Beranda / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 239 Kebohongan Pertama Devan

Share

Bab 239 Kebohongan Pertama Devan

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-25 07:16:38

Lusi tampak mondar-mandir di kantornya. Beberapa kali melihat jam di tangan. Ini sudah pukul 8 lebih, tapi Devan belum juga datang. Padahal, janjinya pria itu akan mampir dulu ke kantor Lusi pagi-pagi sekali sebelum ke restoran. Tetapi kenapa sampai mengaret 1 jam dari perjanjian? Ini benar-benar membuat Lusi khawatir.

Belum lagi telepon Lusi tidak diangkat sama sekali oleh pria itu, membuat sang wanita was-was bukan main. Dibandingkan memikirkan Devan terjadi masalah besar di jalan atau apa pun yang menimpa pria itu, Lusi malah berpikiran buruk perihal Devan yang berkaitan dengan seorang wanita.

Ini dikarenakan pengalaman buruknya karena diselingkuhi oleh Raka. Sebuah trauma yang harus dia hadapi dan juga obati secara perlahan. Karena kalau tidak, mungkin selanjutnya Lusi akan terus-terusan berpikiran buruk kepada Devan.

Wanita itu kembali duduk dan melihat jam di tangan. Dia ingin menelepon Devan lagi, tapi takut kalau pria itu risi. Entah kenapa ini pertama kalinya dia merasakan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 636 Tiba-tiba Dipecat

    "Kamu mengancamku?" tanya Winda, pada akhirnya setelah cukup lama diam.Mendengar itu Maura kaget. Awalnya sang wanita berpikir kalau Winda pasti akan bergantung kepadanya dan menuruti semua keinginannya untuk memecat Kiara. Tetapi siapa sangka? Winda malah bertanya balik dan membuat Maura jadi was-was. Mungkinkah wanita itu tidak takut dengan ancamannya. "Kenapa diam saja? Dari tadi kamu mengancamku, kan? Kamu tidak akan memberitahu apa-apa jika aku tidak mau memecat Kiara." Winda terkekeh sejenak, lalu kembali melanjutkan ucapannya. "Dengar, ya, Maura. Sekarang, tanpa melaluimu juga aku bisa mencari informasi sendiri dan untuk masalah Kiara, aku tidak mau memecat karyawan terbaikku hanya untuk orang seperti kamu. Kamu itu sudah meminta macam-macam yang aneh-aneh, sementara pekerjaan saja belum dimulai. Oh satu lagi, kamu berencana untuk menggugurkan kandungan Mila, kan? Aku tidak setuju. Silakan saja kamu urus rencanamu sendiri. Mulai hari ini kamu aku pecat!" seru Winda, tiba-ti

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 635 Syaratnya, Pecat Kiara

    Imel diam saja. Dia sama sekali tidak bisa berpikir, jadi untuk sekarang karena terlalu jumawa ditambah lagi Maura yang tiba-tiba saja memintanya seperti itu, tentu saja tak bisa berkata apa-apa. "Kenapa kamu diam saja? Ayo jawab pertanyaanku! Dari tadi lagi ditelepon juga."Imel terkesiap. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Untunglah Maura tidak melihat tingkah gadis itu, kalau tidak mungkin sudah dimaki-maki dan diejek."Begini, Mbak. Aku juga nggak tahu harus bilang apa, intinya aku belum siap kalau misalkan harus bantu Mbak Maura buat mengambil toko ini. Aku takut kalau terseret masalah besar, Mbak." "Kamu nggak akan terseret masalah besar. Lagian kan aku juga akan kasih kamu upah 200 juta, loh. Kamu bisa dapat 300 juta jika bisa bekerja sama denganku, 100 juta yang sekarang dan 200 juta dariku. Bagaimana?""Nanti aku pikirkan lagi ya, Mbak. Aku juga nggak bisa lama-lama telepon, nanti orang-orang di sini pada curiga dan kita akan kena masalah," ungkap Imel, setelah itu

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 634 Tambahan 200 Juta

    "Kamu benar juga." Imel mengangguk-anggukkan kepala. Sepertinya Maura melupakan sesuatu yang paling penting di sini. "Aku nggak ngerti, ya, Mbak. Apa rencana Mbak untuk Mas Raka, tapi menurutku untuk sekarang jangan dulu menambah masalah." "Apa maksud kamu?" "Ya, kan sekarang sedang kacau, Mbak. Maksudku begini, toko ini kan sudah lumayan terkenal di berbagai aplikasi belanja. Jadi, kalau misalkan sampai ada huru-hara yang lainnya, aku yakin toko ini akan langsung bangkrut. Beberapa karyawan juga pasti akan mengundurkan diri, jadi sayang saja kalau sampai harus bangkrut hanya karena perebutan hak toko."Mendengar itu Maura merasa tersinggung, tetapi memang ada benarnya juga. Dia tidak boleh memaksakan kehendak terlebih dahulu. Sekarang bukan waktunya mengambil alih toko Mila, tetapi membuat Raka percaya untuk melepaskan semua yang dimiliki oleh Mila."Ya, kamu benar juga. Kalau begitu, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" tanya Maura. Imel tersenyum kaku, perasaan bimbang dan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 633 50:50

    Melihat kepergian kakaknya dengan mobil, Maura baru keluar. Tetapi dia tidak berdiri untuk bertemu dengan Raka, memilih keluar butik itu.Beberapa customer yang melihatnya pun hanya berbisik-bisik, sementara Imel dan Sari masih saja berbincang. Raka memilih untuk ke kantor dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.Sari terdiam sejenak, memikirkan kalau semua ini mungkin adalah rencana mereka sebelumnya. Hanya saja sudah didahului oleh orang lain."Aku yakin, pria itu adalah orang yang memasang iklan di internet. Sial! Kita ke duluan sama dia," ucap Sari dengan kesal, tetapi Imel hanya terlihat diam.Lagi-lagi Imel memilih untuk aman, tidak mau sampai Sari tahu kalau dirinya juga terlibat dalam masalah ini."Jadi, kita nggak jadi buat kerja sama, Mbak?" Sari melihat Imel dengan tatapan sebal. "kamu itu polos atau bego, sih? Kalau Bu Mila sudah ketangkap, mau ngapain juga kita kerja sama?" cetus Sari dengan kesal.Imel hanya terdiam, pura-pura menunduk dan sedih. Lalu, Sari pun memil

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 632 Menuju Gerbang Kehancuran

    Raka sebenarnya ingin protes, tetapi Aldo sepertinya buru-buru untuk mengajak Mila pergi. Mereka berdua pun akhirnya hilang di balik pintu butik. Karyawan di sana pada berbisik, sementara Imel sedari tadi terus merekam kejadian tersebut. Beberapa karyawan juga sama sekali tidak menyadari siapa Aldo itu. Mila terlalu fokus kepada dua hal, Raka yang selalu minta penjelasan dan juga pertanyaan-pertanyaan tentang kenapa David malah kembali menemuinya. Sementara itu Maura yang masih bersembunyi di balik rak-rak butik melihat kepergian kedua orang tersebut.Dia sampai lupa untuk meminta apa yang dijanjikan. Tanpa berpikir lama, sang wanita pun memilih untuk pergi ke toilet dan menelepon Aldo. Saat sampai di mobil, Aldo langsung menerima panggilan dari Maura. "Pak, mohon maaf, nih. Kan sudah ketemu Mbak milanya. Lalu, bagaimana dengan uang saya? Katanya Bapak mau memberikan imbalan yang setimpal untuk saya dan teman saya. Tapi kenapa belum juga ditransfer?"Aldo mengehela napas panjang se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 631 Alasan Palsu

    Raka masih bingung harus menanggapinya seperti apa, karena Mila malah mengambil keputusan sendiri. "Bisa saya berbicara sebentar di luar? Saya ingin tanya dulu kenapa orang itu sampai mencari saya?" tanya Mila kepada Aldo. Tetapi sayangnya pria berkacamata itu masih tetap kekeh, tidak mau menjelaskan apa-apa.Dia harus membawa Mila dalam keadaan baik-baik tanpa ada paksaan apa pun. "Saya tidak akan mengatakan apa-apa, karena itu bukan hak saya. Saya hanya ditugaskan untuk menjemput Anda. Kalau Anda mau urusan ini cepat selesai, sebaiknya ikut. Kecuali kalau Anda ingin masa lalu Anda terungkap di sini."Mendengar kata masa lalu membuat Raka semakin penasaran. Dia menarik tangan Mila, menjauh dari kerumunan itu. Sang wanita hamil benar-benar bingung, dia seperti terombang-ambing ke mana-mana. Satu pihak terus menyuruh ikut, tapi di sisi lain Raka masih saja meminta penjelasan dari wanita itu. "Apa ini, Mila? Jangan membuatku semakin marah. Kalau kamu tidak mau menjelaskan apa-apa, a

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status