Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Alpha Linked

Alpha Linked

Kirizu
Some bad girls need a steady hand to keep them in line. I'm bad enough to need two. Two old men can teach me a lesson when I misbehave. Two hot bodies to keep me warm in bed at night. Two best friends can learn to share with a dirty mouth kid like me. After all... dirty girls need very dirty dads. Anna Josephine is nothing but trouble. She's wild and tough. Not worth anyone's time. Anna is a beautiful little girl. She is also a vulnerable young man on my case list. She is half my age and has absolutely no limits. I broke every rule in the book by giving her somewhere to stay when she was out on the street with nowhere to go. And I'm breaking all the rules of friendship by locking her up at my best friend Jack's house while he's away on business. I thought life was hard enough when I fell in love with the girl, but it got even harder when Holmes came home early and discovered a beautiful stranger was causing a ruckus in his house. And it's even harder when he has a crush on her too. He is the only man on this planet with whom I want to share my last supper. I'm happy to share that. I'm not sure how I feel about sharing Anna.
Romance
44.9K viewsCompleted
Read
Add to library
Accidentally Married Aliens

Accidentally Married Aliens

EXCERPT: John freed himself from the security lashes in order to gain more access to Tom. He gripped his friend's waist, squeezing to emphasize how much he was willing to give up for this man. "I can touch you. We can touch. Touch me." Tom searched John's face with his eyes, the flush on his cheeks darkening and capturing John's attention once more. He could feel Tom's uncertainty as if it were a weighted net falling over them both to pin them in place. Summoning his courage, he stripped his tunic from his upper body and seized Tom's hand in his own. "Touch me. Please." John thought Tom was going to refuse until he used his free hand to reach out. SYNOPSIS: Refugees of a dead planet, the Zen are grateful the people of Earth are willing to offer them a new home. Executive Orders from the White House declare America a safe-haven for any of the shapeshifting aliens as long as they follow three basic rules: 1. Zen must take a human appearance. 2. Zen must register with human names at Social Services. 3. Zen must find paid work or volunteer to help their country. Two friends declare themselves "married" during their registration without realizing they are now legally bound to one another as a couple. Will New Americans John and Tom see their friendship turn into a romance or will they reject being accidentally married aliens?
LGBTQ+
9.510.7K viewsOngoing
Read
Add to library
Sem Toque, Um Amor Desperdiçado

Sem Toque, Um Amor Desperdiçado

Casados há três anos, Heitor Mendes tratava Patrícia Vieira com uma frieza cortante, mas a amante dele ousou ultrapassar todos os limites ao enviar uma foto vestindo a camisola de Patrícia. [Patrícia, não fique brava. O Heitor disse que eu fico melhor com essa roupa do que você.] A amante acariciava a barriga levemente arredondada, enquanto lançava um olhar cheio de desprezo e provocação para Patrícia. Durante três anos de casamento, Patrícia dormiu sozinha na cama de casal, acreditando que o marido estava apenas focado no trabalho. Até que a amante apareceu, tirando-a de vez do lugar que ela ocupava. Foi então que Patrícia entendeu: todo o amor e dedicação de anos haviam sido despejados em um verdadeiro ingrato. — Me dê metade dos bens e eu entrego o lugar de Sra. Mendes ao seu "primeiro amor"! Patrícia deixou os papéis do divórcio sobre a mesa e saiu da casa que antes chamava de lar, dando espaço para que os dois traidores ficassem juntos. O que ela nunca imaginou era que, ao pedir o divórcio, o homem frio e distante que ela conhecia iria chorar até os olhos ficarem vermelhos e se ajoelhar aos seus pés, implorando por uma segunda chance.
Romance
9.34.9K viewsOngoing
Read
Add to library
Cintaku Padam Bersama Kobaran Api

Cintaku Padam Bersama Kobaran Api

Untuk menyembuhkan depresi si putri kaya palsu, kekasih masa kecilku yang pernah bersumpah hanya akan menikah denganku, Darryl, diam-diam pergi mendaftarkan pernikahan dengannya. Di belakangnya, aku menyetujui perjodohan keluargaku. Aku menikah dengan pewaris keluarga konglomerat di ibu kota, Vincent, yang diam-diam telah mencintaiku selama bertahun-tahun. Setelah tujuh tahun menikah, dia memanjakanku sepenuh hati. Malam demi malam dia selalu menuntut kemesraan dariku. Bahkan jika aku menginginkan bintang di langit, dia tetap akan berusaha mengambilkannya untukku. Aku sempat mengira, akhirnya aku telah menemukan kebahagiaan. Hingga suatu kali setelah bercinta, aku tidak sengaja mendengar percakapan Vincent dengan sahabatnya. "Avril sudah jadi aktris internasional peraih penghargaan. Kapan kamu mau pisah sama Ariel?" "Toh sama saja harus nikah sama orang yang nggak kucintai, jadi mau sama siapa pun itu nggak ada bedanya. Lagi pula, aku harus jaga Ariel agar dia nggak mengganggu kebahagiaan yang didapatkan Avril dengan susah payah." Aku membuka komputer di ruang kerjanya. Di dalam sebuah folder tersembunyi, tersimpan ratusan ribu foto Avril dan seratus surat cinta yang tak pernah dia kirimkan. Setidak percaya apa pun pada kenyataan, saat ini aku benar-benar sudah harus sadar. Aku membeli sebuah tubuh plastik, lalu merancang sebuah kebakaran besar. Mulai saat ini, entah di langit atau di neraka, aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi.
Short Story · Romansa
6.0K viewsCompleted
Read
Add to library
Mentiras en el corazón de un mafioso

Mentiras en el corazón de un mafioso

Aquel día, en nuestro quinto aniversario de boda, recibí una llamada. Era el encargado del fondo familiar: le avisaba que una de las piezas almacenadas estaba por vencer y debía retirarla cuanto antes. Mi esposo, Mateo Fuentes, también conocido como el jefe de la mafia, estaba tan ocupado que ni siquiera se tomó un minuto para pensarlo. Así que decidí ir yo a recoger la caja. Dentro encontré un rollo de película antigua. El responsable me advirtió que, si no la revelaba pronto, el material se estropearía con el tiempo. Cuando por fin la revelé, cada fotografía mostraba a Mateo con Elsa Lara, su primer amor, sonriendo de una forma tan dulce que me dejó sin aliento. Y en todos sus álbumes, ni una sola foto mía. De repente, la puerta de la oficina se abrió de golpe. Mateo entró alterado, visiblemente molesto, y preguntó con impaciencia: —¿Anita Silva, estás revisando mi privacidad? Lo miré con calma. No grité, no pregunté nada. Solo dije: —Divorcémonos. Su expresión se endureció. Sin decir una palabra, tomó las fotos y las metió en la trituradora. Cuando el ruido cesó, se giró hacia mí y soltó: —Ya las destruí. ¿Y aun así quieres divorciarte? Una sonrisa amarga se me escapó. —Sí.
Short Story · Mafia
1.8K viewsCompleted
Read
Add to library
Renasci no Dia em que a Mulher que Meu Marido Amava Morreu

Renasci no Dia em que a Mulher que Meu Marido Amava Morreu

No momento do terremoto, meu marido, capitão da equipe de resgate, me deixou para trás e correu para salvar a mulher que amava, Luna Soares. Eu não o impedi. Apenas deixei que ele fosse. Tudo porque, na minha vida passada, diante da mesma escolha, ele me resgatou primeiro, eu, grávida de oito meses. E Luna, por causa do atraso no socorro, foi soterrada nos escombros durante uma réplica e morreu asfixiada. Mais tarde, no dia em que fui dar à luz, ele me levou até o túmulo dela. Assistiu friamente enquanto eu desabava no chão de tanta dor, implorando ajuda. — Talita, está doendo? A dor que a Luna sentiu debaixo dos escombros foi mil vezes pior! Olhei, incrédula, para o homem enlouquecido à minha frente. — No dia do terremoto você estava numa zona segura! Se não tivesse usado a gravidez como chantagem, Luna teria tido a chance de ser salva! — Todo o sofrimento da Luna… eu quero que você sinta com seu próprio corpo! Ele me forçou a ajoelhar e bater a cabeça diante da foto da Luna, enquanto o sangue escorria por entre minhas pernas. Acabei morrendo de hemorragia durante o parto. Quando abri os olhos novamente, era o mesmo dia do terremoto. Desta vez, nem eu nem meu filho vamos esperar por ele.
Read
Add to library
Dibunuh untuk Dicintai

Dibunuh untuk Dicintai

Ayahku bertanya siapa yang akan kupilih untuk menjadi suamiku. Setelah terlahir kembali, aku tidak memilih Ronaldo lagi. Sebaliknya, aku memilih kakak kandungnya, Evan Vittori. Ayahku terlihat bingung. Bagaimanapun juga, seluruh Chicako tahu bahwa Ronaldo dan aku adalah teman sejak kecil dan aku telah mengejarnya selama sepuluh tahun. Sebagai putri Keluarga Luchese, dari dulu, namaku telah terukir di samping namanya dalam daftar perjodohan keluarga. Semua orang yakin bahwa pernikahan kami adalah takdir yang tidak bisa dihindari. Aku tersenyum getir dan mengingat kehidupan lampauku. Aku menikahi Ronaldo sesuai keinginanku. Namun, setelah menikah, dia tidak pernah menyentuhku. Aku mengira dia menderita penyakit yang tidak bisa diungkapkannya dan berusaha sekuat tenaga untuk menutupinya. Sampai ulang tahun pernikahan kami yang ke-6, aku tidak sengaja membuka brankas di ruang kerjanya. Di dalam sana, tersimpan deretan rapi foto-fotonya bersama seorang wanita. Wanita itu adalah putri angkat yang kupaksa ayahku adopsi. Mereka bahkan punya anak haram berusia dua tahun. Di dalam foto keluarga itu, mereka bertiga terlihat sangat bahagia. Pada saat itu juga, aku baru menyadari bahwa dia tidak sakit, melainkan tidak pernah menganggapku sebagai istrinya. Untuk menyingkirkanku, dia dan adik angkatku bekerja sama untuk membunuhku. Jadi, di kehidupan ini, aku memilih untuk merestui mereka. Namun, ketika aku mengenakan gaun pengantin dan berjalan memasuki gereja dengan merangkul tangan Evan, Ronaldo yang bersenjata berlari menghampiriku seperti orang gila. "Madeline!" Suaranya terdengar sangat serak. "Kamu berani menikahinya?"
Short Story · Mafia
7.0K viewsCompleted
Read
Add to library
UNACCEPTED

UNACCEPTED

adelsbl
"Lo tau gak, sih, tata krama masuk ruangan?” tanya Regar ketus. Nessa sangat tidak sopan. Masuk ruangan tanpa permisi. Regar menyesal tidak mengunci pintu. Alih – alih menjawab, Nessa malah menyalakan posnelnya dan membuka aplikasi kamera. Ia mengatur kameranya menjadi kamera depan lalu mengajak Regar berfoto bersama. "Apaan, sih!” seru Regar tidak suka dengan tindakan Nessa. "Satu, dua, tigaaa,” Nessa langsung menjepret kamera ponselnya lalu melihat hasilnya. Tampak ekspresi Regar yang sedang marah. Sangat kontras dengan Nessa yang tersenyum manis. "Hahaha lucu, deh. Upload, ah,” Nessa membuka akun Instagramnya kemudian memposting fotonya dan Regar di instastory. Tak lupa ia me-mention akun Instagram Regar. Regar adalah cowok terkenal di sekolah dan luar sekolah sehingga memiliki banyak pengikut. Nessa berharap jika Regar me-repost instastory-nya maka akan banyak pengikut Regar yang mengikuti akunnya juga, “jangan lupa repost, ya,” Regar yang melihat hal itu menjadi semakin kesal, “Nessa hapus!” pinta Regar to the point. "Gapapa lah, Gar, sekali – kali. Kita, kan, belom pernah foto berdua,” jawab Nessa santai sambil memandangi fotonya bersama Regar. Regar membuang napas kasar. Ia menatap kedua temannya yang hanya diam. "Kalo Regar gak mau, sini sama Miko aja, beb,” sahut Miko. "Gak mau. Maunya sama Regar,” Regar memalingkan wajahnya malas, “murahan,” jawab Regar spontan dengan nada meremehkan. Cowok itu sedang menahan amarahnya saat ini. Ia berusaha untuk tidak membentak Nessa walaupun ia tahu kata – katanya barusan sangat tajam.
Young Adult
1.4K viewsOngoing
Read
Add to library
A 300ª Dívida que Escrevi

A 300ª Dívida que Escrevi

Dos dez aos dezoito anos, meus pais me obrigaram a escrever duzentas e noventa e nove dívidas. Cada centavo que eu pedia a eles era considerado um empréstimo — algo que eu teria que pagar quando me tornasse adulta. Até que sofri um acidente de carro... Na hora de pagar a cirurgia, ainda me faltavam três mil no cartão. Sem saída, fui implorar ajuda aos meus pais. Mas eles apenas sorriram friamente: — Júlia Monforte, você já tem dezoito anos. Não temos mais obrigação nenhuma com você. Escreva uma nova dívida! Com lágrimas nos olhos, escrevi minha tricentésima dívida. Após a cirurgia, abri o Instagram e me deparei com uma publicação da minha irmã adotiva. Na foto, ela estava em um cruzeiro internacional, celebrando seu aniversário de dezoito anos como uma princesa, cercada de gente a bajulando. O presente dos meus pais para ela? Um apartamento de alto padrão no centro de São Paulo... e a chave de um Maserati. Até meu amigo de infância... olhava para ela com olhos cheios de amor. Ela agradecia: "Obrigada às pessoas que eu mais amo, por me darem o melhor que eu poderia ter." E eu, segurando aquela dívida toda amassada nas mãos, simplesmente sorri. Depois que eu quitar essa dívida... uma coisa é certa — não preciso mais de uma família assim.
Read
Add to library
Kata Mereka, Aku Suka Cari Perhatian

Kata Mereka, Aku Suka Cari Perhatian

Aku meninggal di hari aku memenangkan Penghargaan Doktor Medis Global. Tiga jam setelah kematianku, orang tua, kakak laki-laki, dan tunanganku baru saja pulang dari pesta ulang tahun ke-16 adik perempuanku. Ketika adikku mengunggah foto keluarga kami saat merayakan ulang tahunnya di media sosial, aku sedang terbaring di ruang bawah tanah yang tertutup rapat dan berlumuran darah. Aku mencoba menggunakan lidahku untuk menggeser layar ponsel dan meminta bantuan. Di antara kontak darurat, hanya tunanganku yang menjawab panggilanku. Artinya orang tua dan kakakku telah memblokir nomorku. Begitu telepon diangkat, tunanganku hanya mengucapkan satu kalimat, “Karin, pesta ulang tahun Lina yang ke-16 itu sangat penting. Jangan pakai alasan nggak masuk akal untuk cari perhatian kami dan bersikap manja lagi!” Dia menutup telepon dan memutus harapan terakhirku untuk bertahan hidup. Jantungku berhenti berdetak karena nada sibuk telepon. Ini adalah ke-100 kalinya mereka memilih adikku, ke-100 kalinya mereka mengabaikanku, mengecewakanku, dan ini juga yang terakhir. Aku terbaring di dalam genangan darahku sendiri, merasakan napasku perlahan berhenti. Mereka mengira aku kabur dari rumah lagi sebagai alasan untuk melampiaskan ketidakpuasanku. Mereka pikir bahwa selama mereka memberiku pelajaran, aku akan kembali dengan patuh seperti 99 kali sebelumnya. Sayangnya, itu tidak akan terjadi kali ini. Karena aku tidak pernah meninggalkan rumah, aku terus terbaring di ruang bawah tanah rumahku.
Short Story · Realistis
4.9K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1
...
232425262728
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status