Kontrak Pernikahan Boss Gila

Kontrak Pernikahan Boss Gila

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-30
Oleh:  Manorra LeeBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
14Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Alex, pemilik agensi besar yang mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk bekerja. Dia tidak memiliki waktu untuk menjalin hubungan dengan wanita atau bahkan hanya sekedar bermain-main saja. Rencana untuk menikah tidak pernah ada dalam hidupnya karena menurutnya memiliki istri dan anak sangat menyusahkan, dan berisiko menghambat karirnya. Hingga pada suatu hari, ia terjebak dalam skandal besar bersama seorang model majalah dewasa, Joana Ruby. Alexander Hans menawarkan kontrak pernikahan untuk menghapus scandal. Joana yang sejak awal tertarik pada Alex karena dendam di masa lalu, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan bos besar Hans Entertaiment itu. Bagaimana kelangsungan pernikahan kontrak itu, apakah mampu menghilangkan scandal? Dendam apa yang dimiliki Joana?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Artikel Vulgar

Dalam wawancara beberapa hari lalu, model majalah dewasa, Joana Ruby, mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai pemilik agensi yang menaunginya, HANS Entertainment yaitu Alexander Hans, daripada seorang aktor kenamaan, Lionel Hanafi.

Penggemar Lionel berbondong-bondong menyerang akun sosial media pribadi milik Joana, dan meninggalkan banyak ujaran kebencian di kolom komentar. Tidak sampai di situ, mereka juga mengungkit kembali kandasnya hubungan asmara Joana dan Benjamin Scott yang diduga karena adanya orang ketiga. Tidak sedikit pula yang berspekulasi bahwa Alexander Hans terlibat dalam hubungan asmara mereka.

~News Today

***

Alex merapikan satu persatu kertas yang berserakan di mejanya, sembari membaca kembali judul artikel yang tertera di sana.

Joana Ruby kehilangan pakaiannya di pantai...

Potret Joana sedang berjemur tanpa busana di sebuah pantai di Swiss terlampir di artikel itu. Alex kerap melihat foto telanjang Joana karena memang dia model majalah dewasa, juga ambasador brand pakaian dalam, tapi kali ini berbeda karena ada sosok Benjamin di sebelahnya.

Menghabiskan malam panas di Las Vegas. Inilah sosok Louis Kane...

Lembar berikutnya, foto seorang laki-laki yang tengah menc*mbu leher Joana yang diketahui berada di sebuah hotel mewah di Las Vegas menjadi thumbnail artikel tersebut.

Perseteruan panas Joana Ruby dengan penggemar Lionel Hanafi berimbas pada saham HANS Entertainment yang terus menurun. Akankah Alexander Hans mendepaknya...

Alex memijat kepalanya yang berdenyut. Ia sudah mempertimbangkan usulan dari beberapa petinggi agensi yang menyuruhnya untuk menindak tegas Joana dengan mengeluarkan dari agensi. Namun, Alex tidak dapat melakukannya karena Joana merupakan salah satu aset berharga yang ia miliki.

Kini pengacau yang membuatnya frustasi hampir gila itu ada di hadapannya, duduk santai sembari memainkan ponsel seolah tidak ada beban menimpa pundaknya, bahkan wanita itu masih sempat menjawab telpon masuk dan tidak memedulikan ketegangan di sekitarnya.

"Pagi ini, dua brand besar memutus kontrak sepihak, dengan tiba-tiba. Media dan penggemar juga menuntut klarifikasi atas pernyataan kamu kemarin." Zoya, asisten pribadi Alex, menjelaskan kenapa atasannya itu memanggil.

Joana melepas pandangan dari ponselnya, mendongak menatap Zoya yang berdiri di sebelah Alex. "Maksudmu kita akan melakukan klarifikasi?" tanyanya yang dijawab anggukan oleh Zoya. Dengan raut kesal Joana mengalihkan pandangannya pada Alex. "Itu hanya kata-kata tidak berguna. Semua orang berhak untuk mengatakan bahwa mereka menyukai siapapun!"

Alex tidak menanggapi. Namun, tangannya terulur untuk mengambil map berisi lembaran-lembaran kertas yang ia baca tadi lalu menyodorkan pada Joana. Kening Joana mengerut dalam melihat lembar demi lembar isi map itu.

"Itu kumpulan perbuatan kontroversi merugikan yang kau buat selama berada di HANS Entertainment. Kami tidak akan menuntut ganti rugi selagi kau menurut." Zoya kembali menjelaskan karena Alex tidak mau repot-repot berbicara. Dia lelah karena beberapa hari ini terus ditodong pertanyaan oleh paparazi yang mengikutinya terkait kedekatannya dengan Joana.

Joana membelalakkan mata tidak percaya, menatap Zoya dan Alex bergantian, lalu melemparkan map itu dengan asal hingga beberapa kertas di dalamnya berhamburan di meja kerja Alex.

Mereka berniat sekali mengumpulkan data sebanyak ini?!

"Kalian melakukan ini untuk mengancam?" Joana menunjuk-nunjuk map itu. "Atau—" Ia memicingkan mata, menatap Alex yang juga tengah menatapnya dengan satu alis terangkat.

Joana tidak bisa berhenti berburuk sangka pada Alex. Atasannya itu selalu mengulik kesalahannya, berulang kali memberinya penalti, dan mungkin memang sengaja ingin mendepaknya perlahan dari agensi

Ia juga sering mendapatkan teguran tertulis dari Alexander Hans, hingga managernya dibuat pusing karena surat itu bagai panggilan menuju neraka. Dia yang akan menerima amukan Alex, bukan Joana. Alasannya, untuk menjaga mental Joana. Tidak adil sekali. Dan ini pertama kalinya Joana dipanggil berhadapan langsung dengan Alexander Hans.

"Sebenarnya kau tertarik padaku, ya?" lanjut Joana yang membuat Alex memutar bola matanya, dan Zoya menghela nafas lega. Setidaknya Joana tidak mengatakan sesuatu yang akan membuat Alex marah. "Kau selalu mengomentari ini itu, mempermasalahkan hal sepele, marah tanpa alasan yang jelas. Katakan saja jika sebenarnya memang menyukaiku!"

Ia sering melihat cerita atasan dan pegawai seperti ini di film-film, di mana tokoh pemeran wanita akan bertekuk lutut setelah mendengar pernyataan cinta dari si pria. Mungkin saja ini akan terjadi padanya.

"Tolong lebih kooperatif lagi, Joana. Perusahaan akan dalam masalah besar jika banyak brand memutus kontrak."

Zoya mencoba menyadarkan Joana agar berpikir lebih rasional. Akhir-akhir ini beberapa brand menolak Joana sebagai ambasador dan model mereka. Tentu saja, itu buntut perseteruannya dengan penggemar Lionel Hanafi yang memang sudah lama terjadi semenjak Joana mengunggah foto Lionel yang tengah memeluknya. Dalam foto itu Lionel hanya memakai celana boxer dan Joana hanya memakai dress kemben yang tidak bisa menutup paha dan dadanya dengan sempurna.

Joana melipat tangannya di depan dada, menatap kesal dua orang di hadapannya. "Akan kuselesaikan nanti. Kalian tenang saja! Tidak perlu melakukan hal-hal konyol semacam ini!"

Zoya tersenyum lega, "Terima kasih atas kerjasamanya."

"Aku melakukan ini bukan—"

Kalimat Joana terpotong ketika Zoya mengangkat tangan, menginterupsi untuk diam karena ponselnya berdering. Zoya menunjukan layar ponselnya pada Alex. "Angkat," kata pria itu, lantas Zoya keluar dari ruangan.

"Kalau tidak ada yang ingin disampaikan lagi, silakan keluar." Alex menunjuk pintu yang baru saja Zoya lewati, mempersilahkan Joana untuk keluar. "Keluar," ucapnya lagi dengan nada lebih tegas.

Joana bergeming, malah memberikan senyum yang terlihat aneh bagi Alex.

Terlihat seperti perempuan cabul, mengerikan.

"Jujur saja kalau tertarik padaku. Aku tidak akan keberatan kau terus mengungkit kesalahanku hanya untuk mendekatiku. Aku akan menerimamu dengan senang hati seandainya kau mau menghentikannya," kata Joana yang sepertinya tidak sadar siapa yang sedang ia ajak berbicara.

Alex menatap Joana horor, seolah Joana jelmaan iblis cabul yang siap menelannya. Ia sudah beberapa kali bertemu Joana, saat menghadiri meeting atau pada suatu acara. Hanya sekedar melihat saja, dan Alex baru menyadari hari ini kalau Joana terlihat lebih menyeramkan dari sebelumnya.

"Apa kau tidak tau arah pintu keluar?!"

"Oh, c'mon, Mr. Hans. Aku tidak berbohong saat mengatakan bahwa aku lebih menyukaimu daripada Lionel Hanafi bajingan itu. Kau berkali-kali lipat lebih tampan darinya," ucap Joana sedikit berbisik menggoda.

"Joana Ruby, haruskah aku menyuruh anak buahku untuk menyeretmu keluar dari ruangan ini?" desis Alex menatap Joana tajam. Untuk mengusir wanita murahan sepertinya memang memerlukan cara yang cukup berani.

"Fine!" Joana berdiri, namun sebelum pergi ia memutari meja Alex, lalu berhenti di samping pria itu. Ia menundukkan badannya sejajar dengan wajah Alex. "Kau sangat tampan jika sedang marah," godanya di telinga Alex.

"Kau!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status