat itu, Nia Lesi, Ibu Kelly berdiri dari tempat duduknya. “Daripada menunda rasa sakit, lebih baik akhiri sekarang juga. Cerai saja sekarang. Sekalian, semua orang di sini bisa jadi saksi!”

“Nia…”

“Kak Fani, pernikahan Freddy dan Kelly sudah di ujung tanduk. Mereka sudah nggak cocok lagi. Mereka harus cerai hari ini!” ujar Nia dengan tegas.

“Bu, sebenarnya nggak perlu terburu-buru…” bisik Kelly pada Ibunya, melihat wajah Fani mulai memucat.

“Nak, aku tahu kamu nggak tega, tapi ada sebagian orang yang malah suka memanfaatkan kebaikanmu ini, makanya mereka terus menguncimu! Makan malam hari ini tetap dimakan, ulang tahun tetap dirayakan, tapi masalah perceraian harus diselesaikan dulu! Kamu nggak boleh terus dihalangi oleh Freddy! Masa muda seorang wanita itu hanya beberapa tahun!”

“Benar, Kak! Freddy yang nggak berguna itu sudah nggak pantas untukmu sekarang! Bahkan kalau bercerai, dengan kondisimu sekarang, pria seperti apa yang nggak bisa kamu dapatkan?! Menurutku, Kak Indra cukup baik juga!”

Kelvin Limanda, sang adik yang tampak sombong, menatap Freddy dan dengan nada mengejek berkata, “Sudah nggak punya apa-apa, tapi masih berharap bisa hidup dari uang istri seumur hidup! Dasar mimpi!”

“Kak, kamu pantas dapat yang lebih baik! Jangan ragu lagi! Cepat tanda tangan surat cerainya hari ini juga! Besok langsung ke kantor catatan sipil, dan setelah proses perceraian di pengadilan selesai, kamu akan resmi bebas dari orang nggak berguna ini!”

Wajah Kelly agak muram, dia merasa sedikit bersalah.

Sebenarnya dia tak ingin memperkeruh suasana sejauh ini.

Namun, siapa suruh Freddy tidak mau tanda tangan surat cerainya!

Dia tak punya pilihan lain!

Jika Freddy tanda tangan surat cerainya sejak awal, masalah tidak akan jadi seperti ini.

“Freddy, ada apa dengan kamu dan Kelly? Jangan menakutiku… Pertengkaran suami istri itu hal yang wajar, masalah itu bisa diselesaikan…”

Bibir Fani sudah memucat, suaranya gemetar dan hampir menangis.

“Bu, cepat duduk!”

“Kelly, sini. Katakan padaku, kamu dan Freddy nggak benar-benar mau cerai, ‘kan?”

“Bu, aku dan Freddy…”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 50

    “Ayah… Cindy merindukanmu…”Cindy bergumam dalam mimpinya.“Dasar gadis bodoh!”Freddy menggendong Cindy, kembali ke dalam kabin dan mengambil ponsel yang ada. Lalu menelepon polisi, “Terjadi baku tembak di Pelabuhan Sekup…”Setelah itu, Freddy melirik Kelly, Thomas dan yang lainnya yang masih terikat. Sebelum mereka terbangun, dirinya pun pergi membawa Cindy.Kali ini, dia telah membunuh semua anggota Organisasi Kriminal Bayangan dan Guru Besar dari Serikat Obsidian. Pasti akan ada masalah setelahnya.Jika memungkinkan, Freddy tetap tidak ingin mengungkap identitasnya.Saat ini, di balik kapal yang terdampar di Pelabuhan Sekup, Indra gemetar ketakutan, meringkuk dan tidak berani bergerak sama sekali.Baru saja dia mendengar jeritan paling mengerikan dan menyedihkan di dunia!Bagi Indra, Thomas dan yang lainnya pasti sudah terbunuh!Indra berdoa dalam hati agar dirinya bisa pergi dengan selamat!Seharusnya dia tidak datang ke tempat sialan ini!Ini semua salah Kelly, si wanita jalang i

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 49

    “Guru Besar… ini… ini ahli tingkat apa?”Lukas mulai ketakutan. Sepanjang hidupnya, dia belum pernah menyaksikan pembantaian yang begitu mengerikan. Dapat dikatakan bahwa pembantaian ini benar-benar menyadarkan persepsinya!Tadinya, dia mengira dirinya sudah cukup kejam, tapi di depan pria ini, dirinya hanyalah bocah kecil!Bagaimana dirinya bisa memancing monster seperti ini?!Memikirkan bahwa dirinya hampir menyerahkan istri dan putri Freddy pada Guru Besar sebagai mainan, dia pun merinding.Lukas tidak mendapat jawaban. Dia menoleh dengan bingung ke arah Guru Besar, tapi Guru Besar sudah melarikan diri!“Sialan!”Lukas mengumpat. Saat terjadi masalah, ternyata Guru Besar melarikan diri lebih cepat dari siapapun?!Tanpa ragu, Lukas juga berbalik dan melarikan diri. Saat ini, dia tidak peduli dengan apa pun, dia hanya ingin hidup!Energi dan darah di tubuh Lukas bergerak cepat seperti lahar. Dia mengerahkan kecepatannya hingga batas maksimal, organ dalamnya berdenyut hebat!Cara mem

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 48

    Freddy menaruh Cindy di pundaknya, lalu berkata dengan lembut, “Cindy, tidurlah yang nyenyak. Ayah akan membawamu pulang.”“Iya… ada Ibu juga…”Cindy bergumam.Freddy melirik Kelly, ekspresinya tampak acuh tak acuh.Dia tak tertarik menyelamatkan Kelly.Freddy sudah mengumpulkan Energi Sejarinya, memasukkannya ke dalam tubuh Cindy dan membuat dia tertidur.Selanjutnya adalah adegan pertumpahan darah, tentu saja dia tidak bisa membiarkan putrinya melihatnya.“Bunuh dia!”Guru Besar pendek itu pun merasakan bahaya dan berteriak tajam.“Tenang, Guru Besar. Serahkan saja sampah seperti ini padaku! Aku nggak akan menunda kenikmatan Guru Besar!”Tatapan Rian memancarkan niat pembunuhan, dia menyeringai, “Istri dan putrimu adalah mainan Guru Besar. Mengingat kamu sudah menyerahkan istri dan putrimu, aku akan memberimu kematian yang cepat!”Sebagai ahli tingkat B, tentu saja Rian tidak menganggap serius Freddy!Dia menganggapnya sebagai semut yang bisa dihancurkan kapan saja!Seketika, Rian se

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 47

    “Wanita cantik yang istimewa baru bisa melahirkan anak yang istimewa!”Sekelompok anggota Organisasi Kriminal Bayangan tertawa dengan bangga.“Dasar bajingan! Meskipun mati hari ini, Ksatria pasti akan membunuh kalian semua dan membalaskan dendam kami!” ujar Sabrina dengan marah, tapi terdengar sangat tidak berdaya.“Sudah diambang kematian, masih bisa begitu lantang! Ksatria yang kamu sebutkan itu jauh di ujung dunia, mereka nggak bisa menyelamatkan kalian dan juga nggak akan bisa membalaskan dendam kalian!”Lukas mendengus dingin.“Wuwu…” Cindy terus bergumam memanggil ibu.Dalam setengah sadar, Kelly perlahan membuka kelopak matanya. Dalam pandangan kaburnya, dia seolah melihat putrinya.“Guru Besar, bagaimana anak ini…?”“Hahahaha, benar-benar barang bagus! Kirimkan juga ke kamarku!”Guru Besar tertawa terbahak-bahak, tatapan bejatnya semakin kental.Setelah mengucapkan itu, semua orang di tempat itu tersentak kaget. Mereka baru teringat bahwa Guru Besar ini tampaknya punya kecende

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 46

    Yunda menghampiri Lukas, ingin mendapatkan pujian.“Oh? Siapa?”“Dia bilang dia direktur Grup Deli dan datang dengan bodohnya untuk menyelamatkan putrinya! Kak Lukas, bagaimana kita menyelesaikan wanita cantik itu?”“Ayo, kita lihat!” ujar Lukas.“Aku juga mau melihat direktur cantik yang menawan. Sudah lama aku nggak bermain dengan wanita cantik! Oh iya, nanti antarkan Sabrina dari Tim Ksatria itu ke kamarku juga nanti!” ujar Guru Besar yang pendek itu, sambil tertawa licik.“Guru Besar, biar kuaturkan nanti!”Segerombolan itu pun memasuki kabin.Kelly, Thomas, Sabrina dan yang lainnya yang tertangkap dikurung di tempat yang sama. Semuanya terikat tangan dan kaki. Kelly sudah pingsan, hanya Thomas dan Sabrina yang masih sadar.“Guru Besar, Kak Lukas, mereka semua di sini!”“Benar-benar wanita yang sangat menawan!”Mata Guru Besar yang pendek itu bersinar. Melihat Kelly yang pingsan, bagian bawah tubuhnya langsung bereaksi. Dia berkata dengan tidak sabar, “Kirimkan wanita cantik ini da

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 45

    Tatapan Thomas menjadi tajam. Dia tahu harus bertindak cepat. Tanpa menahan diri lagi, energi dan darah di tubuhnya bergejolak. Seluruh kekuatannya terkumpul di telapak tangannya. Dia tak peduli harus menderita luka dalam, dia mengejar Lukas sekuat tenaga dan menyerang ke arah kepala Lukas!Mata Lukas membelalak, dia berulang kali memundurkan langkah, tapi dirinya sadar tak bisa menghindar lagi!“Guru Besar!” teriak Lukas.“Mau membunuh orangku?! Emangnya kamu pantas?!”Suara seperti Guntur pun terdengar!Sosok tubuh pendek melesat keluar dari kabin, dia bergerak cepat. Dia juga menyerang dengan satu telapak tangan, bertabrakan langsung dengan telapak tangan Thomas!Tabrakan kedua kekuatan itu menghasilkan suara ledakan yang sangat keras!Namun, di saat berikutnya, Thomas memuntahkan seteguk darah kental. Tubuhnya terpental keluar!“Pak Thomas!”Mata Sabrina membelalak, firasat buruk muncul di hatinya.“Terima kasih, Guru Besar!”Lukas terlihat sangat gembira, dia membungkuk hormat pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status