Share

Terungkap

Author: Rahma S.R
last update Last Updated: 2025-05-01 23:11:36

Azura terdiam, pandangannya tak lepas dari sosok wanita asing yang berdiri di samping suaminya, Aslam. Wajah perempuan itu tenang, tapi matanya menyimpan sesuatu yang tak bisa Azura baca dengan mudah.

“Maaf,Bu ... cari siapa, ya?” tanya Azura hati-hati. Suaranya terdengar sopan, meski ada keraguan yang samar.

Perempuan itu yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Arini, dia tersenyum tipis ke arah Azura.

“Saya ... Arini. Bolehkah saya masuk sebentar?”

Azura menoleh singkat ke arah Aslam, berharap ada penjelasan darinya. Tapi pria itu hanya menunduk, wajahnya kaku seperti patung. Diamnya justru membuat Azura semakin bertanya-tanya.

“Tentu, silahkan masuk,” ucap Azura akhirnya, sembari membuka pintu rumah lebih lebar.

Langkah Arini terdengar mantap saat memasuki ruang tamu. Ia duduk dengan anggun di sofa, sementara Azura menutup pintu perlahan dan menyusul duduk di seberangnya. Aslam memilih berdiri di dekat dinding, gelisah, seperti orang yang ingin kabur tapi tak tahu ke mana.

“Kita belum pernah bertemu sebelumnya, kan?” tanya Azura mencoba bersikap wajar. “Ada keperluan apa ya, Bu Arini, datang ke sini?”

Arini menatap Azura dalam-dalam, lalu melirik Aslam sejenak sebelum berkata pelan namun mantap, “Saya ke sini ... Karena ingin bicara. Dan sebaiknya  Mas Aslam juga mendengarkan.”

“Mas Aslam?” Azura memandang suaminya, menunggu reaksi.

Aslam terlihat tegang. Tangannya mengepal, nafasnya tak beraturan.

“Arini ...” gumam Aslam nyaris tak terdengar. “Kau seharusnya tidak datang ke sini.”

“Kau pikir aku akan diam setelah semua yang terjadi?” sahut Arini cepat, nadanya sedikit meninggi tapi masih dalam kendali.

Azura mengernyit. “Apa maksudnya? Abi, kamu kenal dengan Bu Arini?”

Aslam tak langsung menjawab. Ia memejamkan mata sejenak, menarik napas dalam, lalu duduk di ujung sofa dengan tubuh sedikit membungkuk.

“Azura ... Aku minta maaf. Aku memang kenal Arini.” Rahasia yang sudah bertahun-tahun dia pendam sendirian sekarang harus terungkap dengan cara seperti ini.

“Kita lebih dari sekadar kenal,” sela Arini dingin. “Tapi kami sampai saat ini masih mempunyai hubungan yang terjalin bersama.”

Azura terdiam. Wajahnya berubah pucat.

“Apa maksudnya ‘hidup bersama’?” tanyanya nyaris berbisik.

Arini menatap Azura dengan tatapan penuh empati. “ Mas Aslam adalah bagian dari masa Lalu, masa kini dan masa depanku.”

“Mas Aslam sebenarnya apa yang dimaksud mbak Arini?” tanya Azura dengan suara yang bergetar.

Aslam menunduk, tak sanggup membalas tatapan  istri-istrinya. Dia saat ini bingung harus jujur sekarang kepada mereka berdua atau tidak. Tapi jika tidak sepertinya permasalahan nya akan semakin rumit.

“Jawab Mas, sebenarnya apa yang terjadi? Ada hubungan apa kamu dengan Mbak Arini?” tanya Azura dengan nada menekan.

Aslam mengangkat wajahnya menatap ke arah Azura.” Maafkan aku Azura … “ Dia tidak sanggup untuk melanjutkan ucapannya.

Arini awalnya diam saja melihat interaksi mereka berdua. Namun, saat dia melihat Aslam yang tidak berbicara dan bertingkah bagaikan laki-laki  Pengecut akhirnya Arini angkat bicara. Dia menatap kearah Azura dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Azura percuma kamu bertanya kepada Mas Aslam karena dia tidak akan pernah jujur,” kata Arini.

Dia menatap ke arah Aslam dengan tajam.” Mas sekarang jawab aku dengan jujur,” ucap Arini. “ Siapa Azura sebenarnya? Dan anak itu.” Arini tidak tanggung-tanggung menanyakan siapa Azura dan Balita 4 tahun yang bersama mereka.

“Jawab Mas,” bentak Arini.

“Dia istri aku Arini,” kata Aslam dengan suara tinggi.

Arini tersenyum miris.” Jadi ini yang kamu katakan akan pergi keluar kota iya,” timpal Arini dengan meninggikan suaranya.

Ini pertama kalinya dia berbicara dengan suara tinggi kepada suaminya. Biasanya dia selalu lemah lembut dan tidak pernah melawan ucapan suaminya. Tapi sekarang justru kebalikannya.

“Maafkan aku Arini.” Hanya kata itu yang terucap dalam bibir Aslam.

“Maaf? Setelah semuanya terjadi kamu baru meminta maaf sekarang? Kemana saja kamu selama ini Mas,” kata Arini dengan emosi.

Azura terdiam perasaannya mulai di selimuti rasa khawatir dan juga ketakutan yang mendalam.

“Maksud Mbak apa ya kok Mbak Arini berbicara seperti itu kepada suami saya?” tanya Azura kepada Arini.

Dia sudah tidak tahan mendengar pembicaraan mereka yang terdengar begitu sangat Akrab. Bahkan terkesan romantis. Namun, Azura tidak mau suudzon kepada suaminya sehingga dia lebih baik bertanya terlebih dahulu.

Arini tersenyum tipis menatap ke arah Azura.” Dengar Azura, Mas Aslam itu adalah suami saya dan sampai saat ini dia masih menjadi suami saya.”

Kata yang dilontarkan  Arini bagaikan sebilah pisau tajam yang menghunus  hati Azura.

“Apa bagaimana bisa?”

Azura menatap ke arah Aslam. Dia meminta penjelasan kepadanya. Apakah yang diucapkan Arini itu benar.

“Maafkan aku Azura, aku telah membohongimu,” kata Aslam.

“Jadi … “ Azura tidak bisa melanjutkan ucapannya. 

Suaranya tertahan di tenggorokan. Perlahan air kata itu jatuh tanpa diminta. Membasahi pipinya.

“Iya Azura, sebenarnya Arini adalah istri pertamaku.” Meskipun tidak tega Aslam tetap berkata jujur kepada Azura.Dia tidak ingin menyakiti Azura dan Arini lebih dalam lagi meskipun dia tahu kalau Azura dan Arini sama-sama  terluka.

“Jadi selama ini aku menjadi yang kedua?”

Azura tidak habis pikir bagaimana bisa dia tidak mengetahui semua ini. Dia sekarang menjadi tahu alasan Aslam menikahinya secara siri. Dan kenapa dia selalu pulang selama enam bulan sekali ke rumahnya.

“Jawab Mas,” kata Arini kepada Aslam.

Dia menggeleng kuat menatap ke arah Arini dan juga Azura.” Tidak Arini, Azura bukan yang kedua tapi dia adalah yang terakhir,” jawab Aslam dengan nada suara yang nyaris tidak terdengar.

“Apa maksud kamu Mas?” tanya Arini.

Dia begitu sangat sakit saat mendengar jawaban suaminya. Melihat Aslam dengan Azura saja Arini sudah sangat emosi dan sakit hati. Terus apa yang dimaksud dengan yang terakhir.

“Yang terakhir?”

Azura begitu sangat syok saat mengetahui bahwa dirinya di jadikan yang terakhir. Jika memang Azura yang terakhir lantas siapa istri kedua Aslam. Kenapa dia sangat tega melakukan itu kepada mereka semua.

“Jadi masih ada istri lain selain aku Mas? “ tanya Azura.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya sebagai Arini. Azura saja sebagai istri terakhir begitu sangat sakit ketika dia tahu semuanya. Lantas bagaimana dengan Arini yang justru dia istri pertamanya.

Aslam hanya menundukan kepalanya. Dia terdiam membisu tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di lantaran istri-istrinya.

“Jawab Mas jangan diam saja,” bentak Azura.

Dia yang awalnya tidak ingin marah dan emosi justru tersebut untuk marah. Karena tingkah dan sifat Aslam yang membuatnya marah dan kecewa. Begitu juga dengan Arini yang sudah tidak bisa mengatakan apapun lagi.

“Iya Azura, kamu adalah istriku yang terakhir, dan Arini adalah istriku yang pertama,” jawab Aslam.

“Terus siapa istri kedua mu Mas siapa? Kenapa kamu tega melakukan semua ini kepada aku,Mas?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Pertengkaran Antara Azura, Arini dan Aslam

    Arini dan Azura terdiam terpaku. Mereka syok saat mendengar kejujuran Aslam."Jadi selama ini kamu membohongi aku Mas, kamu bilang istrimu pergi ke Tkw sehingga kamu menikahiku," kata Azura menatap Aslam dengan penuh kecewa."Apa? Tkw?" Arini semakin tercengang dengan ucapan Azura. Sejak kapan dia pergi Ke luar negri untuk menjadi Tkw. Atau jangan-jangan."Mas jawab pertanyaan ku dengan jujur," ucap Arini menatap Aslam yang saat ini hanya tertunduk tidak berani mengangkat wajahnya."Iya. Silahkan.""Apakah istri yang di maksud Azura adalah istri kedua kamu atau ketiga?"Aslam hanya bisa menghela nafas. Dia mengangkat wajahnya menatap ke arah Azura dan juga Arini bergantian."Ya, dia memang istri ketiga ku, sedangkan Istri keduaku masih berada di kota ini," jawabnya dengan jujur.Aslam tahu Azura dan Arini pasti akan sakit hati saat mendengar kebenarannya. Tapi, Aslan juga tidak bisa memungkiri kalau semua yang di ucapkan Azura adalah kebenaran."Mas kenapa Mas bisa setega itu kepa

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Terungkap

    Azura terdiam, pandangannya tak lepas dari sosok wanita asing yang berdiri di samping suaminya, Aslam. Wajah perempuan itu tenang, tapi matanya menyimpan sesuatu yang tak bisa Azura baca dengan mudah.“Maaf,Bu ... cari siapa, ya?” tanya Azura hati-hati. Suaranya terdengar sopan, meski ada keraguan yang samar.Perempuan itu yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Arini, dia tersenyum tipis ke arah Azura.“Saya ... Arini. Bolehkah saya masuk sebentar?”Azura menoleh singkat ke arah Aslam, berharap ada penjelasan darinya. Tapi pria itu hanya menunduk, wajahnya kaku seperti patung. Diamnya justru membuat Azura semakin bertanya-tanya.“Tentu, silahkan masuk,” ucap Azura akhirnya, sembari membuka pintu rumah lebih lebar.Langkah Arini terdengar mantap saat memasuki ruang tamu. Ia duduk dengan anggun di sofa, sementara Azura menutup pintu perlahan dan menyusul duduk di seberangnya. Aslam memilih berdiri di dekat dinding, gelisah, seperti orang yang ingin kabur tapi tak tahu ke mana.“Kita

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Titik terang

    Keesokan harinya Arini pagi-pagi sekali sudah berdandan Rapi. Dia membangunkan semua anaknya untuk segera bangun. Berusiap berangkat sekolah supaya tidak kesiangan.Tok Tok Tok“Naina bangun,” ucap Arini di depan pintu kamar anaknya.“Iya Mi, Naina sudah bangun kok,” jawabnya di dalam sana sembari berteriak.“Kalau begitu nanti kamu bangunkan adik-adik kamu ya Sayang, kata Arini.“Iya Mi,” kata Naina.Setelah mengatakan itu Arini langsung saja berjalan menuruni tangga. Menyiapkan makanan menghidangkannya diatas meja. Semua anak-anaknya mulai turun dari tangga menghampirinya untuk sarapan bersama.Tak TakTakSuara langkah kaki terdengar begitu nyaring, membuat Arini langsung saja mendongak menatap ke arah mereka semua Anak-anaknya perlahan mendekat kearah Arini. Menarik kursi lalu duduk di kursi mereka masing-masing.“Mi, Umi mau kemana tumben hari ini sudah sangat rapi?” tanya Naina.Semua anak-anak Arini menatap ke arah Uminya.Mereka melihat dan memperhatikan penampilan Uminya dari

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Siapa perempuan itu?

    Pikiran Arini semakin tak karuan saat melihat suaminya bersama wanita lain.Terlebih selama ini Arini tidak pernah melihat suaminya dekat dengan siapapun kecuali ibunya dan juga istrinya. Tapi sekarang, dia dekat dengan orang lain.“Siapa perempuan itu?” tanya Arini kepada dirinya sendiri.Dari kejauhan Arini memperhatikan interaksi mereka yang terlihat biasa saja. Namun, Arini menangkap sesuatu yang berbeda di antara mereka berdua. Tidak mungkin wanita itu adalah Adiknya karena selama menikah dengan Aslam, setahu Arini dia tidak mempunyai adik ataupun kakak karena dia adalah anak tunggal.Sedangkan di posisi Aslam saat ini dia tersenyum lembut kepada Azura. Entah kenapa hati Aslam merasakan sangat nyaman dan tenang saat melihat senyum Azura. Meskipun bersama Arini pun sama hanya saja bersama Azura, Aslam mendapatkan sesuatu yang berbeda tapi Aslam juga tidak tahu itu apa.“Mas, Mari masuk aku sudah menyiapkan makanan kesukaan Mas,” ajak Azura kepada suaminya dengan tutur kata yang lem

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Kepergian Ustadz Aslam

    Di pagi harinya Aslam sudah siap dengan kemeja lengan panjang dan juga celana panjang hitam,tidak lupa dengan topi yang senada dengan dengan baju dan celannya. Dia keluar dari kamar sembari menyeret koper besar miliknya.Berjalan menuruni tangga untuk menghampiri anak dan istrinya."Umi," panggil Aslam kepada Arini yang saat ini sedang menyiapkan keperluan Aslam.Arini yang mendengar panggilan dari suaminya mengangkat wajahnya menatap ke arahnya yang saat ini sedang berjalan.Dia melemparkan senyum kepada suaminya sebelum menjawab ucapan Suaminya. Meskipun dalam hatinya dia penasaran dengan koper besar yang di bawa Aslam, tapi Arini tetap diam dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa."Iya Abi," jawabnya dengan lemah lembut.Arini berjalan menghampiri Aslam yang saat ini sudah berada di ruang keluarga. Dia mengambil koper besar dari tangan Aslam menariknya menyimpan di ujung sofa bersama dengan yang lainnya yang slalu dia dia siapkan untuk Aslam. Aslam tersenyum kecut saat melihat Ar

  • Dibalik Tabir Pernikahan   Kecurigaan Arini

    "Assalamualaikum," ucap Aslam saat membuka pintu masuk.Berjalan menghampiri istrinya yang saat ini sedang duduk di kursi ruang tamu. Menundukan pandangannya sembari membaca buku-buku islam yang dia belikan kepada istrinya.Tampaknya Arini sedang fokus membaca buku, namun saat mendengar suara Aslam Arini langsung saja mengangkat pandangannya."Waalaikumsalam," jawab Arini Istri seorang Aslam.Mendengar suara suaminya datang Arini langsung saja bangkit dari duduknya berjalan menghampiri Aslam yang sedang berjalan ke arahnya.Dengan langkah yang anggun dan juga santai Arini menyambut kedatangan suaminya dengan penuh suka cita dan kasih sayang."Kenapa, Baru pulang Bi?" tanya Arini sembari mencium tangan Aslam dengan takdim.Aslam tersenyum saat Arinia bertanya seperti itu, dia sudah tahu Istrinya akan bertanya seperti itu karena bagaimanapun Aslam telat setengah jam saat pulang dari waktu yang ditentukan."Maaf Mi tadi, di jalan macet jadi lama.”Aslam mengusap tengkuknya dengan pelan semb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status