Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Armaya Dvyendu Paksha

Armaya Dvyendu Paksha

Alvydradirgantara
"Gila,"ucap Dyandra singkat padat dan jelas. "Ayolah Dy. Kamu sekarang sudah jadi Nyonya Chandra Aklarta Maurya,"ucap Chandra. "Oh,"balas gadis itu. "Es berapa truk kamu makan Dek. Atau kamu lagi sariawan?,"tanya Chandra. "So?,"ucapnya santai. "Dek kamu ngomong singkat sekali lagi, ku cium di depan semua mahasiswa mu,"ucap Chandra tak membuatnya gentar dengan ancaman belaka. "Dek kalo kamu sengaja dingin untuk membuat ku menyesal. Kamu sudah berhasil Dek. Malam itu setelah putus dengan Divyan, setiap ada kesempatan, selalu ke bandara Adisutjipto berharap kedatangan mu di tahun saat aku juga sudah siap meminangmu. Sampai akhirnya pindah tugas ke Skuadron 21 masih saja tetap menunggu kedatangan mu. Ujungnya tanpa terduga malam itu kita bertemu lagi. That's more than a chance,"ucap Chandra tersenyum lebar. "Jadi maksudnya aku pelampiasan?,"tanyanya tersenyum miring. Dyandra, gadis cerdas tanpa sejengkal niat dipaksa menikah dengan pria yang menghancurkan masa muda bewarnanya saat rinai hujan turun. Membekukan semua senyum dan tawa riang menjadi gunung es abadi.
102.6K viewsOngoing
Read
Add to library
30 Hari Mendapatkan Benih Suamiku

30 Hari Mendapatkan Benih Suamiku

Ohmyrum
“Apa ini mas?” tanya Lian dengan kening yang mengernyit dan menatap suaminya. “Hasil medical check up dan beberapa tes untuk tindakan Vasektomi, satu bulan lagi.” Saga menjawab dengan begitu santainya seolah ini hanya persoalan flu. Lian dan Saga sudah menikah selama lima tahun. Awalnya mereka sepakat menunda momongan. Namun di tahun kelima, Saga tiba-tiba memutuskan untuk tidak pernah jadi ayah dengan suatu tindakan medis satu bulan lagi. Sebaliknya, Lian tiba-tiba justru ingin memiliki anak. Saga tetap keras dengan pendiriannya dan Lian tidak bisa mengubah itu. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusun misi mendapatkan benih dari suaminya sebelum segala kemungkinan tertutup selamanya.
Rumah Tangga
102.1K viewsOngoing
Read
Add to library
Siksa Dendam Perjodohan

Siksa Dendam Perjodohan

miraw
Dunia adalah kebebasan, tapi tidak untuk seorang Kerleeanna Alina. Kita terlahir mempunyai hak, hak untuk memilih. Tapi apa aku tidak memilikinya? Dalam hidupku aku tidak mempunyai hak untuk memilih, namun dipilihkan. Berada didekat dengan lelaki yang dipenuhi dengan obsesi itu membuatku sesak setiap saat. "Terima dia atau pergi dari rumah ini!" Aku terdiam mematung ketika mendengar teriakan ayahku yang menggema, ketika aku menolak mentah pertunangan itu dihadapan para tamu. Dengan gontai aku melangkah perlahan, masih berbalut seragam SMA aku menerima cincin yang lelaki itu sematkan di jari manisku dengan linangan air mata. "Kau milikku sekarang Kerleaanna Alina Allison, selamat memasuki duniaku dan selamat datang!" bisik Nalendra lembut, sambil mengecup kening gadis pujaannya. Aku tersenyum kecut, lalu menepis kasar tangan lelaki yang menghapus air mataku itu. Mulai sekarang apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah menangis lagi terutama dihadapan lelaki bajingan itu. Tameng yang aku perlihatkan bahwa aku selalu kuat, nyatanya tidak begitu. Aku lemah, dan aku tidak tau akan bertahan sampai mana. Siapa sangka akan jadi seperti ini? Mulai sekarang hidupku terkekang, aku tidak bisa memilih apapun yang aku inginkan dalam hidup. Hidup adalah pilihan, namun aku tidak bisa memilihnya sendiri. Satu kata, yaitu segalanya karena terpaksa. Dan itu bagaikan siksaan tak kasat mata yang selalu menyiksa batinku. Lantas apa tujuan dibalik pertunangan yang terjadi secara tiba-tiba ini?
Romansa
9.52.1K viewsOngoing
Read
Add to library
Janji Amanda

Janji Amanda

Larasatiameera
"Itu bukan ciuman, lo nya aja yang nyium gue." ~Kenzie Alvan Ganendra~ "Kan waktu itu gue juga terpaksa. Lo tahu sendiri, kan? Gue juga nggak niat-niat banget kok, buat cium lo. Jadi lo jangan ke ge-er an, ya." ~Amanda Rheina Anantha~ Bagi Amanda Rheina Anantha, bertemu dengan Kenzie Alvan Ganendra merupakan musibah terbesar dalam hidupnya. Alvan ini meskipun memiliki paras yang tampan dan otak yang pandai, tapi dia mempunyai sifat galak, judes, angkuh, sombong, suka mengejek, dan lain-lain. Pokoknya menurut Amanda, Alvan ini adalah satu-satunya makhluk di Bumi yang mempunyai keburukan setiap orang. Setiap kata yang keluar dari mulut Alvan, selalu membuat Amanda kesal dan selalu ingin menonjok cowok itu. Jadi jangan salahkan Amanda jika dia menjadi sangat galak tiap kali bersama Alvan---apalagi entah ada nasib sial apa membuat mereka duduk sebangku di kelas. Bisa membayangkan bagaimana hebohnya mereka karena duduk sebelahan dan berantem terus. Namun, kenapa jantung Amanda selalu berdebar-debar tiap kali berada di dekat Alvan? Masa lalu apakah yang sudah menunggu pertemuan mereka berdua?
Young Adult
101.1K viewsOngoing
Read
Add to library
Keluarga Sempurna untuk Anak Tunadaksa

Keluarga Sempurna untuk Anak Tunadaksa

Mami Mochi
Terlahir dengan istimewa tak membuat Alara Diba Afsana putus asa dan minder di tengah kalangan anak seusianya. Sejak kecil, Alara di titipkan di rumah sang Nenek karena Papa yang sibuk bekerja. Sedangkan Mama? Alara tidak mengetahuinya. Papa tidak pernah menceritakan sosok Mama pada Alara. Tak ada yang mau terlahir seperti Alara, ejekan, hinaan hingga gunjingan Alara terima dengan diam tanpa melawan. Hingga suatu sore, Alara tak sengaja bertemu perempuan berhijab bersama beberapa anak seusianya yang tengah bermain di taman. Alara hanya melihat tak berani mendekat. Bunda. Setidaknya kata itu adalah kalimat yang mereka ucapkan kepada perempuan berhijab itu. Betapa murah senyum perempuan berhijab itu kepada mereka semua, bermain dan melempar canda bersama anak-anak begitu gembira. Lantas, tak sengaja kaki kecilnya berjalan menuju mereka. Ingin sekali Alara ikut bermain dan tertawa bersama, tapi apakah boleh? Apakah boleh Alara ikut merasakan kebahagiaan mereka ketika Alara sendiri terlahir dengan keistimewaan yang membuatnya dijauhi banyak orang? "Hai! Adek mau ikut bermain?" Tanya perempuan berhijab itu dengan nada yang lembut. "Bunda." Perempuan itu mengerutkan kening heran, lantas mengerti maksud kalimat "Bunda" dari Alara. "Iya, adek boleh kok panggil kakak Bunda. Sama seperti yang lain." Alara menatap perempuan berhijab yang tersenyum manis kepadanya dengan mata berkaca, "Boleh tidak Bunda jadi Bundanya Alara?" Perempuan itu merasa aneh dengan pertanyaan Alara, namun ia berusaha menanggapi pertanyaan Alara dengan senyuman, "Jadi adek namanya Alara, ya?" Alara mengangguk. "Iya, boleh kok Alara anggap Bunda jadi Bundanya Alara juga." Satu hal yang tidak perempuan berhijab itu sadari. Jika Alara menginginkan ia menjadi Bundanya, Bunda hanya untuk Alara. ***
Rumah Tangga
542 viewsOngoing
Read
Add to library
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status