Sofa Ruang Tamu

Eloise terbiasa menyembunyikan luka dan ketakutan dalam diam. Hingga Sebastian datang dalam kesulitannya, ia dingin, memikat, dan tak memberi ruang untuk lari. Dalam keheningan dan tatapan yang tak bisa ia hindari, perlahan Eloise menemukan cinta yang tak pernah ia harapkan… tapi diam-diam ia rindukan.

Seorang wanita seksi dan menawan menemuiku untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Di ruang pemeriksaan, dia berbaring di atas ranjang dengan posisi membelakangiku. Kemudian, dia mengangkat rok pendeknya dan memohonku untuk memeriksanya. Aku baru saja mengenakan sarung tangan medis, dia bergegas menghampiriku. “Bantu aku, cepat! Aku mohon…"

Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!

"I'm a dominatrix, Harry. I need control! In business, in life, in my home... in sex." She looked at him, who now had his eyes fixed on her. It wasn't that he had become less shy or more comfortable, he simply continued to follow orders, without even understanding why he was doing it. "But the club tired me... the submissive guys at the club tired me." She returned to the sofa, then moved much closer to him, bringing their knees together, and took a firm hold of his chin when, for a second, he dared to look away from her. "So I really wanted to try something new, Harry." Kath took a deep breath and said a few words that would have the power to radically change two stories. "I want YOU to agree to be my new submissive."

[Guaranteed good R-18 content | Gore | NO RAPE] "Remove your panties and spread your legs!" Alpha Cyrus Rhaziel commanded her, while settling in the sofa opposite to the bed. His awaiting gaze was fixated over the terrified blonde girl. "Your...your highness?" Danielle, the bought sex slave, couldn't refuse her master. Tears rolled down her cheeks as she exposed her womanhood in front of him to stare. "Play with yourself!" She was stunned over the demand and shakily slipped her hand between thighs. The alpha never touched or pleased her, daily humiliation was her fate now. Her sin? Being Cyrus Rhaziel's mate. How dare a filthy brothel dancer could be the counter of his curse? -*-*-*-*-*- - Completed. - Rushed ending | Abrupt pace. - Last chapter is 70th.

Di ruang praktik ginekologi, dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadapku. Aku merasa malu dan dengan patuh melepas pakaian. Lalu berbaring di atas tempat periksa multifungsi, dengan kedua kaki terletak di penopang samping. Dokter mengambil gel transparan, mengoleskannya di perut bagian bawahku. “Bagus, aku akan memeriksamu dengan teliti...”

Ava diculik dan dipaksa menyadari bahwa pamannya telah menjualnya kepada keluarga Velky untuk melunasi utang judinya. Zane adalah kepala kartel keluarga Velky. Dia keras, brutal, berbahaya, dan mematikan. Hidupnya tidak memiliki ruang untuk cinta atau hubungan, tetapi dia memiliki kebutuhan seperti pria berdarah panas lainnya.

Setiap gadis akan gembira menyambut hari yang ditunggu-tunggunya seumur hidupnya, yaitu hari pernikahan. Begitu juga dengan Rania, dia sangat gembira. Karena kekasih pujaan hatinya, hari ini akan menyunting dirinya. Tapi kegembiraan Rania pupus seketika, hatinya kecewa. Hidup Rania hancur seketika, pada hari pernikahan. Kekasihnya yang ditunggu-tunggunya, Bayu tidak datang. Rania menunggu kedatangan kekasihnya, untuk menunggunya di altar. Tapi yang ditunggu tidak datang. Tidak ada yang menunggu dirinya di altar, hanya ada tatapan iba dan simpatik dari kerabat dan tamu undangan. Menatap Rania. Apa yang terjadi pada Bayu, kenapa dia tidak datang ? Apakah dia meninggalkan Rania ?

An unexpected love between the aloof CEO and the clumsy girl next door. A chance meeting, a twist of fate, an unexpected development, what will happen when their two worlds collide? Devin swept a cold glance across the apartment that he now had to stay in, "this is the size of my bathroom at home..." he muttered to himself. Nyx peeked at him, wanting to know his reaction to her humble home. Hearing his mumble, her heart sank a little, but she spoke "Well this isn't going to be forever, you can take my bedroom for as long as you're here, so you can put your stuff down in there. I'll just sleep on the sofa." Devin raised an eyebrow at Nyx's words, before clearing his throat and replying, "Whoever said you're going to be sleeping on the sofa? Your bed is big enough to fit us both. You'll be sharing your bed, with me."

Sebagai wanita penghibur untuk klien kelas atas, pendirian Amber Johns begitu kuat. Dia tidak akan pernah melayani klien-nya lebih dari satu kali! Namun, semua berubah setelah kedatangan Dominic Grey. Penyebab segala kemalangannya di masa lalu itu, tiba-tiba datang dan mengkronfontasinya. Dikuasai hasrat belas dendam, Amber kemudian membuat sebuah kesalahan kecil yang mengikatnya dalam jerat Dominic. Sayangnya, Amber tidak tahu bahwa Dominic ternyata jauh lebih bengis dari yang dia pikirkan. Bagaimana kisah balas dendam wanita penghibur ini? “Mengapa dirimu yang menikmati ini, Amber? Tidakkah memuaskan tamu adalah tugasmu, bukan tugasku?” “Di tempat tidur, hanya aku yang boleh berkuasa, Dominic.”