author-banner
Fei Adhista
Fei Adhista
Author

Novels by Fei Adhista

Asmaraloka Sang Putri Pusaka

Asmaraloka Sang Putri Pusaka

Ia menikah… tanpa pengantin pria. Hanya sebilah keris yang menemaninya di pelaminan. Raras Ayudia Weningrum tak pernah menginginkan pernikahan ini. Ia datang ke pemilihan permaisuri untuk kalah, namun takdir malah menyeretnya menjadi istri Pangeran Rakai Indradipa Adiningrat, putra Raja Majakirana dari seorang ratu yang turun tahta, dan seorang panglima perang yang bahkan tak sudi menemuinya. Seminggu ia menunggu di istana yang dingin dan sunyi. Seminggu ia tidur sendiri di ranjang pengantin yang kosong. Hingga akhirnya, ia nekat menjemput suaminya di medan perang yang membawanya hingga ke Kerajaan Indralaya. Namun di tanah Indralaya, ia justru bertemu kembali dengan cinta lamanya, yang kini berkuasa sebagai raja. Dan di tengah intrik kerajaan, Raras dijadikan umpan hidup demi sebuah aliansi. Cinta, dendam, dan politik bercampur menjadi satu. Dan ketika semua lelaki berusaha mengatur langkahnya… Raras memutuskan menjadi pemain, bukan lagi bidak di papan catur.
Read
Chapter: Bab 51 Mencari Arum
Di kamar sederhana yang disediakan untuk mereka, Alin menutup pintu rapat-rapat. Wajahnya menegang, suaranya diturunkan hingga menjadi bisikan.“Gusti, hati-hati. Arum itu orang berpengaruh di Pasren. Apa pun yang keluar dari bibirnya bisa menggerakkan banyak orang. Bahkan prajurit pun segan padanya.”Raras hanya mengedip nakal. “Oh, jadi dia bos besar ya? Pantas jalannya seperti melayang. Kalau aku jadi bos di sini, pasti semua orang kusuruh pakai seragam warna merah muda. Lucu, kan?”Alin hampir menepuk jidatnya sendiri.Belum sempat ia menegur lebih jauh, pintu terbuka. Lasmi masuk dengan baki berisi minuman. Cantik dan anggun, tapi setiap gerakannya menyimpan aroma tajam yang sulit ditolak. Ia meletakkan baki di meja dengan manja, kemudian menatap Raras dari ujung kepala hingga kaki.“Putri Raras memang cantik,” ujarnya datar, lalu bibirnya melengkung sinis. “Tapi kecantikan bukan segalanya. Ada banyak wanita di sini yang jauh lebih memesona. Bahkan… lebih dewasa, lebih cocok mend
Last Updated: 2025-09-25
Chapter: Bab 50 Pura Pura
Raras langsung menepuk-nepuk pipinya sendiri begitu mendengar nama “Sungai Candra”. “Hiiih, sungai? Aku kan gampang masuk angin kalau dekat air. Nanti kalau aku pilek, siapa yang mau bawain aku bubur? Ya ampun, Mbak Lasmi tega banget sih…”Ia pura-pura manyun sambil melipat kedua tangannya di dada. Bahkan ia sengaja mengedip-ngedipkan mata, seolah hendak menangis.Lasmi mendengus geli. “Kalau takut, jangan coba-coba. Itu tempat yang berbahaya. Orang kuat saja sering tidak kembali.”Raras mendadak berdiri, menghentakkan kakinya ke tanah, membuat kainnya tersibak sedikit. “Tapi kalau Rakai ada di sana, aku tetap akan pergi! Lebih baik aku sakit pilek tujuh hari tujuh malam, daripada tidak bertemu suam—eh, eh maksudku… orang yang ku rindukan.”Alin langsung menunduk cepat, pura-pura merapikan ikat pinggangnya agar tawa tidak meledak.Lasmi menyipitkan mata, memperhatikan Raras. “Kau… benar-benar konyol. Apa kau yakin bisa melewati Sungai Candra dengan sikap manja seperti itu? Lebih baik
Last Updated: 2025-09-24
Chapter: Bab 49 Si Cantik Lasmi
Raras berdiri di depan cermin kecil di kamar rumah Sari yang dia sewa, menepuk-nepuk pipinya seolah hendak berangkat ke pesta, bukan menyusup mencari kabar tentang suaminya.“Alin… apa aku terlihat cukup manja?” tanyanya dengan nada yang dibuat-buat, sambil memonyongkan bibir.Alin mendengus. “Gusti, ini bukan waktunya bermain-main. Kita harus hati-hati. Wanita bernama Lasmi itu bukan sembarang orang, dia punya pengaruh di Pasren. Jangan sampai Gusti terjebak.”Raras tersenyum kecil, matanya berkilat cerdas meski bibirnya masih merajuk. “Justru itu, Lin. Kalau aku tampak serius, dia akan curiga. Tapi kalau aku tampak konyol, manja, seolah tidak tahu apa-apa… siapa yang akan menganggapku ancaman?”Alin terdiam. Ia tahu benar, meski Raras sering terlihat ceroboh, kecerdikannya tak pernah padam.Malam itu, dengan pakaian sederhana namun tetap anggun, Raras berjalan memasuki lorong sempit tempat para pedagang dan penghibur Pasren berkumpul. Alin mengikutinya setia. Bau dupa bercampur arak
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: Bab 48 Ujilah Aku Sepuasmu
Sari akhirnya membuka mata, menatap Raras dengan ragu. Suaranya nyaris berbisik, seakan takut ada dinding yang bisa mendengar.“Nama itu… Lasmi.”Raras mengernyit. “Lasmi?”Sari mengangguk pelan. “Ia seorang wanita penghibur… terkenal di tanah Pasren. Semua orang tahu siapa dia. Banyak pejabat, bahkan para bangsawan, pernah singgah ke rumahnya.”Alin menahan napas. Sitira menatap dengan mata membulat, sementara Nini hanya menunduk, seperti sudah menduga arah pembicaraan ini.Raras terdiam sejenak, lalu mendadak berdiri dengan wajah tak percaya. “Tunggu, tunggu… maksudmu suamiku, Rakai, minta bantuan seorang wanita penghibur?!”Sari mencoba menenangkan. “Bukan seperti itu, Gusti… Lasmi berbeda. Ia memang terkenal karena dunia hiburan malam, tapi ia juga punya banyak jaringan, bahkan lebih luas dari para saudagar. Banyak yang… berutang budi padanya. Selain Lasmi ada juga yang namanya Arum." Namun Raras sudah menutup telinganya sambil mondar-mandir di dalam ruangan. “Astaga, Gusti Pange
Last Updated: 2025-09-22
Chapter: Bab 47 Lampu Kota
Raras melepaskan seikat kecil ranting kering yang tadi ia kumpulkan, melemparkan ke semak di sebelah kanan. Api kecil dari sebuah batu api yang Nini Santi bawa cepat merekah, percikannya menimbulkan asap. Tiga bandit menoleh—respon naluriah. Di saat mereka berputar, Raras sudah bergeser; langkahnya hampir tak terlihat, hanya jejak kaki di tanah lembap. Ia tidak bertarung dengan tenaga sekeras mereka. Ia memanfaatkan momentum. Ketika bandit yang paling tinggi memutar gayanya hendak memukul, Raras menunduk, meraih akar yang menonjol, dan dengan satu gerakan memutus keseimbangan pria itu—bukan dengan tenaga, melainkan lokasi. Tubuh sang bandit terjungkal, sangkaan senjatanya melayang keluar dari genggaman. Alin menahan napas. Sitira hampir menjerit, namun Raras mengangkat jari—diam. Raras sudah menghitung semuanya. Dua langkah diam-diam, satu lintasan kaki memancing; dari sela-sela kabut ia mengikat tali tipis yang selalu disimpannya di lipatan kain. Tali itu melilit selangkah-sebagai
Last Updated: 2025-09-21
Chapter: Bab 46 Rawa Telan
Kabut kian tebal, dinginnya menusuk kulit. Jalan setapak yang mereka lalui makin sempit, dikelilingi pohon tinggi berlumut. Akar-akar menjulur seperti ular, dan tanah terasa lembap di bawah kaki.“Ki… apa jalan ini benar?” tanya Sitira dengan suara lirih. Ia memegangi ujung kainnya yang basah oleh embun.Nini Santi tidak menjawab, hanya mengetukkan tongkatnya ke tanah. Tok… tok… Suara itu anehnya bergema, lalu mendadak teredam. Ia berhenti seketika.“Jangan bergerak,” perintahnya tegas.Raras dan Alin menahan napas, hanya mata mereka yang bergerak, saling bertukar pandang. Sitira sudah hampir menjerit, tapi Alin cepat-cepat menutup mulutnya.Nini Santi menunduk, menusukkan tongkatnya ke tanah di depan mereka. Seketika, tanah itu ambles. Lumpur hitam berputar seperti mulut raksasa, menguarkan bau busuk. Gelembung udara naik ke permukaan, pecah dengan suara blub-blub menyeramkan.“Rawa telan,” bisik Nini Santi. “Sekali terperosok, tak ada yang kembali.”Sitira menutup mata rapat-rapat,
Last Updated: 2025-09-20
Antara Misi Dan Hati

Antara Misi Dan Hati

Lettu Reina Wardhani, terlibat dalam misi perdamaian di perbatasan Negeri Malaca dan Ghana setelah dia patah hati karena kekasihnya Dokter Vino pergi ke luar negeri tanpa kabar. Di tengah konflik berkepanjangan, ia bertemu dengan Kapten Arian yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Hingga Reina tersesat di Ghana dan bertemu dengan Mayor Satya Yudha Pratama seorang perwira militer yang misterius. Keduanya terikat dalam pernikahan yang awalnya hanya formalitas demi misi, namun perlahan benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Namun, takdir membawa Reina kembali ke tanah airnya dengan membawa rahasia besar—kehamilan yang merupakan buah cintanya dengan Satya. Enam tahun berlalu, Reina membesarkan anak kembarnya, Reisya dan Revan, sambil menyembunyikan identitas ayah mereka. Ketika Reisya jatuh sakit dan membutuhkan donor yang cocok, Reina dihadapkan pada dilema besar mengungkap kebenaran kepada Satya atau mempertaruhkan nyawa putrinya?
Read
Chapter: Langkah Terakhir
Ghana, dua bulan setelah peralihan tahta. Hari itu, aula istana tak lagi menjadi ruang untuk pertumpahan darah, tapi ruang upacara pelantikan yang damai. Kursi rakyat kembali terisi. Bendera tua yang sempat dibakar, kini dijahit ulang dan berkibar di atas menara istana. Rakyat berkumpul, bukan karena takut… tapi karena harapan. Di tengah barisan para bangsawan, mantan prajurit, dan wakil rakyat, seorang bocah berdiri di atas podium kecil. Di belakangnya berdiri dua sosok yang kini tak lagi dianggap buronan, melainkan pelindung bangsa: Satya dan Ardian. Maydiasta menatap ke arah rakyat yang memadati pelataran. Nafasnya bergetar, tapi tangan Satya menyentuh pundaknya. “Kau tidak sendiri,” bisik Satya. Dan Ardian menambahkan, “Kau akan jadi raja… bukan karena tahta. Tapi karena kau mencintai mereka.” Maydiasta pun melangkah maju, membuka mulut kecilnya dengan suara yang masih jernih: “Aku bukan pangeran yang hebat. Tapi aku adalah anak Ghana. Dan aku berjanji akan belajar,
Last Updated: 2025-07-13
Chapter: Bab 112 Akhir Peperangan
Satya berdiri tegap. Seragam gelap yang ia kenakan tak memuat satu pun lencana. Bukan karena tak layak, tapi karena hari ini bukan soal pangkat. Di sampingnya, Ardian bersandar di meja, lengannya masih diperban. Wajahnya tenang, tetapi mata menyimpan bara. “Rakyat Ghana…” suara Satya menggema dari mikrofon kecil yang terhubung ke jaringan siaran bawah tanah. “Hari ini, kalian berhak tahu kebenaran.” Kamera menyorot wajahnya. Tidak ada keraguan. Tidak ada kebohongan. Hanya keyakinan. “Selama ini, kalian dibohongi. Kami disebut pengkhianat. Kami dikurung. Difitnah. Tapi siapa dalangnya?” Ardian mengangkat sebuah dokumen dan menyodorkannya ke arah kamera. “Ini… bukti asli dari Kolonel Indra, yang disembunyikan sebelum ia tewas. Bima ingin menjadikan keponakannya anak dari adik perempuannya, sebagai pewaris takhta. Dia membunuh Arvid, memfitnahku, dan menjadikan Satya kambing hitam.” Layar di belakang mereka menampilkan wajah Tuan Halim, rekaman suara, dan data penyadapan. Semua dir
Last Updated: 2025-07-11
Chapter: Bab 111 Akar yang tak Pernah Mati
Dua tahun lalu, di Distrik Riven yang suram dan dilupakan, seorang pria tua bernama Letkol Anwar, pensiunan militer yang dulunya menjaga gerbang istana, tinggal di balik rak-rak jam rusak. Dari luar, tempat itu tampak seperti toko barang antik yang tak penting. Tapi di balik lantai kayu reyotnya, terhampar jaringan lorong rahasia yang membentang ke segala arah, tempat di mana sisa-sisa kekuatan yang disingkirkan oleh istana masih bernapas.Mereka menyebut diri mereka 'Tulang Akar'.Bagi Anwar dan para mantan prajurit yang setia pada kerajaan, tapi bukan pada kekuasaan, akar yang tersembunyi jauh lebih penting daripada cabang yang menjulang tinggi.Pada suatu malam yang dingin dan sunyi, seorang pangeran berdarah, dengan tatapan kosong dan napas berat, muncul di ambang lorong itu. Pangeran Ardian yang dituduh pemberontak, yang dibuang dari darah biru, duduk di lantai batu dengan lutut penuh lumpur.Letkol Anwar mendekatinya tanpa ragu.“Kau bukan pengkhianat, Pangeran,” katanya sambil
Last Updated: 2025-07-10
Chapter: Bab 110
Lokasi: Barak tua di batas utara Ghana, jam 20.11TV kecil berdebu itu masih menyala di sudut ruangan. Gambarnya tak stabil, tapi suara penyiar itu terdengar jelas.“…pemerintah kerajaan menetapkan dua buronan negara Pangeran Ardian dan Pangeran Satya. Dituduh menghasut pemberontakan, membunuh Pangeran Arvid, serta bekerja sama dengan militer asing…”Ditto menjatuhkan botol air di tangannya. Suara dentingnya memantul tajam.“Apa… ini bercanda?”“Ini…” Malik terdiam. Rahangnya mengeras. Matanya menyapu layar seperti menolak percaya.“Satya?” Ditto mengulang, lebih ke dirinya sendiri.Malik bangkit. Langkahnya berat, tapi tegas. Ia mematikan TV.“Mereka memutar balik semuanya. Raja tidak bicara sepatah kata. Ini suara dewan.”“Tuan Halim,” gumam Ditto. “Itu dia... sialan itu...”Keduanya saling pandang. Dalam diam mereka mengerti Ini bukan sekadar pengkhianatan... ini pemusnahan karakter.“Kita harus cari Pangeran Satya,” ujar Ditto.“Dan Pangeran Ardian,” Malik menambahkan.“Bagaimana
Last Updated: 2025-07-09
Chapter: Bab 109 Kota Yang Tertidur
Istana Ghana, Ruang Rapat DalamRaja Mahesa duduk di kursi takhta kecil, matanya sembab. Tangannya memegang laporan kematian Arvid. Di sekitarnya duduk para menteri dalam negeri, penasihat senior, dan seorang pria berambut putih mengenakan jubah biru tua: Tuan Halim.“Yang Mulia,” ujar Tuan Halim, suaranya pelan namun berisi racun. “Kami telah menyelidiki lebih dalam... dan menemukan indikasi bahwa Ardian dan Satya tengah merancang pemberontakan.”Raja Mahesa mengerutkan kening. “Laporan itu tak cukup. Ardian terluka parah, Satya dalam pemulihan.”Tuan Halim melangkah maju. Ia meletakkan dua dokumen di meja raja.Satu berupa rekaman audio.Satu lagi foto-foto hasil pengawasan drone.“Mereka pernah bertemu dengan utusan Malaca di perbatasan. Dan ini...” Ia menekan tombol kecil.Dari alat pemutar suara, terdengar percakapanArdian (suara hasil suntingan). “Jika raja tak menyerahkan tahta, kita akan ambil dengan pak
Last Updated: 2025-07-08
Chapter: Bab 108 Surat yang Tak Pernah Sampai
Malam di Ghana begitu senyap. Lampu-lampu istana telah dipadamkan, dan gerbang utama dijaga dua kali lebih ketat dari biasanya. Namun di sebuah kediaman tua milik mantan penasihat militer yang sudah pensiun, Ardian duduk di bawah cahaya redup lentera minyak, membuka sepucuk surat dengan segel lilin yang tak ia kenali. Surat itu dikirim dengan tangan, tanpa nama, dan diselipkan ke dalam laporan logistik yang dibawa oleh salah satu pasukan cadangan dari selatan. Isinya singkat tapi mencabik. “Pangeran Arvid bukan satu-satunya calon pewaris. Di luar sana, Raja Mahesa telah menyembunyikan seorang anak dari darahnya sendiri, lahir dari saudara perempuan Kolonel Bima. Kau dan Satya hanya bagian dari permainan lebih besar. Jaga dirimu. – E” Ardian mengerutkan kening. Surat itu tidak membawa jawaban—justru menambah pertanyaan. Ia segera membakar surat itu setelah membacanya tiga kali. Tapi kata-kata terakhir masih terngiang dalam benaknya: “Kau dan Satya hanya bagian dari permainan leb
Last Updated: 2025-07-07
Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya

Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya

Reza pratama yang memiliki nama asli Elreza Arkha Wijaya pernah menjalani hidup dalam bayang-bayang hinaan dan penindasan dari mantan istrinya, Raysa Aulia Widya. Meskipun memberikan mahar sebesar 5 milyar saat menikah, hidup mereka tidak pernah bahagia. Raysa selalu merendahkan Reza karena statusnya sebagai pengangguran, hingga akhirnya menceraikannya dengan alasan malu memiliki suami yang dianggap tidak berguna. Setelah perceraian yang menyakitkan, Reza menerima warisan besar dari almarhum ayahnya, yang menjadikannya pemilik sebuah mal terkenal dan seorang direktur perusahaan ternama. Dengan kekayaan barunya, Reza merencanakan balas dendam terhadap keluarga Raysa. Namun, ia memilih menyembunyikan identitas dan kekayaannya, berpura-pura menjadi petugas keamanan di mal miliknya sendiri. Di mal tersebut, Reza bertemu dengan Rivia, seorang SPG yang penuh semangat dan baik hati. Tanpa disangka, Via adalah saudara tiri Raysa. Via juga memiliki dendam tersendiri terhadap keluarganya karena selalu diperlakukan dengan buruk. Elreza menggunakan via sebagai pion untuk membalas dendam, hingga akhirnya terungkap bahwa gadis yang menyelamatkan hidupnya selama ini bukanlah Raysa, melainkan Rivia.
Read
Chapter: Akhir cerita
Eyang Wiryo terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat, dan oksigen di hidungnya membuat semua orang yang hadir semakin khawatir. Suasana ruang perawatan terasa begitu tegang.Di sekelilingnya, berkumpul seluruh anggota keluarga yang selama ini terlibat dalam konflik warisan. Ada Reza, Via, Randi, Johan, Chandra, dan Bima, sang dalang dari semua kekacauan ini.Dengan suara bergetar, Eyang Wiryo berbicara, memecah kesunyian, "Aku tidak pernah membayangkan keluargaku akan berantakan seperti ini... Apa yang kalian semua cari? Harta? Kekuasaan? Apa semua itu lebih berharga dari keluarga kita?"Tak ada yang menjawab. Mereka hanya menunduk, entah karena merasa bersalah atau masih menyimpan amarah masing-masing.Eyang Wiryo menghela napas panjang. "Aku akan mengatakan sesuatu yang harus kalian dengar baik-baik. Reza adalah pemilik sah dari perusahaan keluarga kita. Semua harta yang kalian perebutkan berasal dari suamiku yang pertama, dan Bima... kamu bukan anak dari suami pertama
Last Updated: 2025-02-02
Chapter: Menerima Kenyataan
Chandra melangkah dengan cepat menuju kediaman ayahnya, Bima. Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang berputar tanpa henti. Fakta bahwa Randi adalah saudara tirinya, dan Johan juga bagian dari skema besar ayahnya, membuatnya tidak bisa diam saja.Saat ia memasuki ruang kerja Bima, pria itu tampak tenang, duduk di balik meja besar dengan segelas teh di tangannya. Seakan tidak ada yang terjadi."Chandra," sapa Bima tanpa ekspresi. "Kau datang dengan wajah penuh amarah. Apa yang kau inginkan?"Chandra mengepalkan tangannya. "Aku ingin jawaban. Aku ingin tahu kenapa kau menyembunyikan fakta bahwa Randi adalah saudaraku! Kenapa kau memalsukan hasil DNA-nya?!"Bima meletakkan gelasnya dengan tenang, lalu menatap Chandra dalam-dalam. "Karena aku tidak pernah berniat mengakui Randi sebagai bagian dari keluarga ini."Chandra terhenyak. "Apa maksudmu?! Dia anakmu!"Bima mendengus kecil. "Dan itu adalah kesalahan yang seharusnya tidak pernah terjadi."Chandra semakin geram. "Bagaimana dengan Joh
Last Updated: 2025-01-31
Chapter: Pengkhianatan Keluarga
Setelah Johan berhasil ditangkap, Reza bersama Randi dan Via kembali ke tempat persembunyian mereka. Namun, meski Johan kini berada di tangan pihak berwenang, Reza masih merasa ada sesuatu yang belum selesai. Di tengah malam yang sunyi, Reza duduk di ruang kerja kecilnya, membaca kembali dokumen-dokumen yang mereka sita dari Johan. Namun, semakin ia membaca, semakin ia menyadari bahwa ada sosok lain yang lebih besar di balik ini semua. Nama Bima, pamannya sendiri, terus muncul dalam berbagai transaksi dan laporan rahasia. Reza menggertakkan giginya, tangannya mengepal. "Jadi selama ini… Paman Bima yang mengatur semuanya?" Tiba-tiba, suara ketukan di pintu membuatnya tersadar. Randi masuk dengan wajah penuh kebingungan. "Ada apa, Reza? Kau terlihat tegang," tanya Randi. Reza mengangkat salah satu dokumen dan melemparkannya ke meja. "Lihat ini. Nama Paman Bima ada di setiap transaksi ilegal Johan. Dia bukan hanya mengetahui semua ini, dia adalah dalangnya!" Randi membaca do
Last Updated: 2025-01-29
Chapter: Mulai Bergerak
Pagi itu, Reza menerima pesan dari Bayu. Isinya singkat, tetapi cukup membuat adrenalin Reza meningkat."Johan mulai bergerak. Dia tahu tentang dokumen itu. Hati-hati."Reza duduk di kursi, menatap papan penuh strategi di depannya. Ia tahu bahwa Johan tidak akan tinggal diam setelah mengetahui dokumen itu ada di tangan yang aman. Kini, semua yang telah ia persiapkan harus berjalan sempurna, atau semuanya akan sia-sia.Via muncul dari dapur, membawa secangkir teh untuk Reza. Ia menatap wajah Reza yang terlihat semakin lelah namun tetap penuh keyakinan.“Kamu yakin bisa mengatasi ini, Reza?” tanya Via pelan, duduk di depannya.Reza menatap Via dengan tatapan lembut namun penuh tekad. “Aku harus yakin, Via. Kalau aku nggak bergerak sekarang, Johan akan terus menghancurkan segalanya. Aku nggak akan membiarkan itu terjadi.”Via terdiam sejenak, lalu menggenggam tangan Reza. “Kalau kamu butuh bantuan, aku di sini. Jangan terlalu memaksakan diri, Reza.”Reza tersenyum kecil. Sentuhan Via mem
Last Updated: 2025-01-28
Chapter: awal dari akhir
Malam itu, Reza duduk di ruang tamu yang remang. Di depannya terdapat tumpukan dokumen penting yang baru saja ia dapatkan dari salah satu informannya. Wajahnya serius, penuh konsentrasi, membaca setiap detail yang bisa menjadi kelemahan Johan.“Reza, apa ini cukup untuk melawan dia?” tanya Randi sambil mendekati meja, pandangannya menyapu dokumen tersebut.“Ini lebih dari cukup,” jawab Reza, menutup map dengan tegas. “Dokumen ini adalah bukti nyata bahwa Johan terlibat dalam penyelundupan besar. Kalau kita bisa menyerahkannya ke pihak yang tepat, itu akan menghancurkan dia.”Via yang duduk di sofa terlihat gelisah. “Tapi Johan nggak akan tinggal diam. Dia pasti sudah tahu bahwa kita sedang bergerak melawannya.”Reza menatap Via dengan tatapan penuh keyakinan. “Aku tahu itu, Via. Tapi aku nggak akan biarkan dia menang. Ini tentang keadilan, bukan hanya untuk kita, tapi untuk semua orang yang sudah dia rugikan.”Pagi harinya, Reza mengumpulkan Randi dan Via di sebuah kafe kecil yang jau
Last Updated: 2025-01-27
Chapter: Serangan Balik
Keesokan paginya, Reza kembali ke apartemen dengan penampilan yang terlihat lelah, namun tatapannya masih penuh keyakinan. Via yang tengah duduk di ruang tamu langsung berdiri begitu melihat Reza masuk.“Kamu nggak apa-apa?” tanya Via, mendekat dengan nada penuh kekhawatiran.“Aku baik,” jawab Reza singkat. “Dokumen itu sudah aman. Sekarang kita hanya perlu menunggu langkah Johan berikutnya.”Randi, yang sejak tadi mengamati dengan cemas, akhirnya bersuara. “Reza, aku nggak ngerti kenapa kamu nggak membiarkan aku ikut tadi malam. Kalau mereka menyerang kamu di tengah jalan, gimana?”Reza menatap Randi dengan serius. “Karena aku butuh kamu di sini. Tugasmu menjaga Via, memastikan dia aman. Kalau aku gagal, setidaknya masih ada kamu di sini untuk melindungi dia.”Via yang mendengar ucapan itu merasa hatinya bergetar. Meskipun Reza tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara langsung, tindakan dan ucapannya selalu menunjukkan betapa ia peduli.Sore itu, ketika suasana sedikit tenang, p
Last Updated: 2025-01-26
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status