author-banner
Nanitamam
Nanitamam
Author

Novels by Nanitamam

Aku Madu Kembaranku

Aku Madu Kembaranku

Tania dan Rania adalah sepasang kembar identik yang hidup terpisah oleh keadaan. Tania tinggal di desa bersama pamannya sedangkan Rania tinggal di kota bersama suaminya. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui jika mereka kembar karena wajah mereka yang begitu mirip. Demi memiliki keturunan dan suaminya, Malik bahagia. Rania meminta Tania untuk menikah dengan suaminya. Suatu hal yang tidak berikan, yaitu melahirkan anak dan dan menjadi ibu yang sempurna. Akankah Tania menerima permintaan saudara kembarnya tersebut. Bisakah Malik menerima Tania sebagai seorang istri dan menjadi bagian dari hidupnya?
Read
Chapter: Bab 26. Terbongkarnya kejahatan Mely
Malam yang dinanti tiba. Acara makan malam yang telah dirancang dengan begitu matang akhirnya digelar. Sejak sore, Bu Fatma tak henti-hentinya mengawasi persiapan, menata hidangan, dan memberi perintah pada para pekerja agar semuanya sempurna. Ia seolah lupa bahwa kemarin ia berpura-pura jatuh.Sementara itu, Tania hanya mengamati dari kejauhan. Ia memastikan semua berjalan sesuai rencananya. Tanpa sepengetahuan Bu Fatma, ia telah meminta para pekerja untuk menyiapkan proyektor dan papan putih di ruang makan.“Rania ..., apa maksudnya semua ini?” tanya Bu Fatma, matanya menatap tajam ke arah Tania, curiga dengan keberadaan proyektor dan papan putih itu.“Oh, itu sengaja aku pasang untuk menonton drama, Ma. Biar acara makan malam kita lebih seru dan ada tontonan yang menghibur,” jawab Tania dengan nada meyakinkan, menyembunyikan maksud sebenarnya.Bu Fatma mendengus, namun ide Tania terdengar cukup menarik. Ia pun memutuskan untuk menyetujuinya.“Oke, kali ini Mama setuju! Tapi, awas s
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Bab 25. Rencana Tania
“Mas, boleh tidak besok malam kita mengadakan makan malam dan mengundang seluruh keluarga?” tanya Tania tiba-tiba, memecah keheningan kamar.Malik, yang tengah bersandar di ranjang sambil menggenggam iPad, sontak menoleh. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan atas permintaan Tania yang tak terduga.“Apa kamu sedang bercanda?"“Astaga, aku serius kali ini. Lagipula, acara ini kan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga,” kata Tania, berusaha meyakinkan suaminya.Malik terdiam, tampak menimbang-nimbang permintaan Tania. Melihat itu, Tania tak mau menyerah. Ia beranjak dari tempatnya, mendekati Malik dan duduk di tepi ranjang.“Ini juga keinginan bayi kita,” ucap Tania, terpaksa berbohong demi melancarkan rencananya. “Boleh ya, Mas?”“Ya sudah, nanti aku bicara dengan Mama dulu,” jawab Malik akhirnya, luluh dengan bujuk rayu istrinya.Senyum bahagia merekah di bibir Tania, membuat Malik ikut merasakan kebahagiaan yang sama. Ia pun bangkit, bersiap menuju kamar Bu Fatma untuk men
Last Updated: 2025-10-20
Chapter: Jika aku pergi, hiduplah bahagia
Tania melangkah tergesa melewati gerbang, jejak kakinya seolah tak sabar menginjak tanah pekarangan rumah Paman David. “Assalamulaikum, Paman, Rania,” sapanya, suaranya sedikit bergetar, “Aku punya berita untuk kalian.”Paman Burhan dan Rania, yang semula bersantai di bangku panjang halaman, sontak menoleh. Raut wajah mereka menyiratkan keheranan. Kedatangan Tania menjelang senja, seorang diri, bukanlah pemandangan yang biasa.Rania bangkit dengan terhuyung, wajahnya sepucat kapas, tubuhnya tampak kurus dan rapuh, seolah embusan angin saja bisa merobohkannya. Paman Bruhan segera menyongsong, memapah bahu keponakannya itu, dan menuntunnya mendekat ke arah Tania.“Kalian tetap di sana saja! Jangan mendekatiku,” seru Tania, nadanya tegas namun ada gurat cemas di matanya.“Sebaiknya kita bicara di dalam,” putus Paman Burhan sembari menuntun Rania perlahan. Tania mengangguk patuh, melangkah mengikuti, menyelaraskan langkahnya dengan Rania yang tertatih. Semakin dekat ia melihat kembarann
Last Updated: 2025-10-04
Chapter: Sebuah rencana
BAB 1“Mas.”Suara langkah kaki yang menuruni anak tangga memecah keheningan, menarik perhatian Malik. Raut wajah pria itu seketika menegang, sarat akan kekhawatiran. Tanpa membuang waktu, Malik bergegas mendekat, diikuti Tania yang setia melangkah di sisinya, tangannya tak lepas dari genggaman hangat sang suami.“Ada apa, Mel? Apa Mama butuh sesuatu,” tanya Malik, nadanya dipenuhi cemas, namun genggaman tangannya pada Tania justru semakin mengerat, seolah memberi kekuatan dan jaminan.Mely tersenyum tipis, senyum yang tak sampai ke mata. “Tante sudah tidak apa-apa, kok. Dia sedang istirahat sekarang di kamarnya. Aku izin pulang lebih dulu ya, Mas. Ada hal penting yang tidak bisa kutunda.”Malik mengangguk, ekspresinya sedikit melembut. “Iya, silakan saja, Mel. Kamu tidak perlu repot-repot datang lagi. Di sini sudah ada saya dan Rania yang akan menjaga Mama.”Sejenak, Mely terdiam. Tatapannya berubah tajam, menghunjam lurus ke arah Tania yang berdiri di sebelah Malik. Sebuah tatapan
Last Updated: 2025-10-03
Chapter: Bab 22. Tujuan Mely sebenarnya
"Malik. Kamu tidak bisa mendidik istri kamu dengan baik. Lihatlah apa yang dia lakukan pada mama," ujar Bu Fatma memanas-manasi Malik. "Mas!" panggil Tania pelan. Malik menoleh ke arah Tani seraya mengulas senyum lembut penuh cinta seperti biasanya. "Mas percaya sama kamu." "Malik! Setelah apa yang dia lakukan pada Mama. Kamu masih percaya padanya? Kamu pikir Mama mengarang cerita," bentak Bu Fatma. "Ma. Bisa saja Mama jatuh karena menendang botol minyak urut ini. Ini minyak zaitun yang bisa dipakai Mama untuk mengurut bukan?" Malik menunjuk botol yang terlempar di sudut tangga. Tania tersenyum lega. Sementara Bu Fatma semakin meradang. Dia kembali mengucapkan kata-kata yang menjelekan Tania agar membuat wanita itu tersudut. Namun, Malik tetap pada pendiriannya. Tidak mungkin istrinya tega melakukan hal tersebut. Tidak berapa lama, tiba-tiba saja Mely datang bersama seorang dokter gadungan yang sengaja dia bawa untuk memperlancar rencana mereka. Bu Fatma pura-pu
Last Updated: 2023-10-30
Chapter: Bab 21. Rencana terakhir Bu Fatma
Bu Fatma dan Mely masih ada di dalam mobil. Keduanya belum beranjak pergi meski kini Tania dan Sheli sudah menghilang sejak insiden tadi.Mata Melly menatap nanar kaca mobil yang terkesan gelap. "Tante, jika sudah begini maka hanya ada satu cara terakhir yang harus kita lakukan." Kalimat lirih itu membuat Bu Fatma menatapnya cepat. "Apa maksudmu?" tanya Bu Fatma penasaran. Dengan segera Melly memutar arah duduknya. Menghadap Bu Fatma langsung agar bisa didengar dengan saksama. "Jika cara seperti ini juga tak bisa mencelakai Rania, maka kita harus menjebaknya agar Malik mulai meragukan kebaikan hatinya." "Tolong kau jelaskan dengan benar, agar Tante bisa paham," pinta Bu Fatma. Mely menunda kalimatnya, membuat sosok itu tak mengalihkan pandangan sedikit pun. "Tante harus menjebak Rania. Buat seolah-olah Tante terluka karena ulahnya, dengan begitu maka Malik mungkin akan mulai kecewa pada kebaikan hatinya." Bu Fatma cukup terkejut mendengar saran Mely b
Last Updated: 2023-10-29
SURGA SEMALAM BERSAMA TUAN IVANDER

SURGA SEMALAM BERSAMA TUAN IVANDER

Warning !!! Area 21+ Bacaan khusus dewasa. Syafana terbangun di samping pria asing yang membuat jantungnya berdegup kencang. Bukan sembarang pria—dialah Ivander, CEO tempat ia melamar kerja sebagai sekretaris. Terikat dalam pernikahan tanpa cinta, Ivander justru menemukan candu baru pada tubuh Syafana. Dan sejak malam itu… ia tak pernah mau melepaskannya. Jangan lupa folow Ig :@ Missnhanie Tiktok : Nanitamam
Read
Chapter: Bab 50. Jadi rebutan
"Jangan bicara sembarangan, Pak!"Napas Syafana tercekat. Kata-kata itu menghantamnya bagai gelombang pasang. Kilasan memori saat Ivander dengan dingin melarang adanya perasaan di antara mereka berdua, memaksa Syafana menertawakan ironi ini. Tawa hambar yang lebih mirip ringisan.Tangannya gemetar menyentuh dahi Ivander, merasakan panas yang membakar kulit pria itu. “Kamu pasti mengigau,” desisnya, berusaha meredam gejolak dalam diri.“Tidak! Ini kejujuranku,” balas Ivander, suaranya serak namun penuh penekanan.Syafana menghela napas panjang, sorot matanya menajam, menelisik setiap sudut wajah Ivander. “Aku ingin percaya,” bisiknya lirih, “Tapi, selama ini sikap kamu selama ini membingungkan seperti orang yang penuh akan keraguan. Sampai aku sendiri bingung harus bersikap kayak gimana.”“Aku—”Syafana membungkamnya dengan paksa. Sendok berisi bubur ia sumpalkan ke mulut Ivander, membungkam semua kata yang hendak keluar. Mata Ivander membulat marah, mulutnya penuh dengan bubur panas.
Last Updated: 2025-11-28
Chapter: Bab 49. Aku akan bertanggung jawab!
"Segarnya." Syafana baru saja selesai mandi setelah sesi bercinta yang penuh gairah dengan Ivander. Tubuhnya masih terasa hangat dan sedikit lelah, namun pikirannya dipenuhi dengan perasaan puas dan kemenangan. Dengan santai, ia membuka laci nakas dan mengeluarkan sebutir pil berwarna putih kecil. Itu adalah pil kontrasepsi, senjata andalannya untuk memastikan bahwa dirinya tidak akan terikat pada Ivander dengan cara yang tidak diinginkannya. Ivander, yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit pinggangnya, mengerutkan kening melihat apa yang dilakukan Syafana. “Apa yang kamu minum?” tanyanya dengan nada penasaran. Syafana menelan pil itu dengan segelas air putih, lalu menatap Ivander dengan senyum menggoda. “Obat pengaman,” jawabnya santai. “Aku takut hamil jadi sengaja minum obat.” Ivander tampak tidak senang dengan jawaban itu. Ia hendak melontarkan protes, mengatakan bahwa ia ingin memiliki anak darinya, namun tiba-tiba ponselnya berdering. Nama Erlang
Last Updated: 2025-11-27
Chapter: Bab 48. Celina diusir
"Ini rumahku! Mas Ivander memberikannya padaku! Berani sekali kalian mengusirku!" geram Celina dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, Celina menatap ketiga pria di hadapannya dengan mata membara. “Kalian ini siapa?” Carina menimpali. “Berani sekali mengusir Nyonya Celina dari rumahnya!”Salah seorang pria menghela napas berat, lalu maju selangkah. Dengan gerakan lambat, ia menyodorkan kartu nama kepada dua wanita yang berdiri di hadapannya."Hexa," Celina membaca nama yang tertera di kartu itu, diikuti jabatan sebagai seorang pengacara. Celina dan Carina bertukar pandang, kebingungan terpancar jelas di wajah mereka.“Saya Hexa, pengacara pribadi Tuan Ivander,” ucapnya dengan nada dingin. Ia menyerahkan selembar surat tanah. Celina menerima surat itu dengan tangan gemetar. “Surat tanah ini atas nama Tuan Ivander, bukan Celina. Jadi, dia berhak penuh atas properti ini dan berhak membuat keputusan apa pun. Termasuk, mengusir kalian dari sini!”Jantung Celina mence
Last Updated: 2025-11-27
Chapter: Bab 47. Aku milikku, hanya milikku!
"Aku ingin melahapmu!"Ivander menyeringai mendengar desahan Syafana yang bagai melodi memanggil birahi. Tanpa ampun, ia melumat bibir Syafana, lidahnya menari liar di dalam mulut, bertukar saliva dengan kasar hingga Syafana kehilangan kendali dan hanya bisa meremas rambut Ivander.Syafana tersentak, napasnya tercekat oleh ciuman Ivander yang membabi buta. Ia memukul dada Ivander, mencoba menghentikan kegilaan ini, namun hatinya berdebar tak karuan.“Hmph! Pak I-Ivander! Cukup!” jeritnya tertahan.Merasa Syafana kehabisan napas, Ivander akhirnya melepaskan ciumannya, membiarkan Syafana menghirup udara dengan rakus. Nampak rambutnya berantakan, bibirnya basah dan bengkak.“Bisa tidak kamu sedikit lebih lembut?! Bibirku bisa bengkak lagi, tau!” desis Syafana, berusaha menormalkan napasnya yang tersengal.Ivander menggelengkan kepalanya. “Bibirmu candu, Syafana! Bahkan mengalahkan nikotinku! Aku tidak bisa berhenti mencicipinya.”Syafana mencibir, namun Ivander sudah menerjang lehernya.
Last Updated: 2025-11-26
Chapter: Bab 46. Amarah Ivander
“Mas Ivander ...!”Senyum Celina merekah sempurna, bagai bunga yang merekah di pagi hari. Ia melonjak dari kursi, niat menghambur ke arah Ivander yang berjalan mendekat dengan aura gelap yang kontras dengan senyumnya.Namun, sebelum Celina sempat bergerak, Ivander berhenti di hadapannya. Rahangnya mengeras ketika mata mereka saling bersisih tatapan.“Kamu pasti kangen sama aku, kan?” Celina mencoba mencairkan suasana dengan tawa kecil yang terdengar dibuat-buat. “Duduk dulu, yuk. Kita makan bareng. Jarang banget kamu datang ke rumah.”“Saya tidak punya waktu untuk basa-basi dengan manusia munafik seperti Anda!” desis Ivander tajam.Kening Celina berkerut dalam. Bibirnya yang tadi tersenyum kini mencibir sinis. Dengan gerakan lembut, ia meraih tangan Ivander. “Kamu ngomong apa, sih? Aku nggak ngerti. Kenapa kamu tiba-tiba begini?” tanyanya, nada suaranya dibuat semanja mungkin.“Jangan pura-pura bodoh, Celina!” bentak Ivander seraya menepis tangan Celina dengan kasar.Celina terkesiap,
Last Updated: 2025-11-25
Chapter: Bab 45. Aku tidak tahan lagi
"Ikut aku!"Ivander meraih pergelangan tangan Syafana, menariknya dengan paksa menuju mobil. Syafana sontak meronta, mencoba mengimbangi langkah Ivander dengan bibir yang penuh protes. “Pak! Lepaskan!” serunya, namun Ivander tak menggubrisnya.Sesampainya di depan mobil, Ivander membukakan pintu dengan kasar, lalu tanpa menunggu, mendorong Syafana masuk. Gadis itu terhuyung, hampir kehilangan keseimbangan sebelum akhirnya terduduk di kursi dengan kasar.“Pak! Ghaisa!” seru Syafana, napasnya tersengal. “Kita meninggalkannya sendirian di sana! Dia datang bersamaku, masa harus pulang sendiri?! Aku merasa tidak enak, Pak!”Ivander membanting pintu mobil, lalu menghadap Syafana. Dengan gerakan cepat, ia meraih tangan Syafana, mengangkatnya tinggi-tinggi.“Lihat ini! Tanganmu terluka, Syafana! Pikirkan dirimu dulu, sebelum memikirkan orang lain!” ujarnya dengan datar namun menusuk.Syafana hanya diam. Ia menatap nanar luka di tangannya, lalu kembali menatap Ivander. “Ya ampun, Pak. Sudah b
Last Updated: 2025-11-24
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status