Liu Feng berdiri diam, matanya menatap tajam pada wanita berambut putih di hadapannya. Kehadirannya begitu mencolok di tengah kehancuran kota. Aura dingin yang memancar darinya membuat suasana di sekeliling semakin mencekam. Wu Lan di sisinya menggenggam pedangnya erat, bersiap untuk bertindak jika keadaan memaksa.
"Siapa kau?" Liu Feng akhirnya angkat bicara. Suaranya tegas, meskipun hatinya diliputi rasa penasaran dan waspada.
Wanita itu tersenyum tipis, tatapannya dingin namun tidak menunjukkan permusuhan langsung. "Namaku Xue Lian," katanya dengan suara lembut namun tegas. "Aku bukan musuhmu, tapi aku juga bukan sekutumu... belum."
Kata-katanya membuat Liu Feng dan Wu Lan saling bertukar pandang. Situasi ini semakin membingungkan. Namun sebelum Liu Feng sempat bertanya lebih lanjut, suara langkah berat menggema di belakang mereka. Jenderal Bayangan yang memegang pedang besar bergerak maju, menatap Xue Lian dengan mata penuh kebencian.
"Kau pengkhianat," desisnya, suaranya sepe