How To Build A Car

Laura got betrayed by Jayden, the man she ever loved. Frank unexpectedly meets Laura and helps her get over her trauma. After getting to know her gradually, he finds his world revolving around hers despite having his own “skeletons in the closet.”On the other hand, Jayden can’t not stand seeing her with any other man but him.

What have you come here for? Solace? Haven't you heard that the haunted castle is not made for weaklings? Your worse mistake is to choose this place for refuge, even if the entire pack is after you, coming here is your worse mistake because I will suck your blood off you. Are you going to suck my blood? Yes, I will suck it, till there is no blood left in your blood vessels. ***** Iris had watched her father, the alpha of the Goldfang Pack killed by the beta and his son, her supposed fated mate and she turned into an omega, a slave where she is supposed to be a Luna. As if that is not enough, her life is in danger, running away was her only option. She needed protection, someone that could keep her safe not someone that is more dangerous. And of all the places, she had to seek solace is a cursed hybrid's castle, a prince feared by everyone, a man with a scary masked, rejected by his pack because he is a vampire and a wolf, not only that, cursed by the moon goddess because he is arrogant. Could it be the two of them are destined to save each other from this pain? The pain of rejection, betrayal, and curse.

Tim Theater populer SMA Primadani memiliki media khusus untuk berkomunikasi. Namanya ‘Kotak Berbicara’. Sebenarnya kotak itu adalah kotak biasa berbahan kardus berwarna putih. Kotak itu menjadi sebuah wadah anak-anak Tim Theater mencurahkan isi hati. Setiap minggu kotak berisi kertas-kertas itu akan dibuka dan dibaca bersama. Surat cinta, kritikan untuk teman, ataupun curhatan singkat sudah biasa tertulis di sana, menjadi bahan hiburan tersendiri untuk anak-anak tim. Bahkan bisa menjadi kunci menyelesaikan beragam masalah antara anggota tim. Sampai suatu hari kotak itu terasa berbeda. Tulisan-tulisan ancaman datang. Paling parah, cerita kelam beberapa anggotanya yang tersebar begitu saja. Mili mendapat ancaman akan dibunuh. Roni ketua populer tapi ternyata anak seorang koruptor. Karina mengidap penyakit AIDS. Abdul yang diam-diam ingin menjatuhkan Roni. Keadaan tim semakin buruk ketika tulisan-tulisan itu menimbulkan masalah baru bagi mereka. Banyak kejadian tidak mengenakan terjadi dan dialami oleh empat anak populer tim teater tersebut. Rasa percaya semakin pudar di antara mereka. Hubungan pertemenan tidak lagi sama seperti dulu. Mau tak mau, mereka harus mencari siapa dalang dari masalah ini.

Ansell Arthur Benedict, bule tampan yang sayangnya masih single di usianya yang sudah menginjak empat puluh. Putera bungsu owner BNC Group yang berpusat si US. Ditugaskan ayahnya untuk memegang kendali atas beberapa anak perusahaan yang ada di Indonesia. Tanisha Gabriela Kusuma. Seorang gadis 28 tahun yang kebetulan bekerja sebagai staf telemarketing di BNC Furniture. Love at the first sight Ansell kepada Tanisha, membuat pria itu rela melakukan sebuah misi konyol demi mendapatkan cinta sang pujaan hati. Apalagi, yang dia tau Tanisha adalah gadis baik hati yang sangat jauh dari sifat matre. Lantas, apa jadinya kalau Tanisha akhirnya menyadari, bahwa gelandangan yang dia pungut dari trotoar apartemennya satu bulan yang lalu, ternyata bukanlah orang biasa? Bule kesasar yang dia juluki pria kere itu, ternyata direktur baru di perusahaan tempat Tanisha bekerja! Wahh, celaka dua belas!

Thalia Faux, was cursed as a kid despite being a seer she couldn't use her gift to see the future, but her blood could be used to heal however her blessing became a curse and left a forever mark on her life by weakening her wolf to the point where she could no longer shift. In the end she was trapped by her Alpha and her blood which was blessed by moon Goddess was used by the packmates to heal themselves. She believed that she would die just like this but then her pack was attacked and Alpha Carter came into her life, she thought she was saved but once glance from her savior and she knew she was a goner. He wasn't her savior but tormentor The first words that he spoke while he held her by her throat “I will ruin you ” sent her life into an irreparable chaos She should have died back then but she didn't now she would pay the price for all her life. Everything About Carter was dangerous , beneath his charming facade laid a monster that Thalia never wanted to become target of, but no matter how much she escapes, Carter only wanted her.

When Mira first set foot in to the city of Bucharest to pursue her studies, she never expected to get involved in a near-fatal accident and get saved by a mysterious man. And she definitely didn’t plan on fantasising about him, only to discover that he is her professor, Izan. The attraction between grows to be undeniable, but Izan kept his distance, hiding a dark secret that could endanger them both. Mira was determined to find out more about him, even if it meant breaking the rules. And their paths intersect once more when she finds Izan injured in an alleyway, and she becomes his caretaker, realising the connection they share goes beyond just physical. But before she can understand their bond, he disappears without a trace, leaving her heartbroken. Week’s pass, and Mira discovers the truth behind Izan’s abrupt departure. Confronted by the reality of his existence, she still finds herself irresistibly drawn to him, despite the startling revelation that he is not human—he is a werewolf. As their worlds collide, secrets unravel, and a forbidden romance blossoms amidst the captivating allure of Bucharest. But their happiness is threatened by a dark force that seeks to destroy them. When Izan becomes the prime suspect of a murder he didn't commit, and Mira must prove his innocence before it's too late. Will they overcome the odds and find their happily ever after? Or will they lose each other in a web of lies and danger? Their journey unfolds, entwining fate, love, and the mystique of the supernatural, promising a destiny neither of them could have foreseen.

Debby sudah terbiasa menghalau para pria yang berusaha mendekati dirinya di luar pekerjaan. Saking terbiasanya, ia sudah tidak perlu lagi memasang tembok di sekeliling dirinya seperti dahulu. Namun, kali ini Debby bertemu dengan sosok pria kepala batu yang terus mengejarnya meski sudah ditolak, baik secara terang-terangan maupun secara tersirat. Debby bertambah pusing dengan campur tangan ibunya yang terus mendesaknya untuk segera menikah dan mengatur kencan buta tanpa sepengetahuan dirinya. Masalah bertambah pelik ketika pria dari masa lalunya kembali muncul di hadapannya dan mengacaukan hidup yang sudah ia tata dengan susah payah. Bagaimana kisah Debby menghadapi para pria yang ingin mendapatkan cintanya? Berhasilkah mereka meluluhkan hati Debby yang sudah mengeras? Ada apa di balik tembok yang dibangun Debby selama ini?

“Bagaimana jika satu kalimat dari istrimu… benar-benar melemparmu kembali ke masa lalu?” Shaz, pria berdarah India-Iran, terbangun di rumah lamanya. Tapi ini bukan sekadar hari biasa, ia kembali ke delapan tahun sebelum menikahi Alysaa, perempuan Indonesia yang kini mengisi seluruh hatinya. Di waktu ini, Alysaa bahkan belum mengenalnya. Sementara masa lalunya bersama Jazzlyne… masih mengganggunya dan belum berakhir pada saat itu. Waktu memberinya kesempatan kedua. Tapi mampukah ia menemukan Alysaa lebih awal? Dan jika iya… sanggupkah ia membuat wanita itu jatuh cinta lagi padanya, sebelum semuanya terlambat?

Risti dipaksa menikah oleh sang Papa secepatnya, jika tidak mau dinikahkan dengan Munos. Pria yang paling ia benci di muka bumi. Dengan bantuan Karina, sekretaris sekaligus sahabatnya sejak kuliah, Risti berhasil mendapatkan target pria yang akan mau menikah kontrak dengannya. Apakah rencana itu akan berjalan mulus?

La amante con VIH y el esposo que pagará caro. A Sabrina, el gran amor de Roberto, le diagnosticaron VIH en el hospital donde yo trabajaba. Faltando a mi ética médica, se lo conté a él. Pero Roberto pensó que lo estaba engañando. No solo me difamó, acusándome de la muerte de un paciente, lo que me llevó a la cárcel, sino que después también diluyó un abortivo en mi leche. Con ocho semanas de embarazo, sufrí una hemorragia masiva. Le supliqué ayuda, pero me apartó de una patada. —Por fin, dejarás de ser un impedimento para que Sabri y yo estemos juntos. Al abrir los ojos de nuevo, estaba de vuelta en el fatídico día en que a Sabrina le habían diagnosticado VIH. Y, esta vez, no solo guardé silencio, sino que además le pedí el divorcio a Roberto. Después de todo, él la amaba tanto… Tenía que dejarlos ser felices juntos.