Wanita Lain di Ranjang Suamiku

Wanita Lain di Ranjang Suamiku

last updateLast Updated : 2025-06-10
By:  Nania OrchidUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
7Chapters
15views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi mengubah ekonomi, Anjani rela mengadu nasib bekerja sebagai TKW di Singapura. Namun, pengorbanannya tak membuat Rendy setia padanya. Rendy tega mendua dengan Mira, seseorang yang selama ini cukup akrab dan dekat dengan Anjani. Parahnya, uang yang didapat Anjani, Rendy pergunakan untuk kebutuhan Mira dan juga anak-anaknya. Apa yang akan dilakukan Anjani setelah mengetahui pengorbanan dan cintanya dikhianati? Akankah dia ikhlas menerima demi Chika, putrinya? Atau membuat perhitungan dengan Rendy dan Mira karena sudah berani menyakitinya?

View More

Chapter 1

Kejutan

"Oke, Mas. Jangan lupa jemput aku di bandara besok, ya. Jangan, kek waktu itu. Nanti aku ngambek lagi."

"Iya, Sayang. Udah dulu, ya. Mas mau bersihin rumah. Biar besok kamu nyaman istirahatnya."

"Oke. By, Mas. Assalamualaikum." Aku pun memutuskan sambungan telepon setelah Mas Rendy menjawab salamku.

Aku mengumbar senyum. Ternyata Mas Rendy tak curiga jika aku sedang mengerjainya. Dia percaya jika istrinya ini baru terbang dari Singapura besok. Itu artinya, surprise yang telah aku rencanakan berhasil.

Bekerja menjadi TKW membuatku LDR dengan Mas Rendy. Sudah tiga tahun aku tak pulang. Dan ... alhamdulilah hari ini aku kembali ke tanah air.

Rindu usah ditanya lagi. Terlebih pada putri semata wayangku, Chika. Ah, tak sabar bertemu dengan keluarga kecil yang setiap hari memenuhi ingatan.

"Pak, kita ke jalan Sudirman gang mangga, ya. Nanti ada rumah berpagar kuning, tembok warna hijau, itu rumah saya."

Sopir taksi mengangguk tanda paham ke mana dia harus mengantarku. Ya, menuju sebuah istana yang telah lama aku rindukan. Rumah yang bisa terbeli dengan hasil jerih payahku selama bekerja di Singapura.

Meskipun aku yang membeli rumah, tak pernah sekali pun diri ini menyinggung soal itu pada Mas Rendy. Sebagai istri, aku berusaha memaklumi kondisi keuangan suami.

Gaji Mas Rendy yang hanya seorang buruh pabrik gula, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itulah sebabnya aku menguatkan hati pergi merantau demi ekonomi yang lebih baik.

Taksi yang aku tumpangi sudah masuk gang tempat tinggalku. Tiba-tiba dada ini berdebar-debar tak keruan. Mungkin, efek terlalu senang karena sebentar lagi akan bertemu dengan orang-orang yang aku rindukan.

"Chika pasti seneng aku pulang. Ya, Allah, aku udah nggak sabar." Aku berbicara sendiri. Rasanya sudah tak sabar memeluk Chika dan memberinya oleh-oleh yang aku bawa.

Tembok rumahku sudah mulai terlihat. Ternyata tak banyak yang berubah dari semenjak kepergianku. Perasaan ini pun tiba-tiba merasa tak enak karena Mas Rendy bilang sudah merenovasi bagian beranda.

Ah, sudahlah. Mungkin waktu bicara via telepon dengan Mas Rendy, telingaku salah mendengar. Tak mungkin Mas Rendy tega menghambur-hamburkan u*ng yang aku dapatkan dengan susah payah.

"Di sini saja, Pak. Saya mau kasi kejutan buat suami saya," kataku pada sopir taksi dengan senyum mengembang.

Sopir taksi pun menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah. Aku kemudian turun sambil menenteng tas tangan. Sedangkan sopir taksi membantu mengeluarkan koper dari dalam bagasi.

Setelah mengucapkan terima kasih dan membayar upah sesuai harga, aku pun langsung menuju halaman sambil menarik koperku. Aku sudah membayangkan raut wajah terkejut Mas Rendy dan Chika. Ah, lucunya.

"Ya, ampun ... ini, kok berantakan banget." Aku sedikit kesal mendapati bagian teras rumah berantakan. Bahkan debu tampak tebal hinggap di jendela.

Heran. Mas Rendy bilang, setiap hari dia membersihkan rumah. Namun, kenapa penampakannya seperti ini? Apa ini? Aku baru saja pulang, tapi sudah menemukan kebohongannya.

"Mas!" panggilku tepat di depan pintu. Aku berteriak sambil memutar kenop pintu. Bisa-bisanya siang-siang begini pintu dan jendela tertutup rapat. Gorden juga tak terbuka. Parah.

"Mas!" panggilku sekali lagi. Kali ini nadanya lebih tinggi. Namun, Mas Rendy tetap tak menyahut.

Tak mungkin dia sedang pergi. Motornya saja terparkir rapi di bawah pohon jambu. Apa dia tidur? Lalu, di mana Chika? Kenapa anak itu juga tak mendengar?

Ingin rasanya bertanya pada tetangga di mana Mas Rendy. Akan tetapi, Mbak Mira, tetangga sebelah rumah sepertinya sedang pergi. Rumahnya tampak sepi padahal setahuku selalu ramai oleh anak-anaknya.

Dengan kesal aku berjalan menuju samping rumah. Berharap panggilanku akan didengar oleh Mas Rendy.

"Ihh ... pelan-pelan, dong, Mas."

Sayup-sayup telinga ini mendengar kata-kata itu. Tunggu! Suara siapa itu? Kenapa ada suara perempuan? Apa mungkin Mas Rendy ....

Seketika jantungku berdetak kencang. Keringat mulai membasahi dahi ini. Tanganku juga spontan mengepal. Amarah di dada ini rasanya hendak meletup.

"Nggak nyangka kita bisa seperti ini sekarang."

Lagi, suara perempuan kembali terdengar. Sepertinya aku kenal siapa dia.

Bersambung ....

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nania Orchid
Cerita seru, wajib baca Jangan lupa tinggalkan komentarnya setelah membaca, ya. Terima kasih ...️
2025-06-10 21:00:33
0
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status