Sam X Gabriel

Jazziel Kaivan Gunadhya, pria yang ketampanannya setara aktor Korea dan merupakan cucu dari pemilik kerajaan bisnis di Negaranya itu tengah patah hati oleh seorang gadis cantik blasteran Belanda. Imelda Valencia-gadis yang dipacarinya selama tiga belas tahun tiba-tiba memutuskan membatalkan pernikahannya dengan Kaivan hanya dalam rentang waktu satu bulan sebelum pesta digelar. Beberapa bulan kemudian tanpa sengaja Kaivan bertemu dengan Zhafira Malaika, seorang customer service priority Banking yang diutus sebuah Bank untuk menjelaskan perkembangan Portofolio simpanan pribadinya. Selain memiliki paras cantik—gadis yang kerap disapa Fira itu juga memiliki tutur kata lembut dan hati yang tulus. Kaivan jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengupayakan Zhafira agar menjadi istrinya. Namun, apakah Kaivan benar-benar mencintai Zhafira atau hanya menjadikan gadis itu sebagai pelarian sementara dari sakit hati yang Imelda torehkan? ‘Zhafira adalah satu-satunya cewek di dunia ini yang hanya dengan menatap wajahnya dan mendengar suaranya ngebuat gue pengen nikahin dia.’ ~Kaivan

Saat Kania hamil, Kania difitnah oleh ibu mertuanya telah berselingkuh. Sean Sagara, suaminya menolak benih yang berada di dalam kandungan Kania sebagai miliknya. Kania diceraikan kemudian diusir secara kejam oleh keluarga Sagara. Sejak saat itu, Kania bersumpah akan melupakan Sean dan juga keluarga Sagara yang telah membuangnya. Bertahun-tahun berlalu takdir mempertemukan Kania dan juga Sean kembali. Sean masih saja membenci dan merendahkannya meski sudah tujuh tahun berlalu. Namun, kali ini berbeda Kania tidak akan membiarkan Sean dan keluarganya kembali menginjak-injaknya dan juga puteranya yang tidak diakui oleh mereka. Bagaimana Kania memulihkan nama baiknya dan membalas seluruh penghinaan itu?

Everyone had been poisoned. The toast for my party had just happened and now people were dropping like flies around me. And then I saw him. He entered the hall like an angel of death, his dark brown eyes two pools of malevolence that shone with sinister intent.Despite his twenty years of age, he definitely had more kills under his belt than years on his person. I was viciously yanked into the hard body of the man responsible for everything going on.One muscular arm went over my chest, pinning me to him. Fear lodged itself in my throat upon the sensation of cool dangerous metal at my temple. I bit back a whimper. He was going to kill me. “The name is Gabriel Rossi,” he murmured, his deep voice sending ripples of fear down my spine. “And your papa is going to watch me k*ll his precious princesa. He took my birthright from me. I’m gonna take something from him too.” I gathered my courage and with a surprising amount of strength fueled by the sheer terror pumping in my veins, I pulled myself out of Gabriel’s grasp. He tried to grab my arm, only for his hand to go over the protective bangle that suppressed my magic. I gave another fierce jerk of my body and the bangle broke away, left behind in his hand as I pulled free. I heard the cocking of his p*st0l. My eyes met the feral glowing yellow eyes of my killer, one hundred percent sure I was going to die. “Mate,” Gabriel Rossi said, staring straight at me. **** In a world where darkness and magic collide, Evelina finds herself entangled in a perilous dance with fate. You can run from Gabriel Rossi....but you can't hide. ***

Cinta tak kesampaian mengisahkan tentang Ainan yang jatuh cinta dengan rakan sekerjanya. Konflik yang berlaku dalam rumahtangga Ainan dan Aazad yang telah lama berlaku membuatkan Ainan semakin tertekan. Setiap hari Ainan pasti akan mempamerkan wajah yang ceria demi menutup segala kelukaan dan tekanan yang dihadapinya. Sikap Aazad yang sentiasa acuh tidak acuh dengan perasaan Ainan semakin mendera emosi Ainan dan membuatkan Ainan semakin tertekan. Keculasan Aazad dalam pemberian nafkah juga telah mendera emosi Ainan. Tidak cukup dengan itu, sikap Aazad yang mula naik tangan membuatkan Ainan semakin tertekan. Sikap ambil berat Ridhwan telah membuahkan rasa kasih dan cinta di dalam hati Ainan. Namun mengenangkan statusnya sebagai isteri orang, Ainan terpaksa memendam perasaan. Ridhwan yang telah tertarik dengan Ainan ketika kali pertama bertentang mata turut terluka apabila mengetahui apa yang telah menimpa Ainan. Satu hari Ridhwan bertindak berani dengan meluahkan rasa sayang dan cintanya kepada Ainan. Apakah penerimaan Ainan saat mengetahui bahawa Ridhwan juga mempunyai perasaan yang sama? Apa pula yang berlaku dalam rumahtangga Ainan dan Aazad? Menyintaimu adalah satu anugerah. Jika aku mampu memilikimu, tidak mungkin akan aku sia-siakan. ~Ridhwan Hadirmu mendamaikan hatiku. Membuahkan rasa bahagia yang selalu aku dambarkan. Terasa sentiasa disayangi dan dihargai. Namun aku sedar siapa aku. ~Ainan Memilikimu sebagai suri hatiku adalah anugerah yang terindah dalam hidupku. Kau hadirkan rasa bahagia yang tidak pernah aku kecapi. Maaf kerana aku gagal membahagiakan mu. ~Aazad

Karena tekanan dari sang ibu untuk segera menikah. Zeveran terpaksa menikahi karyawan nya sendiri, bukan sekedar paksaan saat Zeveran memilih gadis bernama Mia untuk menjadi istrinya. Ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, mungkin mengatakan cinta pandangan pertama terdengar menggelikan, tapi itulah yang Zeveran alami ketika melihat Mia. Tapi, ada masalah yang membuat Zeveran harus melakukan tindakan lebih. Bagaimana caranya ia bisa menaklukkan gadis incarannya? ___

"I don't do love. Ang pag-ibig ay tanda ng kahinaan. At hindi ako mahina. I am Olivia Reid!" Siya si Olivia Ried, palaban at mala-diyosa ang angking kagandahan; Kinaiinggitan ng mga kababaihan, kinababaliwan ng mga kalalakihan. Ngunit sa likod ng kanyang tapang at ganda ay may isang nakaraang pilit nyang tinatakasan. Ang nakaraan niyang iyon ang dahilan kung bakit isinumpa niya sa sariling hinding-hindi siya iibig kahit na kailan. Kaya naman kahit na marami ang nahuhumaling sa kanya, binabasted lamang niya ang mga ito. Ngunit isang lalaki ang mukhang hindi tinatalaban sa taglay niyang ganda. Si Gabriel Craig na umpisa pa lang ay halata na ang pagkadisgusto sa kanya. At isang malakas na sampal iyon sa pride ni Olivia Reid. Kaya ang plano niya:: Paibigin si Gabriel Craig at pagkatapos ay iwanang luhaan! Ngunit hawak ni Gabriel ang alas tungkol sa tunay niyang pagkatao. At iyon ang ginagamit nitong panakot para maging sunod-sunuran siya sa bawat naisin nito. Pero gaya nga ng mantra niya sa buhay; She is Olivia Reid. Matalino, madiskarte at hindi palulupig. Sa labanan ng talino at patusuhan, sino ang magwawagi? Si Olivia Reid na ginagamit ang taglay na kagandahan para makuha ang lahat ng gusto sa buhay? O si Gabriel Craig na nakakaalam ng kanyang kahinaan?

Karena kesalahan satu malam yang dilakukannya bersama pria lain, Nabila hamil menjelang pernikahan. Calon suaminya marah besar begitu mengetahui hal tersebut meski dia tetap bersedia menikahinya. Namun dari situlah penderitaan Nabila berasal. Zaki sang suami sangat membencinya. Hampir tiga tahun pernikahan mereka, jangankan pernah tidur satu kamar, saling berbicara pun tidak. Keduanya justru lebih mirip seperti orang asing yang terpaksa hidup bersama dalam satu atap. Nabila ingin meminta cerai, tapi hatinya berat untuk melakukan. Cintanya terlalu besar untuk pria itu.

Isang babaeng nagtrabaho sa isang Casino na nangarap yumaman , ngunit nahulog ang loob nito sa isang lalaking anak ng bilyonaryo pero badboy , nabuntis ito at iniwan sya ng lalaki. Matapos s'yang nanganak nangako s'yang hindi na babalik pa sa Casino na kanyang pinagtatrabahuan dahil kinasusuklaman n'ya ang lalaking nang iwan sa kan’ya. Subalit dumating sa puntong hindi na n'ya alam kung paano bubuhayin ang anak kaya namasukan ito bilang katulong subalit hindi nito alam na doon pala nakatira ang lalaking kanyang kinasusuklaman. Mahigit limang taon din hindi sila nagkita at hindi din alam ng lalaki na may anak sila, madami narin ang nagbago nagkaroon na ito ng nobya at malapit na silang ikasal ng babae. Habang nagtatrabaho s‘ya sa bahay nila Gabriel Bustamante ang lalaking kinamumuhian nito ang ama ng anak niya. Si Samantha naman ay pinipilit na hindi ipahalata ang kanyang nararamdamang galit. Dahil nakatira sila sa isang bahay hindi maiwasan ng lalaki na lumapit sa kanya sa tuwing sila lang ang nasa bahay, dahil sa galit ni Samantha kay Gabriel kahit anong pilit nitong paglapit sa kanya ay hindi nya ito kinakausap, dahil sa araw araw nitong kinukulit si Samantha ay malapit na syang madala ng charisma ni Gabriel, isang araw ay hindi na nito napigilan ang sarili ng lumapit ito at hinalikan s'ya sa labi ng lalaki ay biglang dumating ang kasintahan nito at muntikan na silang mahuli. Araw araw kinakausap nito ang kanyang anak na si Mika sa pag-uusap nila ng anak ay narinig ito ni Gabriel napatanong ito kung may anak na s'ya subalit hindi nya sinabi na anak nila. Araw araw din inaakit ni Gabriel si Samantha dahil hindi pa naman sila naaaktuhan ng nobya nito, hanggang sa isang araw may napansin na ang live in partner nito na kakaiba sa kanila.

"Asal kamu tahu saja Mbak Zahra, Mas Rafa sudah sejak lama menjadi milikku!" "Bahkan jauh sebelum Mas Hendri meninggal dunia." Dan, begitulah jawaban maduku saat aku mencari tahu kebenarannya. ... Namaku Zahra dan aku terpaksa menerima Andin, istri adik iparku sebagai maduku. Namun, keputusan itu justru menghancurkan hatiku hingga tak bersisa. Andin mendadak menjadi ratu dalam keluarga kecilku yang tadinya bahagia. Membuatku akhirnya tak tahan untuk membalas perlakuan buruknya. Sebab, semua semakin rumit saat Mas Rafa membela sikap Andin yang jahat.

The Banished Alpha Heir x The Hybrid Vampire Princess Mate! Lucas cackled, high and insane in his mind. Our mate!! Daphne shrieked as the wolf leaped at her and tackled her to the ground. She stared up at the wolf looming over her, frozen in terror. She hissed at the pain in her neck as he removed its paw from her throat and stepped back just a bit. He growled, low and almost tender, “Mate.” Oh goddess, he was looking for his mate? He was going to kill her. “P-Please don’t k-kill me…” She pleaded, “P-Please, I…” The wolf flinched and trembled, “No. No. I wouldn’t-- Never-- I’m sorry…”