Chapter: Bab 118Evelyn masih menunggu penjelasan dari Moskov. Feeling nya mengatakan jika baru saja terjadi sesuatu pada Moskov. Moskov akhirnya menyerah. Dia menarik lembut tangan Evelyn lalu memindahkan tubuh Evelyn di pangkuannya. "Aku ceritakan, tapi kau tak boleh menyela sama sekali." Evelyn mengangguk patuh, setelahnya dia mendengar semua cerita Moskov tanpa ada yang terlewat. Evelyn hanya diam tanpa ingin menyahut. Tapi terlihat sekali jika Evelyn kesal. "Kau marah?" tanya Moskov lembut. Evelyn menggeleng, dia menarik kerah baju Moskov lalu mencium bibir Moskov. Belum sempat Moskov menikmatinya, Evelyn sudah melepaskannya dengan cepat. "Sayang, kenapa cepat sekali? Aku bahkan belum menikmatinya." protes Moskov. Tapi bukannya kembali mencium Moskov, Evelyn malah turun dari pangkuan Moskov dan kembali naik ke ranjang. Dia kembali mengambil tab milik Moskov lalu mencari drama kesukaannya. Moskov yang melihat tingkah Evelyn tentu saja bingung. Dia ingin menyusul Evelyn
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Bab 117Gadis penjual bunga itu terisak, sampai seseorang temannya datang kesana. Dia terkejut melihat temannya itu terduduk di sudut toko dengan keadaan toko yang berantakan. "Saskia, apa yang terjadi? Kenapa kau terluka seperti ini?" "Cara aku di lecehkan oleh seseorang." jawab Saskia pelan. Mata Cara membola mendengar itu, dia membantu Saskia untuk bangun. Dia tak mengatakan apa apa tapi dia tetap menolong Saskia dan membawanya ke belakang. Tapi sebelum itu dia menutup pintu toko bunga itu terlebih dahulu agar tak ada pembeli yang masuk ke dalam. "Katakan pada ku apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana kau bisa sampai di lecehkan seseorang?" tanya Carra ingin tahu. Saskia menggigit bibir bawahnya, bingung harus bercerita seperti apa. Tapi dia menginginkan Moskov saat ini. Dia tak pernah merasakan ketertarikan secara langsung pada laki laki. Dan baru ini dia merasakan hal yang tak bisa di cegahnya. Carra yang melihat itu merasa curiga, tapi dia masih ingin mendengar kan cer
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Bab 116Semua sudah selesai, Tanu juga sudah di habisi oleh Max. Saat ini Moskov berada di kamar nya yang ada di markas. Segelas anggur merah berada di tangannya. Berkali kali dia menghela napas panjang. Entah apa yang dia pikirkan saat ini. Tapi rasanya dia sudah muak, semua orang orang terdekatnya tewas dengan cara yang mengenaskan. Tapi memang dia tak akan bisa menghindari semuanya. "Kau tak pulang? Apa istrimu tak menunggumu?" Moskov masih diam di tempatnya. Gerald mendekat, dia langsung mengambil gelas anggur dari tangan Moskov. "Kalau kau mau marah, marah saja. Aku tak peduli. Tapi aku lebih peduli sama kakak iparku yang jelas sedang menunggumu di kastil. Bukan kah kau berjanji untuk kembali pulang secepatnya?" Moskov berpindah tempat dan duduk tak jauh dari Gerald. Gerald yang kesal pun, mulai menggoda Moskov dengan semua kalimat yang akan membuat Moskov marah kali ini. "Kalau kau tak mau pulang, biar aku yang temani kakak ipar. Aku dengar dia semakin cantik sekarang!"
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Bab 115Victor terdiam, dia menatap geram kepada Gerald. Apalagi sekarang Barra juga sudah tewas, jadi penyokong utama Victor pun sudah menghilang. "Argh..... sakit.... bunuh saja aku...." Terdengar kembali teriakan dari Tanu. Perempuan itu benar benar di siksa oleh Max dan anak buah Moskov. Victor menggeram marah. "Lepaskan Tanu!" Bugh... Gerald menghantam wajah Victor dengan keras yang membuat dirinya juga meringis kesakitan. "Sial, wajahnya keras sekali!" umpat Gerald. Moskov menggeleng, dia enggan menyentuh Victor meskipun dia sudah menghabisi Bibi pelayan yang mengurusnya. Rasanya hati Moskov bahkan sudah tak ingin berurusan dengan mereka lagi. "Gerald, terserah kau ingin melakukan apa kepada mereka. Aku hanya ingin melihat," ucap Moskov. Gerald merasa aneh dengan Moskov, terlihat sekali jika Moskov enggan bertindak. Tapi Gerald tak tahu apa yang terjadi dengan Moskov kali ini. "Kau kenapa?" Mereka berdua bahkan dengan santai mengobrol, mengabaikan Victor
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Bab 114Victor terdiam, Victor lupa karena mengatakan hal yang membuat Moskov kembali mengingat apa yang sudah mereka semua lakukan pada orang tua Moskov. Victor menundukkan kepalanya, dia sebenarnya menyesal melakukan semua itu kepada Moskov. Tapi karena ambisi dan juga bisikan dari banyak musuh Moskov membuat Victor gelap mata.. Victor mendongak saat terdengar suara teriakan keras dari arah ruangan Tanu. Ternyata disana Tanu baru saja di siram dengan air dingin agar dia kembali bangun. "Papa, tolong Tanu papa!!" teriak Tanu saat pertama kali Tanu tersadar. Victor menggeleng, tanpa disadari air mata Victor keluar dengan sendirinya. Tanu yang sejak tadi sudah ketakutan terbelalak saat melihat Moskov ada disana. "Moskov, apa ini ulahmu?" tanya Tanu lirih. Tanu tak percaya jika Moskov melakukan ini semua kepadanya dan juga sang papa. "Iya, memang aku pelakunya. Dan bagaimana? Apa kau menikmati semua siksaan ini?" Tanu menggelengkan kepalanya tak percaya, dia masih tak
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Bab 113Victor yang sudah ketakutan bersembunyi di salah satu bilik kumuh. Dia tak bisa keluar karena merasa banyak orang yang mengawasinya. Tapi bukan Moskov namanya jika dia tak bisa membuat Victor keluar. Anak buah Moskov sudah memberi informasi jika putri kesayangan Victor berhasil di bawa ke markas. Dan itu menjadi sebuah kemenangan untuk Moskov. Pyar .... Victor melindungi kepalanya dari pecahan kaca. Seseorang melemparkan sebuah benda ke dalam rumah yang dia tempati. Tapi saat Victor melihat keluar tak ada siapa siapa disana. Lalu pandangan nya beralih pada benda yang baru saja melesat masuk ke dalam rumah itu. Dia yang penasaran mengambilnya dan matanya melotot saat di dalam nya ada sebuah Video dimana putrinya di seret paksa oleh beberapa orang yang tak kelihatan wajahnya. "Papa, tolong aku!!" jerit Tanu keras. Terlihat juga dalam video itu, rumah persembunyian untuk anak dan istrinya sudah hancur tak tersisa. Bahkan sebelum terlihat rumahnya yang hancur di da
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Triplet D 57Darrel mengumpat semakin sering saat dia sama sekali tak mengingat kenangan nya bersama Athena. Ingin sekali rasanya dia mendobrak kamar Athena tapi ternyata nyalinya tak sebesar itu. Darrel bingung harus mencoba mengingat dari mana tentang Athena. Athena yang baru selesai membersihkan dirinya keluar dari kamar. Dia pergi ke dapur untuk memasak beberapa makanan. Darrel yang memang sudah kelaparan juga turun ke dapur berniat mencari makanan. Darrel yang sampai di dapur melihat Athena sedang masak beberapa makanan hanya memperhatikan nya saja tanpa ingin mengganggunya. "Mau ngapain disini?" Darrel terkejut karena Athena bisa tahu jika dia ada disana. Padahal posisi Athena saat ini Masih membelakanginya. Tanpa berbalik pun Athena bisa tahu jika Darrel ada disana. Parfum Darrel tak ganti dan Athena selalu hapal dengan bau parfum itu karena dia yang membelikannya untuk Darrel. "Aku lapar." Hanya itu jawaban Darrel, karena dia memang benar benar lapar setelah pertarungan nya
Last Updated: 2025-08-19
Chapter: Triplet D 56Athena dan Darrel masih belum berhenti bertarung. Kata latihan beralih menjadi pertarungan di antara mereka. Tak ada yang kalah atau menang. Kemampuan mereka setara. Tapi detik berikutnya saat Athan dan Darrel masih bertarung sebuah belati melayang ke arah mereka yang membuat mereka saling menjauh. "Cukup!" Dari arah pintu masuk King melempar belati tepat di tengah Athena dan Darrel. "Latihan selesai. Kalian istirahat!" Perkataan King tak bisa di bantah lagi. Athena hanya melirik ke arah Darrel dan pergi dari sana tanpa mengatakan apa apa. Athena pergi ke kamarnya. Duduk termenung di dekat ranjang dengan membawa sebotol air mineral. Sedangkan Darrel masih berdiam diri di tempat latihan bersama papa nya. "Darrel, apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah ingat sesuatu?" cecar King. Darrel diam tak menyahut, dia juga bingung dengan apa yang dia lakukan tadi. Tapi dengan dia bertarung dengan Athena perasaannya di hatinya yang beberapa hari ini kosong mulai terasa berbeda.
Last Updated: 2025-08-18
Chapter: Triplet D 55Semua rahasia di bongkar oleh Ane yang menurut King tak masuk akal. Kenapa dia bisa sampai kecolongan tentang apa yang terjadi pada Leon dan Ayumi. King mengira jika semuanya baik baik saja selama ini. Tapi nyatanya King dan Kavaya kecolongan dengan sangat parah. Mereka benar benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Leon dan Ayumi yang bertindak melenceng sejauh itu. "Apa kamu bisa mempertanggung jawabkan semua perkataan mu?" Suara King menghentikan apa yang Ane lakukan pada Yesi. "Ya tuan King. Hidup ku sudah hancur jadi apa lagi yang aku cari? Tak ada yang perlu aku cari lagi. Semua sudah selesai. Jika tuan masih ragu dengan ku, semua bukti itu ada di apartemenku. Ku simpan rapi di brangkas milikku tuan. Begitu juga dengan uang milik Raihan yang selama ini dia berikan kepadaku. Tak pernah aku sentuh sama sekali!" King memberi perintah pada Kairo dan anak buahnya untuk mencari semua bukti itu. Kairo bergerak cepat ke arah apartemen Ane. Sedangkan Yesi menggelengkan kepal
Last Updated: 2025-08-17
Chapter: Triplet D 54Ane merengek meminta ampun pada Kavaya, tapi Kavaya tak peduli karena dia benar benar kesal dengan kebodohan Ane yang katanya seorang dokter. "Aku tak perduli dengan kalian. Jika aku mengampuni kalian, aku akan di remehkan orang lain. Semua kesalahan kalian jadi tanggung jawab dengan apa yang sudah kalian perbuat!" Ane terus menggelengkan kepalanya. Dia lalu melihat Yesi, menarik lengan Yesi keras. "Ini semua karena kamu, jika bukan karena hasutan kamu, aku nggak mungkin sampai seperti ini!!" teriak Ane keras. Kavaya tersenyum samar melihat itu, pancingannya berhasil. Dia bis menyaksikan drama di depannya mungkin bisa sampai saling menghabisi. Tak hanya memaki Yesi, tapi Ane sudah menarik rambut Yesi keras yang membuat Yesi menjerit kesakitan. Yesi kalah tenaga karena Ane lebih muda dari padanya sedangkan dia sudah paruh baya. "Ane apa yang kamu lakukan hah? Kita melakukan ini semua karena mencintai Leon dan Raihan. Mereka berdua korban keluarga Kavaya dan King. Kenapa
Last Updated: 2025-08-16
Chapter: Triplet D 53Sudah beberapa hari setelah kejadian Darrel kembali jatuh pingsan karena mencoba mengingat. Beberapa hari itu juga Athena berubah menjadi gadis yang pendiam dan juga lebih dingin. Dia tak pernah bicara kepada orang lain selain Kavaya atau King yang bertanya. Darrel yang awalnya terbiasa dengan semua itu tak terlalu peduli. Tapi lama kelamaan Darrel merasa kosong. Ada yang hilang dari hatinya. Denzel yang melihat Darrel terdiam pun menepuk pelan pundaknya. "Ada apa?" Darrel hanya diam, tapi tatapan matanya terarah pada Athena yang sedang berlatih bersama Azura. Dia terus mengamati Athena dari lantai atas yang terhalang oleh dinding kaca. Athena sendiri yang merasakan ada yang memperhatikannya menoleh ke arah itu. Tatapan Darrel dan Athena bertemu. Mereka saling tatap, tapi kemudian Athena memutus tatapan mereka dan melanjutkan latihannya dengan acuh. "Kenapa lihatin Athena terus? Kamu udah ingat sama dia?" tanya Denzel. Darrel menggeleng, dia meraba hatinya. "Seperti ad
Last Updated: 2025-08-15
Chapter: Triplet D 53Wanita itu berteriak saat mendengar perintah Kavaya tentang nasibnya. Dia meraung keras ingin di bebaskan tapi anak buah Kavaya sudah membawanya pergi dari sana. Mereka sudah seperti buaya kelaparan yang lama tak makan makanan yang enak. "Jadi Tante, bagaimana keputusan yang lain?" tanya Kairo lagi. "Aku nggak akan melakukan apa apa, hanya akan melihat sejauh mana mereka berusaha untuk membuat kacau semua yang ku punya." jawab Kavaya acuh. Kairo menggaruk pelipisnya bingung. Dia tak mengerti dengan jalan pikiran tantenya saat ini. "Huft ...." "Suka suka Tante lah mau gimana sekarang." Kairo lebih memiliki duduk di sana sambil memeriksa ponselnya siapa tahu dia menemukan sesuatu yang menarik. Kavaya sendiri berdiri di dekat jendela melihat ke bawah dimana masih banyak orang yang belum pergi dari sana karena mereka ingin protes dengan Kavaya dan perusahaannya. Tapi saat wanita yang berhasil menerobos masuk tadi di seret anak buah Kavaya dengan terus berteriak seperti oran
Last Updated: 2025-08-13
Chapter: Bab 40Di depan Altares dan Velove sekarang terdapat dua orang yang sejak tadi terus menunduk. Velove dan Altares pun hanya diam menunggu mereka bicara. Tapi ternyata tad ada satupun dari Leticia atau Carlos yang mau membuka suaranya. "Jadi, sampai sejauh mana hubungan kalian berdua?" Tiba tiba Altares yang sudah jengah pun membuka suaranya. Dua orang di depannya ini masih setia dengan tak mau membuka mulut sama sekali. Velove yang kesal pun mencubit gemas pinggang Altares. Altares sudah meringis kesakitan saat ini. "Sakit sayang," bisik Altares. "Bikin mereka bicara Al, dari tadi diem semua. Ini bukan ajang buat diem dieman!" gerutu Velove kesal. Altares mengambil napas panjang kali ini, karena benar seperti dugaannya jika Carlos terlihat dengan malam panas dengan seorang wanita yang membuatnya terkejut adalah wanita yang terlibat malah sahabat Velove istrinya. Takdir macam apa yang sebenarnya terjadi."Carlos, jadi kamu nggak mau buka suara? Kalau kayak gitu lebih bai
Last Updated: 2025-11-08
Chapter: Bab 39Carlos yang mendapat pertanyaan dari Altares dan terkesan menyudutkannya itu menjadi panik. Ingatannya kembali pada beberapa malam yang sudah dia lewati. Malam panas dengan seorang wanita yang beberapa hari terus mengirimkan nya pesan tapi tak kunjung di balasnya. Carlos terlalu takut jika wanita itu tahu dia hanya seorang bawahan dan membuat wanita itu kabur nantinya. Altares yang melihat Carlos diam saja merasa aneh. Apalagi baru saja dia bertanya tentang masalah wanita pada Carlos. Puk.... Carlos langsung berjingkat saat Altares menepuk pelan pundaknya. Dan semakin Altares menatap curiga pada Carlos. "Ngapain malah melamun?" Carlos sedikit tergagap, tapi kemudian dia memilih untuk kembali diam dan menyalakan mobil itu. Altares yang melihat Carlos kembali diam tak memaksanya lagi. Dia tak bertanya apapun tapi dalam hati Altares penasaran dengan apa yang terjadi pada Carlos saat ini. # Di sisi lain ... Velove sudah kembali pulang. Dia mondar mandir di ruang teng
Last Updated: 2025-11-07
Chapter: Bab 38Velove dan Leticia sudah selesai dengan kelas mereka. Hari ini Altares tak pergi ke kampus karena dia akan ikut Mahen pergi mengurusi beberapa proyek yang juga melibatkan perusahaan Altares. "Vel, tumben suami kamu nggak nyariin dari tadi?" Leticia merasa aneh, karena siang ini Velove makan di kantin dengan tenang tanpa ada bunyi teror dari ponselnya. "Pergi sama Daddy. Mungkin masih sibuk." Leticia mengangguk mengerti, dia lalu tak bertanya lagi dan kembali menikmati makanannya sendiri. Velove merasa aneh karena hari ini Leticia tak terlihat bersemangat. Biasanya dia akan cerewet dan bercerita macam macam. "Cia, kamu ada masalah?" Leticia yang sejak tadi mengaduk aduk makanannya pun menggeleng cepat. Tapi Velove yang peka dengan perubahan orang sekitarnya tak langsung percaya dengan jawaban itu. Dia ingin tahu apa yang membuat Leticia menjadi lebih pendiam sesaat setelah dia menerima pesan dari seseorang. "Nggak usah bohong. Kalau kamu mau, aku bisa dengerin c
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Bab 37Tubuh Sasi semakin gemetar saat Carlos membongkar semuanya di depan banyak orang. Ibunya Sasi tak lagi bisa menyangkal karena apa yang di katakan Carlos semua kebenaran. Tak hanya itu, Sasi bahkan sampai terobsesi pada laki laki itu dan sampai membuat laki laki itu memilih untuk mengakhiri hidupnya karena takut dengan Sasi. Ibu Sasi ambruk ke lantai, dia tak tahu jika masalah ini kembali terjadi. Mereka mengira jika Sasi akan berhenti tapi pada akhirnya kembali lagi. Dan sekarang yang bermasalah dengan meraka adalah orang orang yang tak akan bisa berkompromi dalam hal apapun. Terlebih putri kesayangan mereka. Belum lagi ternyata laki laki yang di kejar dan di ganggu Sasi adalah suami sah nya. "Jadi apalagi yang ingin kalian bantah? Sudah jelas jika putri kalian melakukan tindakan kekerasan dan bully pada wanita lain. Dan juga setahu ku di kampus Luhan bukan kampus yang terlalu mengekang tapi tetap ada aturan. Tapi putri kalian membuat banyak wanita lain merasa terpojok. Dan tak h
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Bab 36Velove sempat melirik ke arah Altares yang fokus dengan jalanan meksipun tangannya berada di atas perut Velove. Tak lama mereka sampai di penjara, disana juga terlihat mobil Papanya Altares dan juga sang Daddy. Velove sendiri baru tahu jika Daddy-nya sudah ada disana. Pasalnya Velove tak memberitahu Mahen tentang masalah ini. "Kamu ngasih tahu Daddy?" Altares yang sebelumnya sudah membuka pintu untuk keluar pun kembali masuk ke dalam. "Iya sayang, karena aku ingin memberi pelajaran pada perempuan itu jika kamu dan latar belakangmu tak bisa di remehkan begitu saja." Lalu Altares menceritakan semuanya tentang yang terjadi di ruang rapat tadi sebelum Velove tiba disana dengan beberapa petugas kepolisian itu. Velove sempat meradang, ternyata memang Sasi tak bisa di ajak bicara lembut. Sekarang malah dia yang kesal mengingat Sasi bersikeras jika dia mencintai Altares dan perempuan lain tak pantas untuk Altares. Blam..... Kali ini Altares yang berjingkat kaget karena
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Bab 35Akhirnya Sasi berhenti memberontak, semua yang dia lakukan sia sia. Selama beberapa waktu dia mengejar Altares dengan berbagai cara tapi ternyata Altares tak meliriknya sama sekali. "Baik, kami akan membawanya sekarang." Sasi melewati Velove dengan tatapan bencinya. Dia bisa kalah dengan mahasiswa baru. Dan Altares bahkan mau menyentuhnya, bersikap khawatir kepadanya. Berbeda dengan yang selama ini Sasi kenal, Altares bahkan tak bisa berdekatan dengan siapapun. Selalu menjauh, semua orang tahu. Dan Altares juga hanya bisa dekat dengan Luhan rektor mereka. "Aku akan membalas mu nanti setelah aku bebas!" ucap Sasi lirih. Velove tersenyum miring ke arah Sasi, tak lupa tatapan dinginnya kepada Sasi. "Jangan bermimpi bisa lepas dari sana, karena aku pastikan ibu akan membusuk di sana sampai ibu sendiri yang meminta untuk mati!" balas Velove. Carlos yang mendengar itu pun meneguk ludahnya kasar. Dia lalu melirik ke arah Altares yang sejak tadi sibuk membahas semua itu deng
Last Updated: 2025-11-03