Smith Center Gw

Vier Jahre Ehe. Eine Unterschrift – seine eigene –, die mich befreite, obwohl er nie begriff, was er da unterschrieb. Ich war Sophia Moretti, die unsichtbare Ehefrau von James Moretti, dem Erben der mächtigsten Mafiafamilie der Stadt. Doch als seine Kindheitsliebe, die blendende und privilegierte Vicky, zurückkehrte, verstand ich endlich: Ich war immer nur eine Übergangslösung. Also spielte ich meinen letzten Zug. Ich schob die Papiere über seinen Schreibtisch – eine Scheidung, getarnt als Routineformulare der Universität. James unterschrieb, ohne auch nur einen zweiten Blick darauf zu werfen. Seine Füllfeder kratzte so achtlos über das Papier wie er einst unsere Eide behandelt hatte – ohne zu merken, dass er damit unsere Ehe beendete. Doch ich ging mit mehr als nur meiner Freiheit. Unter meinem Mantel trug ich seinen ungeborenen Erben – ein Geheimnis, das ihn vernichten würde, wenn er begreift, was er verloren hat. Jetzt reißt der Mann, der mich nie beachtet hat, die Welt auseinander, um mich zu finden. Vom Penthouse bis in die finsteren Ecken der Unterwelt wälzt er jeden Stein um. Aber ich bin keine zitternde Beute, die darauf wartet, gefunden zu werden. Ich habe mich jenseits seiner Reichweite wieder aufgebaut – an einem Ort, an dem nicht einmal ein Moretti folgen kann. Diesmal werde ich nicht um seine Liebe flehen. Er wird um meine flehen.

Dario berbisik menyebut namanya 999 kali dalam tidurnya. Namun, tak pernah menyebut namaku. Lima tahun aku memberikan segalanya untuk Dario Mahardika, pewaris salah satu dinasti mafia terkuat di Aropa. Aku mengubah rumahnya menjadi rumah yang hangat, mengingat setiap detail cerobohnya yang terlewat, bahkan meninggalkan mimpiku menjadi seniman, dengan harapan bahwa suatu hari, dia akan memilihku. Namun, setiap kali Arisa muncul, kesetiaan Dario bergeser padanya. Malam itu, ketika kuah sop yang panas melukai lenganku, dia segera melindungi Arisa dari goresan yang nyaris tak meninggalkan bekas. Di depan umum, pandangannya tak pernah tertuju padaku, selalu mengarah kepada Arisa. Aku hanya istri di atas kertas, tetapi bukan dalam kenyataan. Jadi aku pergi. Hanya dengan sebuah koper, surat cerai yang dia tanda tangani tanpa sadar, dan sebuah rahasia yang tak pernah kuberi tahu padanya, yaitu aku sedang hamil tiga bulan. Saat dia sadar, semuanya sudah terlambat. Perceraian itu nyata. Berkas klinik itu nyata, dan ketika dia menyadarinya, aku sudah lenyap. Sekarang, pria yang dulu menguasai kota dengan dingin itu menghancurkan dunia untuk menemukanku. Dia punya tentara, uang, dan seribu permintaan maaf yang tak pernah dia ucapkan saat aku masih menjadi istrinya. Namun, aku bukan lagi wanita yang memohon kasih sayang. Aku seorang ibu. Seorang seniman. Seorang pejuang. Pertanyaannya bukan apakah Dario bisa menemukanku. Akan tetapi, apakah ketika dia berhasil, aku akan membiarkannya kembali ke kehidupan yang pernah dia hancurkan.

On the day that was supposed to be my wedding—the bride wasn’t me. The ceremony I’d waited for five years for turned into a joke when Valentina, my sister, walked down the marble aisle in a white wedding dress. Her arm was linked with Luca’s — the man who was supposed to be waiting for me at the altar. “I’m sorry, Bianca,” she said softly. “But you are no longer the bride today.” Then she touched her stomach, eyes gleaming with triumph. “I’m pregnant with Don Romano’s child.” Her words detonated inside my skull, and the whole world went silent. As if afraid I wouldn’t believe her, she lifted something glossy up towards the light. A black-and-white ultrasound image. It read clearly: Gestational age — 12 weeks. My eyes burned, tears stinging as I turned to Luca, desperately searching for anything—a denial, an explanation, regret. Instead, he only sighed, weary and resigned. “Bianca, I’m sorry.” he said helplessly. “Valentina doesn’t have much time left. This wedding… it was her last wish.” “I’ll make it up to you,” he added. “We can have another wedding later.” My father, Moretti, stood behind him, wearing the same stern expression he’d worn my entire life. I have never seen him smile at me, not even once. “Bianca,” he said sharply, “Your sister is dying. Let her have this.” My brother nodded without saying a single word, as if that was enough to be a solid answer. All my life, they had chosen her—her tears, her whims, her needs—over mine. Today was no different. Something inside me quietly cracked. Fine. If no one in this family cares about me, I’ll leave.

Setelah empat tahun pernikahan, satu tanda tangan dari dirinya sendiri akhirnya membebaskanku, meski dia sama sekali tidak sadar apa yang sudah dia tandatangani. Aku adalah Sofia Wijaya, istri bayangan dari Revan Mahendra, pewaris keluarga mafia paling berkuasa di kota ini. Tapi saat kekasih masa kecilnya, Olivia Kartika yang gemerlap dan penuh keistimewaan itu kembali, aku akhirnya mengerti, aku hanya sementara. Jadi aku memainkan langkah terakhirku. Aku menyodorkan dokumen di atas mejanya, gugatan cerai yang kusamarkan sebagai formulir universitas rutin. Revan menandatanganinya tanpa menoleh lagi, ujung pena menggores kertas sama sembrono seperti dia memperlakukan sumpah pernikahan kami, tanpa sadar kalau dia baru saja mengakhiri pernikahan ini. Namun aku melangkah pergi membawa lebih dari sekadar kebebasan. Tersembunyi di balik mantelku, ada pewarisnya yang belum lahir, rahasia yang kelak bisa menghancurkannya ketika ia sadar apa yang telah ia lepaskan. Dan sekarang, pria yang dulu bahkan tidak pernah memperhatikanku itu sedang mengguncang dunia untuk mencariku. Dari apartemen megah sampai ke selokan dunia bawah tanah, tak ada sudut yang ia lewatkan. Namun aku bukan mangsa lemah yang hanya menunggu untuk ditangkap. Aku bangkit dan membangun diriku lagi, di tempat di mana bahkan satu orang pun dari Keluarga Mahendra tidak bisa mengikutiku. Kali ini, aku tidak akan lagi memohon cintanya. Justru dia yang akan memohon cintaku.

The day Calista Everhart gets divorced, her divorce papers end up splashed online, becoming hot news in seconds. The reason for divorce was highlighted in red: "Husband impotent, leading to an inability to fulfill wife's essential needs." That very night, her husband, Lucian Northwood, apprehends her in the stairwell. He voice was low as he told her, "Let me prove that I'm not at all impotent …"

Sa araw na nakipag divorce si Calista Everhart, ang divorce papers niya ay kumalas sa internet, at naging headline agad ito. Ang rason ng divorce ay nakahighlight ng pula. “Baog ang asawa, kaya hindi mabigay ang pangangailangan ng asawa.” Sa gabing yun, ang asawa niya, si Lucian Northwood, ay hinuli siya sa stairwell. Ang boses nito ay mababa habang sinabi sa kanya, “Papatunayan ko sayo na hindi ako baog…”

"Aku butuh bantuanmu untuk memalsukan kecelakaan pesawat pribadi," kataku pelan. "Itu satu-satunya cara agar aku bisa meninggalkan Dirga Valendra." Orang-orang mengatakan dia meninggalkan takhta Mafia demi aku. Mereka menyebutnya pria yang memilih cinta daripada kekuasaan dan pewaris yang meninggalkan dunia penuh darah dan kemewahan demi menikahi seorang pelayan dari daerah kumuh. Selama bertahun-tahun, dia membuat dunia percaya pada hubungan kami. Dia membangun kerajaan atas namaku. Setiap Senin, dia mengirimiku mawar. Dan pada media, dia selalu bilang bahwa akulah yang menyelamatkannya. Namun cinta tidak selalu berarti setia. Saat aku sibuk percaya bahwa kami akan bersama selamanya, dia justru membangun keluarga kedua tanpa sepengetahuanku. Sebuah keluarga yang dipenuhi tawa, mainan, dan sepasang putra kembar yang punya mata seperti dirinya... ... Malam ketika aku menghilang, kerajaannya runtuh dalam api. Dia mengobrak-abrik kota, menyuap pemerintah, dan mengubur orang hidup-hidup hanya demi menemukan aku. Namun saat dia berhasil, aku sudah pergi jauh. Dan wanita yang dulu pernah rela mati untuknya, kini kehilangan cintanya dan tak lagi punya alasan untuk bertahan hidup.

— Preciso da sua ajuda para forjar a queda de um jato particular — eu disse calmamente. — É a única maneira de eu conseguir deixar Luca Moretti. As pessoas diziam que ele havia renunciado ao trono da Máfia por minha causa. Chamavam ele do homem que trocou o poder pelo amor, o herdeiro que abandonou sangue e ouro apenas para se casar com uma garçonete das favelas. Durante anos, ele fez o mundo acreditar em nós. Ele construiu impérios sob o meu nome. Ele me enviava rosas toda segunda-feira. Ele dizia à imprensa que eu era a sua salvação. Mas amor nem sempre significa lealdade. Enquanto eu estava ocupada acreditando no para sempre, ele estava construindo um segundo lar pelas minhas costas. Um lar cheio de risadas, brinquedos, e filhos gêmeos que tinham os seus olhos. Na noite em que desapareci, o império dele queimou. Ele devastou cidades, subornou governos, e enterrou homens vivos apenas para me encontrar. Mas, quando ele fez isso eu já tinha partido. E a mulher por quem ele um dia morreria não o amava mais o suficiente para permanecer viva.

Anna Langford loved him once. She died for that love—betrayed and broken, watching Jackson Blackwell turn his back on her. But fate gives her a second chance, rewinding time to the moment before it all began. This time, Anna isn’t the same naive girl. She’s determined to protect her heart and take down the man who destroyed her. But as she steps back into Jackson’s world, the cracks in her memory grow wider… and the truth doesn’t seem so clear. When his rival, the dangerously charming Harris Liam, offers her safety—and something dangerously close to love—Anna must choose between the man she once trusted and the one who tempts her to start over. In a world built on lies, can she risk her heart again… or will love be her downfall?

She is a lonely, workaholic military professional, tired of her standard life. When given the opportunity to meet her soul mate, she takes the chance The God Mother gives her. With a simple agreement, she is transported to a different realm. While finding her soulmate is the end goal, she will have to learn how to navigate this new world first. Things would be so much easier, if she only had a voice. A modern day fairytale that is anything but modern...