Chapter: 10. Mara LeahJoana tidak bisa menahan mulutnya yang berkali-kali terbuka lebar karena menguap. Ia muak, telinganya berdenging, bosan mendengar ocehan Bibi Oda tentang Alex yang tidak ada hentinya. Tidak ada informasi yang benar-benar penting, tetapi ia harus pura-pura memasang telinga dengan baik.Menyebalkan!Mereka masih berada di taman belakang, Bibi Oda duduk di kursi santai, Joana masih setia dengan kursi rodanya, sedangkan Alex entah pergi ke mana. Sebelum pergi, ia menyuruh dua perempuan berbeda usia itu untuk mengobrol hal penting yang perlu Joana ketahui. Dengan harapan istri barunya itu tidak akan merepotkan ke depannya.“Dia tidak bisa makan makanan laut, tapi suka salad tuna salmon.”Joana hanya mengangguk.“Pengelolaan emosinya sangat buruk dan dia sangat menyebalkan. Jadi, jangan sekali-kali membuatnya marah. Kita tidak tahu apa yang bisa dia lakukan, kelakuannya sering di luar nalar.”“Ya, ya, aku tahu itu. Dia memang sangat menyebalkan, suka marah-marah dan brengsek!” Sangat breng
Terakhir Diperbarui: 2025-05-31
Chapter: 9. Alice KayonaPerban masih melingkar di kepala Joana, begitu pula dengan korset khusus yang terpasang di pinggangnya. Dokter memasang benda itu sebelum ia benar-benar diperbolehkan untuk pulang. Walau kesulitan bernapas, korset itu membantunya bergerak tanpa harus menekuk tubuh dengan berlebihan. Wanita dengan setelan baju tidur panjang itu meringkuk di dalam mobil, memeluk lutut memunggungi Alex yang sedang menyetir. Ia tidak tahu ke mana pria itu akan membawanya, tidak mau bertanya, dan tidak mau berbicara. “Sebelum kita ke rumahku, aku akan mengenalkanmu pada Bibi Oda. Dia akan membantumu banyak hal.” Mendengar nama itu, Joana membuka mata. “Dia siapa?” tanyanya tanpa mengubah posisi. Alex tidak langsung menjawab. Cukup lama Joana menunggu pria itu membuka mulut, hingga akhirnya embusan napas panjang terdengar dan ia menjawab, “Pengasuhku.” Singkat, padat, dan cukup membuat Joana kesal. Untuk apa ia harus berkenalan dengan seorang pengasuh? Alex tidak berniat menjadikannya pelayan,
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: 8. Berlenggok di Atas Ranjang Berawal dari kalimat "kita menikah besok", di sinilah Joana sekarang. Sebenarnya masih tergeletak di ranjang rumah sakit, tetapi dikelilingi orang-orang yang sangat ia kenal. Kata Alex, "Mereka akan menjadi saksi pernikahan kita."Joana masih membeku di tempatnya ketika kakak angkatnya—Brian—mengantarkan seorang pendeta keluar dari ruang inap. Di sampingnya, Alex tidak berhenti tersenyum jumawa ketika semua orang—sebenarnya hanya ada Brian, Zoya dan Bams—mengucapkan selamat atas janji pernikahan yang baru saja digelar.Pernikahan yang sangat sederhana. Hanya ada wali, tanpa orang tua Joana dan tanpa orang tua Alex. Acara hanya mengucapkan janji suci, menyematkan cincin, memberi selamat dan selesai. Tidak ada acara makan-makan atau apa pun itu, tetapi kalau mau, para tamu bisa makan buah-buahan yang mereka bawa sendiri karena Joana tidak terlalu menyukainya."My Ruby, aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, tapi setidaknya tersenyumlah untuk satu hari saja." Bams berbisik di telinga
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: 7. Menikah!"Aku tidak mau makan!" Joana memalingkan wajahnya. "Kau akan tetap berada di tempat ini kalau tidak makan!" "Biarkan saja! Aku sangat menyukai ketenangan tempat ini." Joana tersenyum lebar, lalu seketika berubah sinis. "Enyahlah dari ruanganku, muak sekali melihat wajahmu!" Alex menurunkan sendok yang menggantung di udara, lalu meletakan piring yang ia pegang ke nakas dengan sedikit membantingnya. "Ya sudah. Membusuk lah di tempat ini!" balasnya sengit. Ia sudah meluangkan banyak waktu berharganya untuk menemani wanita ini, sudah tiga hari sejak pertama kali dirawat. "Ya sudah, pergi saja sana!" Joana melirik Alex, tetapi pria itu masih bergeming di tempatnya. "Kenapa masih di sini? Aku muak sekali melihat wajahmu dan tingkah lakumu. Bisa-bisanya membuat asistenmu yang menjijikkan itu mengangkang di depan mataku. Di depanku yang sedang sekarat! Kalian tidak punya otak!" Astaga. Memikirkan perbuatan menjijikan itu membuat kepala Joana kembali berdenyut sakit. "Aku akan menelpon or
Terakhir Diperbarui: 2025-05-29
Chapter: 6. Dua Manusia TerkutukSuasana ruangan Alex berubah mencekam. Pria itu bersandar di depan meja kerjanya dengan tangan terlipat di depan dada, ia sedang melihat Zoya yang kewalahan menenangkan singa betina yang sepertinya tidak sedang baik-baik saja. Sejak anak buahnya menyelamatkan singa betina itu dari amukan masa, singa betina itu tidak berhenti berteriak dan mengomel ini itu, seolah mulutnya diciptakan hanya untuk berteriak, alih-alih mendesah.Ah, sialan! Alex jadi membayangkan yang tidak-tidak."Jangan ditekan! Kau ingin membunuhku!" Joana berteriak."Maaf, aku harus merekatkannya di kulitmu." Dengan telaten Zoya menempelkan kain kasa yang sudah diberi obat ke dahi Joana setelah sebelumnya mengobati luka di lutut dan wajah wanita itu."Sudah kubilang jangan ditekan, bisa dengar tidak!" Joana meradang."Maaf.""Maaf, maaf! Kau pikir maafmu bisa menyembuhkan luka ini, sialan!"Sejujurnya, luka yang ia terima tidak begitu sakit jika dibandingkan dengan penghinaan dan rasa malu yang ia terima. Bagaimana bis
Terakhir Diperbarui: 2025-05-29
Chapter: 5. Demonstran Ponsel di atas nakas tidak berhenti berdering, sedangkan si pemilik masih tertelungkup di ranjang dengan kepala sengaja ditutup menggunakan bantal. Ia menggeram keras, lalu bangkit dan membuang bantal itu ke sembarang arah.“Siapa yang memasang alarm pagi-pagi buta!” teriaknya, menatap nyalang ponsel yang nyaris jatuh karena getar. Ia beringsut mendekati nakas, meraih ponsel itu dengan kasar, melihatnya sebentar lalu menggeser tombol hijau pada layar.“Apa!” Ia berteriak di layar ponselnya.“Kau sudah gila, Joana?”“Apa yang kau lakukan!”“Kegilaan apa lagi kali ini!”Balas orang di seberang, juga dengan berteriak lebih kencang. Pandangan Joana mengarah pada layar ponselnya, melihat nama yang tertera di sana, lalu pandangannya beralih ke sekeliling kamarnya. “Memangnya salah tidur di rumahku sendiri? Aku tidak sedang tidur bersama pria!”“Pria? Pria apa yang kau maksud, My Ruby! Jangan menghayal tidur dengan Mr. Hans. Lihat artikel yang kukirim tadi. Aku yakin ini ulahmu!”Joana menek
Terakhir Diperbarui: 2025-04-09