Chapter: Bab 241Terlalu percaya diri!Mungkin, itu adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan tindakan Rudolf Subrata yang nekat mengejar Beta-1 sendirian!Dia mengejar hanya dengan ditemani seorang sopir, tanpa pengawal atau anak buah sama sekali. Kendaraan yang digunakannya pun hanya sebuah SUV mewah, bukan kendaraan militer atau kendaraan tempur yang dilengkapi persenjataan canggih atau fitur perlindungan yang mumpuni.Amarah dan dendam tampaknya telah benar-benar melumpuhkan akal sehatnya. Bayangan ratusan anak buahnya yang tewas dibantai pasukan milisi beberapa saat lalu, membuatnya tak lagi peduli pada keselamatan diri sendiri. Sepertinya, dia telah bertekad untuk mengantarkan sendiri nyawa komandan tentara milisi yang dikejarnya itu – ke hadapan dewa penjaga neraka!“Kejar terus, jangan sampai lolos!” perintah pemimpin gerombolan preman paling ditakuti di seantero Morenmor itu penuh tekad.Sopir yang mengemudikan mobil Rudolf tidak menjawab.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kaki kananny
Last Updated: 2025-08-29
Chapter: Bab 240Komandan senior pasukan dari benteng perbatasan tidak salah!Pada malam itu, sejak beberapa jam yang lalu – ternyata memang ada lebih dari 200 orang tentara milisi bersenjata lengkap yang tengah bergerak untuk menjalankan suatu misi rahasia.Ratusan tentara milisi bersenjata lengkap itu adalah anggota Tim Beta, kelompok terbesar dari 300 orang tentara milisi gabungan tiga keluarga besar kelas dua Morenmor yang sedang menggelar operasi senyap dalam rangka membasmi Keluarga Desplazado berikut seluruh kekuatan pendukungnya. Malam itu, misi rahasia yang dijalankan oleh para tentara milisi tersebut adalah menyerbu dan menghancurkan basis utama kekuatan Rudolf Subrata di suatu kawasan terpencil di luar kota Morenmor.Kawasan terpencil itu dikenal dengan sebutan Distrik Silentium.Semua orang tahu, Distrik Silentium adalah sarang preman terbesar di Morenmor. Hampir seluruh penduduk kawasan tersebut adalah adalah bandit kambuhan yang sudah berkali-kali keluar masuk penjara.Rudolf Subrata ada
Last Updated: 2025-08-28
Chapter: Bab 239Bruk …!Brukk …!Brukkk ...!Satu per satu anggota Tim Alfa menjatuhkan diri, berlutut sambil meletakkan senjata lalu melipat tangan dengan jari-jari saling bertautan di belakang kepala yang tertunduk dalam.Tanpa dikomando, sepuluh orang prajurit benteng perbatasan segera bertindak.Tiga orang langsung mengumpulkan dan mengamankan senjata-senjata milik tentara milisi anggota Tim Alfa, sedangkan tujuh lainnya bergerak cepat melumpuhkan para tentara milisi itu dengan cara yang sedikit ektrim – yaitu memukul tengkuk mereka hingga jatuh pingsan.Selanjutnya, tubuh-tubuh tak sadarkan diri itu dimasukkan ke dalam sebuah truk besar lalu dibawa entah ke mana.Setelah itu, para serdadu yang hampir semuanya pernah dilatih langsung oleh Martin Sindoro itu mulai menyisir seluruh gedung Hotel Preatorium. Setiap kamar diperiksa tanpa kecuali, memastikan bahwa tidak ada sisa-sisa tentara milisi anggota Tim Alfa yang masih bersembunyi.Di luar dugaan, saat hendak memeriksa salah satu kamar di lantai
Last Updated: 2025-08-27
Chapter: Bab 238Ramos bukan ragu karena takut mati.Bandit tua itu hanya merasa tak percaya diri.Dia hanya sendirian dan harus melawan banyak orang yang bahkan belum diketahui jumlah dan posisi pastinya. Lebih dari itu, dia hanya berbekal dua pucuk senjata otomatis yang pelurunya pun sudah banyak terpakai – saat menembaki lampu tadi.“Harus minta bantuan secepatnya,” gumam Ramos pelan, mencoba berpikir jernih.Dia kemudian mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Rudolf. Tanpa meninggalkan detil apa pun, dia melaporkan seluruh situasi yang dihadapinya.“Semua anggota kita mungkin sudah tewas, Ketua!” ujar Ramos menutup laporannya.“Bertahanlah, jangan mati sebelum aku datang. Bakar beberapa kamar di lantai atas untuk menarik perhatian dan bantuan pihak lain di luar gedung!” sahut Rudolf tegas, langsung memberi perintah setelah memahami situasi di Hotel Preatorium.“Siap, Ketua!” jawab Ramos girang, mulai percaya diri lagi.Selanjutnya, dia langsung membakar sebuah tempat tidur besar yang terdapat di
Last Updated: 2025-08-25
Chapter: Bab 237Sebuah truk militer tampak bergerak perlahan mendekati Hotel Preatorium. Aroma khas minuman keras kelas atas merebak makin harum ketika truk itu akhirnya berhenti di depan palang portal baja, tak jauh dari pos penjagaan.Benar!Truk tersebut adalah salah satu dari empat truk yang membawa 70 orang tentara milisi yang sedang menjalankan salah satu misi rahasia dalam operasi senyap yang digelar malam itu. Truk itu tiba di depan Hotel Preatorium tepat ketika – puluhan kilometer dari sana – suatu tim lain dari induk pasukan yang sama juga tengah menjalankan operasi rahasia lainnya di kota Granda Peko dan sedang mulai membunuhi orang-orang di Wisma Adulterium.“Stop!” seru Rafael menghentikan truk militer yang menebarkan aroma minuman keras itu.Truk itu pun berhenti.Seorang prajurit muda berseragam loreng hitam abu-abu turun dan menyapa, “Selamat malam, kami anggota pasukan milisi dari asrama Hotel Proditio mohon izin melintas.”Rafael menjawab tegas, “Ini bukan jalan menuju Hotel Proditi
Last Updated: 2025-08-24
Chapter: Bab 236Hotel Preatorium awalnya adalah salah satu properti milik Rudolf Subrata.Saat Gubernur Morgan Hanjaya mengambil alih hotel tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu asrama tentara aliansi, hotel kecil berlantai empat itu ditempati oleh sekitar 200 orang anggota pasukan milisi yang direkrut dari beberapa kelompok preman anak buah Rudolf Subrata dan para pengawal Keluarga Desplazado.Seperti malam-malam sebelumnya, malam itu suasana di sekitar hotel Preatorium tampak sepi.Hampir semua anggota tentara milisi yang tinggal di hotel itu telah terlelap kelelahan di kamarnya masing-masing setelah sepanjang hari menjalani latihan berat bersama beberapa orang anggota pasukan khusus pengawal Keluarga Sanjaya. Tak seorang pun di antara para tentara milisi tersebut mengetahui bahwa pada malam itu, mereka telah ditetapkan sebagai salah satu target utama operasi senyap yang digagas oleh tiga komandan senior dari pasukan milisi gabungan tiga keluarga besar kelas dua Morenmor!Malam itu, dua ora
Last Updated: 2025-08-23