Wanita Kedua Pilihan Presdir

Wanita Kedua Pilihan Presdir

last updateLast Updated : 2024-07-08
By:  ArranaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
39Chapters
684views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Terlilit banyak hutang, Riana yang putus asa memutuskan untuk menjadi wanita penghibur demi menghasilkan uang dengan cepat. Namun disaat rencananya berhasil terwujud, sebuah tawaran tiba-tiba datang padanya. Tawaran menjadi istri seorang pengusaha kaya raya. Sayangnya semua menjadi rumit saat Riana mengetahui kenyataan bahwa ia dijadikan pilihan kedua.

View More

Chapter 1

200 Juta Untuk Semalam

"10 juta."

Dua orang pria mulai melakukan taruhan.

Salah satu pria lantas menatap Riana dari ujung kepala sampai ujung kaki sebelum memberikan tawaran sebesar, "20 juta."

Pria gondrong dengan full tato di tangan dan berwajah oriental, berdiri tak jauh dari Riana lalu tersenyum. Ia memainkan alisnya. Membuat Riana sadar dengan permainan yang sedang terjadi.

Ia sedang dilelang kepada dua orang tamu kelab malam yang akan menggunakan jasanya malam ini.

"Baiklah. 30 juta."

"45 juta."

"Tidak ada yang lebih tinggi lagi?" tanya si pria gondrong. Kedua pria yang taruhan pun menggeleng.

"Baiklah. Kamu ikut denganku kalau begitu."

Riana melongo. "Kenapa aku ikut denganmu? Bukankah seharusnya aku ikut dengan..."

"Karena aku akan membayarmu 200 juta untuk satu malam ini."

Riana bingung. Mendengar seorang pria menawar jasanyanya dengan nilai puluhan juta saja membuatnya tak menyangka.

Sebab dengan uang itu ia bisa membayar sebagian utang-utangnya. Tapi jika satu malam pria gondrong mau membayarnya 200 juta, Riana bukan saja bisa melunasi utang-utangnya tapi ia juga bisa membuka usaha kecil-kecilan untuk menyambung hidupnya yang kini sedang di titik terendah.

"Ayo!"

Riana mengikuti pria gondrong ke sebuah hotel bintang lima. Mereka menuju sebuah kamar presidential suite.

Namun bukannya masuk, pria gondrong hanya mengantarnya sampai pintu kamar. Membuat Riana lagi-lagi kebingungan.

"Kenapa tidak masuk?"

"Tamu sebenarnya ada di dalam. Masuklah."

Raut wajah Riana jelas menunjukkan keengganan. Ia takut jika semua ini hanya jebakan.

"Tenang saja. Kamu tidak akan kecewa." Pria gondrong seolah bisa menebak.

Meski ragu Riana lantas masuk ke dalam kamar hotel dengan fasilitas mewah tersebut. Ia mencari-cari keberadaan pria yang disebutkan pria gondrong.

"Gelap sekali," lirih Riana.

Ia lantas meraba-raba dinding. Mencoba mencari di mana sakelar lampu namun tak kunjung menemukan hingga beberapa saat.

Riana pun menyalakan lampu ponsel sambil berjalan menuju sebuah ruangan yang terlihat terang dari celah pintu yg terbuka sedikit.

Setelah membuka kamar tersebut, nampak beberapa pakaian pria tergeletak di atas tempat tidur.

Jantung Riana berdegup kencang. Ia bingung haruskah menunggu atau langsung bersiap di atas kasur?

"Sebaiknya aku tunggu dia keluar." Riana lantas duduk di tepian kasur.

Tak lama pria yang ditunggu keluar dari kamar mandi. Riana menoleh sebelun langsung bangun duduknya. Mereka saling tatap untuk beberapa jenak.

Degub jantung Riana kembali berdebar melihat sosok yang kini berjalan ke arahnya hanya mengenakan handuk yang melilit dari pinggang ke bawan

“Saya Riana. Saya yang–“

Riana memekik ketika pria mendorongnya hingga berbaring di atas kasur. Ia mengunci kedua tangan Riana di atas kepala dan menindihnya.

“Tunggu!" Riana menahan pria yang hendak mendekatkan wajahnya tersebut. "Soal bayaranku apakah–“

"Diamlah. Aku sudah tidak tahan."

"Tapi–"

Kalimat Riana tenggelam. Ada rasa gugup sekaligus takut yang menderanya tiba-tiba. Tapi Riana hanya bisa memejamkan mata.

Tangan yang dilepas akhirnya meremas bahu pria yang sedang sibuk mencumbu di atas tubuh Riana.

Tak ada yang tahu kalau beberapa hari yang lalu debt collector yang datang menagih utang membuat keributan di tempat ia bekerja.

Karena hal itu Riana dipecat bahkan tak menerima pesangon sedikitpun karena kekacuan yang dibuat penagih utang.

Namun seolah tak cukup dipecat dari tempatnya bekerja, Riana yang sedang sedih dan kacau justru dimanfaatkan seseorang yang ia kira hendak menolongnya.

Orang itu membuatnya tak sadarkan diri dan meninggalkan Riana sendirian di kamar hotel setelah memperkosanya.

Tapi malam ini ia justru bergumul kembali, mengulang kesakitan yang semula membawanya pada keputusan berat saat memilih untuk menjadi pelacur.

"Pelan-pelan, Tuan."

Namun pria yang terlihat begitu menggebu dan memburunya tak peduli meski pada akhirnya Riana mendesah, merasakan kenikmatan di antara rasa perih dan sakit yang melumuri tubuhnya.

Riana yang kelelahan lantas tertidur pulas di pelukan laki-laki liar yang baru saja menggaulinya berulang kali tersebut.

***

Keesokan paginya, pria yang meniduri Riana terbangun lebih dulu. Ia menatap Riana yang tidur membelakanginya.

Ia mengingat-ingat lagi pertemuannya dengan seorang kolega di kelab malam milik temannya. Seingatnya ia hanya minum sedikit bersama koleganya.

Ia juga ingat sempat menemui temannya yang juga pemilik kelab malam tersebut sebelum pergi ke hotel. Tapi pagi ini ia malah bersama seorang wanita.

Ia lantas bergegas membersihkan diri dan pergi dari kamar hotel tersebut sebelum wanita yang bersamanya bangun.

Tringgg...

"Periksa hp-mu," ujarnya pada sang pengawal yang kemudian menatapnya balik.

“Ambil uang itu dan simpan di kamar yang kutempati semalam."

Pria hendak masuk ke dalam mobil namun urung.

"Jangan membuat wanita itu terbangun,” pesannya lagi diangguki sang pengawal.

Pengawal lantas menutup pintu mobil untuk pria.

"Jalan, Pak," ujarnya diikuti ponsel yang berbunyi. "Ya."

“Bagaimana? Apa kamu menikmati malam yang indah, Tuan muda Kelvin?” Terdengar tawa renyah lagi di seberang telepon sana.

“Siapa wanita itu?”

“Pilihanku tidak salah bukan dibanding tunanganmu?"

Pria yang dipanggil Kelvin tersebut tak memberikan reaksi apapun.

"Seperti dugaanmu, dia datang tak lama setelah kamu pergi dari kelab,” lanjutnya.

Kelvin masih dengan mode yang sama.

"Apa yang dikatakannya?"

"Apa lagi? Tentu saja dia mencari tunangan kaya rayanya yang mabuk dan ingin menyusulnya."

Kelvin hendak mematikan sambungan telepon namun tertahan begitu lawan bicaranya mengingatkan.

“Jangan lupa membayar gadis itu dengan baik. Sepertinya dia membutuhkan banyak uang.”

Kelvin tidak tahu kalau Riana seharusnya dibayar 200 juta untuk jasa pelayanannya semalam dan semua karena ulah pria gondrong yang mengantar perempuan itu ke kamar hotelnya.

Riana yang terbangun menjelang siang hari pun mendapati amplop cokelat berisi uang 20 juta di atas nakas tempat tidurnya. Tempat tidur yang menjadi saksi pergumulan panasnya semalam dengan seorang pria yang mendadak terbayang-bayang di kepalanya.

Riana lantas memasukkan uang di dalam amplop tersebut ke dalam tas. Tak mengeluh meski uang yang ia dapatkan tak sesuai yang dijanjikan.

Riana merasa cukup puas sebab uang tersebut bisa membayar sebagian utang-utangnya, agar ia juga tak dikejar debt collector terus menerus yang bisa saja membuat keributan seperti yang terjadi di tempat kerjanya.

"Sebaiknya aku cepat pergi dari sini," lirihnya lalu memekik usai bangun dari tempat tidur. Merasakan rasa tidak nyaman di sekitar perut bawahnya.

Alih-alih merasa sedih, wajah Riana justru memerah mengingat apa yang terjadi semalam bersama pria yang menidurinya meski pria itu pergi tanpa meninggalkan jejak identitasnya.

“Apa yang aku pikirkan,” lirihnya lalu geleng-geleng kepala sebelum bergegas ke kamar mandi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
cicii
aku baca dong..mampir nih
2024-08-09 23:15:56
0
39 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status