author-banner
EstrianaTamsir
EstrianaTamsir
Author

Novels by EstrianaTamsir

Konglomerat Terpikat Tukang Donat

Konglomerat Terpikat Tukang Donat

Konglomerat ini tanpa sengaja ditolong oleh gadis penjual donat. Dia memang sedang mencari calon istri untuk putra tunggalnya. Dia ingin menjadikan gadis itu calon menantunya. Ia harus menelan kekecewaan, gadis itu ternyata ....
Read
Chapter: Bab 28 Pertemuan Mengharukan
#28Perlahan, Viola menggenggam tangan Varrel lebih erat. "Kakak .…" Hanya satu kata itu yang keluar, tapi cukup untuk membuat hati Varrel mencelos. Pemuda itu tersenyum, matanya memanas, diusap kepala adiknya dengan lembut. "Iya, Vio. Kakak di sini. Kakak nggak akan pernah ninggalin kamu lagi." Varrel merengkuh tubuh kurus sang adik ke dalam pelukannya. Air matanya berjatuhan tak terbendung lagi. Kebahagiaan tak terkira karena bisa menemukan juga penyesalan karena terlambat untuk mencari adiknya. Azam yang sejak tadi menyaksikan pertemuan adik dan kakak yang terpisah selama hampir 20 tahun ikut tersenyum haru, hingga menitik air matanya. Pintu terbuka. Semua mata menoleh ke arah pintu, Viola juga. Seorang pria paruh baya melangkah masuk dengan tatapan hati-hati. Viola tercengang. Wajah itu terlihat familiar. Ia ingat pernah melihat pria paruh baya itu duduk di bangku kayu, menikmati nasi uduk Mak Ijah. Tapi, kenapa sekarang dia ada di sini?Lebih membingungkan lagi, Varrel yang
Last Updated: 2025-07-22
Chapter: Bab 27 Kita Bersaudara, Vio
#27Sudah seharian ini Viola terbaring lemah di atas tikar pandan lusuh. Gadis itu sudah tidak sanggup untuk bangun. Tubuhnya semakin panas, wajahnya pucat, dan bibirnya kering. Rosi duduk di sebelah kakaknya dengan raut wajah khawatir dan ketakutan. Hari sudah gelap, lampu belum nyala karena token listrik habis. "Bangun, Ma! Jangan tidur terus," bisik Rosi dengan suara serak. Bocah perempuan berusia 5 tahun itu mengoyang tubuh Viola yang semakin lemah.Air matanya jatuh satu per satu. Rosi tidak tahu harus bagaimana. Ia masih kecil, belum paham cara merawat orang sakit. Di luar gelap, Rosi tidak berani keluar rumah sendirian untuk mencari pertolongan. Viola melarang adiknya keluar malam karena terkadang ada ular karena kontrakan mereka di pinggir kali. Rosi ketakutan Viola akan mati karena dari tadi matanya terpejam, tidak bergerak sama sekali. Ia hanya memiliki Viola seorang di dunia ini. Rosi bingung melihat keadaan Viola. Di luar sudah gelap, ia tak berani keluar untuk meminta
Last Updated: 2025-07-20
Chapter: Bab 26 Kabar Gembira
Sejak pertemuannya dengan gadis penjual donat, Pak Adyaksa jadi tidak berselera makan saat makan malam. Terpikir apakah putrinya sudah makan dengan layak atau tengah menahan lapar di luar sana. Perasaan bersalah dan penyesalan terus menghantuinya. "Mas, kok piringnya masih kosong?" tanya Sinta heran. "Aku ambilin nasi, ya?""Nggak usah. Aku lagi nggak selera makan." Pak Adyaksa bangkit dari duduknya lalu melangkah meninggalkan ruang makan menuju ruang kerjanya.Pria yang separuh rambutnya sudah memutih itu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi portabel yang empuk. Matanya terpejam dan pertemuannya dengan gadis penjual donat di warung Mak Ijah tergambar jelas di benaknya. Wajah sendu gadis itu terus terbayang-bayang. Pertemuannya dengan gadis penjual donat tak bisa dilupakannya. Di dalam ruang kerjanya Pak Adyaksa duduk termenung lama dengan tatapan kosong. Tangannya menggenggam sebuah foto lama, foto mantan istrinya, Dahlia dengan bayi perempuan dalam gendongannya."Viola kecil
Last Updated: 2025-07-15
Chapter: Bab 25 Kemiripan Wajah dan Kesamaan Nama
#25Wajah gadis itu sangat mirip dengan seseorang dari masa lalunya. Sorot mata teduhnya, hidung bangir, dan bentuk bibir tipisnya. Semua begitu mirip dengan mantan istrinya, Dahlia. yang ia usir dari rumah dua puluh tahun lalu.Tangan Pak Adyaksa gemetar saat meletakkan sendok. Ia menatap gadis itu lekat-lekat. Dadanya bergemuruh menahan semua perasaan yang membuncah. Gadis penjual donat itu menoleh dan balas menatap pria paruh baya itu dengan kening berkerut. "Pak?" Rizal menyadari perubahan ekspresi majikannya saat menatap Viola. "Bapak kenapa?" tanyanya khawatir. Pak Adyaksa tak menjawab. Matanya masih terkunci pada gadis yang tengah berbicara dengan Mak Ijah. Seolah merasakan tatapan intens itu, gadis yang tengah menyerahkan kotak donat ke Mak Ijah itu menoleh. Tatapan mereka bertemu. Sejenak, waktu terasa berhenti berputar. Gadis itu mengernyit. Ada sesuatu yang aneh dengan pria berjas rapi itu. Baru kali ini ia melihat pelanggan nasi uduk Mak Ijah berpakaian necis seperti i
Last Updated: 2025-07-15
Chapter: Bab 24 Merasa Dejavu
#24Tak terasa, sudah sebulan lebih Viola dan Rosi tinggal di kontrakan kecil di pinggir kali yang bau. Dindingnya lembap, atapnya bocor jika hujan, dan tikus-tikus sering berlarian di atas plafon saat malam hari, berisik sekali menganggu orang tidur. Meskipun tempat tinggalnya saat ini jauh dari kata nyaman, Viola sudah bersyukur. Setidaknya, di sini ia merasa aman. Para preman yang mengusirnya tidak akan menemukan keberadaannya di tempat persembunyiannya. Setiap pagi, Viola bangun sebelum subuh. Tangannya cekatan menguleni adonan, mencetaknya satu per satu, lalu membiarkan sampai mengembang. Setelah satu jam, donat-donat itu tinggal digoreng hingga matang keemasan. Setelah selesai dihias dengan topping, donat-donat cantik itu disusun rapi di dalam wadah plastik berbentuk kotak. Dengan bersemangat Viola berjalan menuju warung nasi uduk Mak Ijah untuk menitipkan dagangannya. "Titip ya, Mak," ujar Viola dengan senyum tersungging di bibirnya. Mak Ijah mengangguk, menatap gadis itu
Last Updated: 2025-07-13
Chapter: Bab 23 Bukan Gadis Biasa
#23Azam menatap Varrel dengan kening berkerut. "Jadi … Viola itu adik lo, Rel?" tanyanya, masih sulit percaya. Varrel mengangguk, matanya menerawang. "Iya. Gue seneng banget akhirnya bisa ketemu lagi dengannya setelah dua puluh tahun terpisah. Tapi sekarang dia hilang lagi," ucapnya dengan raut wajah sedih. Sebagai kakak yang seharusnya bisa melindungi, ia jadi mengkhawatirkan keadaan adiknya. Azam menghembuskan napas lega, bercampur sedikit rasa malu. Selama ini, ia sempat mengira Varrel adalah rivalnya dalam merebut hati Viola. Namun, ternyata, sahabatnya justru kakak kandung gadis itu.“Kita cari Viola lagi, yuk!" ajak Azam mantap.Dengan mengendarai mobil Azam, mereka mulai menyusuri jalanan kota, bertanya kepada setiap orang yang mereka temui di jalan. Mereka mencari ke setiap sudut pasar, terminal, stasiun, juga di tempat-tempat keramaian, barangkali Viola ada di sana tengah berjualan donat. Semua sudut di kota metropolitan sudah dijelajahi, tapi tidak ada satu pun yang meng
Last Updated: 2025-07-12
Bayi Telantar di Rumah Sakit

Bayi Telantar di Rumah Sakit

Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, Meidina Azzahra sudah menjadi janda karena suaminya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas, ditabrak pemuda mabuk saat tengah menyebrang jalan. Meidina yang tengah hamil 8 bulan harus berjuang sendiri menghadapi kerasnya hidup bersama kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Perempuan itu berusaha untuk meneladani kesabaran dan ketegaran Siti Hajar saat di tinggalkan oleh Nabi Ibrahim di gurun tandus dan gersang hanya berdua dengan bayinya Ismail. Hanya untaian doa dan yang selalu menguatkan dirinya di saat rapuh dan mendapatkan banyak ujian. Sementara itu ada sosok Radeva Adyatama, putra pengusaha ternama yang terbiasa hidup dimanja dan bergelimang kemewahan tersadarkan setelah mengalami musibah kecelakaan. Sebelum mengalami kecelakaan tunggal menabrak pembatas jalan, Radeva yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk menabrak seorang pengendara sepeda motor yang adalah suami dari Meidina hingga tewas. Setelah tersadar dari komanya, Radeva yang mengalami peristiwa spiritual berusaha hijrah memperbaiki dirinya serta bertobat dari dosa. Ia mencari keluarga korban tabrak lari untuk menebus dosa dan kesalahannya.
Read
Chapter: Bab 39 Lingerie (Tamat)
Bab 39 Lingerie (Tamat)Sepulang dari Pantai Kuta menjelang Maghrib, Meidina ingin segera membersihkan diri. Ia pun lalu membuka koper untuk mengambil baju ganti dan terkejut saat menemukan sebuah kain tipis berenda berada di antara tumpukan pakaian dalamnya."Ini apa? Ini bukan punyaku," gumam Meidina mengernyitkan dahinya. Ditariknya kain tipis berwarna hitam dari dalam koper dan dijembrengnya di depan matanya.Radeva yang duduk di sofa melirik sesuatu yang dipegang istrinya sekilas dan ikut tercengang. Otaknya yang berpikiran kotor langsung traveling membayangkan sepotong kain tipis berenda itu melekat di tubuh sintal istrinya."Nggak mungkin juga itu punyaku," celetuk Radeva sambil menahan tawa melihat betapa polos istrinya. Bisa-bisanya Meidina tidak tahu benda apa yang ada di genggaman tangannya, padahal sudah memiliki tiga anak. Bagi Radeva itu rasanya lucu dan bikin gemas. Meidina menoleh ke arah suaminya yang tertawa pelan. Apanya yang lucu, pikirnya bingung.Melihat ekspres
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: Bah 38 Honeymoon
Bab 38 Honeymoon Dengan perasaan tak menentu dan berat hati meninggalkan ketiga buah hatinya, Meidina memantapkan diri pergi hanya berdua dengan Radeva untuk honeymoon ke Bali. Meskipun hanya dengan membayangkan saja sudah membuatnya merasa malu. Ia bukan gadis perawan yang baru melepas lajang. Sebagai janda tiga anak, Meidina merasa bulan madu justru membuatnya jengah. Namun, bagaimanapun juga ia sekarang adalah seorang istri yang harus berbakti dan patuh kepada suaminya. Dengan diantar oleh Arfa, sepasang pengantin baru itu berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta pagi itu setelah selesai menyantap sarapan.Melihat raut wajah gelisah istrinya, Radeva mencoba untuk menghibur dan menenangkan perempuan yang duduk di sebelahnya. Perempuan yang sudah halal untuk disentuhnya."Nggak perlu khawatir, Din. Anak-anak akan baik-baik saja dalam pengasuh Papa dan Mama," ucap Radeva sambil mengelus punggung tangan istrinya.Seketika Meidina membeku dengan keagresifan Radeva yang tiba-tiba, bera
Last Updated: 2023-10-05
Chapter: Bab 37 Apa Cemburu Tanda Cinta?
Bab 37 Apa Cemburu Tanda Cinta?"Itu keponakan lo, Dev?" tanya gadis bertubuh tinggi semampai dan langsing itu mengalihkan pandangannya ke arah bocah lelaki berusia lima tahun yang tengah berjalan menuju ke mobil Pajero warna hitam doff yang terparkir di depan minimarket.Radeva ikut melihat ke arah pandangan mata gadis cantik itu dan menganggukkan kepalanya sedikit ragu. Bimo memang keponakannya dan kini statusnya menjadi anak tirinya. Meski bocah itu keponakannya juga, entah kenapa Radeva seolah ingin menutupi status pernikahannya dari gadis berpenampilan modis yang berdiri di hadapannya. Perempuan dari masa lalunya, cinta pertamanya."Dev, ini kartu nama gue. Mampirlah ke kantor gue kalo senggang," ucap gadis yang mengenakan blouse bermotif floral dan rok span selutut itu seraya memberikan selembar kartu nama.Radeva menerima dan membaca sekilas sebuah kartu berukuran kecil dengan nama Gita Anindya dengan keterangan notaris disertai alamat kantor dan nomor telepon yang bisa dihubun
Last Updated: 2023-10-03
Chapter: Bab 36 Mengenali Perasaan Sendiri
Bab 36 Mengenali Perasaan SendiriPukul lima lewat dua puluh lima menit Waktu Indonesia Barat, Radeva masih sibuk berkutat dengan setumpuk berkas yang masih diperiksanya saat Pak Adyatama memasuki ruangan kerjanya.Lelaki paruh baya itu melangkah masuk menghampiri putranya yang tengah serius bekerja di belakang meja. "Belum selesai kerjanya, Dev?" tanyanya penuh perhatian."Iya, Pa," sahut Radeva sambil lalu dengan tatapan mata masih fokus tertuju pada tumpukan kertas yang ada di atas meja kerjanya.Pak Adyatama menghentikan langkahnya di sebelah kursi yang diduduki Radeva, lalu menepuk pelan bahu sang putra. "Kerjanya lanjutin besok aja. Itu kerjaan nggak harus kelar hari ini juga. Pulang sana. Jangan lupa sekalian jemput istrimu di toko!" Radeva sempat ngeleg selama beberapa detik sebelum menyadari bahwa kini ia sudah memiliki seorang istri. Ia hampir lupa dengan statusnya yang sudah tidak lagi lajang. Biasanya ia pulang saat langit sudah gelap. Mulai hari ini kebiasaannya akan ber
Last Updated: 2023-10-02
Chapter: Bab 35 Masih Canggung
Bab 35 Masih Canggung Dini hari, pukul dua lewat empat puluh lima menit Waktu Indonesia Barat, seorang perempuan muda dengan rok mini sepaha keluar dari sebuah klub malam, melangkah sendirian menuju mobilnya yang terparkir.Tak lama kemudian mobil itu pun melaju menembus gelapnya malam melewati jalan bebas hambatan dengan kecepatan di atas rata-rata. Perempuan muda itu merasakan mobil yang dikendarainya sedikit oleng. Tak nyaman berkendara tidak stabil, ia lalu mengurangi kecepatan dan menghentikan mobilnya di bahu jalan untuk mengecek kondisi mobilnya.Setelah menghentikan mobilnya di bahu jalan, perempuan muda itu keluar dari mobilnya untuk mengecek keadaan mobilnya."Sial, ban belakang mobil gue bocor!" umpatnya kesal. Perempuan muda itu lalu merogoh kantong jaket jeansnya untuk mengambil ponsel dan segera menghubungi seseorang untuk mencari bantuan."Bang Deva ... ayo angkat dong telponnya," gumamnya tak sabaran.Berkali-kali mencoba menghubungi sang kakak tapi tidak juga diangk
Last Updated: 2023-10-01
Chapter: Bab 34 Sah
Bab 34 Sah"Deva, kamu mau 'kan menikahi Dina?" Pak Adyatama menatap lurus putranya yang duduk bersila di atas tikar pandan, berjarak sekitar satu meter darinya. Pria paruh baya itu mengulangi pertanyaan yang sama karena Radeva masih diam tepekur sambil menunduk, tidak lekas memberikan tanggapan maupun jawaban.Lelaki paruh baya itu merasa optimis putranya akan menuruti kemauannya. Hanya kali ini saja Pak Adyatama memutuskan untuk menjadi strict parent. Tindakan kaku dan otoriternya demi kebaikan keluarganya. Ia tahu persis bagaimana selama ini sang putra selalu dihantui penyesalan yang teramat dalam. Radeva akan melakukan apa pun demi menebus dosanya, pikirnya merasa yakin.Sebenarnya Pak Adyatama masih menyimpan sedikit perasaan kecewa terhadap Radeva yang menjadi penyebab kematian Firman, putra sulungnya yang lahir di luar pernikahan dari perempuan yang menjadi cinta pertamanya. Putra yang belum sempat dilihat dan disentuhnya selama hidupnya. Dan itu sungguh disesalkannya, sangat
Last Updated: 2023-09-28
Istri Pilihan Ibu

Istri Pilihan Ibu

Sadewa dipaksa ibunya untuk menikahi Gemi Nastiti, gadis desa yang bertampang biasa dan sederhana. Sementara di ibu kota, lelaki itu sudah memiliki seorang kekasih nan cantik jelita bernama Devita. Ternyata, Sadewa sudah menikah siri dengan Devita. Gemi hanya dianggap sebagai ART di rumah suaminya. Karena ingin menjadi istri yang berbakti dan perasaan cintanya, ia sanggup bertahan meski sering cemburu dan sakit hati. Gemi merasa tidak percaya diri dengan tubuhnya yang pendek dan gemuk, juga wajahnya yang banyak noda hitam bekas jerawat. Mampukah Gemi bersaing dengan Devita untuk merebut cinta dan perhatian dari suamianya?
Read
Chapter: Bab 60 Akhir Bahagia (Tamat)
Bab 60 Akhir Bahagia (Tamat)Dada Sadewa berdebar-debar, dag-dig-dug tak karuan menunggu jawaban dari Gemi. Gelisah, tegang, dan khawatir berpadu jadi satu hingga membuat perutnya terasa mulas seketika.Dulu, ia memang sering menyakiti hati gadis itu saat mereka masih berstatus sebagai suami istri. Pria tampan itu kini ragu, Gemi akan mau menerimanya kembali. Betapa dulu ia begitu jahat dan egois. Namun, bila teringat isi buku catatan harian milik Gemi yang sudah dibacanya, terbit rasa optimis dalam hatinya. Ia tahu betapa Gemi mencintai dirinya sebegitu besar dan dalam selama lebih 10 tahun. Apakah rasa itu masih ada dan masih sama?Gemi menunduk menekuri lantai tegel sambil berpikir dan mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum memutuskan. Suasana ruang tamu rumah Siti menjadi hening. Tidak ada perbincangan. Semua orang tengah menunggu jawaban dari Gemi. Dulu Sadewa pernah menorehkan luka di hatinya. Sakit hati Gemi saat suaminya itu lebih memilih Devita, sering mempertontonkan ke
Last Updated: 2023-04-22
Chapter: Bab 59 Memaafkan dan Mengikhlaskan
Bab 59 Memaafkan dan Mengikhlaskan "Ayo pulang, Gemi! Banyak orang yang menyayangimu merasa kehilangan dan mengkhawatirkan keadaanmu," bujuk Sadewa. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Keadaanku baik-baik saja. Mas Dewa pulang saja!" Gemi masih bertahan, enggan pulang."Kamu butuh waktu berapa lama lagi, Gemi?" tanya Sadewa seraya menatap lekat perempuan muda di depannya itu.Gemi hanya bergeming. Menunduk. Gadis berkerudung maroon itu merasa belum siap untuk kembali pulang saat ini. Kemarahannya belum sepenuhnya reda. Api yang berkobar di dadanya belum padam sepenuhnya. Kebencian dan dendam masih merasuki alam pikiran dan perasaannya. Ia masih membutuhkan waktu sedikit lagi sampai batinnya benar-benar merasa tenang, ikhlas, dan legowo."Beri aku waktu tiga hari lagi untuk menenangkan diri, Mas Dewa," pinta Gemi Nastiti.Tinggal berlama-lama menumpang di rumah orang tua Siti, sebenarnya Gemi juga merasa tidak enak, takut merepotkan terlalu lama. Ia masih belum siap kembali untuk s
Last Updated: 2023-04-22
Chapter: Bab 58 Menenangkan Diri
Bab 58 Menenangkan diriKeesokan harinya, Siti mengajak Gemi untuk mengunjungi situs purbakala Musium Sangiran yang berada di Desa Krikilan. Hanya butuh waktu sekitar tiga puluh menit dengan berjalan kaki dari tempat tinggal Siti.Gemi dan Siti beberapa kali mengambil foto secara bersamaan di daerah desa wisata itu. Siti lalu memposting foto dirinya dan Gemi di akun sosial medianya dengan menandai akun Gemi Nastiti."Mbak Gemi apakah perasaannya udah baikan setelah kita berwisata ke sini?" tanya Siti. Siti sengaja mengajak temannya jalan-jalan untuk menghibur temannya yang keadaannya terlihat menyedihkan. Gemi sudah menceritakan kisah hidupnya semua kepada Siti."Alhamdulillah sudah sedikit lebih baik. Makasih ya, Sit." Satu hal yang disyukuri Gemi adalah memiliki teman sebaik Siti.***Haris, Paklik Man, Pak Burhan, dan Sadewa sibuk mencari Gemi ke sana kemari. Ponsel gadis itu tidak aktif sejak kemarin. Mereka khawatir terjadi sesuatu dengan Gemi. Sama sekali tidak ada petunjuk k
Last Updated: 2023-04-21
Chapter: Bab 57 Pencarian
Bab 57 Pencarian Saat mengetahui bahwa ia dan Haris tidak mungkin bisa menikah karena saudara sepersusuan, Gemi tampak kecewa dan putus asa. Haris tidak bisa ia jadikan tempat untuk bersandar bagi jiwanya yang lelah. Padahal selama ini sahabatnya itu selalu bisa diandalkan dan dijadikan sandaran.Gadis berkerudung hitam diam menunduk. Pikirannya masih kacau. Ia bingung ke mana harus menumpang tinggal untuk sementara waktu. Ia ingin melarikan diri dari orang yang telah membuatnya kecewa dan sakit hati. Dua fakta mengejutkan membuatnya syok dan terpuruk. Mentalnya langsung down.Gemi tidak mau pulang ke rumah Paklik Man. Ia masih marah dan kecewa dimanfaatkan Pakliknya itu demi memperoleh sejumlah uang setiap bulannya. Seharusnya dari awal adik almarhumah ibunya itu memberitahukan fakta yang sebenarnya. Bukan menutupi demi imbalan uang. Gemi merasa di mata Pakliknya itu uang lebih berharga daripada dirinya. Padahal selama ini hampir semua uang yang ia miliki selalu diberikan kepada Pak
Last Updated: 2023-04-17
Chapter: Bab 56 Ke Mana Perginya?
Bab 56 Ke mana perginya?Braaakkk!!!Paklik Man menutup pintu dengan keras hingga menimbulkan suara bedebum, membuat kegaduhan di pagi hari. Sadewa terkejut, spontan memegangi dadanya. Ia lantas duduk di amben--tempat duduk dari bambu--menunggu. Ia bertekad harus mengetahui kabar dan keadaan Gemi. Ia tidak akan tenang sebelum memastikan keadaan Gemi sudah baik-baik saja.Setengah jam menunggu, Paklik Man belum juga membukakan pintu. Deru suara sebuah mobil Pajero warna hitam metalik berhenti tepat di depan rumah Pakliknya Gemi mengalihkan perhatian Sadewa. Seorang lelaki paruh baya keluar dari mobil itu.Sadewa terhenyak dengan kedatangan mantan atasannya itu. Ada perlu apa? Kenapa Pak Burhan sampai jauh-jauh datang ke desa? Sebenarnya apa yang terjadi dengan Gemi? "Apa kabarnya, Pak?" Sadewa menunduk hormat kepada lelaki paruh baya itu sekalian bertanya kabar."Ngapain kamu datang ke rumah Gemi?" tanya Pak Burhan menatap Sadewa dengan sorot mata tajam. Pak Burhan masih tidak menyu
Last Updated: 2023-04-13
Chapter: Bab 55 Menghilang Tanpa Jejak
Bab 55 Menghilang Tanpa JejakSadewa meraih kotak kayu itu dari lemari paling bawah lantas membukanya. Ternyata kotak kayu berukir indah itu berisi satu set perhiasan, ada kalung, gelang, cincin, dan anting-anting. Secarik kertas terselip di dalamnya. Pria berpenampilan acak-acakan itu segera membuka lipatan kertas itu dan membaca pesannya.Dewa, tolong berikan kotak perhiasan ini kepada istrimu bila Ibu tidak sempat untuk memberikannya secara langsung kepada menantu kesayangan Ibu.Isi pesan itu singkat, padat, dan jelas. Satu set perhiasan itu harus diberikan kepada Gemi sebagai hadiah pernikahan dari sang ibu. Tepat sehari setelah Ijab Kabul antara Sadewa dan Gemi, Bu Gayatri berpulang sebelum sempat menyerahkan sendiri kotak perhiasan itu kepada menantu pilihannya.Setiap mengingat kegagalan rumah tangganya, Sadewa masih saja menyesali kebodohannya. Ia menyesal telah menyia-nyiakan istri pilihan sang Ibu. Mungkin hidupnya kini berantakan karena ia tidak bisa menjaga amanah ibunya
Last Updated: 2023-04-12
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status