Chapter: Konten Viral TentangkuWanita Lain di Ranjang Suamiku (21)"Ibuku yang nyuruh Sinta pesan nasi kotak ke kamu. Kemudian dia diminta untuk membatalkan pesanan itu."Penuturan Mas Rendy membuatku syok. Pantas saja dari awal gelagat Sinta sudah mencurigakan. Namun, aku terpaksa harus berbaik sangka mengingat sulit mendapatkan pelanggan baru."Maafkan aku, Anjani. Sebenarnya Dea adalah anakku."Ada yang hancur di dalam dada. Nyerinya bahkan tak bisa aku gambarkan lewat kata-kata. Gila! Ini semua seperti mimpi buruk yang nyata."Aku—""Cukup, Mas! Cukup semua penjelasan kamu. Terima kasih atas luka yang menyakitkan ini. Sampai bertemu kembali di persidangan." Aku kembali menarik handle pintu. Namun, Mas Rendy sigap menahan tangan ini."Apa kamu benar-benar sudah yakin ingin bercerai? Kamu, nggak kasihan sama Chika?""Omong kosong!" Aku mengibaskan tangan Mas Rendy. "Kamu yang nggak sayang Chika, Mas! Kamu yang membuatnya menderita. Jadi, aku akan berdosa jika tetap bersamamu. Karena itu hanya membuat luka itu tet
Huling Na-update: 2025-06-25
Chapter: Rayuan Mas RendyWanita Lain di Ranjang Suamiku (20)"Pak, ini sisa pembayaran rumah ini." Mas Harris yang baru saja muncul langsung mengulurkan sejumlah uang pada Pak Tono. "Kalau kurang bilang saya, ya, Pak," sambungnya dan membuat Pak Tono semakin kebingungan."Mas—""Nggak apa-apa, Anjani. Maaf kalau tindakan saya nggak minta persetujuan kamu dulu."Jujur aku bingung, dari mana Mas Harris tahu jika Pak Tono adalah pemilik rumah ini dulu. Dan ... dari mana dia tahu jika rumah ini belum lunas aku beli. Ahh ... Mas Harris memang aneh."Ohh ... ternyata ini simpanan Anjani. Bener, dong gosip yang aku dengar beberapa waktu lalu. Ternyata benar, ya kamu pindah ke sini karena selingkuh sama laki-laki ini." Kata-kata yang meluncur dari mulut Mbak Mila bagaikan katana tak kasat mata. Karena mampu menghancurkan hati dan juga harga diri ini.Berarti selama ini aku sudah menjadi bahan gosip ibu-ibu sekitar sini. Akan tetapi, kenapa aku tak tahu? Pandai sekali mereka bermuka dua, berpura-pura baik padaku.Mas
Huling Na-update: 2025-06-25
Chapter: Dilabrak Konsumen Wanita Lain di Ranjang Suamiku (19)"Mbak, nggak nyangka rumah tanggamu jadi seperti ini, Anjani. Maaf, ya mbak baru bisa ke sini sekarang. Mas Danu baru ngasi izin sekarang." Mbak Murni yang baru saja tiba dari kampung, meminta maaf padaku lantaran baru bisa menjenguk adiknya ini setelah sidang perdana perceraianku dan Mas Rendy digelar.Ya, tepatnya kemarin, sidang perdana perceraianku digelar. Aku pikir Mas Rendy tak datang. Namun, nyatanya dia hadir dan proses mediasi pertama kami pun berjalan dengan sedikit drama darinya."Nggak, apa-apa, Mbak. Namanya suami, kan harus ditaati. Kalo dia nggak ngizinin, ya, nggak apa-apa. Alhamdulillah, ada Chika yang nemenin aku." Aku membalas ucapan Mbak Murni sembari menghidangkan teh hangat beserta camilan khas kota ini."Mbak, nggak habis pikir sama Rendy, bisa-bisanya dia selingkuh sama janda. Pantes tiap mbak mau ke rumahmu, mau jenguk Chika, katanya dia sibuk kerja pulang malam. Di rumah nggak ada orang. Eh, rupanya dia mau bebas main sama
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: Pesanan yang Dibatalkan SepihakWanita Lain di Ranjang Suamiku (18)Mata Mas Harris melotot pada Ina yang sejak tadi bicara tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang yang mendengarnya. Sepertinya pria itu sudah tak bisa lagi menahan emosi yang sudah dia tahan sedari tadi."Kamu membentak aku, Mas? Cuma gara-gara membela perempuan ini?" Ina menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jahat kamu, Mas." Ada air mata yang mengalir dari pelupuk mata Ina."Kamu bilang aku jahat, lantas kamu apa? Baik?" Mas Harris menatap Ina lekat. Sorot matanya menunjukkan kekecewaan yang dalam. "Pernikahan kita sudah berakhir Ina. Kamu yang merusaknya.""Itu karena kamu nggak pernah mencintai aku, Mas! Makanya aku cari pelarian!" pekik Ina. Saat ini suasana pasar kian riuh. Beberapa orang yang kebetulan melintas dan berada di warung nasi masih setia menonton pertunjukan ini.Chika yang semula bersemangat menyendok makanan, kini hanya terbengong-bengong melihat pemandangan yang tak semestinya dia saksikan."Mbak, sebaiknya—""Kamu diam!"Belum semp
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: Aku Bukan PelakorWanita Lain di Ranjang Suamiku (17)"Om Baik," sapa Chika dengan ramahnya. Gadis itu tampak sangat senang bertemu Mas Harris. Ya, ternyata pemilik tanah pasar ini adalah Mas Harris."Hai, Anak Cantik. Kamu apa kabar? Kok, kalian bisa di sini?" Mas Harris bersikap seperti tak ada masalah denganku. Padahal, waktu itu dia kesal dan pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan penjelasanku."Aku baik, Om. Kata Bunda, Bunda mau jualan di sini. Makanya Chika dan Bunda ke sini," jelas Chika dengan polosnya. Tak kusangka, Mas Harris adalah sosok yang Chika senangi. Padahal mereka baru kenal."Iya, Pak Harris. Mbak ini katanya mau sewa lapak jualan," jelas ibu pedagang cabe tadi pada Mas Harris. "Tapi sepertinya Mbaknya sudah kenal Pak Harris, ya?""Iya, Buk. Kebetulan kami saling kenal. Terima kasih, ya, Buk atas waktunya.""Iya, Mbak. Sama-sama," jawab pedagang cabe itu dengan ramah. Dia kemudian kembali fokus berjualan karena ada pembeli yang datang."Anjani—""Mas—"Di saat bersamaan, aku dan
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: Manusia JulidersWanita Lain di Ranjang Suamiku (16)"Kok, kamu diam, Anjani? Kenapa, sih kamu harus kek, gitu? Nggak kasihan sama Chika?""Ngomong apa, sih kamu? Dengar, ya Mega, aku nggak selingkuh dan gak ada bawa kabur uang hasil penjualan rumahku sama laki-laki lain. Yang selingkuh itu Mas Rendy. Dia selingkuh sama janda sebelah rumahku. Kamu tau? Mereka kump*l ke*o, Ga. Makanya aku jual rumah itu karena nggak mau kena sialnya.""Ya, Allah, ah, masa, sih? Kok, aku gak pernah dengar beritanya?""Ya, iyalah, aku nggak ada bilang siapa-siapa. Aku milih diam dan pergi setelah rumahku laku. Tapi malah difitnah yang enggak-enggak." Aku berujar dengan kesal. Kesabaran ini benar-benar diuji. Semoga setelah ini, aku naik kelas.Emosi yang aku rasakan membuat kepalaku pening. Setelah Chika pulang sekolah, aku harus meluruskan berita tak benar tentangku. Enak saja aku yang dihakimi, sementara pelaku sebenarnya bebas tertawa haha hihi.Mega seperti sedang mengingat-ingat sesuatu. Keningnya berkerut dan matan
Huling Na-update: 2025-06-20
Chapter: Semua yang Manis Jantungku serasa copot ketika seorang wanita itu masuk dan mendekati Mas Athaar. Bukankah kamar adalah privasi dan haram dimasuki orang luar? Namun, kenapa wanita itu begitu biasa dan tak canggung sama sekali.? Bahkan ketika dia tahu jika Mas Athaar tengah video call dengan istrinya. Parahnya lagi, wanita itu malah menyapaku. Aku memasang wajah masam ketika Mas Athaar kembali fokus ke layar handphone. Pria itu tersenyum simpul seperti berpura-pura bodoh. Sepertinya dia sengaja agar aku tak lagi marah padanya."Sejak kapan kamu punya pembantu, Mas? Kenapa, nggak bilang aku dulu?" Aku bertanya dengan wajah yang masih masam."Sayang ... santai. Jangan marah, dong. Nanti cantik kamu ilang gimana?" Mas Athaar malah menggodaku."Mas!" kesalku dan langsung disambut tawa oleh Mas Athaar. Andai saja dekat, pasti sudah aku cubit pinggangnya."Sebenarnya Bulek Hanum bukan pembantu, Sayang. Dia cuma kebetulan lagi berobat di Malang. Dan dia di sini sama Mbak Asri dan Mas Agung juga. Kamu lupa ka
Huling Na-update: 2022-12-10
Chapter: Diduakan Ketika Berjauhan Sebuah perjalanan cinta indah telah aku rasakan nikmatnya. Menggapai puncak nirwana juga telah aku tempuh bersama pria bergelar suami. Kini, aku tengah berbadan dua, mengandung buah cintaku dengan Mas Athaar setelah delapan tahun pernikahan kami.Layaknya wanita hamil, aku merasakan berbagai hal tak mengenakkan sekaligus menyenangkan. Ada tawa tiap janin yang kini berusia empat bulan merespon suara dan sentuhan kami orang tuanya.Mas Athaar semakin sayang padaku. Begitu juga dengan Mama dan Papa Mertua. Namun, akhir-akhir ini sikap Kak Dinda agak aneh. Mungkin dia merasa jika aku sangat beruntung ketimbang dia yang kurang perhatian mertua.Azka sekarang banyak berubah, tapi aku merasa jika dia masih saja memperhatikan diri ini. Namun, tentunya tak seperti dulu. Pria itu kini sangat berhati-hati. Mungkin, karena kini dia sudah memiliki tiga buah hati dengan Kak Dinda. Jadi, pikirannya lebih dewasa.Meskipun sedang hamil, aku tetap sibuk menjalani hari-hari. Mulai menjadi istri hingga w
Huling Na-update: 2022-12-08
Chapter: Bercinta Penuh Gelora (area 21++)"Kenapa kamu bertanya seperti itu, Sha? Apa ada yang mengganjal di hati kamu?"Aku mengangguk mendapat pertanyaan seperti itu dari Mas Athaar. Karena memang kenyataannya ada beberapa hal yang masih mengganjal pikiran."Katakanlah. Mas akan coba jawab sejujurnya." Mas Athaar mengedipkan mata sambil membelai rambutku yang panjang terurai. Wajahnya menenangkan dan itu mampu membuat hatiku berbunga-bunga.Sepersekian detik aku hanya bergeming dan menatap wajah Mas Athaar lekat. Berusaha untuk menyusun kalimat yang tepat agar tak ada hati yang tersakiti."Mas, sekarang kita, kan sudah menikah. Dan, sesuai kesepakatan di awal, tidak ada kebohongan yang kita sembunyikan di antara kita." Mas Athaar menganggukkan kepala sebagai tanda ingat akan janji yang pernah terucap."Mas, siapa, sih anaknya Bu Broto? Apa ada hubungannya dengan kamu?" Dengan to the point, akhirnya aku menanyakan hal yang memang ingin aku ketahui jawabannya.Mas Athaar sedikit kaget. Namun, dia tetap tenang. Sebuah senyuman
Huling Na-update: 2022-12-08
Chapter: Terbuai Cinta dalam CurigaCuriga yang aku rasakan bukan tanpa alasan. Tatapan mama mertua padaku kini seperti salah tingkah. Jelas, ada yang disembunyikan olehnya. Tapi apa?Mas Athaar juga menghindari kontak mata denganku. Rasanya, hari bahagia ini menjadi hambar karena hal ini. Seharusnya, kan sekarang aku happy, tapi malah curiga dan sakit hati.Menyalami para tamu pun sudah tak fokus lagi. Ingin sekali acara ini segera usai agar apa yang sedang mengganjal di hati ini segera enyah. Pokoknya, aku harus mempertanyakan siapa itu anaknya Bu Broto pada Mas Athaar."Nduk, kamu kenapa? Senyumnya, kok ilang? Itu Bude Miah mau salim, kok kamu malah cemberut. Piye, to?" Ibu menepuk pundakku dan berkata demikian padaku.Ah, ternyata curiga ini sudah membuat semuanya kacau. Suasana hati yang tak enak nyatanya sudah mengubah diriku. Bahkan orang lain pun terkena imbasnya. Fokuslah, Ayesha!"Sayang, kamu nggak apa-apa? Kamu capek, ya?" Kini, Mas Athaar yang berbicara. Wajahnya terlihat khawatir. Sebegitu pedulikah dia? A
Huling Na-update: 2022-12-05
Chapter: Rasa Curiga di Hari Bahagia Suara Mas Athaar terdengar mengancam. Mungkin, Ibu juga mendengarnya karena posisi dapur dan ruang tamu tidaklah jauh. Namun, entah di mana Ibu. Wanita itu tak muncul sama sekali. Apa iya jika Ibu sudah malas ikut campur dan mendamaikan kami seperti biasanya?Langkahku terhenti. Entahlah, seperti sudah terprogram untuk menuruti perkataan Mas Athaar. Namun, sebenarnya lebih dari itu. Ya, aku takut hubungan kami semakin hancur jika aku menuruti ego diri tetap pergi.Aku memutar badan. Memasang wajah setenang mungkin padahal hati sudah dongkol sekali. Sesak merajai. Andai aku bisa berontak, tapi bagaimanapun aku harus tetap memikirkan hati Ibu."Ayesha, menikahlah dengan mas. Maaf untuk semua yang telah terjadi. Mas hanya kalap, takut kehilangan kamu. Asal kamu tau, mas sudah beberapa hari nggak pulang ke rumah. Mas mencari ketenangan sendiri dan mohon petunjuk Allah. Sekarang, mas sudah yakin, jika dengan menikah dengan kamu, adalah pilihan yang terbaik. Kamu mencintai mas, kan?" Mas At
Huling Na-update: 2022-12-04
Chapter: Ancaman dari Mas Athaar Beberapa detik berlalu begitu saja tanpa dialog di antara aku dan Mas Athaar. Bahkan, aku tak sedikit pun menoleh ke arah pria itu. Diriku hanya mematung dan kebingungan harus berbuat apa.Sementara, suara desah napas Mas Athaar terdengar panjang. Mungkin, pria itu merasa kecewa dengan sikapku yang terkesan cuek."Sha ... kamu beneran udah benci, ya sama mas?" Mas Athaar akhirnya buka suara. Nada bicaranya terdengar parau.Aku menoleh, rasanya tak enak hati jika terus-terusan berdiam diri dan tak merespon ucapan Mas Athaar. Pria itu tak bersalah sama sekali. Hanya terkadang dia terlalu berlebihan cemburu.Aku kikuk berhadapan dengan Mas Athaar. Seperti saat pertama jumpa. Degup jantung pun mulai tak keruan. Ah, kenapa aku jadi berlebihan? Harusnya aku biasa-biasa saja.Mas Athaar mendekat. Aroma parfum pria itu begitu menyengat hingga menusuk rongga penciumanku. Dia pasti sengaja memakai banyak wewangian agar aku terkesan. Padahal, aku adalah tipe orang yang kurang suka parfum dengan
Huling Na-update: 2022-12-03