Chapter: 13. Kebohongan Di atas sofa, meringkuk seperti bayi, Joana menggeliat merasakan tubuhnya kaku. Nyeri di punggungnya semakin terasa ketika ia berusaha menegakkan badan. Ia melenguh seraya mengamati sekelilingnya. Decakan terdengar begitu menyadari dirinya masih berada di ruang tamu.“Auh, sial!” Lalu ia membawa tubuhnya untuk duduk. Ia terpaku beberapa saat melihat makanan yang tersaji di atas meja. “Jam berapa ini?” paniknya, dan dengan tergesa mencari ponsel di dalam tas yang tergeletak di meja.“Demi tuhan!” pekiknya mendapati ponselnya dalam keadaan mati. Begitu layar ponsel itu menyala, sontak matanya melotot. “Jam sebelas!” “Bagaimana bisa aku tidur selama dua jam setelah bangun tidur?” Tubuhnya mendadak lemas. Dua puluh satu panggilan tak terjawab dari San Jefri serta pesan panjang berisi untaian kemarahan. Ia mendesah Frustasi begitu menyadari mulai jatuh dalam pesona Alexander Hans seperti yang selama ini ia teriakan di depan publik. “Tidak, Joana, kau harus ingat tujuanmu.” Ia menggel
Huling Na-update: 2025-06-04
Chapter: 12. Hari Pertama, Tidak BurukJoana mengerang kesakitan karena bersikeras melepas korset yang melingkar di perutnya. Semalam ia tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan Alex yang mungkin saja menganggapnya murahan seperti para pembencinya. Sekarang tubuhnya tidak nyaman dan membutuhkan air hangat untuk menetralkan gejolak di dadanya. Setelah lebih dari satu jam berendam ia keluar dengan mengenakan baju yang ada di lemari—dress rumahan bertali spaghetti panjang diatas lutut serta hot pants. Penampilannya jauh lebih segar dari sebelumnya, ia juga sudah melepaskan perban yang melingkar di kepala karena luka di belakang kepalanya sudah kering. Sebelum mandi tadi ia sudah menyiapkan mini bag dan kacamata hitam. Rencananya ia akan pergi ke suatu tempat, menjalankan rencana yang sempat tertunda. "Berikan aku kunci tempat ini," pintanya pada Alex yang sedang berkutat di dapur. Alex menghentikan kegiatannya mengiris dada ayam. Memindai penampilan wanita itu. "Mau ke mana dengan pakaian seperti itu?" tanyanya d
Huling Na-update: 2025-06-02
Chapter: 11. Kontrak dan PerjanjianJoana mendongak menatap gedung di hadapannya, bibirnya sedikit terbuka sedangkan matanya berkedip-kedip memastikan penglihatannya tidak salah. Semilir angin menerpa wajahnya, membuat rambutnya menari liar di udara. Ia terkekeh disertai geraman kesal ketika angin itu menerbangkan kertas selebaran dan tersangkut di kakinya. “Apa kau bercanda?” tanyanya pada Alex yang berdiri di sampingnya, tetapi yang terdengar hanya embusan napas panjang. “Lebih baik aku tinggal di rumahku. Lebih nyaman dan layak ditempati!” kesalnya seraya menyingkirkan kertas itu dari kakinya. Ia tidak menyangka Alex akan membawanya ke apartemen tidak berbintang yang menurutnya tidak layak ditempati. Tembok berjamur, retakan di mana-mana dan tetesan air AC yang mengalir tenang di tembok hingga membasahi tanah. “Tempat ini tidak bisa disebut sebagai apartemen, tapi rumah susun!” ocehnya lagi. Tanpa Joana tahu, itu tempat persembunyian yang sempurna. Tidak seorang pun akan menduga bahwa Alexander Hans berdiam d
Huling Na-update: 2025-06-01
Chapter: 10. Mara LeahJoana tidak bisa menahan mulutnya yang berkali-kali terbuka lebar karena menguap. Ia muak, telinganya berdenging, bosan mendengar ocehan Bibi Oda tentang Alex yang tidak ada hentinya. Tidak ada informasi yang benar-benar penting, tetapi ia harus pura-pura memasang telinga dengan baik.Menyebalkan!Mereka masih berada di taman belakang, Bibi Oda duduk di kursi santai, Joana masih setia dengan kursi rodanya, sedangkan Alex entah pergi ke mana. Sebelum pergi, ia menyuruh dua perempuan berbeda usia itu untuk mengobrol hal penting yang perlu Joana ketahui. Dengan harapan istri barunya itu tidak akan merepotkan ke depannya.“Dia tidak bisa makan makanan laut, tapi suka salad tuna salmon.”Joana hanya mengangguk.“Pengelolaan emosinya sangat buruk dan dia sangat menyebalkan. Jadi, jangan sekali-kali membuatnya marah. Kita tidak tahu apa yang bisa dia lakukan, kelakuannya sering di luar nalar.”“Ya, ya, aku tahu itu. Dia memang sangat menyebalkan, suka marah-marah dan brengsek!” Sangat breng
Huling Na-update: 2025-05-31
Chapter: 9. Alice KayonaPerban masih melingkar di kepala Joana, begitu pula dengan korset khusus yang terpasang di pinggangnya. Dokter memasang benda itu sebelum ia benar-benar diperbolehkan untuk pulang. Walau kesulitan bernapas, korset itu membantunya bergerak tanpa harus menekuk tubuh dengan berlebihan. Wanita dengan setelan baju tidur panjang itu meringkuk di dalam mobil, memeluk lutut memunggungi Alex yang sedang menyetir. Ia tidak tahu ke mana pria itu akan membawanya, tidak mau bertanya, dan tidak mau berbicara. “Sebelum kita ke rumahku, aku akan mengenalkanmu pada Bibi Oda. Dia akan membantumu banyak hal.” Mendengar nama itu, Joana membuka mata. “Dia siapa?” tanyanya tanpa mengubah posisi. Alex tidak langsung menjawab. Cukup lama Joana menunggu pria itu membuka mulut, hingga akhirnya embusan napas panjang terdengar dan ia menjawab, “Pengasuhku.” Singkat, padat, dan cukup membuat Joana kesal. Untuk apa ia harus berkenalan dengan seorang pengasuh? Alex tidak berniat menjadikannya pelayan,
Huling Na-update: 2025-05-30
Chapter: 8. Berlenggok di Atas Ranjang Berawal dari kalimat "kita menikah besok", di sinilah Joana sekarang. Sebenarnya masih tergeletak di ranjang rumah sakit, tetapi dikelilingi orang-orang yang sangat ia kenal. Kata Alex, "Mereka akan menjadi saksi pernikahan kita."Joana masih membeku di tempatnya ketika kakak angkatnya—Brian—mengantarkan seorang pendeta keluar dari ruang inap. Di sampingnya, Alex tidak berhenti tersenyum jumawa ketika semua orang—sebenarnya hanya ada Brian, Zoya dan Bams—mengucapkan selamat atas janji pernikahan yang baru saja digelar.Pernikahan yang sangat sederhana. Hanya ada wali, tanpa orang tua Joana dan tanpa orang tua Alex. Acara hanya mengucapkan janji suci, menyematkan cincin, memberi selamat dan selesai. Tidak ada acara makan-makan atau apa pun itu, tetapi kalau mau, para tamu bisa makan buah-buahan yang mereka bawa sendiri karena Joana tidak terlalu menyukainya."My Ruby, aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, tapi setidaknya tersenyumlah untuk satu hari saja." Bams berbisik di telinga
Huling Na-update: 2025-05-30