Chapter: 73. Chapter 73“Lo nggak ada niatan buat pisahin mereka, kan?”Rangga tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Ya, tergantung,” katanya pelan. Temannya itu mengerutkan keningnya. “Tergantung gimana, maksud lo?” tanyanya.“Ya, kalau mereka nggak putus-putus, terpaksa gue yang bikin mereka putus.”“Gila ya, lo!” seru teman Rangga. “Saingan lo Pak Damar, dosen yang paling populer di kampus ini. Yakin lo?”Rangga hanya mengedikkan bahunya, tapi senyuman tak luntur dari wajahnya.Jika dulu ia bisa dengan mudah menaklukan Kinanti, makas sekarang pun seharusnya begitu.Lagipula, Kinanti paling hanya ingin memanasi dirinya saja—menurut Rangga.Dan Rangga jelas tidak peduli, jika harus bersaing dengan Damar. Dosen idola di kampusnya.Yang terpenting, Kinanti harus kembali luluh kepadanya—bagaimanapun caranya.***Kinanti baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya hari ini, dan sesuai perjanjian, seharusnya Damar akan menjemputnya.“Pulang sama siapa, Ki?” tanya Adrian, yang duduk di sebelah bangku Kinanti.“Mas
Last Updated: 2025-08-19
Chapter: 72. Chapter 72Damar menatap kekasihnya itu lekat. “Kamu barusan bilang apa, Sayang?” tanyanya pelan. Kinanti menahan napas, karena jarak wajah di antara mereka, kini hanya sekitar lima senti saja. “Mas—mau—apa?” perempuan itu memejamkan matanya, karena Damar semakin mengikis jarak. Cup! Satu kecupan berhasil mendarat di bibir Kinanti. Perempuan itu mendongak, menatap Damar yang kini tengah tersenyum kepadanya. “You’re so cute, you know?” kini Damar kembali melabuhkan bibirnya, di atas bibir Kinanti. Ciuman pria itu lembut tapi tetap mendominasi. Rasanya Damar tak bisa menahan diri, untuk terus mencecap rasa manis yang selalu membuatnya kecanduan itu. Ciuman itu berlangsung sekitar 20 detik saja. Dan setelahnya, Damar menyatukan keningnya dengan kening Kinanti. Ia menggesekkan ujung hidungnya, dengan ujung hidung Kinanti. “You’re mine, Diah Ayu Kinanti. Just mine!” katanya lembut, tapi sarat dengan ketegasan. “Kamu cuma punya aku, titik.”Dan Kinanti hanya bisa mengangguk, karena tidak tahu
Last Updated: 2025-08-18
Chapter: 71. Chapter 71Damar dan Kinanti kompak menoleh ke arah sumber suara. Dan raut wajah pria tampan itu, langsung berubah menjadi serius. Keningnya berkerut, jelas sekali tidak suka dengan kedatangan seorang pemuda—yang baru saja menyapa kekasihnya. Apalagi pemuda itu memamerkan senyumnya kepada Kinanti. Apa maksudnya? Apa dia ingin memikat Kinanti-nya? Kalau benar begitu, maka Damar memang harus memasang alarm waspada. “Hei, lama nggak ketemu,” kata pemuda itu pelan, begitu mendekati Kinanti. Senyumnya tak luntur dari wajahnya. Sedangkan Kinanti, merasa sangat tidak nyaman. Apalagi saat mengetahui siapa yang baru saja memanggilnya. Selera makannya mendadak hilang, entah ke mana. “Kamu ke sini sama siapa, Kinan?” tanya pemuda tadi, yang langsung mengambil duduk di kursi seberang Kinanti. Damar yang mendengar itu, kontan mendelik. Memangnya kurang jelas, Kinanti datang dengan siapa? Apa Damar segitu tidak terlihatnya, sampai Kinanti harus ditanyai begitu? Maka pria tampan itu memutuskan untu
Last Updated: 2025-08-07
Chapter: 70. Chapter 70Damar menyeringai, saat mendapat laporan dari orang kepercayaannya. Ia sudah menyangka, jika pembatalan kerjasamanya dengan perusahaan Wira, pasti ada sesuatu yang terjadi. Dan dugaannya seratus persen tepat. Ternyata memang ada sesuatu yang mendasari, pembatalan kerjasama itu. Dan Mega, adalah dalang di balik itu semua. Pria tampan itu menghela napas panjang. Ia masih tidak mengerti, dengan apa yang ada di dalam pikiran sang adik ipar. Kenapa wanita itu tak henti-hentinya mencari masalah dengannya? Apa tujuan Mega? Ingin menghancurkan hubungannya dengan Kinanti? “Kamu salah lawan, Mega,” gumam Damar. Pria tampan itu membuka ponselnya, lalu mengirimkan pesan kepada sang pujaan hati [Love, aku ada urusan mendadak tadi. Maaf karena meninggalkanmu sendirian. Besok aku jemput kamu, kita ke kampus bersama]***Mega menahan geram setengah mati, karena pada akhirnya ia harus berakhir di ranjang bersama Wira. Meskipun harus ia akui permainan pria itu masih cukup mengagumkan, tetap s
Last Updated: 2025-08-07
Chapter: 69. Chapter 69Mega benar-benar merasa sangat kesal, karena segala usahanya terasa seperti sia-sia. Ia baru saja mendapatkan informasi dari orang kepercayaannya, di mana Damar dan Kinanti tengah menghabiskan waktu bersama. Geram sekali rasanya wanita itu. Apalagi di dalam foto itu, terlihat Damar yang tengah mencium Kinanti, dengan begitu mesranya. Sial! Harusnya yang merasakan itu semua adalah dirinya. Atau, jika memang dirinya tidak bisa merasakan itu, maka semua wanita di dunia ini pun, tidak pantas mendampingi Damar. Maka jalan satu-satunya adalah, menyingkirkan siapapun wanita yang saat ini dekat dengan Damar. Ya, sepertinya Mega harus mencari cara lagi, untuk menyingkirkan Kinanti. “Tenang saja, masih ada begitu banyak cara untuk memisahkan mereka,” wanita itu tersenyum miring. ***Damar tidak bisa untuk terus memagut belah ranum, milik Kinanti. Ciuman pria itu selalu mendominasi. Bahkan, Kinanti saja sampai kewalahan untuk mengimbanginya. “Kinan …” lirih Damar, di sela pagutannya. Ta
Last Updated: 2025-07-27
Chapter: 68. Chapter 68Langkah Damar terhenti, begitupun dengan Kinanti yang juga menghentikan langkah. Kini tatapan Damar menatap lurus, tepat di manik hitam nan indah milik Kinanti. Pria tampan itu memperhatikan wajah cantik yang ada di hadapannya. “Apa maksud ucapanmu tadi, Sayang?” tanya Damar. Nada bicaranya tetap tenang, seiring dengan tatapannya yang tak goyah, menatap Kinanti. “Ya—segala sesuatu itu, pasti mungkin terjadi, kan?” Kinanti langsung memutus kontak pandangan dengan Damar. Perempuan itu tidak sanggup, karena sejak tadi Damar menatapnya begitu intens.Sedang pria yang ada di hadapan Kinanti, kini justru mengikuti kemanapun arah pandang perempuan cantik itu. Hanya demi dapat melihat wajah cantik itu.“Kamu ngomong apa, Sayang?” tanya Damar, yang kini berhasil membuat Kinanti untuk menatapnya. Diangkatnya dagu perempuan cantik itu. “Hey, look at me, Sayang,” katanya lagi dengan lembut.Mau tidak mau, Kinanti mengangkat pandangannya. Dan tentu saja, ia dapat melihat netra indah milik pria
Last Updated: 2025-07-04