Chapter: Rasa sakit"Sakit banget ya allah," lirih Azura. Setelah pertengkaran dengan suaminya Aslam. dia tidak keluar kamar sama sekali. Membiarkan Queensha menangis dengan kencang bersama dengan Aslam.Saat ini dia benar-bener butuh waktu sendiri.Meskipun Aslam selalu saja mengetuk pintu kamarnya berkali-kali seperti saat ini.Tok Tok Tok"Azura buka pintunya sayang, Ini Quensha menangis," kata Aslam dengan nada prihatin.TesAir mata Azura menetes, dia begitu sangat sakit hati, dan begitu pun dengan Quensha mungkin anak itu merasakan sakit seperti yang di rasakan ibunya. Tangis Azura semakin pecah, tapi ia tetap menahan suaranya. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat agar tak mengeluarkan isakan keras. Ia ingin sendiri. Ia butuh sendiri."Aslam... kenapa kamu tega..." bisiknya pelan, nyaris tak terdengar.Tangannya mengepal di atas dada, seolah mencoba menahan sesak yang menyeruak dari dalam. Ingatannya kembali pada pertengkaran hebat tadi. Kata-kata Aslam masih menggema di telinganya—tajam, menusuk, dan
Huling Na-update: 2025-05-29
Chapter: Hancurnya Hati Arini"Arggghhht apa yang harus aku lakukan," teriak Aslam menarik rambutnya dengan Frustasi.dia tidak menyangka pernikahan dengan istri kedua, tiga dan Empat akan cepat terbongkar oleh Arini,Istri pertamanya."Padahal kan aku gak salah, aku kan laki-laki bisa mempunyai istri empat, tapi kenapa mereka begitu marah sih," gumam Aslam.Dia masih saja merasa begitu sangat benar, dan apa yang dia lakukan itu seperti hanya biasa saja. padahal sebenarnya tanpa dia sadari dia telah menyakiti hati para istrinya.Sedangkan di sisi lain saat ini Arini pulang sendiri ke rumahnya mengendarai mobilnya dengan keadaan tidak baik-baik saja."Ya allah sakit," ucap Arini dengan lirih.Dia memegang stir mobil dengan sangat kuat, sungguh dia tidak bisa menahan rasa sakit hatinya. Aslam suaminya ternyata diam-diam menikah lagi dengan wanita lain bahkan dia sudah mempunyai anak."Mas, kenapa kamu tega kepada ku dan anak-anak," gumam Arini."Hiks hiks hiks, kenapa ya allah cobaan ini begitu berat sekali." Tangisa
Huling Na-update: 2025-05-28
Chapter: Pertengkaran hebatArini berdiri terpaku di ambang pintu rumah itu, hatinya teriris tajam oleh ucapan Aslam yang baru saja menghancurkan seluruh pengorbanannya selama ini. Tangannya mengepal, matanya mulai berkaca-kaca, namun ia tetap berusaha tegar."Kalau begitu, aku akan pulang, Mas. Karena menurutmu barusan, aku sudah tak punya hak lagi di hidupmu," ucap Arini dengan suara bergetar. Ia melangkah keluar tanpa menoleh lagi, meninggalkan rumah Azura—dan semua kenangan pahitnya bersama Aslam."Mbak, tunggu!" teriak Azura dari dalam rumah. Ia segera berlari mengejar Arini, napasnya tersengal.Arini menghentikan langkahnya, berbalik perlahan. Wajahnya kini tampak dingin dan lelah. "Ada apa, Azura?" tanyanya datar, namun jelas suara itu menyimpan kepedihan.Azura menunduk, ragu, tapi tetap berusaha menyampaikan perasaannya. "Maafkan aku, Mbak... aku benar-benar nggak tahu kalau Mas Aslam sudah punya istri. Aku kira aku istri satu-satunya."Arini menatap Azura lama. Senyum tipis muncul di sudut bibirnya—buk
Huling Na-update: 2025-05-27
Chapter: Pertengkaran Antara Azura, Arini dan AslamArini dan Azura terdiam terpaku. Mereka syok saat mendengar kejujuran Aslam."Jadi selama ini kamu membohongi aku Mas, kamu bilang istrimu pergi ke Tkw sehingga kamu menikahiku," kata Azura menatap Aslam dengan penuh kecewa."Apa? Tkw?" Arini semakin tercengang dengan ucapan Azura. Sejak kapan dia pergi Ke luar negri untuk menjadi Tkw. Atau jangan-jangan."Mas jawab pertanyaan ku dengan jujur," ucap Arini menatap Aslam yang saat ini hanya tertunduk tidak berani mengangkat wajahnya."Iya. Silahkan.""Apakah istri yang di maksud Azura adalah istri kedua kamu atau ketiga?"Aslam hanya bisa menghela nafas. Dia mengangkat wajahnya menatap ke arah Azura dan juga Arini bergantian."Ya, dia memang istri ketiga ku, sedangkan Istri keduaku masih berada di kota ini," jawabnya dengan jujur.Aslam tahu Azura dan Arini pasti akan sakit hati saat mendengar kebenarannya. Tapi, Aslan juga tidak bisa memungkiri kalau semua yang di ucapkan Azura adalah kebenaran."Mas kenapa Mas bisa setega itu kepa
Huling Na-update: 2025-05-23
Chapter: TerungkapAzura terdiam, pandangannya tak lepas dari sosok wanita asing yang berdiri di samping suaminya, Aslam. Wajah perempuan itu tenang, tapi matanya menyimpan sesuatu yang tak bisa Azura baca dengan mudah.“Maaf,Bu ... cari siapa, ya?” tanya Azura hati-hati. Suaranya terdengar sopan, meski ada keraguan yang samar.Perempuan itu yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Arini, dia tersenyum tipis ke arah Azura.“Saya ... Arini. Bolehkah saya masuk sebentar?”Azura menoleh singkat ke arah Aslam, berharap ada penjelasan darinya. Tapi pria itu hanya menunduk, wajahnya kaku seperti patung. Diamnya justru membuat Azura semakin bertanya-tanya.“Tentu, silahkan masuk,” ucap Azura akhirnya, sembari membuka pintu rumah lebih lebar.Langkah Arini terdengar mantap saat memasuki ruang tamu. Ia duduk dengan anggun di sofa, sementara Azura menutup pintu perlahan dan menyusul duduk di seberangnya. Aslam memilih berdiri di dekat dinding, gelisah, seperti orang yang ingin kabur tapi tak tahu ke mana.“Kita
Huling Na-update: 2025-05-01
Chapter: Titik terangKeesokan harinya Arini pagi-pagi sekali sudah berdandan Rapi. Dia membangunkan semua anaknya untuk segera bangun. Berusiap berangkat sekolah supaya tidak kesiangan.Tok Tok Tok“Naina bangun,” ucap Arini di depan pintu kamar anaknya.“Iya Mi, Naina sudah bangun kok,” jawabnya di dalam sana sembari berteriak.“Kalau begitu nanti kamu bangunkan adik-adik kamu ya Sayang, kata Arini.“Iya Mi,” kata Naina.Setelah mengatakan itu Arini langsung saja berjalan menuruni tangga. Menyiapkan makanan menghidangkannya diatas meja. Semua anak-anaknya mulai turun dari tangga menghampirinya untuk sarapan bersama.Tak TakTakSuara langkah kaki terdengar begitu nyaring, membuat Arini langsung saja mendongak menatap ke arah mereka semua Anak-anaknya perlahan mendekat kearah Arini. Menarik kursi lalu duduk di kursi mereka masing-masing.“Mi, Umi mau kemana tumben hari ini sudah sangat rapi?” tanya Naina.Semua anak-anak Arini menatap ke arah Uminya.Mereka melihat dan memperhatikan penampilan Uminya dari
Huling Na-update: 2025-05-01