Pengantin Bos Mafia
Aku dipilih menjadi tunangan Alexander, pewaris keluarga Mafia.
Tapi di sebuah gala keluarga, Alexander terlihat jelas didekati oleh Kiara, putri seorang pedagang senjata.
Kiara berbeda dari gadis terpandang yang selalu patuh pada aturan. Ia menerobos jalan-jalan dengan mobil sport yang dimodifikasi, memotong cerutunya dengan pisau tempur militer, dan meneguk wiski paling keras begitu saja. Ada keganasan liar dalam dirinya, sebuah api yang membuat Alexander tak bisa mengalihkan pandangannya.
Ia mengeluh pada para tetua keluarga, "Bagaimana mungkin seorang wanita seperti itu bisa menjadi Nyonya Besar kita dan mengatur seluruh keluarga ini?"
Kata-katanya penuh cemoohan atas kecerobohan Kiara, tapi matanya tetap terpaku padanya, mengikuti setiap gerakannya saat ia mengangkat gelas.
Lalu, di ulang tahun Alexander, ia mengumumkan niatnya menjadikan Kiara selirnya.
Kiara menolak. "Wanita di keluargaku adalah istri, bukan selir. Dan hati suamiku hanya boleh jadi milikku."
Alexander datang padaku, suaranya ragu. "Alana, ini hanya soal gelar. Aku butuh kamu memberikannya pada Kiara. Tolonglah? Dia tidak mengerti tradisi keluarga kita, dan sekarang dia sedang membuat keributan soal pernikahan denganku. Kita hanya perlu menenangkannya untuk sementara. Meskipun dia nanti menikah denganku, kamu tetap yang akan mengurus urusan keluarga."
Saat aku berdiri mencoba gaun pengantin, manik kristal tajam di bagian atas gaun menusuk jariku. Setetes darah mekar di atas satin putih murni.
Gaun itu pun rusak, tapi pernikahan harus tetap berlangsung.
Jika aku tak bisa menjadi istri pewaris, maka aku akan menjadi wanita Bos Mafia.