author-banner
Suwito Sarjono
Suwito Sarjono
Author

Novels by Suwito Sarjono

PENDEKAR KEMBARA SEMESTA

PENDEKAR KEMBARA SEMESTA

Ketika lahir bernama Suro Joyo. Suro Joyo punya julukan Pendekar Rajah Cakra Geni. Sejatinya Suro Joyo putra Agung Paramarta, Raja Krendobumi. Ketika ayahandanya ingin mengangkat Suro menjadi putra mahkota, pendekar muda itu menolak secara halus. Suro tidak ingin menjadi pewaris tahta. Pendekar Rajah Cakra Geni itu tidak mau menjadi pengganti Agung Paramarta kalau Sang Raja sudah turun tahta. Hanya satu keinginan Suro, mengembara. Berpetualang mengelilingi jagat raya. Suro bertekad membela kebenaran dan menegakkan keadilan di alam semesta. Suro mengembara untuk memperjuangkan terciptanya kedamaian di alam semesta, sehingga Suro juga dijuluki Pendekar Kembara Semesta. Dalam pengembaraannya, Suro terlibat perebutan Bunga Puspajingga, menghindari jerat Dewi Pemikat dan kesaktian Tombak Siung Sardula. Selain itu, Suro terseret kemelut para pendekar yang menginginkan harta karun Goa Barong. Demi menegakkan kebenaran, dan Suro harus berhadapan dengan Putri Siluman Alas Waru. *
Read
Chapter: Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru
CataAkibat kena hantaman Ajian Maruta Seketi, tubuh melesat tinggi ke langit dengan tubuh berputar. Namun kali ini Suro Joyo bisa menguasai angin puting beliung. Dia bersalto beberapa kali sehingga lepas dari kisaran angin puting beliung Ajian Maruta Seketi. Malah dengan gesitnya dia menghantamkan pukulan Rajah Cakra Geni ke arah lawan saat dirinya melayang ke bumi! Sinar merah melesat ke arah Keksi Anjani yang sudah berada pada keadaan luka. Dia berusaha menghantamkan ajiannya dengan menggunakan tangan kiri. Paniratpati tidak tega mengetahui keadaan Keksi Anjani. Dia menyambar tubuh Keksi Anjani. Dia bawa lari ke tempat yang aman, lalu meletakkannya di bawah pohon besar. Leretan ajian dari Suro Joyo menghantam batu besar. Batu itu hancur menjadi kepingan-kepingan kecil. Bahan ada yang menjadi debu. Debu melayang ke udara bebas. ”Paniratpati..., kalau kamu ingin mempersuntung diriku, habisi Suro Joyo terlebih dahulu!” rayu Keksi Anjani dekat telinga Paniratpati. Laki-laki muda berwa
Last Updated: 2022-04-25
Chapter: Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat
Godar mundur beberapa langkah untuk menghindari tendangan yang lebih keras dan mematikan. Setelah berjarak beberapa tombak, Godar berhasil menguasai diri. Dia pasang kuda-kuda lagi sambil mengarahkan pedang yang ujungnya telah patah, ke arah lawan.“Wooo, kamu bisa selamat dari serangan pertamaku,” kata Rumpang. “Hanya pedangmu yang patah, bukan lehermu! Kalau orang lain, mungkin ada anggota tubuh yang kutung.”“Aku berbeda dengan siapa pun, termasuk denganmu,” sahut Godar untuk mencari celah-celah kelemahan supaya bisa menundukkan lawan. “Kalau orang lain mati akibat serangan pedang bajamu, tetapi aku tidak. Aku masih bisa menandingi serangan pedang baja.”“Baiklah, kalau pada serangan pertama kamu bisa lolos dari maut, sekarang kamu tidak bisa lolos lagi, hiaaat!” kata Rumpang sambil menyabetkan pedang bajanya. Rumpang pmengalirkan tenaga dalam ke tangan kanan yang menggenggam pedang baja warna hitam.
Last Updated: 2022-04-25
Chapter: Tendangan Maut untuk Senapati Parangbawana
Benturan keras dua pedang tak terhindarkan. Saat menangkis tadi, gerakan Sengkalis agak terlambat. Pedang Sengkalis melencong. Melenceng. Menyerempet bahu kiri lawan. Palarum terperanjat setelah menyadari bahwa dirinya merasakan sengatan panas akibat goresan kecil pedang di tangan Sengkalis.Palarum mundur beberapa langkah untuk melihat luka di bahu kirinya. Dia lihat hanya goresan kecil akibat terserempet ujung pedang Sengkalis.“Ternyata tidak parah,” gumam Palarum. “Aku bisa menyerang lagi untuk menghabisinya. Seperti yang pernah dikatakan Gusti Putri Keksi Anjani, dengan cara apa pun, lawan harus dilenyapkan!”Sengkalis yang lolos dari sabetan pedang lawan yang mengarah kepala, juga mundur beberapa langkah. Meskipun ujung pedangnya tadi telah menggores bahu kecil Palarum, tapi Sengkalis tetap pasang kuda-kuda untuk menyongsong serangan lawan. Dia lihat Palarum telah siap melakukan serangan lagi dengan ujung pedang mengarah ke depan. M
Last Updated: 2022-04-24
Chapter: Goresan Kecil Pedang Beracun
Setiap ingat kematian Riris Manik dan Mayang Kencana, Keksi Anjani jadi naik pitam. Kemarahannya meledak-ledak tak terkendali. Dua saudara seperguruan telah tewas oleh Suro Joyo. Hanya satu cara dendam Keksi Anjani terlampiaskan, bunuh Suro Joyo. Tak ada hal lain yang bisa menuntaskan kemarahan dan dendam Keksi Anjani kecuali kematian Suro Joyo.Keksi Anjani mengumpulkan segenap tenaga dalamnya pada kedua telapak tangan. Dia ingin melancarkan serangan tangan kosong. Satu jurus dia siapkan untuk menyerang, tapi Suro Joyo tiba-tiba menahan Keksi Anjani supaya tidak menyerang terlebih dulu.”Tunggu! Aku perlu memberi penjelasan padamu dulu,” kata Suro Joyo dengan tenangnya. ”Bukannya aku sombong, memang beginilah pembawaanku. Sifatku seperti ini. Aku kadang-kadang suka bercanda. Mungkin karena kata-kataku kadang-kadang ada yang kasar, mungkin orang-orang menyebutku sombong.”Keksi Anjani menahan gerakannya untuk lawan sedang berbicara untuk
Last Updated: 2022-04-23
Chapter: Bertarung Lagi di Pesanggrahan Alas Waru
Suro Joyo menghela napas sejenak sambil mengingat-ingat mimpi yang dialaminya saat dirinya tidur. Tepatnya pingsan, lalu dilanjutkan tidur. Waktu pingsan dan tidur itu selama sehari semalam. Berapa lama dirinya pingsan dan berapa waktu pingsan, Suro Joyo tidak tahu. Pingsan dan tidur dialami manusia dalam keadaan tidak sadar. Suro Joyo mimpi saat dirinya tidur.“Tadi aku mimpi didatangi seorang pendekar muda yang umurnya sebaya denganku,” Suro Joyo memulai cerita mimpinya. “Wajah orang itu persis dengan wajahku. Hanya bedanya pakaian yang dikenakannya berwarna kuning. Mulai baju, celana, dan ikat kepala, semua berwarna kuning.”Banaswarih, Bandem, dan Lunjak mendengarkan cerita Suro Joyo sambil mengamati pakaian Suro Joyo yang serba putih. Pakaian yang dikenakan Suro Joyo robek-robek di sana-sini karena kena Ajian Maruta Seketi kemarin.“Pendekar muda yang mirip aku itu membentak-bentakku dengan suara keras,” lanjut Suro Joyo.
Last Updated: 2022-04-23
Chapter: ­­­­Mimpi yang Membingungkan
Ketika bangun dari pingsannya, Suro Joyo merasa dirinya berada di sebuah tempat yang asing. Dia kini juga bertatapan dengan tiga orang yang asing. Padahal, baru saja dirinya mimpi ditemui sosok yang membuatnya terbangun. Terbangun dari pingsan, juga tidur selama sehari semalam.Suro Joyo duduk sambil mengucek-ngucek mata beberapa kali. Dia ingin memastikan bahwa dirinya sedang sadar. Sudah bangun dari mimpinya. Mimpi yang membuatnya merasa ngeri karena bentakan orang dalam mimpi yang tidak pernah dikenalnya!“Eh…, maaf, kalian ini siapa?” tanya Suro Joyo kepada tiga orang yang menungguinya selama Pendekar Kembara Semesta itu tak sadar diri. “Dan…, aku ini di mana sekarang?”“Namaku Banaswarih,” jawab kesatria tampan itu. “Ini anak buahku, Bandem dan Lunjak.”Banaswarih melanjutkan perkataannya, “Coba Kisanak Suro Joyo ingat kembali peristiwa kemarin. Kemarin Kisanak bertarung melawan Keks
Last Updated: 2022-04-22
Brubuh Krendobumi - Pendekar Kembara Semesta Seri 3

Brubuh Krendobumi - Pendekar Kembara Semesta Seri 3

Suro Joyo ingin kembali ke kerajaannya, Krendobumi. Di tengah perjalanan diserang sosok yang sama persis dengan dirinya. Bedanya, yang menyerang berpakaian warna putih, sedangkan Suro Joyo berpakaian warna merah. Suro Joyo jadi-jadian ini samaran dari Badas Wikatra. Badas Wikatra pendekar dari golongan hitam yang memiliki kesaktian luar biasa. Satu kesaktian yang membahayakan, dirinya mampu mengubah dirinya sama persis dengan Suro Joyo sejati! Sebelumnya, dengan cara menyamar sebagai Suro Joyo, Badas Wikatra membunuh Maeso Item dan Trinil Manis. Maeso Item dan Trinil Manis guru Suro Joyo. Badas Wikatra juga telah membunuh kedua orang tua Suro Joyo, Agung Paramarta dan Niken Sari, serta para punggawa Kerajaan Krendobumi. Dalam pertarungan melawan Badas Wikatra, Suro Joyo hampir tewas. Dia ditolong Ki Tambung Bumandala. Pendekar yang dijuluki Pendekar Bisu. Suro Joyo digembleng berbagai ilmu dan kesaktian di Padepokan Carang Giring. Suro Joyo juga menapatkan Mantra Sakti Pemanggil Tombak Bowong warisan dari Maeso Item dan Trinil Manis. Setelah dirasa cukup menguasai ilmu dari Pendekar Bisu, Suro Joyo pamit ke Krendobumi untuk menumpas Badas Wikatra dan pengikutnya. Suro Joyo siap mengembalikan rakyat Krendobumi kembali ke masa kejayaan, makmur, dan sejahtera. Masa kejayaan untuk rakyat jelata, bukan untuk para punggawa. Suro Joyo tahu, melawan Badas Wikatra itu sama saja bunuh diri. Ilmu yang dimiliki Suro Joyo tak seberapa dibandingkan Badas Wikatra. Namun Suro Joyo siap bertaruh jiwa demi menegakkan keadilan dan kebenaran di alam semesta. ***
Read
Chapter: Menjadi Raja di Krendobumi
Suro Joyo memejamkan mata sejenak. Ia sudah mengalahkan tiran. Ia sudah membalaskan dendam keluarganya. Ia telah melihat wajah Ayumanis dan Westi Ningtyas di tengah kerumunan, dan ia tahu bahwa ia telah membuat pilihan hati yang rumit—pilihan yang akan ia bawa sebagai beban maupun berkat. Tapi, tahta ini, singgasana megah di belakangnya, terasa seperti sangkar yang terbuat dari emas murni."Aku mengerti kewajibanku," jawab Suro Joyo, suaranya dalam dan terdengar jelas di seluruh aula yang hening. "Aku telah menerima takdir ini sejak aku mengangkat Tombak Bowong untuk pertama kalinya. Tetapi, aku telah melalui api dan badai sebagai seorang ksatria pengembara, bukan sebagai raden istana. Aku telah melihat penderitaan rakyat jelata dari dekat, bukan dari balik jendela benteng ini."Lodra Dahana, yang berdiri gagah dengan zirah upacara Garbaloka, melangkah maju. "Tuanku Raja, tradisi menetapkan bahwa seorang Raja harus berakar di Istana. Hanya dari sini, hukum dan ketertiban dapat ditegak
Last Updated: 2025-11-26
Chapter: Menuju Aula Penobatan
Suro Joyo bangkit dari kursinya. Ia berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke puing-puing istana yang tengah diperbaiki. Angin sepoi-sepoi membawa dinginnya kenyataan baru. Ia merasakan beban di punggungnya, bukan lagi beban balas dendam, melainkan beban tanggung jawab atas seluruh rakyatnya.Tiba-tiba, benda sakti pemberian Brajawala, yang Suro Joyo sebut ‘Benda Brajawala’ (atau ‘Brajawala’) di tangannya bergetar hebat. Itu bukan hanya sensasi panas, melainkan sebuah denyutan ritmis. Suro Joyo meremasnya, dan tanpa sadar, ia memfokuskan ajian penyerap energi ke benda itu.Energi Ki Tambung berinteraksi dengan esensi misterius dari benda Brajawala, dan sebuah kejutan listrik menjalari kesadaran Suro Joyo. Seketika, dinding-dinding aula dewan menghilang.Suro Joyo tidak lagi di Krendobumi. Ia berada dalam visi yang dingin dan suram.Ia berdiri di puncak tebing yang tak dikenal. Di bawahnya, hamparan lautan yang gelap dihiasi oleh ratusan kapal perang dengan layar hitam yang mena
Last Updated: 2025-11-25
Chapter: Serangan dari Samudra Kencana
Ranunggabaya, salah satu sosok bertopeng perak itu maju selangkah. Ia mengangkat tangan kanannya, dan seketika itu juga, udara di antara mereka mengeras. Sebuah panah es kristal setajam belati terbang cepat ke arah dada Suro Joyo.Suro Joyo menangkisnya dengan Tombak Bowong, tetapi panah itu meledak dalam kontak, menyebarkan pecahan es tajam ke segala arah.Syut! Syut!“Di mana teman-temanmu?” gertak Suro Joyo. “Datangkan semuanya kemari untuk kulenyapkan!”Ranunggabaya hanya hanya tertawa dingin sambil menghunus pedang saktinya. Dia serang Suro Joyo dengan penuh semangat.Suro Joyo melayani serangan lawan dengan berkelit. Dia simpan tombak saktinya di angan-angan. Dia ingin menuntaskan perseteruannya dengan Ranunggabaya.Pertarungan Ranunggabaya lawan Suro Joyo berlangsung seru dan keras. Sekali waktu Suro Joyo berhasil menendang Ranunggabaya. Pedang lepas dari tangan. Pada saat yang tepat, Suro Joyo mengeluarkan ajian lamanya yang disimpan rapat-rapat. Ajian Rajah Cakra Geni!Dari t
Last Updated: 2025-11-24
Chapter: Mengejar Ranunggabaya
Ada satu nama yang sering menjadi topik pembicaraan di kalangan Badas Wikatra nasibnya masih mengambang. Dialah Ranunggabaya.“Ia sudah mundur ke wilayah perbatasan Karangtirta, Tuanku,” lapor Lodra Dahana suatu sore, saat mereka memeriksa perbaikan Balai Kota yang rusak parah akibat pertempuran. “Kami curiga ia sedang menggalang kekuatan, menuntut janji yang dulu pernah dilontarkan Badas Wikatra padanya. Garbaloka telah mengirim mata-mata, tapi Karangtirta adalah sarang persembunyian yang sulit ditembus.”“Biarkan dia menuntut takhta yang dia inginkan,” sahut Arum Hapsari, menyapu debu dari peta yang terbentang di meja. “Fokus kita harus di sini. Gudang pangan utama di Bendasana sudah hampir penuh, tapi kita kekurangan tenaga ahli untuk memperbaiki irigasi di Kadipaten selatan. Itu mendesak untuk ditangani jika kita ingin panen besar enam bulan mendatang bisa ditampung.”Suro Joyo mengangguk, sorot matanya yang tajam tertuju pada wilayah yang ditunjuk Arum. Ia mengenakan pakaian yang
Last Updated: 2025-11-24
Chapter: Pemusnahan Agniawuri
Suro Joyo berdiri di balkon istana. Ia mengamati langit yang berhias bintang dan merasakan aura dingin yang aneh, meskipun udara musim kemarau harusnya hangat.Ia tiba-tiba merasakan kepalanya pusing, dan pandangannya sekilas tertutup oleh bayangan hitam yang bergerak sangat cepat.“Sebuah ilusi?” Suro Joyo mengernyit. “Bukan. Ini racun.”Ia segera mengaktifkan Ajian Penyerapnya, mencoba mengusir rasa sakit yang tiba-tiba menyerang indra penciumannya—bau belerang yang sangat tajam, bau yang tidak seharusnya ada di sana.Tiba-tiba, telinganya berdenging. Bukan dengungan biasa, melainkan bisikan ribuan suara yang berteriak dalam kegelapan.Suro Joyo mencengkeram kepalanya, merasa seolah otaknya ditarik ke dalam jurang yang gelap.Di Gua Raga Sungsang, Agniawuri kembali tertawa, kali ini histeris. Ia melihat melalui mata kabut gelapnya, menyaksikan Suro Joyo mulai menderita.“Ya! Rasakan! Rasakan nerakaku, Raja!”Tapi, saat Agniawuri mengira ia telah menang, ia merasakan gigitan balik da
Last Updated: 2025-11-23
Chapter: Pesan Ki Pandansekti yang Mengagetkan
“Mereka menguji Krendobumi saat Badas Wikatra masih berkuasa. Sekarang, setelah Badas Wikatra tumbang, mereka melihat kesempatan untuk menelan wilayah ini sepenuhnya, menggunakan pasukan baja mereka sebagai ujung tombak,” jelas Ki Pandansekti. “Tugasmu, Suro Joyo, bukan lagi hanya memimpin prajuritmu. Tugasmu adalah menemukan inti spiritual Krendobumi yang sejati.”“Apa yang harus saya lakukan, Ki?”“Kau telah menguasai ajian penyerap energi dari Ki Tambung. Kau telah menemukan Tombak Bowong. Itu semua adalah kekuatan eksternal, alat untuk bertarung. Tetapi Darmawangsa tidak akan bisa dikalahkan oleh besi atau tombak. Mereka harus dilawan dengan energi yang paling murni, yang tidak bisa dibeli atau ditempa.”Suro Joyo menunggu, menahan napas. Ini adalah nasihat terakhir yang ia butuhkan, bukan tentang formasi tempur, tetapi tentang inti keberadaannya.“Di balik pusaka dan ajianmu, kau memiliki sesuatu yang istimewa. Sebuah ‘Manik’,” Ki Pandansekti berbisik. “Manik itu adalah alasan me
Last Updated: 2025-11-22
Pendekar Kembara Semesta Seri 2

Pendekar Kembara Semesta Seri 2

Suro Joyo, putra Raja Agung Paramarta dari Krendobumi tetap mengembara. Setelah menyelesaikan kemelut di Pesanggrahan Alas Waru, Suro Joyo terseret persoalan yang terjadi di Kerajaan Karangtirta. Ada pemberontakan di sana yang berpotensi menggulingkan kekuasaan raja. Selanjutnya, ketika berada di tengah lautan nan luas, Suro Joyo melawan bajak laut Selat Utara. Dalam pengembaraan lain, Pendekar Kembara Semesta itu terbawa arus permasalahan yang berkaitan dengan Ayumanis di Penginapan Melati Jingga. Dan yang ada peristiwa yang membuat Suro Joyo harus mengeluarkan segala kemampuan yang dimilikinya. Pendekar yang kini mengenakan pakaian warna kuning, tidak pantang mundur ketika ditantang Sanggariwut alias Pendekar Berjurus Ular Api Neraka!
Read
Chapter: Aksi Sanggaliwung
Sebelum menemukan satu cara untuk menghadapi jurus lawan, tiba-tiba Suro Joyo tertawa-tawa riang. Dia ingat sesuatu. Sesuatu itu adalah nama jurus terakhir yang akan dikeluarkan lawannya. ”Hehehe..., aku sudah tahu sekarang!” kata Suro Joyo. “Kamu mau mengeluarkan Jurus Ular Api Neraka. Iya kan? Ah..., tapi aku ngak percaya kalau jurusmu itu hebat. Soalnya caranya seperti cacing kepanasan... !” ”Suro Joyo! Tak perlu banyak bacot! Sekarang bersiap-siaplah kukirim ke neraka, hiaaat…!” teriak Sanggariwut sambil melompat tinggi dengan gerakan tangan siap mencakar lawan. Gerakan cepat yang dilakukan Sanggariwut ini merupakan kembangan dari jurus mautnya. Kembangan jurus ini dinamakan gerakan ’Ular Neraka Mematuk Mangsa.’ Sanggariwut meluncur ke arah Suro Joyo untuk mencakar wajah lawan. Secara sigap, Suro Joyo melibaskan pedang saktinya untuk menebas leher Sanggariwut. Namun Sanggariwut malah menggenggam ujung pedang Suro Joyo dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kiri siap mencakar
Last Updated: 2022-09-15
Chapter: Jurus Terakhir
”Kalau kamu tak percaya, akan kubuktikan sekarang juga, hiaaat...!” seru Wadungsarpa sambil menusukkan kerisnya ke arah leher lawan.Sargo cepat menangkis dengan pedangnya. Terdengar dentingan nyaring disertai sinar berkilatan. Saat pedang Sargo berbenturan dengan keris lawan, pedang itu patah menjadi beberapa bagian.Senapati Pulungpitu itu terbelalak kaget. Wadungsarpa tak memberi kesempatan, dia segera melesat cepat dengan ujung keris mengarah dada lawan.Gerakan Wadungsarpa sangat cepat, membuat Sargo panik. Dia tak mungkin menangkis senjata sakti Wadungsarpa hanya dengan menggunakan pedang yang tinggal gagangnya! Ketika Sargo sedang berpikir untuk menyelamatkan diri, Keris Kawungtunjem terus melesat untuk menembus jantungnya!Secara tak terduga, tiba-tiba terdengar ledakan keras. Baru saja terjadi benturan keras antara Keris Kawungtunjem dengan Pedang Dadaplatu. Benturan dua senjata sakti juga menimbulkan pijaran api. Pedang sakti berkelo
Last Updated: 2022-09-14
Chapter: Bertemu Musuh Lama
“Bisa saja. Makanya, aku lebih baik menjadi pendekar pengembara.”Kedua pendekar muda itu bercakap-cakap cukup lama. Sampai tak menyadari kehadiran Ratri di dekat mereka.”Oh, Nona Ratri!” sapa Sargo yang lebih dulu mengetahui kehadirannya. ”Belum tidur?””Belum, aku merasa sulit tidur. Maka aku kemari kerena juga ada perlu dengan Suro,” jawab Ratri. Sekaligus menyuruh Sargo meninggalkan tempat itu secara halus.”Kalau begitu, aku permisi dulu,” kata Sargo tahu diri.“Maaf, Senapati, kalau mengganggu.”“Tidak apa-apa, Nona. Mari Suro!””Mari,” sahut Suro Joyo. Lalu Sargo bergegas masuk ke rumah.Samar-samar wajah cantik Ratri diterangi oleh sinar lentera yang tergantung di teras. Sebenarnya dada Suro Joyo sedikit berdesir-desir seperti orang naksir. Namun dia tahan sekuat tenaga. Untuk saat ini dia belum berminat memikirkan kekasih.
Last Updated: 2022-09-13
Chapter: Membalikkan Ajian Lawan
Keksi Anjani menghantamkan Ajian Maruta Seketi ke arah dada Miguna. Hantaman angin puting beliung siap menghempaskan tubuh tua itu sejauh ribuan tombak. Atau bisa juga membenturkan tubuh Miguna dengan benda keras hingga remuk!Terdengar suara puting beliung menggiriskan hati.Miguna memutar pedang saktinya di depan dada. Lalu dia silangkan pedang di depan dada. Ketika angin puting beliung menghantam dada, angin deras itu membalik ke arah Keksi Anjani!Keksi Anjani menghindar, angin puting beliung menghantam pendapa kalurahan hingga berkeping-keping! Pendapa Jenggalu hancur berkepingan terkena terjangan Ajian Maruta Seketi.Putri Siluman Alan Waru itu tertegun setelah tahu bahwa ajiannya dapat ditangkis dan dibalikkan oleh lawan. Lawan yang sudah tua renta lagi! Sungguh malu dan geram Keksi Anjani atas kenyataan dihadapi.Keksi Anjani mencabut pedangnya. Pedang tipis tersebut akan dia padukan dengan gerakkan yang cepat seperti siluman untuk menyeran
Last Updated: 2022-09-12
Chapter: Aksi Miguna yang Tak Terduga
Di tengah berkecamuknya pertarungan, tiba-tiba Sanggariwut dan Keksi Anjani terjun di arena pertempuran. Mereka mengamuk ke dalam barisan prajurit Pulungpitu. Para prajurit yang bersenjata pedang itu bertumbangan terkena sabetan selendang Keksi Anjani yang mematikan.Sudah beberapa saat berlalu pertarungan semakin seru. Para prajurit yang bertarung melawan anak buah Wadungsarpa tidak merasa kesulitan dalam merobohkan lawan. Karena anak buah Wadungsarpa memang tidak begitu pandai memainkan jurus pedang. Jadi dengan mudah dapat dirobohkan.Pertarungan semakin seru juga terjadi antara Taskara melawan Bremara. Taskara telah mengeluarkan senjata andalannya berbentuk trisula. Bremara pun mengeluarkan tongkat semu dari balik pinggang. Taskara langsung menusukkan senjatanya ke arah lawan. Bremara menangkis senjata lawan dengan tongkat semunya. Beberapa kali dia berhasil menangkis trisula lawan. Pada satu kesempatan Bremara mengetokkan tongkatnya
Last Updated: 2022-09-11
Chapter: Serangan dari Pulungpitu
”Kalau kamu masih penasaran dan ingin bertarung denganku, kutunggu di Jenggalu!” seru Sanggariwut sambil melesat pergi bersama Keksi Anjani. Mereka melesat ke arah selatan, menuju Jenggalu. Sepeninggal mereka, Suro Joyo segera mendekati Sargo yang tertelungkup di tanah. Di punggungnya yang robek terlihat dua tapak kaki yang gosong. Suro Joyo pernah mendengar tentang Jurus Ular Api Neraka yang hanya dimiliki Sanggariwut. Tendangan maut itu kalau dilakukan secara sempurna, maka yang ditendang akan jebol dan gosong. Mungkin tendangannya tadi kurang sempurna, sehingga punggung Sargo hanya gosong. Tapi, masih hidupkah dia? Suro Joyo meraba pergelangan Sargo. Ternyata masih ada denyutan. Berarti senapati muda itu masih hidup. Segera Suro Joyo mencabut pedang saktinya. Dia tempelkan gagang pedang pada punggung Sargo yang gosong. Hal itu untuk menyerap hawa panas akibat tendangan jurus maut dari Sanggariwut. Setelah tubuh Sargo normal, Suro Joyo mengembalikan pedangnya di sarung yang meling
Last Updated: 2022-09-10
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status