Chapter: #647. Dunia Dilanda KekacauanDewa Primal yang memenuhi ruang Primordial Star Route hancur satu per satu. Mereka semua berubah menjadi partikel energi yang kembali terserap ke dalam tubuh Zhou Ning. Aura yang kuat kembali memancar di sekujur tubuh pemuda itu. Tubuh suci tingkat ke tujuh, tubuh suci tingkat ke delapan, tubuh suci tingkat ke sembilan, hingga pada akhirnya menembus tubuh suci tingkat sempurna."Ini tubuh suci tingkat sempurna, dapat meniadakan segela jenis energi jahat, baik itu kutukan, racun, energi hitam, energi kematian, bahkan aura pembunuh sebesar apapun tidak akan bisa mempengaruhinya. Dewa pembantaian Wu Li penuh dengan semua itu, tapi untuk mengalahkannya, tubuh suci tingkat sempurna saja tidak akan cukup," pikir Zhou Ning seraya menatap sekitarnya, dia masuk di dalam ruang Primordial Star Route juga sebuah berkah. Akan tetapi terlalu banyak hal misterius yang tidak dia ketahui, dia harus berhati-hati agar tidak berakhir dengan kematian."Memutus semua hubunganku dengan dunia luar, bahkan d
Last Updated: 2025-08-08
Chapter: #646. Tubuh Suci Tingkat ke EnamMelirik kedua Dewa Primal yang terperangkap dalam kubah energi, Zhou Ning bertindak cepat. Dia menyatukan kedua tangannya di depan dada, mengumpulkan energi dari seisi ruangan. Energi murni dari Primordial Star Route bergemuruh, mengalir deras di antara kedua telapak tangannya. Dari pusaran, Energi biru pekat terbentuk, memancarkan daya penghancur yang besar. Lingkaran-lingkaran energi kecil berputar-putar di sekelilingnya."Kalau begitu, terima ini!" seru Zhou Ning seraya melesatkan serangan.Pusaran energi biru meluncur cepat, meninggalkan jejak kilat di udara. Kedua dewa primal yang terperangkap dalam kubah tak sempat bereaksi dan Bang!Serangan menghantam tepat pada inti kekuatan mereka, menghancurkan keduanya dalam sekejap. Energi dua primal yang hancur kembali diserap oleh Zhou Ning ke dalam tubuhnya, memperkuat tubuh suci legendaris miliknya."Tubuh suci legendaris diperkuat lagi, tapi untuk mencapai tubuh suci tingkat ketiga masih sangat jauh," pikir Zhou Nin
Last Updated: 2025-08-05
Chapter: #645. Segel Empat Pilar Di antara gempuran serangan yang datang, Dewa Primal menyadari dirinya sedang terpojok. Serangan dari Zhou Ning kini tidak hanya sekadar mengincar titik lemah fisik, namun juga celah dalam wujud spiritualnya. Bola-bola energi yang tak terhitung jumlahnya berputar dan mengunci setiap pergerakannya. Salah satu bola itu berhasil menembus pertahanan Dewa Primal dan meledak, menyebabkan wujudnya bergetar hebat.Dewa primal membalas dengan tendangan yang kuat, membuat Zhou Ning harus melompat ke atas untuk menghindarinya. Zhou Ning segera membalas dengan serangan berikutnya, dan pertempuran fisik antara keduanya pun dimulai. Kedua petempur itu bertukar serangan dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat tinggi, membuat ruang Primordial Star Route di sekitar pertempuran mereka bergetar hebat."Ini belum selesai! Trisula Dewa Laut!" Zhou Ning berteriak, suaranya menggema di kehampaan. Di tangannya trisula biru terbentuk. Ketika ia mengayunkan tangannya, gelombang energi spiritual yang padat me
Last Updated: 2025-08-02
Chapter: #644. Dewa Primal Vs Zhou NingZhou Ning memutar tubuhnya, melepaskan tendangan bertenaga penuh ke arah Dewa Primal. Tendangan itu diiringi gelombang kejut, membelah kehampaan Primordial Star Route. Terhadap serangan yang datang, Dewa Primal bereaksi cepat. Dengan gesit, ia membungkuk, menghindari tendangan, lalu secara bersamaan mengayunkan belatinya dalam serangan balik yang cepat dan mematikan ke arah pinggang Zhou Ning. "Apa!" Zhou Ning melompat mundur sesaat, menciptakan jarak dari belati yang mendesis di udara, nyaris menggores kulitnya. Baru saja dia berhasil menghindarinya, dewa primal tiba-tiba menghilang, dan muncul tepat di belakangnya, melesatkan belatinya ke kepala Zhou Ning. Tak sempat menghindar, Zhou Ning membentuk sebuah perisai untuk menahannya. "Dia dapat menghindari seranganku dengan sempurna, seakan-akan bisa memprediksinya. Bukan itu saja, dalam kondisi seperti itu, dia juga dapat melakukan serangan balik, setiap serangannya sangat mematikan," Matanya menyipit, menganalisis manifestasi tubuh
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: #643. Bertarung!Di dalam Primordial Star Route, Zhou Ning terus melangkah maju, menapaki jalur ketiadaan yang penuh misteri. Awalnya, langkahnya mudah, tanpa hambatan berarti. Namun, seiring waktu, setiap jejak kakinya terasa berat, menciptakan riak di kehampaan yang semakin pekat. Sensasi melayang yang konstan kini disertai tekanan intens yang membuatnya kesulitan untuk melangkah."Jika aku melanjutkan, kesadaranku tidak akan bisa bertahan lama, dan aku dia tidak tahu apa yang ada di depan sana. Aku harus berhenti dulu dan mengumpulkan kekuatan," pikir Zhou Ning seraya duduk bersila, menyerap kekuatan spiritual yang ada di dalam ruang Primordial Star Route.Belum selesai Zhou Ning memulihkan kesadarannya, seseorang tiba-tiba menyerangnya. Serangan datang sangat cepat, pemuda itu hanya punya sepersekian detik untuk bereaksi. Dia segera membentuk Perisai dari energi spiritualnya yang padat, menahan serangan tersebut. Zhou Ning membelalak, terkejut dengan kekuatan serangan yang hampir menghancurkan p
Last Updated: 2025-07-26
Chapter: #642. Percaya Padanya!Roh Kaisar Legendaris berdiri membeku. Matanya tak berkedip menatap tubuh Zhou Ning yang kini hanya sebuah cangkang kosong, tanpa kesadaran sedikitpun. Jalan bintang benar-benar menghapus semua sinyal yang terhubung dengannya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Jika terjadi sesuatu pada anak ini, tidak akan ada siapapun yang bisa menghentikan Dewa Pembantaian! Zhou Ning, kuharap kau akan melakukan apa yang biasa kau lakukan, teruslah membuat kemustahilan terwujud!""Kakak! Kakak!" Teriak Xiao Bai penuh cemas, tali jiwanya dan Zhou Ning saling terhubung, tapi dia tak bisa merasakan keberadaan Zhou Ning sedikitpun, dia tentu saja akan mencurigai Roh Kaisar Legendaris. "Kau! Apa kau yang kau lakukan pada kakak! Jika sampai terjadi sesuatu padanya, aku akan menghadapimu sampai mati!""Begitu lancang!" Seru Roh Kaisar Legendaris, kekuatannya meledak, menghempas Xiao Bai cukup jauh. Meski Xiao Bai sudah berbicara kasar, dia menahan diri untuk tidak melukai lebih jauh. "Demi Zhou Ning, aku
Last Updated: 2025-07-24
Chapter: Bab 12. Bungkus Semuanya Mobil yang Zhen Zhi kendarai berhenti di depan salah satu Mal terbesar di kota Meng. Zhen Zhi melemparkan kunci mobilnya pada penjaga untuk diparkirkan. Sementara Feng Manyin memandang sekitar, semenjak keluarga Feng bangkrut, sudah lama sekali dia tidak menginjakkan kaki di sana."Zhen Zhi, apa sebaiknya kita kembali saja," Feng Manyin merasa bahwa dirinya yang miskin tidak nyaman untuk masuk. Rasa rendah diri membuatnya merasa tidak pantas untuk berada di sana. Dia khawatir akan pandangan orang lain terhadap dirinya dan adiknya."Kita sudah sampai di sini, bagaimana kalau melihat-lihat dulu," balas Zhen Zhi seraya memegang bahu kakaknya, mengajaknya masuk ke dalam Mal, "ayo kak kita masuk.""Ta-tapi..." Feng Manyin ragu-ragu, tapi Zhen Zhi tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Begitu mereka berdua masuk, terpampang di dalam Mal berbagai Begitu mereka berdua masuk, terpampang di dalam mal berbagai etalase merek-merek ternama. Kilauan perhiasan, pakaian mewah, deretan parfum dan
Last Updated: 2025-08-06
Chapter: Bab 11. Berapa harga Mobilmu?"Ka-kakak bekerja," jawab Feng Manyin, suaranya sedikit terbata. Raut wajahnya menunjukkan keheranan, bertanya-tanya tentang kemarahan adiknya. "Apa anak ini sedang mengkhawatirkanku? Setelah hari itu, yichen benar-benar berubah, dia seakan-akan menjadi orang yang berbeda. Bagaimana bisa seseorang berubah begitu banyak?" gumamnya dalam hati, masih tidak terbiasa dengan sikap baru Feng Yichen. "Yichen..." Panggilan pelan Feng Manyin terpotong."Bekerja?" Sela Zhen Zhi dengan nada bertanya, dia kira setelah memberikan uang, kakaknya tidak perlu lagi bekerja begitu keras, tapi nyatanya kakaknya tetap saja pergi, bahkan hampir saja sesuatu yang buruk terjadi padanya. "Kenapa kakak masih Bekerja? Aku sudah mengatakan sebelumnya, jika uangnya tidak cukup, kakak harus mengatakannya padaku."Feng Manyin tersenyum lembut, senang dengan perhatian adiknya, "Bagaimana mungkin Kakak menggunakan uangmu, Yichen? Uang itu... hasil kerja kerasmu. Soal utang, Kakak akan mencarinya sendiri. Lagipula, u
Last Updated: 2025-08-04
Chapter: Bab 10. Menyelamatkan Feng ManyinFenomena mengerikan di atas langit akhirnya memudar, meninggalkan Zhen Zhi yang duduk di atas puing-puing rumah yang hangus. Tubuhnya mengeluarkan uap, dan matanya bersinar dengan cahaya keemasan. Setelah melewati petir kesengsaraan, Zhen Zhi kembali mendapatkan kabar dari jendral hantu, seseorang mencoba menyakiti Feng Manyin, dia mengepalkan tangan dengan raut wajah yang buruk, penuh kemarahan."Chen Su lindungi kakak, jika dia kehilangan satu rambutnya saja, aku tidak akan mengampunimu!" tegas Zhen Zhi seraya menghentakkan kakinya, membuat sebuah formasi teleportasi instan yang berdesir dengan energi. Dalam sekejap, membawanya menembus ruang dan waktu untuk muncul tepat di lokasi kakaknya berada.Di salah satu kamar suite mewah di sebuah hotel besar, seorang pria bertubuh gempal menghempaskan tubuh lemah Feng Manyin ke atas tempat tidur. Daging di lehernya berlipat-lipat, dan keringat membasahi kemeja sutranya. Senyum penuh nafsu mengembang di wajahnya yang berminyak, sementara ta
Last Updated: 2025-08-04
Chapter: Bab 9. Tubuh Suci Legendaris Tingkat KeduaDi atas rumah keluarga Feng, Langit menjadi semakin gelap. Awan hitam tebal menggulung mencekam, disertai dengan petir yang menyambar semakin keras, membelah udara, meninggalkan bekas hangus di tanah. "Dilihat dari kekuatan petir ini sepertinya lebih kuat dari petir yang datang saat menerobos ranah raja. Aku harus melakukannya dengan hati-hati, jika tidak, baik tubuh ataupun jiwaku bisa saja hancur." "Petir ini datang di waktu yang tepat," gumam Zhen Zhi. Bencana surgawi yang menjadi ketakutan para dewa, justru sebuah berkah baginya. "Aku akan menggunakan kekuatannya untuk menempa tubuh suci legendaris. Jika aku cukup beruntung, aku mungkin bisa menembus tingkat kedua! Kesempatan yang sangat bagus, aku harus memanfaatkannya sebaik mungkin." "Sebentar lagi bencana surgawi akan datang, aku harus bersiap," Zhen Zhi penuh konsentrasi, menyalurkan energi yang datang dari formasi untuk melapisi tubuh suci legendaris miliknya. "Ayo datanglah!" Seru Zhen Zhi, menantang langit. BLAARR! P
Last Updated: 2025-08-01
Chapter: Bab 8. Tubuh Suci LegendarisSesaat setelah formasi diaktifkan, energi spiritual yang telah dimurnikan segera memenuhi seisi rumah keluarga Feng yang kecil dan sederhana ini. Zhen Zhi duduk bersila di atas tempat tidurnya, memejamkan mata, mulai merasakan aliran energi spiritual memasuki tubuhnya. "Dahulu aku tidak hanya memiliki tubuh naga hitam, tapi juga memiliki dantian tertinggi, dantian emas surgawi! Berkat itu semua, aku berhasil menundukkan ribuan benua, menjadi legenda di antara para dewa." "Sebelumnya aku sudah membentuk ulang tubuh pemuda ini, tapi itu masih tidak cukup. Untuk membentuk dantian emas surgawi, aku harus memiliki tubuh yang kuat. Tidak tahu apakah tubuh manusia ini mampu bertahan dari transformasi tubuh naga hitam, pasti akan lebih menyakitkan dari sebelumnya," pikirnya sedikit khawatir. "Bisa atau tidak pikirkan nanti, lebih baik mati daripada menjadi pecundang! Aku dewa kuno Zhen Zhi, berada di posisiku yang sekarang bukan karena keberuntungan, aku melewati banyak neraka, hanya bebera
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: Bab 7. Perubahan yang Mengejutkan!Zhen Zhi mengeluarkan kartu hitam yang diberikan Wang Gui sebelumnya, menyodorkannya pada kakak perempuannya. "Kak, ini untukmu.""Yichen, apa ini?" Feng Manyin bertanya bingung."Uang," jawab Zhen Zhi singkat."Uang? Apa kau ingin kakak membelikan sesuatu untukmu?" Tanya Feng Manyin lagi, sedikitpun dia tak berpikir bahwa adiknya Feng Yichen akan memberikannya uang."Aku tidak ingin apapun. Kakak bisa menggunakannya sesuka kakak. Bukankah keluarga kita masih memiliki beberapa hutang, kakak juga bisa memakainya untuk melunasi semua hutang. Aku tidak tahu berapa jumlah di dalamnya, tapi jika uangnya tidak cukup, kakak bisa memberitahuku," jawab Zhen Zhi dengan santai, seakan-akan uang bukan masalah baginya.Kakaknya menatap kartu di tangan Zhen Zhi, lalu beralih menatap wajah adiknya dengan tatapan penuh kebingungan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Perlahan, tangannya terangkat dan menyentuh dahi Zhen Zhi, memeriksa suhu tubuhnya. "Zhen Zhi, kau yakin baik-bai
Last Updated: 2025-07-24
Chapter: #22. Itulah yang Pantas Kau Dapatkan!"Tapi apa? Kurasa nenekmu akan mencemaskanmu jika kau tidak pulang sekarang.""Kalau begitu baiklah.""Selamat jalan Bos!" Ucap anak SMA itu serentak ketika kami keluar dari ruangan itu."Bos?" Tanyaku.Leon menggaruk kepalanya, "yah begitulah, hehe.""Leon sebenarnya kau tak perlu melakukan ini, aku ini sudah cukup besar untuk pulang sendiri," ucapku."Ah tidak apa-apa, santay saja.""Bukan itu maksudku."Ah sudahlah ....Tapi, aku merasa ada sesuatu yang kurang di tempat itu. Aku tak melihat kapten polisi itu."Leon ....""Apa?""dimana kapten polisi itu?" Tanyaku heran, mencoba melihat-lihat lagi, tapi aku tak menemukan apapun. Aku menjadi penasaran, di mana kapten polisi tadi. Setelah aku selesai berganti baju, aku tak melihatnya dimanapun juga.Leon pun menjawabku, "Kami sudah mengurusnya, kau tenang saja," ucapnya dengan senyuman yang aneh, bahkan akupun merasa merinding melihatnya."Ah sungguh! Kau tenang saja, masalah tentang orang menjijikan itu sudah beres!" Lanjutnya dengan
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #21. Maaf ..."Aditya! Kau ini kenapa!" Leon mengguncang tubuhku, berusaha untuk membuat aku sadar, dan berhenti. Tapi sulit bagiku, kejadian itu sangat menyakitkan untukku.Buaaak!Leon meninju wajahku, teman-teman yang tadi duduk, mereka semua serentak berdiri, terkejut dengan apa yang Leon lakukan padaku."Aditya hentikan!" Tegas Leon padaku.Aku tersentak lalu kembali menangis, aku menangis sangat banyak. Aku meluapkan semuanya, rasa sakit yang menumpuk di dalam dadaku ini."Kau seperti ini? Sebenarnya kenapa?"Saat itu Rian mencoba bicara, "Leon biarkan dia."Teman-temannya yang lain juga mengaguk setelahnya.Saat itu aku mendengar Leon berkata, "membiarkannya? Sudahlah!" Setelah itu dia kembali duduk, dan membiarkanku. Anak-anak lainnya juga duduk, mereka semua menungguku menjadi lebih tenang."Leon, apa kau punya orang yang sangat kau sayangi," tanyaku setelah sekian lama mengeluarkan air mata."Tentu saja aku memilikinya," jawab Leon, dia memalingkan wajahnya setelah melihatku.Aku sedikit
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #20. Munculnya Kenangan Buruk"Oh ya Aditya! Kau harus melihat ini," ucap Leon seraya menunjukkan sebuah Vidio padaku.Vidio itu berisi bukti kejahatan kapten polisi itu, bukan hanya satu vidio saja, tapi banyak. "Coba kau lihat juga yang ini.""Nah lalu yang ini.""Menjijikan!" Aku spontan mengatakannya, dia telah melakukan banyak sekali kejahatan. Memperdaya banyak wanita, menerima suap dari narapidana, menyuap hakim, bahkan juga melakukan banyak sekali kekerasan.Kenapa orang seperti ini, masih belum ketahuan juga sampai sekarang, padahal dia sudah melakukan banyak sekali kejahatan."Bagaimana? Aku keren kan! Mulai sekarang, orang itu tidak akan bisa mengganggumu lagi, bukan hanya Vidio ini saja, aku masih punya bukti lainnya," ucap Leon seraya memeprlihatkan lembaran-lembaran kertas yang berisi jejak bukti dari kejahatan yang dilakukan oleh kapten polisi itu."Dengan ini, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya, dia akan mendekap selamanya di dalam penjara, tak kusangka orang ini telah melakukan banyak seka
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #19. Berkumpul dan Bersenang-senang Aku tahu bahwa yang kulakukan itu tak akan mengembalikan apa yang terjadi pada Meera. Tapi setidaknya itu membuat hatiku yang terasa sangat sesak menjadi lebih nyaman, setidaknya sedikit rasa bersalah yang kumiliki di hatiku ini sedikit berkurang."Kalian tadi bilang ingin membantuku kan?" Tanyaku pada anak-anak SMA itu.Mereka semua mengangguk, salah seorang di antara mereka berkata dengan yakin padaku, "tentu saja! Katakan, apa yang perlu kami lakukan?""Orang ini, bisakah kalian membantuku untuk mengurusnya, pukulan ini masih tidak cukup untuk menghukumnya!" jawabku seraya melangkahkan kaki untuk pergi dari sana. Sudah cukup untuk hari ini, aku ingin pulang. Aku merasa lelah."Tentu saja! Serahkan pada kami! Kami pasti akan mengurusnya!"Aku berhenti sejenak, dan berbalik. "Dia adalah seorang kapten polisi, apa kalian masih ingin membantuku? Jika kalian tidak ingin mendapatkan masalah, belum berlambat untuk berhenti, sekarang katakan apa kalian masih ingin melakukannya?" Tanyaku la
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #18. Dia Tak Pantas!"Apa hah! Kau marah! Cih!"Plak!Leon menepak kepalanya lagi, dia tak hanya melakukannya sekali, tapi berkali-kali.Setelah puas Leon mengatakan, "Dasar memalukan! Dimana tanggung jawabku hah! Kau ini seorang pelindung! Tapi kau malah melakukan hal yang sebaliknya! Copot saja gelarmu itu! Kau tak pantas memilikinya! cih!" Ucapnya."Kau!"Leon tak memedulikan kemarahan kapten polisi itu, dia lalu bicara padaku, "Aditya! Bagaimana? Rencanaku?"Aku meregahkan pandangan di tempat kami sekarang, tempat itu benar-benar sudah kosong, selain kami tak ada orang lain lagi di sana. "Jangan khawatir, tempat ini aman! Percaya padaku! Beri dia pelajaran yang tak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya!" Ucap Leon, dia kembali menanyakannya padaku, "Sekarang katakan, bagaimana dengan rencanaku, apa kau merasa kagum? Ayo katakan?""Hmm ya, lumayan," ucapku dengan tangan yang mengepal sempurna, sekali lagi kuhantamkan tinju pada kapten polisi itu."Oughh!" Rintih kapten polisi itu, kesakitan."Jika k
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #17. Memberikan Pelajaran!"Nah sekarang, kau bisa sepuasnya memukulinya, tapi jangan membunuhnya," ucap Leon."Tentu saja," aku merasa tidak sabar, tanganku rasanya sudah panas.Kami pun mendatangi kapten polisi itu setelah dia menghabiskan minumannya.Melihatku datang, Kapten polisi itu segera menyeringai, aku bisa melihat dari wajahnya yang menjijikan itu, dia masih merasakan kesakitan."Kau datang, jalang itu tidak tahu apa yang baik baginya," hinanya.Aku mengepalkan tinjuku dengan erat lalu menghantam wajahnya dengan sangat keras. Tak hanya sekali, aku melakukannya hingga kapten polisi itu tak sanggup membuka matanya lagi.Di sebelahku Leon berbisik, "Aditya jangan sampai kau membunuhnya."Aku memecahkan sebuah gelas hingga tanganku berdarah."Aditya kau! Apa yang kau lakukan, tanganmu?" Aku bisa merasakan dari suara Leon, dia mencemaskanku. Tapi aku benar-benar tidak tahan dengan tatapan orang menjijikan yang ada di hadapanku ini. Rasanya aku ingin menghabisinya saat itu juga.Aku menyodorkan pecahan g
Last Updated: 2024-01-02