Lora mendengarkan cerita yang baru saja disampaikan oleh Grissham dengan seksama. Tangannya terlipat di dada, sementara tatapannya penuh pada laki-laki itu seolah tak ingin melewatkan sedikit pun.
Grissham menghela napas panjang. Pandangannya lurus ke depan dengan sorot menerawang, seolah sedang menelusuri kembali kenangan yang pernah diceritakan oleh ibunya.
“Awalnya, keluargaku dan keluarga Annelies tidak saling mengenal. Kami bukan tetangga, bahkan tinggal di daerah berbeda. Bukan pula rekan bisnis….”
Kala itu, ibunya Grissham, Bu Anjani, hendak pergi ke Kew Gardens sekalian ingin mengajak jalan-jalan Grissham yang berusia enam bulan.
Setelah dari taman, ia juga berencana mampir ke restoran Nusantara karena sangat merindukan masakan khas Indonesia.
Bu Anjani berangkat seorang diri menggunakan bus kota, tanpa didampingi Pak Albern yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan.
Di dalam bus, Bu Anjani duduk sebangku dengan seorang perempuan asing