Share

BAB 59B

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2024-10-27 19:10:44

"Makasih ya, Mas," ujar Dahlia saat mereka keluar dari rumah dengan mobil hitam Raka.

"Buat apa?" tanya Raka singkat tanpa menoleh sedikitpun pada Lianyang duduk di sampingnya sembari memangku Denada.

"Buat malam ini. Aku nggak nyangka kalau kamu mau kuajak keluar," ujarnya dengan berbinar. Raka menghela napas panjang lalu mengetuk-ngetuk stir mobilnya.

"Makan malam saja, kasihan Dee kalau diajak ke mall malam-malam. Waktunya mepet juga," balas Raka kemudian.

"Oke, Mas. Nggak apa-apa, makan malam pun aku sudah senang kok."

Dahlia tersenyum lebar menatap Raka yang masih fokus dengan laju mobilnya. Malam minggu jalanan cukup padat karena banyak pemuda pemudi yang keluar untuk menikmati keindahan Jogja. Banyak keluarga kecil yang ikut memadati jalanan sekadar cari hiburan atau makan.

"Rasanya pengin seperti ini terus, Mas," lirih Dahlia sembari menghela napas panjang.

"Maksudmu?"

Kali ini Raka menoleh. Dia hanya ingin memastikan apa maksud Dahlia, meski Raka mulai paham ke mana a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
makin seru,,lanjut thoor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 324

    Setelah sampai rumah sakit Mutiara Bunda, Ken memarkirkan mobilnya lalu dengan tergesa mengikuti arahan Bagas menuju ruang persalinan. Ken berusaha tetap tenang, meski dalam hati rasanya campur aduk tak karuan. "Mas, selamat ya! Beneran jadi ayah," ujar Bagas saat melihat bosnya melangkah tergesa mendekatinya. Bagas dan Ken saling jabat tangan lalu berpelukan sesaat. Bagas menepuk-nepuk punggung bosnya. Setelah itu mempersilakan Ken masuk ke ruang inap Hanum. Air mata Hanum kembali menetes saat melihat suaminya datang. Sepasang suami istri itu saling berpelukan. Ken berkali-kali mencium pipi dan kening istrinya. Dia minta maaf berulang kali karena tak bisa menemani istrinya melahirkan. Ada sesal yang terselip di hatinya, tapi melihat Hanum tersenyum dan memaafkannya, Ken merasa sedikit lega. "Selagi lagi maaf ya, Sayang. Kupikir masih dua mingguan lagi sesuai hari perkiraan lahir. Makanya, aku urus masalah di kantor secepatnya biar nanti bisa menemani kamu tiap hari. Nggak tahunya

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 323

    Langit yang tadi bersinar cerah kini berubah kelabu. Awan menggantung di angkasa dan Ken tahu sepertinya hujan deras akan segera turun dalam waktu dekat. Laki-laki dengan hoodie hitamnya itu mempercepat langkah keluar minimarket setelah membayar belanjaannya. Sampai teras minimarket, gerimis mulai datang mengguyur bumi. Ken buru-buru masuk mobil tepat saat air langit jatuh lebih deras. "Syukurlah nggak basah," ujarnya lirih sembari memakai sabuk pengaman. Baru saja menyalakan mesin mobil, tiba-tiba handphonenya berdering. Muncul kontak istri tersayangnya di layar. Wajah yang sebelumnya cukup lelah karena bertemu client yang ribet kini terlihat semringah. Ken tersenyum saat menekan tombol hijau di layar. Berharap suara istrinya terdengar, tapi ternyata justru suara asisten rumah tangganya yang terdengar gugup. Tubuh Ken menegang. Dia berusaha mencerna kata perkata yang diucapkan Bi Santi dari seberang. Derasnya hujan membuat suaranya tak terdengar jelas. Berkali-kali Ken menanyakan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 322

    Birru Wicaksono Pratama adalah nama anak lelaki Raka dan Meira. Jagoan tampan yang akan meneruskan jejak papa dan Opanya sebagai pengusaha. Bisnis turun temurun yang kini semakin sukses dan memiliki cabang di mana-mana. Tak hanya di Jogja, tempat kelahiran mereka. Tapi, juga di Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Solo dan kota-kota besar lainnya. Syukuran aqiqah sekalian pencukuran rambut sudah usai. Semua berjalan lancar. Bahkan mantan suami Meira, Baim dan keluarganya pun datang. Selain ingin mengajak Aldo liburan ke Jakarta, mereka juga ingin bersilaturahmi karena sudah lama tak bertemu. Baim ingin mempererat hubungan antara ayah dan anak. Dia juga berharap Aldo bisa menerima istri barunya, yang kini sudah sah menjadi ibu sambungnya. "Kami minta maaf nggak bisa datang di acara pernikahanmu bulan lalu, Mas. Maklum, sudah mendekati hari lahir jadi takut bepergian jauh," ujar Meira saat Baim dan keluarganya menjemput Aldo untuk diajak liburan bersama. Rencananya mereka ingin men

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 321

    Waktu terus berjalan. Ken dan Hanum kembali ke Jakarta dengan dunia barunya. Raka dan Meira pun kembali disibukkan dengan pekerjaan kantor, mengurus Aldo dan Dee, bahkan kini sibuk mempersiapkan lahiran. Sementara Wicaksono dan Sundari seperti biasanya, menikmati hari tuanya dengan banyak istirahat dan liburan. Semua bahagia dengan cara yang berbeda. Sekalipun sibuk dengan dunianya, Sundari dan Wicaksono selalu menyempatkan waktu untuk menjenguk kedua cucu, anak dan menantunya. Mereka yang kini sudah pindah ke rumah sendiri karena ingin mandiri. Rumah yang tak terlalu jauh dari rumah utama yang kini hanya dihuni oleh Sundari dan Wicaksono bersama asistennya. "Sayang, kamu kenapa?" tanya Raka panik saat melihat istrinya meringis kesakitan di tepi ranjang. Meira meremas daster polkadotnya sembari memejamkan mata. Seolah dengan itu bisa mengurangi sedikit sakitnya kontraksi. Raka yang baru saja mandi buru-buru memanggil supir untuk menyiapkan mobil. Tas hitam yang sudah berisi barang-

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 320

    Suasana di halaman belakang rumah Wicaksono cukup ramai sore ini. Ada syukuran empat bulan kehamilan Hanum dan tujuh bulan kehamilan Meira di sana. Semua sudah disiapkan cukup matang jauh-jauh hari. Tak ada yang kurang. Sanak saudara dan para tetangga datang untuk menghadiri hari bahagia itu. Meira dan keluarga kecilnya memakai pakaian berwarna putih, sementara Hanum dan Ken memakai pakaian berwarna abu muda. Semua terlihat cantik dan tampan. Aura bahagia terlihat jelas dari raut wajah dan senyum mereka. Acara demi acara berjalan lancar, sampai pada pembacaan doa dan ceramah oleh seorang ustadz muda bernama Habibi. Beragam hidangan tersedia, camilan-camilan sebagai teman teh dan kopi pun terhidang di meja. "Bu Sundari bahagia banget pasti punya menantu dua cantik-cantik begini, mana hamil barengan pula. Dapat cucunya dobel sekalian." Seorang kerabat menepuk pelan pundak Sundari yang sedang bicara dengan Hanum. Kedua perempuan beda usia itu pun sama-sama menoleh. "Alhamdulil

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 319

    Dokter pribadi keluarga Wicaksono baru saja memeriksa Hanum. Dengan cemas Ken dan keluarganya menunggu di kamar bernuansa ungu muda itu. Sundari duduk di tepi ranjang, sesekali mengusap kening menantunya. Sementara Ken mengantar Dokter Yudistira ke teras. "Jadi, istri saya hanya kecapekan saja, Dok? Nggak ada indikasi lain?" tanya Ken memastikan setelah mendengar penjelasan dokter itu. "Benar, Mas Ken. Mbak Hanum kecapekan. Mungkin karena hamil muda, jadi agak kaget saat melakukan perjalanan luar kota. Istirahat yang cukup dan minum vitamin rutin, InsyaAllah akan segera membaik. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, Mas. Hal seperti ini biasa untuk perempuan yang hamil muda." Dokter Yudistira menepuk-nepuk pundak Ken perlahan. Ken manggut-manggut. Dia cukup lega setelah mendengar penjelasan dokter tentang keadaan istrinya. Tadi dia sempat panik karena Hanum tampak pucat dan lemas. Tak biasanya dia seperti itu. "Syukurlah kalau cuma kecapekan, Dok. Yang penting nggak ada masalah serius

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status