Share

Troyas

Author: Susi_miu
last update Huling Na-update: 2024-09-25 11:48:08

Pagi – pagi sekali, rasanya Moreau hampir tidak pernah ingat akan menghadapi situasi yang cukup menghibur ketika dia mengetahui beberapa tamu, keluarga dari ibunya, datang dan sedang berkumpul di meja makan. Kebetulan ada si kecil Troyas sedang memainkan perangkat makan di pangkuan seorang wanita. Moreau langsung melangkah lebih dekat, sesekali mengusap pipi gempal, yang pemiliknya seolah tidak peduli atas kedatangan lainnya.

“Boleh aku pinjam anakmu sebentar, Lauren?”

Dia mengulurkan tangan tidak sabar, tahu bahwa wanita yang dipanggil hati – hati, keponakan dari ibunya, tidak pernah keberatan menitipkan bocah berusia dua tahun itu, atau Moreau bisa menyebut keponakan kecil yang menggemaskan. Dia mencium wajah Troyas ketika anak laki – laki tersebut terlalu sibuk memainkan sendok plastik di tangan. Aroma bayi masih begitu khas. Moreau semakin tidak bisa menahan diri, mengendus bagian belakang leher padat kencang sambil memelu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Berempat

    Lega, Moreau memutuskan untuk menyeduh susu anak – anak. Bahkan terlalu sibuk sekadar mengetahui bahwa saat ini Abihirt sedang menatap serius terhadap setiap tindakan yang dilakukan, selain akhirnya berkata, “Kau tidak bekerja?”“Kau ingin aku bekerja?”Alih – alih menjawab secara gamblang. Moreau sengaja mengajukan pertanyaan di mana Abihirt menatapnya lebih serius dan dalam. Ya, mengapa mantan suami Barbara harus mempertanyakan sesuatu yang pria itu sendiri ... sebenarnya keberatan. Barangkali Abihirt akan langsung menyusul ke klub ketika terbangun dan tidak mendapatinya ada di rumah.Moreau sudah bisa menebak bagaimana kebiasaan mantan suami Barbara. Tidak ingin menghadapi drama instan saat pria itu duduk menunggunya diliputi kegiatan minum-minum.“Tidak. Aku hanya bertanya. Sebaiknya kau memang tidak bekerja. Klub itu sudah tidak aman untukmu, meski rekan kerjamu sudah tidak ada di sana.”“Apa maksudm

  • Perjanjian Terlarang   Lasagna

    “Sudah berapa lama aku tidur?”Suara serak dan dalam yang terdengar parau benar – benar mengejutkan Moreau. Dia tersentak, masih diliputi lilitan handuk di tubuh. Sedikit bersyukur bahwa refleks yang dia tunjukkan tak sampai membuat genggaman tangan pada ujung kain terlepas.Abihirt terlihat belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar. Ini sudah cukup malam dan kenyataan bahwa pria itu tidur terlalu lama memang tak dapat dimungkiri. Moreau segera merenggut apa saja; tidak lagi mencoba untuk memilih – milih seperti tadi. Hasilnya, dia membiarkan piyama licin dengan warna keperakan membalut sempurna.Sekarang lebih baik daripada menpersilakan pria itu menatapnya hanya dengan sehelai handuk.“Kau tidur terlalu lama hingga anak – anak menunggumu dengan bosan,” ucap Moreau setelah menggantung handuk pada tiang di sudut kamar.“Di mana mereka sekarang?”“Baru selesai makan malam. Mungkin

  • Perjanjian Terlarang   Sepakat?

    “Mommy ....”Suara bisikan Lore membuat Moreau mengerjap. Sesuatu yang berat seperti menindih di tubuhnya, tetapi dia belum menemukan petunjuk mengenai apa yang sebenarnya terjadi.Suara hening di dalam kamar setelah Abihirt tertidur lelap membuatnya tak bisa menahan diri; keinginan tidur menerjang dan di sinilah akhirnya dia terdampar. Membuka mata, sedikit terkejut melihat wajah Lore yang begitu dekat di hadapannya.“Lore,” Moreau bergumam pelan.Gadis kecil itu akhirnya menyingkir, memberi dia sedikit kebebasan untuk mengedarkan perhatian di sekitar. Bocah kembar sekarang tersenyum lebar diliputi ekspresi yang membuat Moreau harus berpikir lamat. Dia menyipit, berharap bisa menemukan jawaban.Tindakan ingin bangun yang akan dilakukan tertahan oleh sesuatu—masih terasa berat seperti tadi. Akhirnya, Moreau menunduk dan mendapati rambut gelap Abihirt begitu dekat di wajahnya. Dia menahan napas mendapati suara dengkur

  • Perjanjian Terlarang   Semakin Baik

    “Hati – hati,” ucap Moreau setelah menemani pria itu berjalan ke ruang tamu. Abihirt duduk sambil mengenyakkan punggung di sandaran sofa. Mereka memang sepakat bahwa mantan suami Barbara akan tinggal selama beberapa hari di sini. Tidak dimungkiri, mustahil membiarkan Abihirt tinggal sendiri di kamar hotel.Gabriel mungkin bisa dijadikan prospek untuk menemai sang majikan, tetapi Moreau sedikit khawatir kalau – kalau Abihirt akan menolak. Lagi pula, anak – anak memang memaksa bahwa pria itu harus menginap supaya mereka bisa bermain bersama.“Kau butuh sesuatu?” tanya Moreau setelah mendeteksi bagaimana Abihirt memejam sambil menengadah. Sedikit kelelahan. Dia tahu. Dokter sendiri menyarankan agar pria itu tinggal sehari lebih lama di ruang rawat, tetapi Abihirt menolak tegas; dengan alasan klise bahwa di sini, seseorang akan merawatnya dengan baik.“Abi.”Moreau tak bisa menahan diri, memutuskan untuk segera me

  • Perjanjian Terlarang   Keturunan

    “Kami makan donat besar. Sangat enak.""Apa Mommy menyuapi Daddy? Aku juga mau melakukannya.”Lore segera memanjat naik ke atas brankar. Satu kegiatan instan yang mendorong gadis kecil itu untuk merangkak lebih dekat ke arah ayahnya. Abihirt tampak tidak keberatan. Malahan, menawarkan bantuan agar Lore bisa duduk lebih leluasa.“Kau tidak bisa menyuapi daddy-mu. Ini berkuah. Bisa tumpah dan kau akan membuat tempat ini menjadi kotor.”Wajah Lore dalam sekejap ditekuk murung. Sudah menjadi kebiasaan gadis kecil itu ketika Moreau memastikan tidak setuju terhadap apa pun yang putrinya inginkan. Memang tidak semua hal mudah didapatkan. Sebuah bagian terpenting dan dia tidak begitu ingin memedulikan bagaimana ini akan menjadi bagian dari kesibukan Abihirt ketika pria itu sayup – sayup memberi Lore bisikan. Barangkali membujuk supaya si gadis kecil.Dugaan Moreau benar menyadari bagaimana Lore perlahan mulai tersenyum.&ldqu

  • Perjanjian Terlarang   Selalu Mesum

    Mungkin pria itu butuh sesuatu untuk disadarkan kembali ke permukaan. Moreau tidak ingat kapan akhirnya percakapan ini akan butuh waktu lebih lama sekadar diakhiri. Jika bukan dia yang menyelesaikan. Tidak tahu siapa. Abihirt tidak dapat diharapkan saat pria itu masih bersikap seperti seseorang yang baru saja disambar oleh ledakan hebat.“Sup-mu sudah mulai dingin,” ucap Moreau, hingga yang ditemukan adalah Abihirt mengerjap cepat.Barangkali karena terburu – buru menyambut suapan pertama dari tangannya, hingga pria itu mendadak tersedak. Moreau ingin tertawa saat Abihirt terbatuk – batuk; antara lucu, tetapi cara mantan suami Barbara seperti menahan rasa sakit di perut segera membuatnya mengambil segelas air minum.“Lain kali lebih hati – hati,” dia menambahkan komentar ketika situasi terasa lebih baik.“Aku tidak sedang bermimpi?” tanya Abihirt. Sorot mata pria itu masih diliputi pelbagai gambaran keraguan.&

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status