author-banner
Cutegurl
Cutegurl
Author

Novels by Cutegurl

Dokter Jenius: Tangan Emas Sang Penyembuh

Dokter Jenius: Tangan Emas Sang Penyembuh

Elvario, dokter muda jenius, yang tewas diracun sahabatnya saat misi kemanusiaan. Tapi darahnya membangkitkan cincin giok kuno, segel kutukan yang menjebaknya di dalam ruang terlarang. Di sana, ia menjadi murid Tabib Terkutuk, seorang ahli medis hitam-putih yang dibuang dunia karena terlalu berbahaya. Tiga tahun kemudian, Elvario kembali. Ia kini menguasai seni pengobatan langka, dan sangat ahli dalam teknik pengobatan modern. Hingga, siapapun yang diobatinya, maka akan sembuh. Orang-orang bahkan menjulukinya sebagai 'Dokter tangan emas'. Namun dunia tak lagi mengenalnya. Klinik keluarganya dirampas, tunangannya berkhianat dengan sahabatnya, dan musuh lamanya menguasai dunia medis. Kini, waktunya balas dendam... dengan ilmu yang tak bisa dilawan.
Read
Chapter: 154. Mencoba mengobatimu
Deg. Jantung El serasa berhenti berdetak sesaat ketika ia mendengar perkataan gurunya. “A-Apa…? Ti-tidak mungkin…” bisiknya tercekat. El merasa kesulitan untuk bernapas. “Aku mengatakan yang sebenarnya. Dia sudah mati sekarang,” jawab gurunya tegas. “Aku sendiri yang bertarung dengannya waktu itu. Pertarungan dengannya terasa sulit, bahkan hampir membuatmu kehilangan nyawa. Tapi akhirnya aku berhasil mengalahkannya.” Mendengar apa yang dikatakan gurunya, El kemudian menatap wajah gurunya dengan ngeri dan sedikit merasa malu. “Jadi… Guru melawannya? Guru, Anda benar-benar…” El tak sanggup melanjutkan apa yang ingin dikatakannya. Bayangan pertarungan maut itu tiba-tiba terlintas di benaknya, membuat tubuhnya bergetar. Barulah saat itu El memperhatikan lebih saksama kondisi gurunya sekarang. Dan kini nafasnya terdengar berat, wajahnya juga pucat, tangannya sedikit bergetar saat bersandar di lutut. “Guru… tunggu.” El segera bangkit, ia berjalan mendekat, lalu meraih pergelan
Last Updated: 2025-09-26
Chapter: 153. Jadi ... siapa korban itu?
Di hadapan El saat ini terbaring tubuh seorang perempuan. Rambut hitam legamnya menjuntai berantakan di sisi ranjang, wajah pucatnya begitu ia kenal. Tapi meskipun pucat, tetap sangat cantik dimatanya. “Azalea…” El berbisik, suaranya pecah penuh ketidakpercayaan melihat sosok yang sudah dicarinya selama beberapa hari ini, kini berbaring di hadapannya. Tubuh El seakan tak menuruti perintah otaknya. Namun sesaat kemudian, El langsung berlari dengan tergesa, lututnya bahkan hampir goyah saat ia tiba di sisi dipan itu. El langsung menggenggam tangan Azalea dengan erat, seolah takut jika perempuan itu akan lenyap bila ia melepaskannya barang sekejap saja. “Azalea, ini benar kamu, kan, Sayang?” El berusaha menahan tangisnya, jari-jarinya bergetar ketika ia menyentuh kulit dingin kekasihnya tersebut. Kemudian, El buru-buru menunduk, dan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Azalea. Dan ada detaknya, meski sedikit lemah. El menghela napas lega, air matanya tiba-tiba mengalir
Last Updated: 2025-09-24
Chapter: 152. Sosok itu
Telapak tangan El tiba-tiba terasa basah. Ia kemudian menelan ludah dengan susah payah, lalu menyentuh tombol hijau di layar ponselnya. Tangannya yang sedang menggenggam ponsel itu bergetar, bahkan ponselnya hampir terlepas dari genggamannya. “Halo… dr. Rendra?” El menyapa dengan suara yang terdengar parau, dan kering seakan kerongkongannya terpanggang api. “Dokter El, ya?” suara yang tenang dari seberang membuat dada El bergetar. “I-iya, saya sendiri.” El mencoba menegakkan punggung, meski kedua bahunya terasa berat. Sekarang, jantungnya berdebar keras, ia sangat berharap, kalau panggilan ini bukanlah panggilan yang menghancurkan dirinya. Ada jeda singkat sejenak. Lalu suara dokter forensik itu kembali terdengar. “Begini dokter El, kami baru saja menyelesaikan pemeriksaan lanjutan pada jasad yang ditemukan di dalam mobil terbakar itu.” El memejamkan mata rapat-rapat. Tubuhnya bergetar hebat. Helaan napasnya tersendat. Bahkan ia merasa kesulitan untuk bernapas. “B-bagaima
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: 151. Merindukannya
El berjalan dengan langkah gontai. Sejak kedatangan pasien korban penikaman tadi, ia belum berhenti bergerak. Berjalan bolak-balik dari ruang rawat, ruang operasi darurat, hingga IGD. Pikirannya masih dipenuhi adegan tadi siang, tentang pasien dengan tubuh penuh luka tusuk yang hampir kehilangan nyawa. Ia baru bisa bernapas lega setelah memastikan pria itu selamat. Kini, tubuh El terasa letih luar biasa. Pundaknya terasa berat, matanya juga sedikit perih, dan sekarang perutnya perih karena sudah kosong sejak pagi. Namun, sebelum memikirkan untuk mengisi perutnya sendiri, El memilih melangkah menuju ruang rawat VIP ibunya. Dengan perlahan, ia membuka pintu. Pemandangan yang menyambutnya di dalam kamar itu membuat hati El berdesir hangat. El melihat Mira, ibunya, sudah bisa duduk tegak di ranjang dengan bantal besar menyangga punggungnya. Wajahnya masih terlihat pucat, tapi sorot matanya jauh lebih hidup dibanding kemarin. Di sisinya, ada Bambang yang duduk dengan setia sambil
Last Updated: 2025-09-22
Chapter: 150. Tak pernah berhenti memikirkanmu
El menghela napas panjang saat mendengar perkataan kedua orang itu, lalu ia memberi isyarat singkat kepada anak buahnya untuk tetap berjaga. “Jangan lepaskan mereka sampai kalian memastikan kebenarannya. Tetap tahan mereka,” ucapnya datar, namun terdengar tajam. Setelah itu, ia berbalik dan meninggalkan gudang tersebut. Malam kini sudah hampir berganti dengan pagi. Lampu jalanan mulai meredup, menyisakan lengangnya kota yang hanya ditemani suara mesin mobil El yang kini sedang melaju dengan kencang. El merasakan tubuhnya yang letih, matanya yang berat, tapi otaknya harus tetap bekerja dengan penuh tanya dan kecemasan. Sesampainya di rumah sakit, El tidak langsung menuju ruang rawat ibunya. Kakinya justru membawanya ke lantai VIP, tempat orang tua Azalea dirawat. Dari balik kaca pintu, ia melihat sosok Azlan duduk di tepi ranjang dengan kepala yang menunduk, sepertinya dia tertidur, tapi meskipun begitu, tangannya masih menggenggam tangan istrinya yang tampak lemah. Sang istri ta
Last Updated: 2025-09-20
Chapter: 149. Kami hanya sial
“Tuan, kami berhasil menemukan mobil yang mengikuti mobil Dokter Azalea.” Ketika mendengar laporan tersebut, El langsung melesat di atas aspal, jarum kecepatan mobilnya menembus angka yang seharusnya tak ia ambil. Telepon dari anak buahnya tadi masih terngiang jelas bagi El. Katanya ada dua pria yang mengendarai mobil SUV hitam tanpa plat nomor yang berhasil mereka tangkap. Itu berarti ada celah terang dalam gelapnya misteri kecelakaan mobil yang mirip milik Azalea. Tangan El yang mencengkeram setir terasa kaku, sendi-sendinya menegang. Ia tidak peduli bahwa sekarang jam sudah menunjuk ke tengah malam, atau fakta bahwa tubuhnya yang terasa letih setelah ia melewati hari yang begitu panjang. Hatinya El terasa lebih gelisah, dan satu-satunya hal yang ada di pikirannya sekarang hanyalah kebenaran. Mobil yang El kendarai berhenti mendadak di depan sebuah gudang tua yang berada di pinggiran kota. Bangunannya terlihat besar dari luar, tampak kusam, dan dikelilingi pagar besi tinggi
Last Updated: 2025-09-19
Pembalasan Dewa Perang

Pembalasan Dewa Perang

Kehidupan Ansel hancur saat perusahaan keluarganya bangkrut setelah kematian ayahnya. Dihina dan dicemooh oleh keluarga serta tunangannya, hari terburuk dalam hidup Ansel datang saat ibunya pergi untuk selamanya. Lima tahun kemudian, Ansel kembali, bukan sebagai pria yang kalah, tetapi sebagai Dewa Perang yang paling ditakuti di dunia. Setelah terluka dalam misi, ia pulang dengan identitas baru yang diberikan oleh Tuan Salim, orang yang menyelamatkannya di masa lalu. Sekarang, dengan kekuatan dan tekad baru, Ansel bertekad merebut kembali kejayaan yang hilang. Siapa yang akan berdiri di sisinya? Siapa yang akan jatuh di hadapannya?
Read
Chapter: Bab 106 Tamat
Mona masih terdiam, wajahnya memucat, tubuhnya perlahan gemetar. Informasi yang baru saja ia terima terasa seperti badai—membuat segalanya berputar dan kabur di kepalanya. Namun Ansel belum selesai. “Dan satu lagi,” ucapnya, kini dengan nada lebih tajam, menusuk. “Hendrik Hartono tidak mati bunuh diri di penjara.” Mona menoleh cepat, matanya terbelalak. “Apa maksudmu…?” Ansel menatap pria paruh baya di seberang dengan dingin yang mengancam. “Dia yang mengatur kematian Hendrik. Mengubahnya seolah-olah itu bunuh diri, padahal itu pembunuhan yang disabotase dari dalam.” Pria itu mengangkat alisnya pelan, seolah tak merasa bersalah sedikit pun. “Hendrik tahu terlalu banyak. Dia mulai panik. Kalau aku biarkan, dia bisa buka suara—dan itu akan merugikan semua pihak.” “Termasuk kau,” potong Ansel tajam. “Karena jika dia bicara, semuanya akan tahu kalau selama ini dalangnya adalah kau. Kau yang menarik tali dari balik bayangan. Meracuni Dante, lalu menyingkirkan siapa pun yang bisa
Last Updated: 2025-04-11
Chapter: Bab 105
Beberapa minggu setelah Mona melahirkan Arshaka, Ansel kemudian meminta izin kepada Lidia untuk membawa istrinya itu ke suatu tempat. Dan mertuanya itu senang karena diberi waktu lama untuk bermain dengan cucunya. "Kita akan kemana?" Mona bertanya saat dia dan Ansel berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh suaminya. "Ke suatu tempat. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," jawab Ansel, sembari fokus menatap jalanan di depan sana. Mendengar jawaban Ansel, Mona tak bertanya lagi. Ia hanya menggenggam jemari suaminya yang bebas satu, membiarkan keheningan menyelimuti mereka sambil menanti kejutan yang akan datang. Mobil yang Ansel kendarai akhirnya berhenti di depan sebuah bangunan yang sangat familiar—kantor polisi. Mona mengernyit heran, pandangannya menelusuri papan nama besar di atas gedung itu. “Apa… kita ada urusan di sini?” gumamnya pelan, hampir seperti bicara pada diri sendiri. Namun sebelum sempat bertanya lebih lanjut, Ansel sudah keluar dari mobil dan mengitar
Last Updated: 2025-04-11
Chapter: Bab 104
Beberapa jam setelah persalinan Cahaya lembut dari lampu di sudut ruangan menciptakan bayangan hangat di wajah Mona yang tertidur pulas. Di pelukannya, Arshaka tampak damai, sesekali menggerakkan tangan mungilnya seolah sedang bermimpi. Ansel duduk di samping ranjang, tubuhnya bersandar santai tapi tetap waspada. Di antara jemarinya yang kokoh, ia menggenggam tangan kecil anaknya dengan hati-hati, seolah takut kekuatannya yang luar biasa bisa melukai makhluk sekecil itu. Dia menatap wajah mungil itu dalam diam. Hidung kecil, bibir mungil, dan alis tipis yang entah mengapa membuat hatinya terasa penuh. “Arshaka,” bisiknya pelan, seolah sedang menguji nama itu di lidahnya. “Kau bahkan belum bisa membuka mata, tapi kau sudah mengubah segalanya.” Ada senyum samar di wajah Ansel—bukan senyum sinis, bukan senyum licik, tapi senyum yang lembut, tulus, dan langka. Tangannya yang besar membenarkan selimut bayi itu dengan gerakan sangat hati-hati, lalu berpindah menyentuh pipi Mon
Last Updated: 2025-04-11
Chapter: 103
Beberapa jam kemudian Suasana di dalam kamar perawatan semakin tegang. Mona kini terbaring dengan tubuh sedikit miring, keringat membasahi dahinya. Nafasnya semakin berat, tangannya menggenggam erat lengan Ansel setiap kali kontraksi datang. "Ahh…!" Mona meringis kesakitan saat gelombang kontraksi kembali menghantam. Ansel langsung mencondongkan tubuhnya, tangannya mengelus rambut Mona dengan lembut. "Mona, tahan sebentar… Aku di sini." Dokter kembali masuk untuk memeriksa perkembangannya. Setelah beberapa saat, dia mengangkat wajah dengan ekspresi serius. “Sekarang sudah pembukaan delapan.” Mata Ansel semakin gelap. “Apa dia masih harus menunggu lama?” Dokter tersenyum tipis, berusaha menenangkan. “Dari perkembangannya, sepertinya tidak akan lama lagi. Nyonya Mona, Anda harus tetap tenang dan mengatur napas. Jika terus panik, akan lebih sulit nantinya.” Mona mengangguk lemah, meskipun rasa sakit yang terus meningkat hampir membuatnya tidak bisa berpikir. Namun, saat
Last Updated: 2025-03-16
Chapter: Bab 102
Dokter memasang sarung tangannya dan mulai memeriksa kondisi Mona dengan teliti. Ansel berdiri di sisi ranjang, matanya tak lepas dari wajah istrinya yang menahan napas. Beberapa saat kemudian, dokter mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil. "Seperti yang kami duga, Nyonya sudah memasuki pembukaan satu." Mona menghembuskan napas lega, meskipun di dalam hatinya tetap ada sedikit kegelisahan. Namun, berbeda dengan Ansel. Wajah pria itu sama sekali tidak menunjukkan ketenangan. "Pembukaan satu," ulangnya dengan suara datar, tetapi ada ketegangan yang terasa di baliknya. "Berarti Mona akan semakin kesakitan setelah ini?" Dokter mengangguk. "Kontraksi akan semakin sering dan intens. Tapi ini masih tahap awal, jadi butuh waktu sebelum benar-benar siap untuk melahirkan." Ansel tidak menjawab. Rahangnya semakin mengeras, dan tatapan matanya seakan menyelidik, mencari kepastian. "Aku masih baik-baik saja, Ansel," ujar Mona dengan suara lembut, berusaha menenangkan suaminya. A
Last Updated: 2025-03-15
Chapter: Bab 101
Setelah memastikan Mona baik-baik saja, Ansel tetap berada di rumah sakit hingga larut malam. Mona akhirnya tertidur karena kelelahan, sementara Ansel duduk di sofa di dalam kamar VIP, menatap layar ponselnya dengan tatapan dingin. Richard berdiri di sudut ruangan, menunggu perintah. "Bagaimana situasinya?" tanya Ansel pelan, suaranya terdengar lebih berat di tengah keheningan malam. Richard sedikit menunduk. "XG Group benar-benar runtuh. Sahamnya anjlok hingga level terendah, dewan direksi kacau, dan pemegang saham utama mulai menjual aset mereka. Sepertinya mereka tidak akan bisa bangkit lagi." Ansel tidak bereaksi langsung. Dia hanya memutar cangkir kopinya yang sudah dingin di tangan. Ansel tersenyum kecil, tapi sorot matanya tetap tajam. "Bagus," gumamnya. Suasana ruangan terasa semakin dingin. Richard menatap Ansel dengan sedikit ragu, lalu memberanikan diri untuk bertanya, "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya, Jenderal?" Ansel meletakkan cangkirnya ke meja d
Last Updated: 2025-03-14
You may also like
Kekuatan Harvey York untuk Bangkit
Kekuatan Harvey York untuk Bangkit
Urban · Kentang Pecinta Serigala
39.2M views
Lelaki yang Tak Terlihat Kaya
Lelaki yang Tak Terlihat Kaya
Urban · Bodhi Si Dua Telinga
24.9M views
Si Karismatik Charlie Wade
Si Karismatik Charlie Wade
Urban · Lord Leaf
22.6M views
Suamiku yang Perkasa
Suamiku yang Perkasa
Urban · Serigala Ciumlangit
7.1M views
Pejuang Terhebat No. 1
Pejuang Terhebat No. 1
Urban · Moneto
6.9M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status