Putri Pemberontak
Ayahku menganggap aku terlalu pemberontak, jadi dia menyerahkanku kepada Damian, menugaskannya untuk membentukku menjadi seorang wanita anggun.
Bagi dunia luar, Damian adalah pemimpin kejam dari sebuah kerajaan mafia. Tapi bagiku, dia hanyalah pria dengan wajah yang selalu terlihat tegang.
Aku mencoba segala cara untuk menentangnya.
Aku merusakkan mobilnya. Lalu aku menukar berkas presentasinya dengan rekaman komedi murahan yang paling dia benci dan dia baru menyadarinya saat membuka berkas itu di rapat perusahaaan.
Namun, setiap pemberontakanku selalu berakhir sama.
Dia memojokkanku, tubuhnya yang besar menutupi tubuhku di atas seprai sutra ranjangnya yang besar, di meja ek yang mengilap, atau di kursi belakang mobilnya yang berlapis kulit.
Hangat tubuhnya menyentuh kulitku, jarinya menyapu lekukku seperti bara yang membakar. Gerakannya dipenuhi hasrat liar yang membuatku hampir kehilangan napas.
Tubuhku selalu bereaksi meski pikiranku menolak, hingga perlawanku luluh menjadi desahan, dan kehendakku remuk di bawah tindihannya yang tanpa henti.
Aku jatuh cinta padanya sepenuhnya, yakin bahwa ini cinta sejati, dan dia adalah cahaya di dunia gelapku.
Tapi kenyataannya menghancurkanku. Semua itu hanyalah permainan terencana untuk menaklukkanku, agar aku berhenti berperang dengan kakakku, Karina.
Cahaya penunjuk jalanku padam, atau mungkin itu sebenarnya tak pernah ada.
Jadi aku menjadi gadis baik dan berhenti melawan.
Dia pikir dia sudah menaklukkanku, terikat pada kemauannya.
Tapi pada akhirnya, aku berhasil lepas dan meninggalkannya sendiri dengan hati yang hancur.