author-banner
NaLaTu
NaLaTu
Author

Novels by NaLaTu

Gairah Membara sang CEO Muda

Gairah Membara sang CEO Muda

Penderitaan Naya seolah tak ada habisnya, bahkan ketika ia diterima sebagai karyawan magang di Darmawan Corp! Ternyata, orang yang dulu pernah ditumpahinya kopi adalah Adrian Darmawan, CEO muda dan tampan dari Darmawan Corp, terkenal dengan sikapnya yang dingin dan angkuh. Lantas, bagaimana nasib Naya? Terlebih, tanpa ia sadari, dirinya telah membangkitkan perlahan gairah membara yang tak pernah dirasakan Adrian...
Read
Chapter: #13 Ancaman dari Mertua!
Setelah kejadian itu, Naya kembali bekerja. Meski hatinya masih campur aduk, ia menahan semua rasa bersalah itu. Tugas-tugasnya tetap menumpuk — mengantar dokumen, membersihkan ruangan, membuang sampah, semua dikerjakannya dengan kepala tertunduk.Sore menjelang malam, begitu jam pulang, Naya tidak langsung ke rumah.Dia menggenggam catatan kecil berisi alamat yang diberi OB lain tadi siang.Aku harus ketemu Dayat. Aku harus minta maaf.Dengan langkah cepat, Naya menyusuri jalanan kota yang mulai dipenuhi lampu-lampu neon. Ia mencari-cari alamat itu. Menyusuri gang demi gang, belok kiri, belok kanan, tapi tetap tidak menemukan.Peluh menetes di keningnya.Naya duduk di trotoar, menghela napas panjang. Kakinya pegal, tubuhnya lelah.Saat itulah, tanpa sengaja, di seberang jalan, ia melihat sosok yang dikenalnya—Dayat.Dayat duduk sendirian di pinggir trotoar. Matanya kosong, menatap lurus ke arah jalanan yang ramai.Naya langsung bangkit dan berlari kecil menyeberang."Dayat!" panggiln
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: #12 Membela yang Salah!
Semua orang menoleh. "Pak Adrian... biar semua orang tahu dong... gimana panasnya pria sejati!" ucap Luna sambil tertawa terbahak, mulai menari-nari kecil dengan jas Adrian. Adrian langsung berdiri. Matanya merah menahan malu dan marah. "Cukup, Luna!" bentaknya. Namun Luna menantangnya dengan tatapan liar. "Kenapa? Malu? Tadi malam kamu nikmatin aku kan, walau cuma imajinasi! Terus sekarang pura-pura suci?!" teriaknya. "Luna, kau mabuk." "YA, AKU MABUK!" teriak Luna lebih keras. "MABUK SAMA SIKAP KAMU, ADRIAN!" Semua orang memperhatikan mereka kini. "Aku capek jadi pelengkap buat hidup kamu yang kosong! Aku ini perempuan juga, tahu sakit hati tuh kayak apa?!" Tiba-tiba, pelayan yang panik lewat tersandung kabel speaker. PLAK! Minuman pecah dan menyiram dress Luna. Dress mahal itu basah kuyup. Makeup-nya mulai luntur. Rambutnya acak-acakan. Dia berdiri terpaku, menggigil... lalu memandang Adrian dengan mata berkaca-kaca. "Kamu cuma bisa kasih luka. Kamu cuma bisa nyakitin
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: #11 Sekretaris Menggila!
Langkah Adrian terdengar mantap di koridor kantor Hartawan Corp yang sudah mulai sepi. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi dia memutuskan kembali ke ruangannya untuk mengambil berkas.Begitu memasuki area lobby privat yang hanya diperuntukkan bagi jajaran direksi, Adrian mendadak berhenti.Seorang wanita berdiri anggun di dekat pintu ruangannya. Luna.Tapi kali ini… bukan dalam balutan setelan kantor. Ia mengenakan dress ketat warna merah marun, belahan tinggi, makeup tebal, dan rambut disanggul ke atas dengan efek messy-sexy."Pak Adrian," ucap Luna manja, tangannya menyentuh pundaknya pelan. "Sekali-kali Bapak harus santai... nikmati kekayaan Bapak. Kan gak ada salahnya kalau Bapak ikut saya dan Pak Derren ke klub malam ini."Adrian menatap Luna dingin."Apa maksudmu, Luna?"Luna melirik ke bawah, memainkan jemarinya di kancing jas Adrian. "Saya cuma ingin membuat malam Bapak menyenangkan. Derren sudah tunggu di mobil. Yuk, Pak..."Adrian langsung menarik tangannya kasar
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: #10 Yes, Baby!
"Naya... Naya, bangun!" Suara Dayat terdengar samar, mengguncang tubuh Naya yang terlelap di ruang istirahat kecil itu. Matanya mengerjap perlahan, merasakan dunia nyata kembali menariknya keluar dari mimpi indahnya — mimpi tentang Adrian, tentang kebaikan yang hanya terjadi di dunia semu itu. "Na-Naya, udah waktunya pulang. A-ayo bangun," ujar Dayat lagi, kali ini lebih keras. Naya bangkit perlahan, pandangannya masih buram. Tapi sebelum ia sempat bertanya apapun, Dayat langsung mundur dua langkah, wajahnya canggung. "A-aku duluan ya," kata Dayat buru-buru, nyaris berlari keluar dari ruangan. Naya tercengang. Ada rasa sakit yang menusuk. "Dey?" Naya bangkit dengan tergesa, berusaha mengejar. Sandalnya berderap pelan di lorong gedung yang sudah mulai sepi. "Dey tunggu! Ak- Bruk! "Aw!" Tubuh Naya membentur seseorang. Kepalanya mendongak, dan matanya langsung membelalak. Adrian. Dan di sebelahnya, seorang wanita berpakaian rapi dengan clipboard di tangan — sekret
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: #9 Hayalan bersama Bos Besar
"Ups..." Naya kaget, minuman itu tumpah di atas lantai. Pecahan kaca gelas itu berserakan, ditambah genangan air minuman itu. "Duh, lantai marmernya jadi kotor. Marmer itu harus dibersihkan gak sih? Soalnya marmer itu ma-hal," ucap Mezzalina dengan nada merendahkan. Naya kebingungan. Ia berdiri, hendak kembali ke ruangannya, mengambil sesuatu. "Eits!" tegur Mezzalina. Naya berhenti. Berbalik. "Kamu mau kemana?" "Saya, mau ambil kain lap, Bu!" "Ow, very bad! Marmer ini harus langsung dibersihin. Gak boleh berlama-lama. Harganya jadi murah." "Maaf, Bu!" "Hahaha..." Mezzalina tertawa kecil. "Saya nggak butuh minta maaf, Putri. Yang saya mau adalah marmer ini bersih. Sekarang!" "Tap-tapi sa-" "Pakai ini dong!" tunjuk Mezzalina ke keningnya, menyindir. Naya masih kebingungan. "Ck, pakai baju kamu!" Naya tersentak. "Tap-tapi, Bu..." "Se-ka-rang!" Naya tak punya pilihan. Mezzalina tersenyum puas. Tangan Naya sibuk mengelap tumpahan minuman di lantai, meng
Last Updated: 2025-04-27
Chapter: #8 Harga Diri Seorang Pelayan
Hari pertama Naya di Hartawan Corp. Dengan kemeja putih sederhana dan sepatu butut yang sudah dia semir berkali-kali, Naya melangkah gugup ke dalam gedung megah itu. Setiap ubin yang dia pijak seakan mengingatkan betapa jauhnya dia dari dunia tempat ia dibesarkan—kini dia memasuki habitat para penguasa, orang-orang bermerek dan penuh ambisi. Meski hanya bekerja sebagai OB sementara, Naya tetap bersyukur. Setidaknya, ada penghasilan yang bisa ia bawa pulang. "Eh, kamu anak baru, ya?" tegur seorang wanita berlipstik tebal dengan nada nyinyir, matanya menelusuri tubuh Naya dari atas sampai bawah. Naya bertemu dengan wanita itu di kamar mandi. Naya mengangguk sopan. "Iya, saya Naya." Perempuan itu mendecak. "Pantes… aromanya beda." Naya memilih diam. Saat wanita itu selesai bersolek di depan cermin wastafel, ia menubruk bahu Naya sebelum pergi. *** Waktu makan siang tiba, Naya duduk di salah satu bangku kosong di kantin. Di pojok ruangan, ia melihat seorang pria bertub
Last Updated: 2025-04-25
Pembalasan Dendam Nona Dingin

Pembalasan Dendam Nona Dingin

Ziva Determine bertekad membalas dendam kala dia akhirnya menemukan sekelompok orang yang menggunakan pin berlogo sama dengan yang dikenakan para pembantai keluarganya dulu. Akan tetapi, di saat yang sama, Raka, mahasiswa populer di kampusnya, justru terus merecoki Ziva! Lantas, apakah Ziva akan berhasil melakukan rencananya di tengah intervensi Raka?
Read
Chapter: Cintanya Raka
Pagi itu, Ziva berolahraga di taman dekat rumahnya, mencoba untuk menghilangkan stres yang membelenggu pikirannya. Dengan napas teratur dan tubuh bergerak mengikuti irama, ia mencoba menenangkan diri. Namun, tiba-tiba ponselnya berbunyi, menandakan pesan masuk. Ziva berhenti sejenak dan membuka ponselnya, melihat pesan dari Raka. Isi pesannya singkat tapi jelas: "Ziva, aku minta tolong, bisa kita bertemu?" Ziva ragu, namun entah mengapa, dorongan untuk menyelesaikan masalah membuatnya setuju. Mereka sepakat untuk bertemu di taman kota, tempat yang cukup ramai sehingga Ziva merasa aman. Ketika tiba, Ziva melihat Raka sudah menunggunya di bangku taman, wajahnya kusut dan penuh penyesalan. "Maaf, Ziva," ucap Raka, suaranya serak. "Aku benar-benar minta maaf atas kejadian semalam. Aku… aku hanya tidak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu tahu betapa aku mencintaimu. Itu menghancurkanku melihatmu bersama orang lain…" Ziva menatap Raka dengan sorot mata yang penuh ketegasan. “Raka, kita su
Last Updated: 2024-08-20
Chapter: Godaan
Pagi hari, kota itu dipenuhi dengan suasana yang meriah dan glamor. Di sebuah gedung megah yang sering digunakan untuk acara-acara besar, sebuah pesta diadakan untuk merayakan kehamilan anak seorang pengusaha kaya. Pesta ini merupakan acara besar, yang menandai pengumuman jenis kelamin anak tersebut. Ruang pesta dihiasi dengan lampu kristal berkilauan dan bunga-bunga eksotis. Tenda putih yang elegan menutupi area luar, sementara di dalam, meja-meja panjang dipenuhi dengan berbagai hidangan mewah. Musik orkestra lembut mengalun, menambah suasana yang berkelas dan penuh kehangatan. Para tamu berpakaian formal, mengenakan gaun-gaun mewah dan jas-jas elegan, menikmati hidangan dan bersosialisasi.Brok, Leon, dan Ziva diundang ke acara tersebut. Namun, hanya Ziva dan Leon yang hadir. Raka dan Nanda juga hadir, meski suasana antara mereka terasa canggung. Raka, yang tidak bisa menahan emosinya, terus memandang Ziva dari kejauhan. Pesta semakin meriah saat pengumuman tentang jenis kelamin
Last Updated: 2024-08-16
Chapter: Leona
Pagi itu, Ziva bangun lebih awal dari Leon, merasakan udara segar yang masuk melalui jendela kamar mereka yang besar. Perasaan gelisah yang selalu ada sejak pernikahannya dengan Leon kembali menghantuinya. Dengan hati-hati, dia keluar dari tempat tidur, berusaha untuk tidak membangunkan Leon, lalu berjalan menuju kamar mandi.Sesampainya di sana, Ziva membuka seluruh pakaiannya, membiarkan air hangat dari shower mengalir di atas tubuhnya. Dia mencoba menenangkan pikirannya, merenungkan langkah-langkah yang harus dia ambil selanjutnya. Namun, ketika dia mendengar pintu kamar mandi terbuka, jantungnya langsung berdegup kencang.Leon masuk, matanya masih sedikit mengantuk, namun senyum kecil terlihat di wajahnya. "Pagi, sayang," katanya dengan suara lembut. Dia mendekati Ziva, niatnya jelas untuk bergabung dengannya di kamar mandi. Namun, ekspresi Ziva berubah seketika, tubuhnya menegang dan refleks menutupi dirinya dengan tangan.Leon berhenti di tempat, terkejut dengan reaksi Ziva. "Ad
Last Updated: 2024-08-13
Chapter: Dua Sisi
Malam itu, setelah makan malam yang hangat namun sarat dengan keheningan penuh makna, Brok memanggil Ziva dan Leon untuk ikut dengannya ke sebuah tempat yang tak pernah mereka duga. Ziva, yang sudah mulai terbiasa dengan kejutan-kejutan dari Brok, mengikuti Leon dengan tenang namun penuh antisipasi. Mereka berjalan menuju perpustakaan pribadi Brok, sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan buku-buku kuno dan artefak antik. Di sini, suasana terasa tenang, hampir mistis, dengan cahaya lampu gantung yang memancarkan sinar lembut di ruangan. Brok berhenti di depan salah satu rak buku yang tampak biasa saja. Namun, saat dia menyentuh sebuah buku tua dengan sampul kulit, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Rak buku itu bergeser perlahan, memperlihatkan sebuah pintu rahasia di baliknya. Ziva menatap dengan takjub, sementara Leon tersenyum tipis, seolah sudah terbiasa dengan rahasia-rahasia ayahnya."Masuklah," kata Brok dengan nada tegas, mengisyaratkan mereka untuk mengikuti.Mereka melangk
Last Updated: 2024-08-09
Chapter: Menantu
Seiring berjalannya waktu, Ziva semakin mengukuhkan posisinya sebagai istri Leon yang perhatian dan penuh dedikasi. Setiap pagi, Ziva bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan, mengurus keperluan rumah, dan memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan lancar. Brok semakin menyukai menantunya, merasa yakin bahwa Ziva adalah pilihan yang tepat untuk putranya.Leon dan Ziva sering menghabiskan waktu bersama, baik di rumah maupun di luar. Leon mengajak Ziva untuk berkenalan dengan para pengusaha dan rekan-rekannya, memperluas jaringan sosial mereka. Ziva selalu tampil anggun dan cerdas, memenangkan hati banyak orang dengan kepribadiannya yang menawan.Suatu hari, Leon mengajak Ziva untuk menghadiri sebuah pertemuan bisnis penting di sebuah hotel mewah. Di sana, mereka bertemu dengan banyak orang berpengaruh, termasuk beberapa mitra bisnis Brok. Leon merasa bangga memiliki Ziva di sisinya, melihat betapa mudahnya Ziva bergaul dengan semua orang."Ziva, kau benar-benar luar biasa. Kau membu
Last Updated: 2024-08-07
Chapter: Awal Rencana
Acara pernikahan yang meriah telah usai, dan para tamu sudah mulai pulang. Leon dan Ziva akhirnya berada di kamar pengantin mereka. Ruangan itu dihias dengan indah, dengan lilin-lilin yang menyala lembut dan kelopak bunga mawar tersebar di seluruh tempat tidur.Leon masuk ke dalam kamar, sedikit gugup namun penuh harapan. Ia menutup pintu perlahan, membiarkan Ziva masuk terlebih dahulu. Ziva tampak cantik dalam gaun tidurnya yang sederhana namun elegan. Mereka berdua berdiri canggung di tengah ruangan, merasakan ketegangan yang manis namun aneh."Ziva, ini... adalah malam yang sangat spesial bagi kita," kata Leon dengan suara lembut.Ziva tersenyum, namun ada kelelahan yang jelas terlihat di matanya. "Leon, aku benar-benar lelah. Hari ini sangat melelahkan, dan aku butuh istirahat."Leon mengangguk, mencoba menyembunyikan kekecewaannya. "Tentu, aku mengerti. Kita bisa beristirahat malam ini."Mereka berdua naik ke tempat tidur, berbaring berdampingan namun dengan jarak yang terasa. Le
Last Updated: 2024-08-05
You may also like
Istri Pengganti Tuan Muda
Istri Pengganti Tuan Muda
Romansa · Vanilla_Nilla
91.7K views
My Ex My Husband
My Ex My Husband
Romansa · Its Me Nouris
91.4K views
Anak Kembar Sang Presdir
Anak Kembar Sang Presdir
Romansa · Aldra_12
90.9K views
Terjerat Cinta Mafia Sexi
Terjerat Cinta Mafia Sexi
Romansa · Ele Storie
90.8K views
CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN
CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN
Romansa · lasminuryani92
90.7K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status