author-banner
Arrana
Arrana
Author

Novels by Arrana

Wanita Kedua Pilihan Presdir

Wanita Kedua Pilihan Presdir

Terlilit banyak hutang, Riana yang putus asa memutuskan untuk menjadi wanita penghibur demi menghasilkan uang dengan cepat. Namun disaat rencananya berhasil terwujud, sebuah tawaran tiba-tiba datang padanya. Tawaran menjadi istri seorang pengusaha kaya raya. Sayangnya semua menjadi rumit saat Riana mengetahui kenyataan bahwa ia dijadikan pilihan kedua.
Читать
Chapter: Janji Ayahku
Kelvin menemui seseorang. Ia meminta orang tersebut untuk melakukan sesuatu. dan untuk hal tersebut Kelvin membayarnya cukup mahal."Ini data-datanya. Cari di mana keberadaan orang tersebut. Dan jika sudah bertemu, amankan sampai waktunya harus muncul.""Baik, Tuan."Kelvin mengangguk lalu pergi meninggalkan tempat pertemuan tersebut untuk menuju tempat yang lain.Namun di tengah perjalanan, ia melihat toko bunga yang sedang memajang rangkaian bunga yang sangat cantik.Kelvin teringat ayahnya yang sering memberikan bunga untuk ibunya. Ia lalu terpikirkan Riana. Berhenti lantas membelinya untuk dibawa pulang.Sayangnya karena Kelvin harus menemui kakeknya dan bertemu dengan Angela, ia terjebak dalam sebuah hal yang tak diinginkan.Angela sengaja menyewa wartawan. Membuat berita baru tentang hubungannya dan Kelvin sehingga berita tersebut menyebar cepat. Membuat Riana tahu kalau suaminya tersebut sudah memiliki tunangan."Jadi, aku adalah perebut laki-laki orang?" gumam Riana menitikkan
Последнее обновление: 2024-07-08
Chapter: Bau Gosong
Sepnjang perjalanan menuju rumah, Riana terus memikirkan tentang percakapannya dengan Reihan atau Gara. Ia lalu teringat akan keberadaan Renata di tempat David. "Tapi Mas Kelvin pasti tidak akan mengijinkanku menemui Renata," gumamnya lalu menatap ke samping.Mobil sedang berhenti di lampu merah. Riana menatap sekitar. Menemukan beberapa sosok anak yang sedang menjual tisu atau mereka yang sedang ngamen dengan alat musik buatan seadanya.Senyum terukir manis di wajahnya. Riana lalu menatap dan mengusap perutnya yang masih rata. Sambil bergumam seraya mengutarakan harapannya terhadap sang jabang bayi."Ada apa itu?" Riana ikut menoleh ketika sang supir mengatakannya."Ada apa memangnya, Pak?""Itu, Nyonya. Ada pria yang ditarik paksa.""Iya, benar. Kenapa nggak ada yang membantu?"Semua hanya diam. Begitupun pengawal yang duduk di samping supir."Sebaiknya kita tolong, Pak." Pengawal tak bergeming. "Pak!""Maaf Nyonya. Tapi tugas saya hanya mengawal dan melindungi Nyonya."Bukan Riana
Последнее обновление: 2024-07-07
Chapter: Cinta Yang Tak Tersampaikan
Kretek...Suara tulang belulang yang dipatahkan terdengar begitu kentara. Sang penonton hanya melihat tanpa ekspresi apalagi bersuara."Ah, ampun! Tolong jangan bunuh saya."Seorang pria nampak berlutut sambil memohon agar tangannya dilepaskan. Tidak ada luka pasti yang nampak di sekitar tubuhnya. Hanya saja, kaki dan kedua tangannya kini terasa sangat sakit dan tak berdaya.Hal tersebut tergambar jelas di wajah pria yang beberapa jam lalu tersebut sudah melecehkan Riana di toilet kafe."Ini peringatan pertama dan terakhir," ucap seorang dengan tato yang nampak memenuhi leher hingga telinganya.Jeda keheningan, hanya ada suara napas yang menghela panjang dan berat. Kelvin mematikan ponsel. Menyudahi tontonan video yang dikirim suruhannya.Meski tak seberapa. Namun ia merasa puas karena orang yang sudah mengganggu Riana mendapatkan balasannya.Kelvin meregangkan keduanya tangannya ke atas sebelum kembali ke kamar dan melanjutkan tidur yang terjeda karena rasa penasaran.Paginya...Rian
Последнее обновление: 2024-07-02
Chapter: Beri Pelajaran!
"Dari mana kalian?!"Langkah Riana dan Gabriella terhenti.Sial sekali memang. Kelvin ternyata pulang lebih awal. Pria itu terlihat sedikit pucat dan kelelahan."Kami habis belanja, Mas.""Iya. Kami tadi belanja ke supermarket. Tuh belanjaannya!" unjuk Gabriella kepada satpam dan pelayan pria yang sedang menjinjing belanjaan."Bibi bilang kalian pergi sebelum makan siang.""Iya. Tadi kami–""Kami mampir ke kafe untuk makan siang dan mengobrol." Gabriella menyela lebih dulu.Selain karena merasa bersalah lupa memberi kabar pada Kelvin, wajah sang sepupu yang terlihat suram membuatnya enggan membuat masalah.Tapi...Masa, sih? Apa Riana ngidam nongkrong di kafe? Batin Kelvin.Satu alis Kelvin yang menanjak ke atas menggambarkan pertanyaan yang enggan ditanyakannya tersebut."Kenapa tidak izin?" Alih-alih, Kelvin malah mengintrogerasi Riana dengan tatapan yang membuat wanita itu menunduk."Saya sudah bilang kalau kamu–""Maaf, Mas. Aku salah."Hah... Riana menangis lagi. Dan itu membua
Последнее обновление: 2024-06-23
Chapter: Sial!
Berbelanja itu seharusnya menjadi momen menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Termasuk berbelanja kebutuhan rumah tangga. Hanya saja karena insiden yang terjadi sebelumnya mood Riana jadi berubah drastis. "Ri, kita nongkrong di cafe, yuk?"Perubahan mood yang nampak jelas di wajah Riana membuat Gabriella berinisiatif mengajaknya pergi lagi daripada pulang ke rumah.Dan lagi, sudah lama sekali Gabriella tidak nongkrong-nongkrong cantik di cafe. Apalagi ia juga berencana mengajak temannya untuk bertemu.Siapa tahu bukan, Riana jadi bisa terhibur dan melupakan kejadian buruk yang menimpanya di supermarket tadi."Aku izin mas Kelvin dulu, ya."Gabriella langsung merampas ponsel Riana."Loh, aku mau chat Mas Kelvin.""Nggak usah. Nanti aku yang laporan saja. Kalau kamu minta izin sekarang, pasti nggak dibolehkan."Riana terdiam. Gabriella ada benarnya. Meski dalam hati ia tetap merasa takut jika tidak menghubungi Kelvin dan meminta izin."Ya sudah. Tapi jangan sampai sore, ya. Aku harus mas
Последнее обновление: 2024-06-22
Chapter: Orang Gila
Riana terbangun dini hari karena perut yang bergejolak. Kelvin yang sedang memeluk Riana tentu saja langsung terbangun dan mengikuti istrinya ke kamar mandi.Tangannya dengan peka memijat tengkuk leher Riana. Sesekali juga mengusap pungungnya, menyalurkan kenyaman untuk sang istr yang terlihat kesusahan.Kelvin juga menggendong Riana hingga kembali ke ranjang karena tubuh Riana yang lemas setelah muntah-muntah.Aneh memang.Riana selalu muntah di waktu dini hari sementara ketika pagi hingga petang, perempuan itu malah terlihat sehat bugar bahkan selalu bersemangat setiap melakukan hal yang disukainya beberapa waktu ini, berkebun."Sepertinya anak ini ingin menjadi petani."Riana terkekeh setelah meminum obat mual yang diberikan dokter bersama segelas teh manis yang dibuatkan bibi kepala pelayan."Boleh?""Hmm?" Kelvin mengerutkan kening."Boleh tidak kalau dia nanti jadi petani?"Kelvin tak langsung menjawab setelah mengendiikan bahunya. "Mas?""Tidak masalah. Tapi dia harus jadi peta
Последнее обновление: 2024-06-21
Menikahi Pria Culun Konglomerat

Menikahi Pria Culun Konglomerat

Kanaya Anggia Wardana terpaksa harus menikah dengan pria yang cintanya pernah ia tolak saat masih duduk di bangku sekolah. Adalah Leonardo Cakra Barata, pemuda yang sering dibully dan diejek cupu karena berkacamata tebal yang ternyata adalah pewaris dari sebuah group perusahaan besar. Kondisi perusahaan keluarga Kanaya yang bangkrut dan kedua orangtua yang mengalami koma usai kecelakaan, memaksa Kanaya menerima perjodohannya dengan Leon. Sayangnya, Leon yang masih memendam sakit hati malah semakin membenci Kanaya oleh sebab kenyataan bahwa perempuan yang dinikahinya sudah tidak perawan lagi. Dan sejak hari itu, tidak ada kehidupan pernikahan yang indah. Hidup Kanaya terasa seperti di neraka, sebab Leon menjadi pria paling menakutkan bagi Kanaya.
Читать
Chapter: Pesan Misterius
Leon mematikan mesin mobil sejak setengah jam lalu, namun ia masih duduk di balik kemudi. Bersandar kaku dengan kedua tangannya menggenggam erat setir.Mobil itu terparkir dekat rumah kontrakan Kanaya. Dari posisi itu, ia bisa melihat samar jendela rumah sederhana tersebut.Tirai berwarna krem tampak bergoyang halus ketika angin malam berhembus. Dan sesaat saja, sebuah bayangan bergerak di balik cahaya lampu.Jantung Leon berhenti sepersekian detik. Itu Kanaya.Hanya sekilas tapi bayangan samar tubuh yang pernah begitu akrab dengan matanya itu terlihat. Cukup untuk membuat dadanya sesak seakan ditindih beban berlapis.Ada rasa lega karena bisa memastikan perempuannya baik-baik saja sekaligus ada luka yang menganga lebih lebar. Luka yang mengingatkan pada semua kesalahan yang pernah ia lakukan.Kanaya… nama itu menggema dalam benaknya, menampar setiap helaan napasnya.Narasi batin menyeruak tanpa bisa ia bendung. Rasa bersalah itu terus menghantui, menolak padam meski waktu sudah menja
Последнее обновление: 2025-09-14
Chapter: Langkah Pertama
Pagi itu udara Jakarta terasa lebih ramah. Matahari menembus sela dedaunan, memantul di dinding-dinding rumah komplek yang seragam tapi hangat.Kanaya berdiri di halaman kecil kontrakan, menggenggam selang dan menyiram tanaman seadanya yang ditinggalkan pemilik lama.Daun-daun basah berkilau terkena cahaya. Untuk sesaat, ia merasa seperti bagian dari kehidupan biasa, sesuatu yang lama tak ia miliki.“Pagi, Mbak,” sapa seorang ibu muda tetangga sambil lewat, menggandeng anak kecilnya.Kanaya sempat tertegun meski akhirnya cepat-cepat tersenyum dan agak kikuk.Ia menjawab singkat sapaan pagi itu sambil menatap keduanya.Sapaan sederhana tersebut cukup menyisakan kehangatan kecil di dadanya.Ternyata ia masih bisa menjadi bagian dari lingkungan, bukan sekadar bayangan yang bersembunyi di balik rumah yang masih terasa penuh ketakutan.Namun kehangatan itu tak sepenuhnya menutupi rasa gelisahnya semalam.Bayangan di balik jendela masih membekas jelas di kepalanya.Ia ingat jelas bagaimana
Последнее обновление: 2025-09-13
Chapter: Trauma
Kanaya terbangun di tengah malam. Jam di dinding menunjukkan pukul 01.17.Rumah kontrakan itu senyap, hanya suara detak jam yang terdengar begitu jelas.Angin malam menyusup dari celah jendela, membuat gorden tipis bergoyang perlahan.Ia mengusap wajahnya, mencoba menenangkan dada yang terasa sesak.Tidak ada mimpi buruk malam ini, tapi entah mengapa perasaan gelisah menghantam tanpa peringatan. Seperti ada sesuatu yang menunggu di luar sana.Tangannya meraih segelas air di meja samping tempat tidur.Setengah gelas ia habiskan dalam sekali teguk, tapi dahaga yang mencekik bukan karena haus. Itu rasa takut yang familiar, rasa takut yang sudah lama ia kenal sejak tinggal serumah dengan Leon.Kanaya mencoba memejamkan mata lagi, tapi telinganya menangkap sesuatu.Suara langkah.Pelan, berat, dan teratur. Seperti seseorang berjalan di teras rumah.Ia menahan napas. Matanya melebar menatap ke arah jendela ruang tamu. Bayangan samar melintas, seperti sosok pria berdiri di balik kaca.Kanaya
Последнее обновление: 2025-09-13
Chapter: Hari Kedua
Pagi di hari kedua Kanaya menempati rumah kontrakan barunya.Suara mesin motor terdengar dari ujung jalan komplek, bercampur dengan tawa anak-anak yang bersepeda kecil-kecilan di depan rumah.Dari jendela kamar yang masih terbuka, Kanaya bisa menangkap aroma rumput basah yang baru disiram sprinkler, bercampur dengan cicit burung dan eongan beberapa hewan yang berkeliaran bebas seperti kucing.Kanaya mengerjapkan mata, menatap langit-langit kamar kontrakan yang ia tempati.Bukan plafon tinggi dengan lampu gantung elegan seperti di rumah Leon, melainkan sederhana dengan cat putih yang standar.Meski berada di komplek perumahan menengah, rumah masih terasa asing.Tidak ada suara lift apartemen, apalagi bunyi mobil mewah keluar-masuk garasi. Yang ada hanyalah kesibukan pagi khas komplek Jakarta.Para tetangga menyapu halaman sambil berseloroh dengan tetangga lain yang lewat, ibu-ibu memanggil anaknya yang hendak berangkat sekolah dan teriakan tukang sayur keliling juga pedagang lainnya ya
Последнее обновление: 2025-09-13
Chapter: Pindah Rumah
Udara sore terasa begitu berat, seakan ikut menyerap setiap helaan napas Kanaya yang masih terasa terputus-putus.Hari ini, langkah kakinya resmi berpindah dari rumah keluarga Leon menuju rumah baru yang dipilihnya sendiri.Luka yang sempat menjerat tubuh dan hatinya memang masih berdenyut tapi ada tekad yang membuatnya tegak. Kanaya ingin memulai hidup mandiri tanpa bayang-bayang siapapun.Bunda Leon berdiri di depan pintu, menahan tangis yang sudah sejak tadi menggenang di pelupuk matanya.Wajah tua dan lelahnya berusaha tersenyum meski suaranya bergetar.“Kanaya, apa kamu yakin? Bunda tahu Leon salah besar. Tapi mungkin masalah ini bisa dibicarakan, Nak. Jangan terburu-buru memutuskan.”Kanaya menunduk sopan, menahan air mata yang sejak pagi berusaha ia kunci rapat.“Bunda, terima kasih untuk semua kebaikan dan kasih sayang Bunda selama ini. Aku nggak bermaksud pergi untuk selamanya. Hanya butuh waktu. Leon sudah melukaiku terlalu dalam. Dan kalau aku tetap di sini, rasanya bukan ha
Последнее обновление: 2024-05-13
Chapter: Usaha Leon
Suara ketukan pintu pelan terdengar di ruang perawatan Kanaya. Perempuan itu baru saja selesai menyantap makan siang sederhana yang diantar perawat.Ia masih menaruh sendok di atas piring ketika pintu terbuka perlahan dan sosok yang sudah sangat lama tak dilihatnya berdiri di sana.“Kanaya?”Kanaya terbelalak. Matanya seketika berbinar, seolah ada sinar hangat yang mendobrak masuk ke ruangannya yang dingin dan penuh aroma obat.“Di? Bener itu kamu, Di?” suaranya nyaris tercekat, setengah tak percaya.Didi dengan rambut sebahunya yang kini lebih rapi dan wajah yang dewasa, mengangguk sambil tersenyum lebar.Ia melangkah cepat dan tanpa basa-basi merengkuh Kanaya dalam pelukan. Pelukan itu erat, hangat dan penuh kerinduan yang menahun.“Kangen ih! Kamu ke mana aja, sih?” suara Didi terdengar setengah bercanda tapi juga setengah gemetar.“Kamu yang ke mana aja?” balas Kanaya sambil menahan tawa kecil di sela air matanya yang tiba-tiba saja jatuh.Ia melepaskan pelukan agar bisa menatap sa
Последнее обновление: 2024-05-12
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status