Kepergian Tanpa Tanggal Pulang
Di hari acara pernikahan, tunanganku dan adik perempuanku, Laura Kusuma berhubungan seks di ruang istirahat dan tertangkap basah di tempat.
Aku menjadi bahan tertawaan seisi ruangan. Dulu kekasih masa kecilku, Carlos Luke, malah melamarku di depan umum dan melindungiku dengan cara yang mencolok.
Setelah menikah, dia sangat patuh kepadaku.
Sayang sekali dia tidak bisa melakukannya dan kehidupan seks tidak berjalan lancar.
Sampai tahun ini aku baru hamil setelah menjalani program bayi tabung.
Setelah itu, dia semakin memperhatikanku.
Aku pikir dialah takdirku.
Sampai hari itu, aku mendengar percakapannya dengan temannya.
“Carlos, kamu sungguh kejam, Nadya Kusuma begitu baik padamu, bagaimana bisa kamu mengganti sel telur dan membiarkan Nadya menjadi ibu pengganti hanya karena Laura takut sakit dan tidak berani melahirkan?”
“Lagipula, anak itu akan lahir dua bulan lagi, lalu apa yang akan kamu lakukan?”
Dia terdiam sejenak dan mendesah.
“Ketika bayinya lahir, aku akan memberikannya kepada Laura dan memenuhi keinginannya.”
“Sedangkan Nadya, aku akan memberitahunya bahwa bayinya sudah tiada.”
“Aku akan menemaninya selama sisa hidupnya.”
Ternyata begitu.
Perhatian lembut yang kukira, semua hanya untuk adikku.
Aku berbalik dan membuat janji untuk operasi.
Anak kotor ini, aku tidak menginginkannya lagi.
Pernikahan palsu ini, aku lebih tidak menginginkannya.