Dibalik Tabir Pernikahan

Dibalik Tabir Pernikahan

last updateLast Updated : 2025-05-23
By:  Rahma S.RUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Azura, seorang wanita yang taat beragama dan hidup dalam kebahagiaan dengan suaminya, Ustad Aslam, merasa bahwa pernikahannya adalah surga yang dijanjikan. Namun, semuanya berubah ketika dia menemukan sebuah rahasia yang mengejutkan tentang suaminya. Ustad Aslam telah menikah lagi, dan Azura bukanlah istri keduanya, melainkan istri keempatnya. Azura merasa hancur dan dikhianati oleh suaminya. Dia tidak bisa memahami mengapa Ustad Aslam tidak memberitahunya tentang pernikahan lainnya. Azura merasa seperti hidup dalam kebohongan dan ketidakpastian. Ketika Azura mengetahui bahwa suaminya telah menikah dengan tiga wanita lainnya sebelum dia, dia merasa seperti tidak berarti lagi dalam pernikahannya. Azura harus menghadapi kenyataan bahwa dia bukanlah prioritas utama dalam hidup Ustad Aslam. Dengan hati yang hancur, Azura memutuskan untuk mengambil langkah drastis untuk menghadapi suaminya dan menentukan masa depannya sendiri. Apakah Azura akan memilih untuk tetap bersama Ustad Aslam atau meninggalkannya untuk selamanya.

View More

Chapter 1

Kecurigaan Arini

"Assalamualaikum," ucap Aslam saat membuka pintu masuk.

Berjalan menghampiri istrinya yang saat ini sedang duduk di kursi ruang tamu. Menundukan pandangannya sembari membaca buku-buku islam yang dia belikan kepada istrinya.Tampaknya Arini sedang fokus membaca buku, namun saat mendengar suara Aslam Arini langsung saja mengangkat pandangannya.

"Waalaikumsalam," jawab Arini Istri seorang Aslam.

Mendengar suara suaminya datang Arini langsung saja bangkit dari duduknya berjalan menghampiri Aslam yang sedang berjalan ke arahnya.Dengan langkah yang anggun dan juga santai Arini menyambut kedatangan suaminya dengan penuh suka cita dan kasih sayang.

"Kenapa, Baru pulang Bi?" tanya Arini sembari mencium tangan Aslam dengan takdim.

Aslam tersenyum saat Arinia bertanya seperti itu, dia sudah tahu Istrinya akan bertanya seperti itu karena bagaimanapun Aslam telat setengah jam saat pulang dari waktu yang ditentukan.

"Maaf Mi tadi, di jalan macet jadi lama.”Aslam mengusap tengkuknya dengan pelan sembari membuang muka ke sembarang arah untuk menghindari tatapan menyelidik dari istrinya.

Inilah yang Arini suka dari suaminya, dia selalu tenang dalam berbicara serta selalu menghargai Arini. Menjelaskan apa yang tidak perlu dijelaskan supaya hubungannya suami istri terjalin dengan baik.

Arini tersenyum sembari menatap ke arah suaminya yang saat ini sedang menatapnya.

"Kenapa menatap abi seperti itu??" tanya Aslam kepada Arini.

 Aslam merasa tidak nyaman saat Arini menatapnya dengan tatapan tajam dan menyelidik. Tidak biasanya Arini seperti itu, dia heran ada apa dengan istrinya hari ini. Namun meskipun begitu dia tidak mengatakan apapun kepada Arini, dia ingin tahu apa yang akan istrinya lakukan.

"Tidak, aku hanya merasa sangat bersyukur mempunyai suami seperti Abi yang begitu pengertian juga bisa menghargai istri Abi.” Arini menunduk malu, wajahnya tersipu malu saat menjawab pertanyaan Aslam kedua tangannya saling bertaut  untuk menghilangkan rasa malu dan juga gugupnya.

Aslam tersenyum mengembang saat mendengar jawaban Istrinya itu yang terlihat begitu menggemaskan saat dirinya sedang malu.Tangannya perlahan menyentuh puncuk kepala Arini mengelusnya dengan lembut sembari menatap ke arah Arini.Sontak saja perlakukan Aslam membuat Arini semakin malu kepada suaminya.

"Sudah lebih baik sekarang kita makan bersama ayo," ajak Aslam kepada Arini untuk mengalihkan pembicaraan.

Aslam tahu Arini saat ini sedang tersipu malu.Dia merasa sangat geli saat melihat istrinya seperti itu.Dia juga geleng-geleng kepala tdiak habis pikir dengan kelakuan istrinya yang masih saja tersipu malu padahal mereka sudah lama menikah bahkan sudah dikaruniai tiga anak.

"Iya Bi ayo," jawab Arini sembari menganggukan kepala.

Saat mereka sedang berbicara tiba-tiba saja dari arah dalam Naina berjalan menghampiri mereka berdua. tadinya dia  berada di ruang makan menunggu ayahnya pulang namun setelah setengah jam berlaru Naina baru mendengar suara ayahnya sehingga dia berjalan ke depan untuk memastikan bahwa ayahnya pulang.

"Umi, Abi, Naina nungguin kalian loh, kenapa masih di sini ayo kita makan Umi, Abi, Cancel dulu lah romantis-romantisannya,” ucap Naina menggoda Umi dan Abinya yang terlihat tersipu malu saat mendengar ucapan anak sulungnya.

Naina melihat raut wajah ibunya yang sudah memerah bagaikan tomat busuk begitu juga dengan abinya. Mereka berdua sama-sama membuang muka ke arah lain  untuk menghindari kontak mata.Sungguh mereka berdua bener-bener malu saat ini, mereka merasa kepergok sedang selingkuh dengan orang lain.

"Naomi, hus jangan begitu lihat wajah Umimu, merah begitu," kata Aslam kepada anaknya untuk menanggapi godaan nya bahkan dia juga malah ikut menggoda istrinya.

Setiap harinya kehidupan mereka begitu harmonis dengan diselingi  canda tawa bersama dengan anak dan juga istrinya sehingga membuat Arini begitu bersyukur mempunyai suami seperti Aslam. Aslam seorang pria yang bertanggung jawab juga pengertian namun yang pasti dia sangat peka terhadap perasaan istrinya itu.Entah Arini atau Aslam yang begitu bersyukur telah memiliki satu sama lain.

"Sudah, sudah lebih baik ayo kita ke meja makan sekarang pasti Namira dan Naomi telah menunggu kita," pungkas Arini kepada Aslam dan Naina sembari berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua.

"Hehehehe,"

Naina dan Aslam saling tatap satu sama lain sebelum mereka terkekeh pelan bersama saat melihat tingkah Arini yang tersipu  malu.

Di meja makan Aslam dan yang lainnya makan dengan Khidmat. Tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka masing-masing, karena mereka semua tahu adab saat makan sehingga mereka lebih fokus kepada makanan masing-masing.

Gluk

Gluk

Gluk

"Abi sudah selesai," ucap Aslam menatap ke arah semua orang yang ada di meja makan sembari menyimpan gelas di sampingnya.

Arini yang mendengar ucapan Suaminya langsung saja mengangkat wajahnya menatap ke arah Aslam sembari mengagukan kepalanya.Beberapa saat terjadi keheningan dia antara mereka semua sampai akhirnya tiba-tiba saja Aslam berbicara kepada mereka semua.

"Umi, besok abi akan pergi untuk mengisi kajian seperti biasanya," ucap aslam tiba-tiba sembari menatap ke arah Arini.

"Berapa lama??" tanya Arini  kepada suaminya.

Untung saja saat ini dia sudah selesai makan sehingga bisa menanggapi ucapan Suaminya. Sedangkan ketiga anaknya mereka terlihat acuh dan tidak ingin ikut campur urusan orang tua mereka berdua karena itu adalah urusan orang dewasa.Jadi mereka bersikap seolah tidak terjadi apapun.

"Mungkin sedikit lama Mi, paling sekitar enam bulanan.” Aslam membuang muka ke arah lain saat Aslam mengatakan itu.

“Maafkan aku Mi,” gumam Aslam dalam hati.

Hatinya begitu sakit saat membayangkan jika rahasia dia terbongkar. Aslam tidak bisa membayangkan bagaimana jika Arini tahu tentang rahasia besarnya itu.Arini tertegun saat mendengar ucapan Aslam, dia merasa aneh dengan pekerjaan Aslam akhir-akhir ini, biasanya dia tidak akan pergi mengisi kajian selama itu paling lama juga dia mengisi kajian itu satu minggu sampai satu bulan tapi ini kenapa sampai enam bulan lamanya.

"Enam bulan kenapa lama sekali, tidak seperti biasanya," gumam Arini dalam hati.

Dia tidak mengatakan kecurigaan nya kepada Aslam dan hanya memendam sendirian. Dia akan cari tahu sendiri karena sepertinya jika dia bertanya kepada suaminya. Dia tidak akan pernah mengatakan apapun kepada Arini dan memberikan alasan  hanya mengisi kajian di luar kota.

"Owh ya sudah nanti Umi siapkan semua baju dan perlengkapan lainnya Bi," jawab Arini  akhirnya.

Aslam tersenyum dengan lebar saat mendengar jawaban Arini dia bangkit dari duduknya berjalan ke arah Arini. Berdiri di samping nya menarik Arini kedalam pelukannya sembari mengelus pucuk kepalanya. Mengeratkan pelukannya dengan Arini, dia akan memanfaatkan momen kebersamaan mereka berdua sebelum nanti mereka tidak ada waktu lagi untuk berpelukan seperti ini.

"Yang sabar ya sayang," gumamnya dengan pelan sembari memeluk Arini.

"Iya Bi," jawab Arini...

"Maafkan aku Arini, aku terpaksa membohongi kamu," gumam Aslam dalam hati.

Meskipun Arini merasa curiga kepada suaminya dia saat ini akan bersikap biasa saja sebelum ada bukti yang mengarah kepada suaminya berbuat salah sehingga kalau firasatnya salah itu jatuhnya akan jadi fitnah.Arini mengangkat wajahnya menatap wajah Aslam yang terlihat biasa saja.Namun entah kenapa matanya menangkap sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan dari mata suaminya.

"Aku akan mencari tahu semuanya, karena aku merasa akhir-akhir ini Abi begitu berbeda tidak seperti biasanya,”

 Arini bertekad untuk mencari tahu semua informasi tentang suaminya.Bukan dia tidak percaya hanya saja dia ingin memastikan sesuatu. Serta apa yang dia rasakan itu supaya tidak menjadi prasangka buruk.

“Sebenarnya apa yang Abi sembunyikan dariku? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang Abi tutup-tutupi dariku??”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status