Siapa Yang Menerjemahkan Buku Tan Malaka Madilog Ke Bahasa Indonesia?

2025-10-13 09:41:15 208

3 Answers

Leah
Leah
2025-10-17 04:51:00
Langsung saja: gak ada penerjemah karena 'Madilog' ditulis langsung oleh Tan Malaka dalam bahasa Indonesia/Melayu pada masanya. Aku senang dengan fakta ini karena rasanya lebih otentik membaca kata-kata penulisnya sendiri tanpa perantara.

Perlu diingat, bila kamu menemukan edisi modern yang tampak berbeda, biasanya itu hasil penyuntingan ejaan atau penambahan catatan dari akademisi, bukan terjemahan. Untuk pembaca yang mau sensasi orisinal, carilah edisi yang mempertahankan teks asli meski ejaannya kuno—itu bikin pengalaman bacanya lebih berhubungan sama konteks sejarah di mana karya itu lahir.
Donovan
Donovan
2025-10-17 08:05:15
Biar gue jelasin dari sudut yang agak akademis tapi santai: ketika orang nanya siapa penerjemah 'Madilog' ke bahasa Indonesia, jawabannya simpel dan sering terlewatkan—tidak ada. Tan Malaka menulis buku itu sendiri dalam bahasa yang bisa kita sebut bahasa Indonesia/Melayu pada zamannya. Jadi gak ada proses penerjemahan dari bahasa asing ke Indonesia untuk karya ini.

Yang memang terjadi sepanjang dekade setelahnya adalah munculnya beberapa edisi ulang, terbitan ulang, dan cetakan dengan ejaan baru serta tambahan pengantar atau catatan kaki dari sejarawan dan editor. Kadang orang salah paham karena melihat keterangan seperti "disunting oleh" atau "dilengkapi catatan oleh" pada sampul; itu bukan penerjemah, melainkan orang yang merapikan atau memberikan konteks akademis. Juga perlu diingat bahwa istilah, kosakata, dan gaya penulisan 'Madilog' bisa terasa janggal bagi pembaca modern karena pergeseran bahasa—makanya editor sering melakukan penyesuaian ejaan.

Pokoknya, kalau tujuanmu ingin tahu siapa yang menerjemahkan teks itu ke bahasa Indonesia, jawabannya: tidak perlu diterjemahkan, karena Tan Malaka menulisnya langsung. Aku tetap suka membuka edisi-demi-edisi buat lihat perbedaan penataan teks dan catatan historisnya.
Felix
Felix
2025-10-18 05:54:18
Gue mau buka dulu dengan satu hal yang sering bikin bingung banyak orang: 'Madilog' sebenarnya bukan buku yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia karena ditulis langsung dalam bahasa Indonesia oleh Tan Malaka sendiri.

Waktu pertama aku ngulik sejarah pemikiran politik Indonesia, yang bikin 'Madilog' unik adalah ia lahir sebagai karya asli Tan Malaka—judulnya singkatan dari Materialisme, Dialektika, Logika—dan isi naskah itu memang ditulis dalam bahasa Melayu/Indonesia yang dipakai masa itu. Jadi kalau kamu pegang edisi berbahasa Indonesia, itu bukan hasil terjemahan dari bahasa lain ke Indonesia; itu naskah aslinya. Yang perlu dicatat cuma, ejaan dan gaya penulisan bakal terasa kuno karena menggunakan tata tulis sebelum ejaan yang kita pakai sekarang, jadi kadang penerbit modern mengedit atau memodernisasi ejaan untuk pembaca masa kini.

Kalau melihat edisi-edisi yang beredar, sering ada editor, pengantar, atau catatan kaki dari peneliti yang menata ulang teks buat kejelasan—itu bukan terjemahan, melainkan penyuntingan. Jadi intinya: tidak ada "penerjemah" ke bahasa Indonesia karena Tan Malaka menulis 'Madilog' dalam bahasa Indonesia. Aku suka meraba-raba naskah aslinya karena nuansanya beneran kental era perjuangan—menyentil tapi tajam—dan setiap edisi yang aku temui punya sentuhan editorial yang beda-beda, jadi enak buat dibanding-bandingin.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Siapa yang Peduli?
Siapa yang Peduli?
Bagaimana rasanya jika saat terbangun kamu berada di dalam novel yang baru saja kamu baca semalam? Diana membuka matanya pada tempat asing bahkan di tubuh yang berbeda hanya untuk tahu kalau dia adalah bagian dari novel yang semalam dia baca.  Tidak, dia bukan sebagai pemeran antagonis, bukan juga pemeran utama atau bahkan sampingan. Dia adalah bagian dari keluarga pemeran sampingan yang hanya disebut satu kali, "Kau tahu, Dirga itu berasal dari keluarga kaya." Dan keluarga yang dimaksud adalah suami kurang ajar Diana.  Jangankan mempunyai dialog, namanya bahkan tidak muncul!! Diana jauh lebih menyedihkan daripada tokoh tambahan pemenuh kelas.  Tidak sampai disitu kesialannya. Diana harus menghadapi suaminya yang berselingkuh dengan Adik tirinya juga kebencian keluarga sang suami.  Demi langit, Diana itu bukan orang yang bisa ditindas begitu saja!  Suaminya mau cerai? Oke!  Karena tubuh ini sudah jadi miliknya jadi Diana akan melakukan semua dengan caranya!
Not enough ratings
16 Chapters
ARKA: Seorang Manusia yang Bukan Siapa-siapa
ARKA: Seorang Manusia yang Bukan Siapa-siapa
Suasana meledak, semua orang maju. Aku segera bergerak cepat ke arah Salma yang langsung melayangkan kakinya ke selangkangan dua pria yang mengapitnya. Aku meraih tangan Salma. Sesuai arahku Ferdi dan tiga temannya mengikutiku. "Fer, bawa!" Aku melepas lengan Salma. Ferdi bergegas menariknya menjauhiku. "Keluar!" tegasku sambil menunjuk arah belakang yang memang kosong. "Nggak, Arka!" teriak Salma, terus menjulurkan tangan. Aku tersenyum. Salma perlahan hilang. Syukurlah mereka berhasil kabur. Hampir lima belas menit, aku masih bertahan. Banyak dari mereka yang langsung tumbang setelah kuhajar. Tapi beberapa serangan berhasil membuat sekujur badanku babak belur. Kini penglihatanku sudah mulai runyam. Aku segera meraih balok kayu yang tergeletak tak jauh, lalu menodongkannya ke segala arah. Tanpa terduga, ada yang menyerangku dari belakang, kepalaku terasa dihantam keras dengan benda tumpul. Kakiku tak kuat lagi menopang, tak lama tubuhku telah terjengkang. Pandanganku menggelap. Sayup-sayup, aku mendengar bunyi yang tak asing. Namun, seketika hening. (Maaf, ya, jika ada narasi maupun dialog yang memakai Bahasa Sunda. Kalau mau tahu artinya ke Mbah Google aja, ya, biar sambil belajar plus ada kerjaan. Ehehehe. Salam damai dari Author) Ikuti aku di cuiter dan kilogram @tadi_hujan, agar kita bisa saling kenal.
10
44 Chapters
Siapa yang Menghamili Muridku?
Siapa yang Menghamili Muridku?
Sandiyya--murid kebanggaanku--mendadak hamil dan dikeluarkan dari sekolah. Rasanya, aku tak bisa mempercayai hal ini! Bagaimana bisa siswi secerdas dia bisa terperosok ke jurang kesalahan seperti itu? Aku, Bu Endang, akan menyelediki kasus ini hingga tuntas dan takkan membiarkan Sandiyya terus terpuruk. Dia harus bangkit dan memperbiaki kesalahannya. Simak kisahnya!
10
59 Chapters
SIAPA ?
SIAPA ?
Johan Aditama dan Anggita Zakiyah, kakak beradik yang harus menerima pahitnya kehidupan dengan meninggal nya orang tua mereka. Kini mereka tinggal bersama om Agung dan bi Lina. Seiring berjalannya waktu, perusahaan peninggalan orang tua Johan yang dipegang oleh om Agung mengalami masalah. Hal itu memaksa Johan harus berlatih menjadi pemegang perusahaan. Di bawah didikan om Agung dan para sahabatnya, Johan dan Timnya berlatih. Di tengah kesibukan latihan mereka, terungkap fakta tentang penyebab kematian orang tua mereka, yang menyeret om Ferdi sebagai tersangka. Sebuah bukti ditemukan Johan dari om Ferdi tentang pelaku sebenarnya. Tetapi dalam membongkar kedoknya, Johan harus kehilangan banyak orang yang ia cintai. Mampukah Johan dan Anggita beserta Timnya itu membongkar siapa pelaku sebenarnya,?.
10
7 Chapters
Bayi Siapa?
Bayi Siapa?
Atik menemukan seorang bayi perempuan dalam kardus di depan rumahnya. Dia bertekad untuk mencari tahu siapa orang tua bayi tersebut. Dia juga mencurigai orang-orang yang tinggal bersamanya
Not enough ratings
46 Chapters
Who Am I (Bahasa Indonesia)
Who Am I (Bahasa Indonesia)
Vanessa terbangun di kamar rumah sakit dalam keadaan amnesia. Dia tidak mengenal dirinya, orang sekitarnya bahkan masa lalunya. Ternyata dia adalah seorang anak gadis kaya raya, cantik serta mempunya tunangan tampan dan kaya raya bernama Dirga. Namun ternyata Dirga sama sekali tidak mencintainya dan pertunangan tersebut hanyalah perjanjian politik antar perusahaan kedua orangtua mereka. Mampukah Vanessa mengembalika ingatannya? Serta membuat Dirga balik mencintainya?
10
49 Chapters

Related Questions

Dari Mana Penerbit Asli Buku Tan Malaka Madilog Berasal?

3 Answers2025-10-13 11:25:28
Ngomong soal 'Madilog', aku selalu kembali ke detail kecil soal siapa yang pertama kali menerbitkannya—karena itu berhubungan erat dengan konteks politik karya ini. Penerbit asli 'Madilog' adalah 'Pustaka Rakjat'. Buku ini muncul pada masa pendudukan Jepang, dan keluarnya lewat 'Pustaka Rakjat' memang berakar pada upaya menyebarkan gagasan yang lebih dekat ke rakyat biasa, bukan lewat penerbit besar kolonial. Waktu membaca edisi modern, terasa bedanya ketika tahu asal penerbitannya: tulisan-pemikiran Tan Malaka memang ditujukan untuk pembaca yang ingin berpikir kritis, jadi pemilihan penerbit kecil yang pro-rakyat itu sangat pas. Seiring waktu 'Madilog' banyak dicetak ulang oleh berbagai penerbit yang lebih besar, sehingga sekarang orang mungkin lebih sering menemukan versi revisi atau dengan catatan tambahan. Tapi kalau ditanya siapa penerbit asli yang pertama? Jawabannya tetap 'Pustaka Rakjat'—itu yang selalu aku catat saat bikin daftar bacaan sejarah politik Indonesia. Rasanya seperti menyambung benang merah sejarah intelektual bangsa.

Mengapa Buku Tan Malaka Madilog Penting Dalam Sejarah Politik?

3 Answers2025-10-13 02:32:56
Membaca 'Madilog' dulu mengubah cara pandang politikku; bukan karena ia menawarkan resep siap pakai, melainkan karena Tan Malaka mengajarkan cara berpikir. Aku ingat pertama kali menyelipkan buku itu di ransel waktu kuliah, berharap mendapat jawaban sederhana tentang revolusi. Yang kutemukan malah alat berpikir: materialisme, dialektika, dan logika disusun supaya orang biasa paham cara menganalisis kenyataan sosial. Itu penting karena di tengah arus ideologi kolonial dan dogma partai, 'Madilog' memberi pembaca kebebasan intelektual—mengecek fakta, menimbang kontradiksi, lalu bertindak berdasarkan analisis bukan sekadar slogan. Secara historis, pengaruhnya besar karena menautkan teori Marxis ke kondisi Indonesia yang konkret: cara melihat kelas, nasionalisme, dan strategi perjuangan. Banyak aktivis dan intelektual yang tergerak bukan hanya oleh kata-kata revolusioner Tan Malaka, tapi oleh metodenya yang kritis dan ilmiah. Bagiku, nilai itu tetap relevan—makin banyak politik adu citra, 'Madilog' masih jadi pengingat bahwa politik sehat perlu nalar, bukan sekadar emosi. Membacanya bikin aku lebih cermat menilai klaim-klaim besar dan lebih siap berdebat dengan argumen, bukan fitnah.

Apakah Penerbit Merilis Edisi Terbaru Buku Tan Malaka Madilog?

3 Answers2025-10-13 04:23:23
Ada sesuatu yang selalu bikin aku tertarik tiap kali membahas 'Madilog': buku ini nggak pernah benar-benar hilang dari peredaran, karena nilainya yang klasik membuat penerbit kerap melakukan cetak ulang atau edisi baru. Dari pengamatan dan sedikit hunting online, beberapa penerbit memang sesekali merilis ulang 'Madilog'—kadang sekadar cetak ulang dengan sampul baru, kadang sebagai edisi beranotasi atau dilengkapi pengantar baru oleh akademisi. Biasanya ciri edisi terbaru itu terlihat dari tahun cetak yang dicantumkan, ISBN yang berbeda, atau keterangan seperti ‘‘edisi revisi’’ atau ‘‘edisi beranotasi’’. Jadi kalau pertanyaannya apakah penerbit merilis edisi terbaru, jawab singkatnya: ya, ada penerbit yang melakukan edisi ulang secara berkala, namun detailnya bergantung pada penerbit mana yang kamu cek. Kalau mau tahu pasti, cara termudah adalah menengok katalog resmi penerbit besar dan toko buku nasional, atau cek katalog Perpustakaan Nasional. Aku sendiri sering bandingkan listing toko buku online dan katalog perpustakaan untuk melihat perbedaan tahun cetak dan ISBN—itu tanda paling jelas kalau ada edisi baru. Semoga membantu, semoga kamu cepat nemu edisi yang kamu cari!

Bagaimana Pengaruh Buku Tan Malaka Madilog Terhadap Gerakan Kiri?

3 Answers2025-10-13 20:09:51
Ada satu buku yang selalu muncul setiap kali aku mengobrol soal akar-akar pemikiran kiri di Indonesia: 'Madilog'. Ketika aku mulai menelaahnya lebih serius, yang paling mengena bukan hanya ide-idenya, melainkan gaya berpikirnya — ia menuntut supaya orang kiri belajar berpikir secara dialektik, logis, dan materialis tanpa terjebak dogma. Di lingkungan tempat aku berkumpul dulu, 'Madilog' dipakai sebagai semacam toolkit berpikir: cara menautkan analisis sosial dengan langkah praktis, sekaligus menolak spiritualisme atau fatalisme yang kerap melumpuhkan inisiatif politik. Pengaruhnya terasa dua lapis. Pertama, secara intelektual ia memengaruhi kader-kader serta intelektual kiri supaya lebih kritis dan mandiri; diskusi tentang metode selalu kembali ke gagasan Tan Malaka tentang bagaimana logika dan dialektika harus dipraktikkan dalam konteks lokal. Kedua, secara historis ia berperan sebagai sumber legitimasi intelektual bagi aliran kiri yang menolak seluruh dogma impor—ada nuansa nasionalisme revolusioner di situ yang meresap ke dalam strategi gerakan. Namun perlu jujur juga: dampak praktisnya tidak selalu linear. Karena konteks politik yang represif, banyak ide besar dari 'Madilog' aku lihat tersimpan di lingkar studi kecil, bukan langsung mengubah massa. Meski begitu, pengaruhnya lama-kelamaan terwujud dalam kualitas diskursus kiri: lebih analitik, kurang romantik, dan lebih siap menghadapi realitas taktis. Itu yang membuatku tetap menghargainya sampai sekarang, sebagai satu karya yang menantang orang kiri untuk menjadi lebih cerdas dan lebih gigih.

Di Mana Saya Bisa Membeli Buku Tan Malaka Madilog?

1 Answers2025-10-13 22:21:10
Langsung saja, kalau kamu lagi cari 'Madilog' karya Tan Malaka, ada beberapa jalur yang biasanya aku pakai dan cukup andal buat nemuin cetakan baru maupun bekas. Pertama, cek toko buku besar dan jaringan nasional. Gramedia sering punya stok cetakan ulang atau kumpulan tulisan klasik seperti itu, baik di toko fisik maupun di gramedia.com; sistem pencarian dan pemesanan onlinenya relatif gampang. Selain itu, beberapa toko buku lokal yang cukup terkenal seperti Gunung Agung, Aksara, atau Togamas (kalau kamu di area Jawa) kadang juga menyediakan judul-judul politik klasik dan teks historis. Kunjungi toko fisiknya kalau mau lihat kondisi buku, atau telepon dulu untuk konfirmasi ketersediaan agar gak repot. Kedua, pasar online lokal adalah tempat yang paling cepat dan beragam: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada sering menampilkan penjual baru maupun toko bekas yang menjual 'Madilog'. Di platform ini kamu bisa bandingkan harga, tanya kondisi buku (baru atau second-hand), dan lihat ulasan penjual. Kalau mau opsi internasional atau susah didapat di Indonesia, coba cek eBay, Amazon, atau AbeBooks — terutama untuk edisi langka atau versi bahasa Inggris jika ada terjemahan. Periplus juga kadang menyediakan judul-judul klasik di toko online mereka, cocok kalau kamu mau beli lewat kartu internasional. Selain itu, jangan remehkan toko buku bekas dan komunitas pemburu buku. Grup Facebook jual-beli buku, marketplace lokal, serta toko buku bekas di kota-kota besar sering menyimpan cetakan lama yang susah dicari. Kalau kamu kuliah atau dekat perpustakaan universitas, perpustakaan kampus atau perpustakaan nasional juga bisa jadi sumber: mereka kadang punya koleksi atau bisa bantu pinjam antar-perpustakaan. Untuk kolektor, perhatikan juga edisi terbitan, apakah ada pengantar atau anotasi modern, karena itu memengaruhi harga dan pengalaman membaca. Beberapa tips praktis dari pengalamanku: gunakan kata kunci lengkap seperti 'Madilog Tan Malaka' saat mencari, kalau ada coba cek ISBN di listing supaya cocok dengan edisi yang kamu mau, dan selalu minta foto cover serta kondisi halaman kalau beli secara online. Periksa juga rating penjual dan kebijakan pengembalian, terutama untuk barang second-hand. Kalau kamu cari edisi tertentu (misal edisi lengkap atau berserta catatan sejarah), tuliskan preferensimu di kolom pertanyaan pada marketplace atau tanya langsung ke toko — kadang penjual bisa mencarikan atau merekomendasikan cetakan lain yang lebih mudah didapat. Intinya, mulai dari jaringan toko besar seperti Gramedia, marketplace lokal, toko bekas, hingga platform internasional kalau perlu. Selalu sabar dan bandingkan pilihan supaya dapat edisi dan harga yang cocok. Semoga kamu segera dapat eksemplar 'Madilog' yang pas — bacaan yang seru dan padat pemikiran, jadi pasti worth the hunt.

Bagaimana Cara Saya Mengutip Buku Tan Malaka Madilog Untuk Skripsi?

3 Answers2025-10-13 05:26:45
Ini bakal panjang tapi berguna—aku akan jelaskan langkah-langkah praktis supaya sitasi 'Madilog' rapi dan bisa diterima di skripsimu. Langkah pertama yang selalu aku lakukan adalah mencatat data lengkap edisi yang kamu pegang: nama penulis (Tan Malaka), tahun terbit edisi itu, judul lengkap 'Madilog', nama penerbit, kota terbit, dan nomor halaman yang akan dikutip. Kalau edisi tersebut memiliki penerjemah atau editor, tulis juga namanya; itu penting kalau kamu memakai versi terjemahan atau edisi yang diberi catatan kaki. Untuk kutipan langsung selalu sertakan nomor halaman, misal (Tan Malaka, tahun, hlm. 45). Untuk parafrase, cantumkan penulis dan tahun saja. Format sitasi tergantung gaya yang diminta pembimbing atau fakultas. Berikut template umum yang bisa kamu sesuaikan dengan data edisi: - APA (author-date): Tan Malaka. (tahun). 'Madilog'. Penerbit. - MLA: Tan Malaka. 'Madilog'. Penerbit, tahun. - Chicago (catatan/bibliografi): Tan Malaka, 'Madilog' (Kota: Penerbit, tahun), hlm. xx. Kalau kamu pakai edisi online (mis. PDF dari situs arsip), tambahkan URL dan tanggal akses di daftar pustaka. Kalau kutipan panjang, ikuti aturan gaya yang dipakai tentang block quote (biasanya kutipan >40 kata diubah formatnya). Satu tips terakhir: simpan foto halaman judul dan halaman yang dikutip sebagai bukti edisi—berguna kalau pembimbing mempertanyakan sumber. Semoga membantu, selamat ngerjain skripsi!

Apa Yang Mahasiswa Perlu Tahu Tentang Buku Tan Malaka Madilog?

3 Answers2025-10-13 12:20:06
Buku ini bikin aku terus mikir tentang cara kita berpikir setelah membaca beberapa bab pertama — 'Madilog' bukan cuma teks politik, tapi semacam undangan untuk berdebat soal logika dan realitas. Tan Malaka merangkum tiga kata penting di judulnya: materialisme, dialektika, dan logika. Inti yang aku tangkap adalah ajakan untuk melihat sejarah dan masyarakat dari basis material, memahami konflik sebagai proses yang dinamis, lalu memakai logika yang ketat supaya argumentasi nggak melempem. Gaya bahasanya kadang nyerang dan penuh analogi, jadi kamu harus siap menghadapi kalimat-kalimat yang padat dan emosional. Aku merasa bagian-bagian yang membahas logika sering dilupakan, padahal itu kunci supaya ide politik nggak jadi dogma. Kalau kamu mahasiswa, aku sarankan mulai dengan baca ringkasan singkat per bab, lalu tandai istilah kunci. Konteks historis penting: Tan Malaka menulis dalam suasana perjuangan dan kritik terhadap kolonialisme serta sekilas terhadap gerakan kiri global, jadi beberapa contoh merujuk pada situasi zamannya. Jangan terpaku pada kata-kata lama — fokus ke argumen umum: bagaimana struktur ekonomi mempengaruhi pikiran politik, dan kenapa pemikiran logis diperlukan dalam tindakan politik. Buatku, membaca 'Madilog' seperti berolahraga otak; melelahkan tapi bikin panas karena banyak ide yang masih relevan sekarang, terutama untuk diskusi soal dekolonisasi pengetahuan dan kritik terhadap dogmatisme. Akhirnya, nikmati prosesnya dan jangan takut bolak-balik antara teks utama dan catatan kecilmu.

Apakah Harga Buku Tan Malaka Madilog Di Toko Online Terjangkau?

3 Answers2025-10-13 08:00:12
Dengar-dengar banyak yang lagi ngecek harga 'Madilog' di toko online, dan menurut pengalamanku sih jawabannya nggak hitam-putih. Aku pernah beli edisi cetak ulang yang harganya ramah di kantong—sekitar puluhan sampai seratus ribuan rupiah—tergantung penerbit dan kondisi. Edisi baru dari penerbit populer biasanya lebih stabil harganya, sementara edisi bekas bisa jauh lebih murah kalau kamu sabar cari dan telaten ngecek kondisi halaman, sampul, dan apakah ada coretan. Kalau kamu ngincer edisi langka atau cetakan pertama, siap-siap deh harga bisa melambung sampai ratusan ribu atau jutaan, apalagi kalau seller itu kolektor. Biaya kirim juga sering bikin kaget, terutama kalau barang dikirim dari luar negeri. Tipsku: bandingkan di beberapa marketplace, cek rating penjual, dan lihat foto barang dengan teliti. Kadang harga terlihat murah tapi ongkos kirimnya yang tinggi. Aku juga pernah menemukan penjual yang ngasih diskon kalau beli beberapa buku sekaligus—lumayan buat yang lagi koleksi karya-buku klasik. Secara keseluruhan, membeli 'Madilog' di toko online bisa terjangkau kalau kamu fokus ke edisi cetak ulang atau bekas yang kondisi masih layak. Kalau cari yang murah dan cepat, perhatikan promo marketplace; kalau mau yang spesial, siapin budget lebih. Aku sendiri sekarang lebih sering cek marketplace lokal dulu sebelum melirik opsi impor; biasanya nemu yang pas di kantong dan masih layak baca.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status