Rai Zero

Sembilan tahun perjalanan cinta—tujuh tahun berpacaran dan dua tahun pernikahan—tidak menjamin hubungan Vivian dan Revan kokoh seperti batu karang yang tidak goyah kendati diterjang ombak. Vivian harus menelan pil pahit saat Revan mengatakan ingin bercerai dengannya. Mampukah Vivian mempertahank

Awalnya, Velly berpikir kalau bercak darah di seprai adiknya itu flek darah menstruasi. Namun, ketika ia perhatikan, ada bercak putih cairan khas laki-laki yang membuat jantungnya mendadak berdegup tidak karuan. Terlebih lagi, saat melihat ada dalaman pria di keranjang baju kotor Imelda, adiknya. Velly semakin penasaran, siapa yang sudah mengambil keperawanan Imelda, sebab selama ini tidak pernah ada satu orang pria pun yang masuk ke dalam rumahnya, selain Bima--suaminya.

Cinco años de relación bastaron para que Mariana Beltrán le entregara el alma entera a Emilio Navarro. Pero en la noche de bodas descubrió que él ya se había casado en secreto con su hermana adoptiva, y que el acta matrimonial en su mano no era más que una mentira cuidadosamente tejida para engañarla. En ese instante, el corazón de Mariana se apagó por completo. Después del choque provocado, el fin de su carrera como bailarina y el plan de embarazo prestado… al final, ella regresó a casa para aceptar un matrimonio arreglado por su familia. Cuando volvieron a encontrarse, Emilio alcanzó a ver cómo Sebastián Cruz, el heredero más intocable de la capital, la tomaba con delicadeza entre los brazos, protegiéndola como si fuera algo irremplazable. Emilio se quedó con los ojos rojos, se arrodilló casi enloquecido y suplicó: —Mariana… fue mi culpa. Te lo ruego, vuelve conmigo. Pero Sebastián se interpuso con el rostro helado: —Lárgate. No manches la vista de mi esposa.

À Nice, une nouvelle a fait sensation.« La fiancée de l’un des cinq nobles est connue. » Tous les habitants ont été choqués et les médias ont rapidement diffusé la photo de cette fille.La fille sur la photo était brune et grosse. Les internautes ne cessaient de faire des commentaires, disant qu’elle n’était pas digne d’un homme distingué.À leur grande surprise, elle se montrait de plus en plus remarquable au fil du temps. Elle était le PDG du Ciel Bleu, entreprise performante. Elle était la chanteuse la plus populaire.Elle était la mystérieuse pilote de course....Ses capacités ont, l’une après l’autre, surpris les gens.Elle ne méritait pas ces cinq hommes ? Bof ! C’était eux qui ne la méritaient pas !

It was just another morning commute—until he happened. Across the train aisle sat a man who looked like he’d stepped out of a high-end magazine and straight into a power struggle. His voice sliced through the air, sharp and commanding, as he chewed someone out over the phone like he ran the damn universe. Arrogant. Entitled. Dressed like a Wall Street god. Correction: he looked like a god. That’s where the charm ended—or so I thought. When the train screeched to a stop, he stood up in a hurry, stormed off… and left his phone behind. Did I pick it up? Yep. Did I snoop? Absolutely. Photos, contacts, a few mysterious texts—I couldn’t help myself. Did I keep it longer than I should’ve, building stories in my head about the man behind the voice? Yeah… I did that too. When I finally gathered enough nerve to return it, I marched into the glass-and-steel fortress he called an office. He wouldn’t even come out to meet me. So I dropped his phone on the desk outside his office door. And maybe—I left a photo on it first. Not exactly the professional kind. What I didn’t expect? A message. From him. What followed were late-night texts that burned hotter than anything I’d ever known. Words became whispers. Whispers turned into fantasies. I was falling—for someone I hadn’t even really met. He and I? Total opposites. Fire and ice. Chaos and control. But when we finally came face to face, it wasn’t just sparks. It was an inferno. What happened next? Let’s just say… falling for him was the easy part. Surviving what came after? That’s where the real story began.

“What do you think you are doing?” He asked with his eyes getting darker with every passing second. “S-Seducing you.” I mumbled while fidgeting my fingers as his deep breath made the sensitive spot between my legs to throb. This wasn’t how it was supposed to be. It should be the other way round. “And who are you?” He asked as he lowered his head with his warm breath fanning my upper lip. I gulped as my body was visibly trembling. I wanted to run away but I couldn’t. His eyes had these magnets which were attracting every fiber inside my body towards him. “Y-your…y-your…” A lone tear escaped my eyes with my lower lip trembling. “My what?” He rasped as his black raven eyes were dwelling inside my emerald ones as I whimpered when he clenched my hairs in a fist at the back of my neck. “Your whore.” I admitted and he smashed his lips against mine. “Let me treat you like one then.” He growled inside my mouth.

Demi membayar hutang dan menyelamatkan perusahaan almarhum ayahnya, Radha Nareswari Zanneta terpaksa menikahi Krishna Adiyaksa Harlingga, pewaris tunggal Harlingga Group Corporation. Meski mulai mencintai Krishna sebagai suaminya, nyatanya Radha tetap harus menghadapi sikap dingin dan acuh Krishna yang hanya peduli pada Nindy—teman masa kecilnya. Tak tahan dengan semua rasa sakit, makian, dan perlakuan kasar atas setiap tuduhan tak berasas yang dilontarkan Krishna padanya, Radha akhirnya memberanikan diri untuk menuntut perceraian. Namun anehnya, Krishna justru menolaknya mentah-mentah dengan alasan yang tak pernah Radha mengerti. Krishna tak pernah mencintai Radha, tapi juga tak berniat untuk melepaskannya.

Kaïla, une jeune fille issue d'une meute de loups-garous, qui se sent de plus en plus exclue de sa famille et de son groupe. Contrairement aux autres, elle possède des pouvoirs uniques et des instincts différents qui la rendent mal comprise. Alors que ses capacités sont jugées dangereuses et imprévisibles, Kaïla lutte pour trouver sa place dans un monde qui valorise l'unité et la tradition. Confrontée aux attentes de sa meute et à ses propres doutes, elle cherche à comprendre la véritable nature de ses pouvoirs et à trouver sa propre voie. Un jour, la meute de Kaïla reçoit la visite inattendue d'Aric, le grand souverain des loups-garous, le plus puissant des alphas. Respecté et craint par tous, Aric est un leader d'une puissance exceptionnelle, capable de régner sur plusieurs meutes d'un seul geste. Son arrivée dans leur territoire provoque une onde de choc, et Kaïla se retrouve soudainement confrontée à un homme dont la présence bouleverse tout son monde. Ce n’est pas juste un visiteur : Aric est son âme sœur, une révélation qu’elle met du temps à accepter. Cependant, l'attention d’Aric n'est pas seulement captée par Kaïla. Sa sœur aînée, Lyra, voit en lui une occasion de renforcer son propre pouvoir et n'hésite pas à user de tous ses charmes pour tenter de le séduire et de l'attirer dans ses filets. Kaïla se trouve alors déchirée entre sa relation naissante avec Aric et les manœuvres politiques de sa sœur, qui veut à tout prix s’assurer le soutien du souverain. Kaïla devra non seulement lutter contre la jalousie et les complots de Lyra, mais aussi accepter ses pouvoirs uniques et sa différence. Aric, en tant que souverain, pourrait être celui qui renverse les traditions et forge un avenir où elle pourra enfin s'accepter.

Aku rela merendahkan diri demi mempertahankan pernikahan kita yang sudah memasuki usia empat tahun. Aku yang menemanimu menyembuhkan luka hati dan membangun karir. Namun kamu justru memilih kembali pada mantan kekasihmu. Meninggalkanku yang mencintaimu tanpa tapi, disaat aku tengah hamil lagi setelah dua kali keguguran. Usai tiga tahun kamu bersamanya, kenapa kamu ingin membawaku kembali dalam hidupmu? Apa yang kamu sesalkan karena telah meninggalkanku, Mas? Apa yang tidak kamu dapatkan dari wanita pujaanmu, hingga mengharapkanku kembali? Adakah takdir masih menyimpan kejutan yang tidak terduga di antara kita? Sedangkan aku sudah mengubur semua rasaku, bahkan pada pria selain dirimu.

Vassilia Auva, harus menerima fakta bahwa dirinya tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh Nona Clarence Divn Rivas, tokoh novel favoritnya, tepat di hari pernikahan. Tidak ada jalan lain. Meski dia tidak mengenal calon suaminya -sang Pangeran- dan sama sekali tidak mengerti dunia baru ini, pernikahan politik ini tetap harus berlangsung. Jika tidak, nyawanya adalah taruhannya. Tapi sebagai gantinya, Clarence mengajukan permohonan kepada Pangeran tepat sebelum mereka melakukan prosesi ciuman. "Aku akan memberikan apapun yang Yang Mulia mau. Aku akan membantu anda naik tahta. Tapi, ceraikan aku setelah satu tahun. Posisi Ratu sama sekali bukan yang aku inginkan, Yang Mulia." Seharusnya itu mudah. Mereka tidak saling mencintai. Bahkan menurut bisik-bisik para pelayan, sang Pangeran juga membenci August Rivas, Pamannya yang tidak mau mematuhi aturan Kerajaan. Menyulitkan posisinya. Secara otomatis, Pangeran seharusnya juga membenci Clarence. Tapi mengapa... "Cerai? Gila, gila, gila. Itu adalah hal paling gila yang pernah aku dengar. Jangan katakan itu lagi. Aku tidak ingin menjadi gila karena mendengarnya." Apa maksudmu? Anda telah berjanji! Bukankah ini adalah kesempatan terakhir untuk lepas dari wanita yang kau benci? "Yang Mulia... apakah anda gila?" Pangeran, yang telah naik tahta menjadi Raja, justru mengiyakan tanpa beban. "Setelah dipikir-pikir... ya. Aku telah menjadi gila karena memiliki istri segila kamu." Yah... mau bagaimana lagi? Yang bisa Clarence lakukan sekarang hanya menciptakan insiden besar untuk membuat Raja menceraikannya.