Main Tera Libas Hon

Mikaela Wilson secara tidak sengaja melakukan hubungan satu malam dengan orang asing yang ia temui di sebuah klub malam, 2 minggu sebelum pernikahannya dengan Eros Aaron Ryder-CEO Ryder Group dan pernikahan mereka hanyalah sebuah pernikahan bisnis. Tidak berhenti sampai disitu, Mika bertemu dengan pria yang tidur dengannya di pernikahannya sendiri dan ternyata pria tersebut adalah sahabat suaminya dan dia adalah seorang mafia, namanya adalah Kai. Kai menawarkan kesepakatan untuk tidak memberi tahu Eros, asalkan Mika membayar Kai dengan tubuhnya. Lalu apa yang harus Mika lakukan? Apakah Mika mau tidur dengan Kai lagi meskipun Kai dan suaminya adalah teman?

Ketika cinta mengalahkan logika,pengorbanan jiwa dan raga mampu dilakukan.. Seorang anak,ibu dan istri mampu bertahan menghadapi segala cobaan hingga hinaaan meski dari suami sendiri

Zidan memilih meninggalkan Almira setelah ia merasa bosan. Selama ini istrinya itu tampak buruk dan lemah tak bergairah. Alasan itu membuat Almira diusir dan diasingkan oleh Zidan. Almira bangkit dari keterpurukan setelah memilih hidup bersama seorang artis yang merupakan sahabat dari teman masa lalunya, Lian.

Agista memilih setia pada Yuda, laki-laki yang sudah mengambil kegadisannya setelah tiga tahun berpacaran. Dia menolak perjodohan dengan anak dari sahabat orang tuanya dengan alasan akan tetap menunggu Yuda kembali dari Jakarta. Namun setelah setahun menunggu, Agista kehilangan jejak Yuda yang entah di mana. Bagaimana nasib Agista? Apakah tetap memilih setia atau ikhlas dengan sistem perjodohan dari orang tuanya? Baca terus sampai tuntas ceritanya, dijamin kamu nggak nyesel!.

12 lives were chosen to be the end of this war. 12 lives is what we were told were all that was needed. when we finally crossed the border to the fae however the truth came to light. I lived my life believing service to my country was enough and that I should be glad to die a martyr. Now as I see Nok standing in the night I can't help but feel like it's just not worth it. After 3 years of training Ashai and her comrades are pushed into a new world with one goal in mind: kill the fae king and bring peace. When she meets a young fae named Nok however the simplicity of the plan fades and she is forced to choose between her mission: the one thing she was made to do, and her new found freedom that comes with her fae blood. Lies are revealed and her life turns upside down when she enters the fae court, how will she deal with the over powering emotions of the fae and her own perceived inferiority? Maybe that dark and mysterious King could help her? Dive into a twisting tale of Faerie court politics, royal family drama, and romantic triangles with Ashai who tries to navigate the wild new world she's found herself in.

Bahkan dari awal pertemuan pun, keduanya telah memiliki keterkaitan satu sama lain. Setelah beribu usaha yang sudah semesta kerahkan, ini saatnya untuk menyatukan keduanya. Banyak hal yang tidak disadari keduanya, jika memang keduanya pantas untuk disandingkan bersama. Terlalu sering terjadinya pertikaian karena kesalahpahaman antara keduanya, tak membuat semesta berhenti untuk menyatukan mereka. Inilah cerita Raditya dan Adinda yang menjadi hasil tangan indah sang semesta.

"Bunuh semua kaum kegelapan!" Seorang gadis yang berdiri di tengah-tengah keramaian, terbalut rantai itu menatap bengis setiap orang yang meneriakinya. Meminta agar ia untuk segera dilenyapkan, seakan-akan hanya dengan kematiannya dunia ini akan benar-benar aman. "Bunuh dia!" "Hapus seluruh kaum kegelapan dari dunia ini!" Hingga sebuah teriakkan lantang penuh ketegasan berhasil membuat nasib gadis malang itu terselamatkan. "Tundukkan wajah kalian dari ratuku!"

"Kamu mau mati?" Terdengar suara Jonathan yang mengancam di telepon. Devanda menarik napas dalam-dalam, hatinya berdebar kencang di dalam dadanya. Dia tahu bahwa menolak Jonathan berarti menghadapi bahaya nyata, tetapi dia juga tahu bahwa hidupnya tidak lagi boleh ditentukan oleh ketakutan. Dalam upayanya untuk mengubah takdir, Devanda memilih untuk menikahi Andriyan, sepupu Jonathan yang dianggapnya lebih aman. Namun, cinta tidak bisa diprediksi. Andriyan, yang awalnya hanya menjadi pion dalam permainannya, berubah menjadi obsesi yang membara. Setiap langkah yang diambil Devanda diawasi dengan cemburu yang membuncah. Sementara itu, Jonathan tidak akan berhenti sebelum meraih kembali yang menurutnya miliknya. Dihantui oleh ancaman yang mengerikan dari masa lalunya dan terbelenggu oleh kenyataan pahit saat ini, Devanda harus memilih antara melindungi dirinya sendiri atau membuka hatinya untuk cinta sejati. Di dunia di mana cinta bisa menjadi senjata terkuat atau bahkan kutukan terbesar, jalan mana yang harus Devanda pilih?

Je suis enfermée dans le cellier par mes frères triplets Alphas après que ma belle-sœur, Elsa, m'ait accusée d'avoir tué sa louve en lui donnant un gâteau aux amandes. La sortie est scellée par des chaînes en argent et ma louve hurle et les supplie de me relâcher. Mais mes trois frères Alphas refusent. L'Alpha Kane, le plus âgé, grogne, « louve possédée ! Tu sais bien qu'elle est allergique aux noix, et tu as fait exprès de lui donner un gâteau aux amandes pour l'étouffer ! Tu ne sais pas que cela pourrait endommager sa louve de façon fatale ? Tu dois rester ici et réfléchir à ce que tu as fait ! » L'Alpha Kelvin, le second, et l'Alpha Karl, le troisième, se moquent, « quelle louve pitoyable que tu es ! Tu trouves encore des excuses au lieu d'avouer la vérité. Reste ici et souffre autant que tu le mérites ! » Après ça, ils se transforment et amènent leur petite Elsa tremblante à l'infirmerie des loups. Pendant ce temps, j'arrive à peine à respirer à cause de l'air empli de poussière d'argent. Ma louve hurle dans l'agonie, mais c'est inutile. Alors je meurs dans cet endroit. C'est seulement trois jours plus tard, après qu'ils aient ramené Elsa de l'infirmerie, que mon existence traverse à nouveau leurs esprits. Mais ils ne savent pas que je suis déjà morte dans ce cellier remplit de poussière d'argent.

The day before the piano competition finals, my boyfriend deliberately locked me on the rooftop to help his childhood friend win. He stared at me intently, his voice low and steady. "You'll have plenty more chances. Can't you just let her have this one?" Later, to secure her spot in the orchestra, he went so far as to break my fingers with his own hands. I confronted him in anger, demanding to know why he would do this when we were supposed to be in a relationship. He looked at me solemnly and said, "Susan, Miranda's mother saved me all those years ago, and now I have to fulfill this wish for her." What he didn't understand was that for me, losing the use of my hands felt like losing my very life. After I made the decision to stop loving him, he shattered his own hand, hoping to get my forgiveness.