Mag-log inAyahku menganggap aku terlalu pemberontak, jadi dia menyerahkanku kepada Damian, menugaskannya untuk membentukku menjadi seorang wanita anggun. Bagi dunia luar, Damian adalah pemimpin kejam dari sebuah kerajaan mafia. Tapi bagiku, dia hanyalah pria dengan wajah yang selalu terlihat tegang. Aku mencoba segala cara untuk menentangnya. Aku merusakkan mobilnya. Lalu aku menukar berkas presentasinya dengan rekaman komedi murahan yang paling dia benci dan dia baru menyadarinya saat membuka berkas itu di rapat perusahaaan. Namun, setiap pemberontakanku selalu berakhir sama. Dia memojokkanku, tubuhnya yang besar menutupi tubuhku di atas seprai sutra ranjangnya yang besar, di meja ek yang mengilap, atau di kursi belakang mobilnya yang berlapis kulit. Hangat tubuhnya menyentuh kulitku, jarinya menyapu lekukku seperti bara yang membakar. Gerakannya dipenuhi hasrat liar yang membuatku hampir kehilangan napas. Tubuhku selalu bereaksi meski pikiranku menolak, hingga perlawanku luluh menjadi desahan, dan kehendakku remuk di bawah tindihannya yang tanpa henti. Aku jatuh cinta padanya sepenuhnya, yakin bahwa ini cinta sejati, dan dia adalah cahaya di dunia gelapku. Tapi kenyataannya menghancurkanku. Semua itu hanyalah permainan terencana untuk menaklukkanku, agar aku berhenti berperang dengan kakakku, Karina. Cahaya penunjuk jalanku padam, atau mungkin itu sebenarnya tak pernah ada. Jadi aku menjadi gadis baik dan berhenti melawan. Dia pikir dia sudah menaklukkanku, terikat pada kemauannya. Tapi pada akhirnya, aku berhasil lepas dan meninggalkannya sendiri dengan hati yang hancur.
view moreSudut pandang Bella.Aku menatapnya berdiri terpaku dengan tatapan kalah yang belum pernah kulihat darinya.Dia berdiri sangat lama, sebelum akhirnya perlahan berbalik untuk pergi.Tapi dia berhenti, menoleh lagi dan ada secercah harapan di matanya."Kamu... benar-benar bahagia sekarang?" tanyanya dengan suara serak yang menyakitkan.Aku tersenyum, senyum lebar dan tulus, lalu mengangguk. "Lebih bahagia dari sebelumnya."Cahaya di matanya pun meredup dan padam.Suaranya terdengar serak dan hancur."Baiklah. Berbahagialah. Dan kalau suatu hari kamu menghadapi masalah, janji kamu akan memberi tahu aku."Dia pergi.Asistennya, selalu hadir lewat ponselku dan terus mengirim kabar.Kerajaan bisnis ayahku telah diambil habis oleh Damian, dan semua keuntungan kini langsung masuk ke rekeningku.Orang tuaku dipindahkan ke apartemen sederhana, dan hidup dari uang bulanan yang Damian berikan.Karina dibawa ke pedesaan oleh anak buah Damian, dan tidak pernah kembali.Berdasarkan kebiasaan mereka,
Sudut pandang Damian.Bella tidak luluh dalam pelukanku. Tubuhnya kaku, dan alisnya masih berkerut menahan sakit."Ada apa? Aku nyakitin kamu?" tanyaku dan langsung melepaskan pelukanku.Dia menyeringai dingin, lalu dalam satu gerakan lancar menarik kain tipis dari bahunya.Lekuk tubuhnya yang memukau kembali terpampang jelas dan pemandangan itu membangkitkan hasrat fisik yang sudah kukenal dengan sangat baik.Berapa kali aku pernah terhanyut dalam tubuhnya dengan gairah yang membuatku hilang kendali?Sebuah erangan nyaris terlepas dari tenggorokanku.Aku ingin melangkah maju, mencium setiap inci kulitnya dan memilikinya lagi.Tapi dia perlahan membalikkan tubuhnya.Dia berbalik perlahan, seakan dunia berhenti sejenak.Rasa takut menyergapku saat melihat bekas luka yang menutup punggungnya.Mataku seperti terbakar, aku terpaksa memalingkan wajah dan dada terasa sesak menahan sakitnya.Rasa malu dan takut menyambar keras dari dalam.Jantungku berdebar deras, dada terasa penuh dan menek
Sudut pandang Bella.Aku bersandar di kursi panjang dan membiarkan angin laut menghembus lembut ke tubuhku sambil melihat ombak yang datang lalu surut lagi.Tidak ada ceramah dari orangtuaku.Tidak ada siasat licik Karina.Tidak ada wajah penuh kontrol dan ancaman dari Damian.Rasa bebas yang lama hilang itu akhirnya memberiku ketenangan penuh.Inilah hidup yang seharusnya kumiliki.Tapi entah kenapa, pikiranku mengkhianatiku, dan dia kembali memasuki ingatanku.Aku menempelkan tangan di dadaku.Setidaknya rasa sakit itu tak lagi seperti dulu.Bekas cambukan di punggungku belum sembuh sepenuhnya.Setiap hari aku mengoleskan krim luka dan berhati-hati agar kulitnya tidak robek lagi.Bahkan di sini ketika memakai pakaian renang, aku tetap menyampirkan kain tipis untuk menutupi bekas luka yang masih tersisa di tubuhku.Sosok tinggi muncul dan bayangannya menutupi tubuhku.Aku menatap ke atas, jantungku serasa berhenti.Sial.Damian.Matanya dipenuhi kelegaan yang tulus dan juga putus asa
Sudut pandang Damian.Asistenku bicara dengan suara yang sangat pelan."Hari saat Nona Bella dibawa ke rumah sakit... hampir seketika itu juga dia melarikan diri."Aku menatapnya tajam dan dengan suaraku yang penuh amarah."Kenapa kalian tidak menghentikannya?! Kenapa kalian tidak memberitahuku?!"Dia tersentak melihat tatapanku."Kamu sibuk dengan urusan keluarga, dan... kami pikir kamu sudah tidak peduli lagi sama dia."Mataku menyipit. "Apa aku pernah mengatakan itu?"Dia terdiam sejenak. "Tidak, tapi... kelihatannya seperti itu. Kamu lebih lembut dengan Karina. Dengan Bella kamu... lebih keras."Lebih keras.Kata itu menusuk seperti pisau dan itu memang fakta yang menyakitkan.Aku membiarkan anak buah Karina menggantungkan Bella di lantai empat puluh.Aku membiarkan mereka memasukkannya ke ruang bawah tanah.Ruang bawah tanah!Aku menerobos keluar dari ruang rapat dan turun ke ruang bawah tanah.Udara di sana pengap dan lembap, aroma logam darah samar menyeruak ke hidungku.Di sud






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.