Terjebak Hasrat Terlarang Dokter Denver

Terjebak Hasrat Terlarang Dokter Denver

last updateLast Updated : 2025-05-02
By:  NACLCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 ratings. 27 reviews
342Chapters
110.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Itu artinya … menjual sel telur milikku? Kenapa harus aku?” Dewi Anggraeni tak pernah membayangkan hidupnya memiliki jalan berliku tajam. Dinikahi oleh Bima seorang pria mapan, tetapi tidak dianggap sebagai istri. Bahkan dia dijual oleh sang suami dengan perjanjian gila kepada pria kaya raya. Dewi harus melahirkan anak dari benih pria asing. Masalah semakin pelik, ketika hubungan itu melibatkan perasaan dan menimbulkan masalah baru bagi mereka.

View More

Chapter 1

Bab 1 : Dijual Suami

“Tolong, Mas. Aku mohon sekali ini saja, bantu Ayah,” lirih seorang wanita sambil mengatupkan kedua tangan dan bersujud di depan pria bertubuh kurus.

Sudah setengah jam perempuan cantik bermata sipit itu mengemis di hadapan sang suami. Namun, pria bertubuh tinggi di hadapannya tidak luluh walau secuil kapas.

“Heh, Dewi, aku bukan lembaga sosial yang memberi uang Cuma-Cuma? Bodoh amat ayahmu itu mati dan kesakitan, aku tidak peduli!” sentak pria itu sambil mengempas kaki sehingga tubuh mungil di bawahnya tersungkur ke atas lantai.

Netra hitam pekat Dewi bergetar dan kedua tangan terkepal kuat di samping tubuh, setelah mendengar kalimat kejam dari bibir suami. Perlahan dia mendongak, menatap dalam wajah pria itu.

“Mas Bima … dokter bilang ayahku harus dioperasi segera, kalau tidak …,” kata Dewi dengan suara nyaris tenggelam.

Dua jam lalu Dewi menerima kabar dari tetangga di kampung, bahwa ayahnya dilarikan ke rumah sakit karena mendadak sesak napas. Saat itu, dia masih bisa berpikir tenang dan merencanakan menjenguk Danang—ayahnya. Hanya saja, sejam berlalu dia mendapat informasi dari pihak rumah sakit, ayahnya mengalami komplikasi akibat penyakit diabetes yang telah lama diderita. Sehingga jantung serta ginjal bermasalah.

Meskipun bekerja sebagai perawat di rumah sakit swasta kota besar, dia tidak bisa meminjam uang ke koperasi pegawai lantaran statusnya pegawai baru kurang dari enam bulan, gajinya pun tidak memadai.

Dewi yang kebingungan, pada akhirnya mengemis pertolongan pada sang suami yang dia tahu memiliki cukup uang. Setidaknya, nanti dia akan mencicil dari gajinya. Ya, meskipun menjadi istri seorang manajer, tetapi sudah tiga bulan ini Dewi kesulitan ekonomi untuk memenuhi kehidupan keluarganya di kampung.

Dahulu, sebelum ayah mertua meninggal selalu menyokong kebutuhan finansial keluarga Dewi. Hal itu karena mendiang ayah mertua memiliki balas budi pada Danang yang telah menyelamatkan Bima dari derasnya arus sungai. Maka dari itu, Dewi dan Bima dijodohkan dengan harapan dapat membina rumah tangga bahagia, tetapi … tak segampang itu. Sebagai pria terhormat dan terpelajar, tentu saja Bima malu memperistri anak seorang tukang kebun.

Dewi baru mengetahui sifat asli Bima setelah ayah mertua meninggal dunia. Tingkah sang suami sangat kasar, ringan tangan dan hobi mabuk-mabukan. Bahkan kekerasan verbal telah menjadi makanan gadis itu sehari-hari.

“Kamu ‘kan bekerja sebagai perawat, sembuhkan saja sendiri ayahmu yang matre itu,” ejek Bima diikuti ledakan tawa menggema dalam ruangan tamu.

“Cukup, Mas! Kamu boleh menghina aku, tapi tolong jangan ucapkan kata-kata kotor untuk ayahku!” sahut Dewi sambil menatap pedih kepada suaminya.

Bima merunduk, lantas menjepit rahang mungil Dewi. Pria itu menatap bengis sepasang mata sipit yang membengkak dan kemerahan.

Makin lama Dewi merasakan ujung kuku jari tangan Bima menusuk kulit pipinya. Rintih kesakitan yang keluar dari sela bibir tipis tidak digubris sedikit pun oleh pria itu. Dia berusaha melepaskan cengkeraman, tetapi sulit karena tenaganya kalah jauh dari sang suami.

“Kenapa? Sakit, ya?” desis Bima yang diangguki Dewi.

Kemudian pria itu mengempas kasar rahang mungil. Bima mengelap telapak tangan, menghilangkan kotoran karena keringat Dewi menempel pada kulitnya. Setelah itu, dia merapikan dasi dan kemeja putih sembari membalik badan, lalu berjalan menuju pintu utama.

Dari tempatnya terduduk, netra sipit memperhatikan langkah sepasang kaki tertutup pantofel hitam. Dewi masih berharap Bima memberi pertolongan untuk sekali ini saja. Jujur, dia tidak sanggup jika kehilangan ayahnya, karena pria paruh baya itu adalah tumpuan hidupnya. Namun, kenyataan berbanding terbalik, sang suami justru berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman.

Lima menit berlalu, Dewi tidak mendengar deru mesin mobil. Hanya saja, dia tidak mau berandai-andai lagi dan memilih menyeret kaki ke kamarnya yang berada di belakang rumah besar ini.

Tiba-tiba saja, hentakkan sepatu memenuhi indera pendengaran Dewi, makin lama tambah dekat. Namun, dia urung menoleh, lalu mempercepat laju kakinya melewati lorong sempit di belakang dapur.

“Berhenti, Dewi!” titah Bima, “berputarlah!”

Perlahan Dewi memutar tubuhnya dan menatap wajah sangar pria itu. Dia memperhatikan dengan heran pada Bima karena memindai lekuk tubuhnya, mulai dari buah dada, pinggul sampai sepasang kaki terbungkus kaos kaki.

“Lumayan,” kata pria itu manggut-manggut, lantas mengitari badan Dewi.

Tanpa banyak kata, Bima melenggang meninggalkan Dewi bersama keputusasaan yang membelenggu gadis itu. Selepas suaminya pergi, Dewi menelepon beberapa teman untuk mencari pinjaman. Sayang, tak satu pun dari mereka bersedia memberikan pinjaman walau sedikit. Semua langsung menutup sambungan telepon.

Sekarang Dewi dirundung pilu, dia hanya bisa melambungkan doa setinggi langit agar sebuah keajaiban datang untuk menyelamatkan nyawa Ayah tercinta.

Pukul tiga siang Dewi masuk kerja shift dua. Selama menangani pasien di bangsal IGD, dia kurang fokus karena rumah sakit tempat ayahnya dirawat menanyakan kesanggupan keluarga pasien membayar biaya operasi. Alhasil Dewi meminta batas waktu entah sampai kapan, karena dirinya hanya berjanji saja.

Waktu berjalan cepat, pukul sepuluh malam Dewi mendapat telepon dari Bima bahwa pria itu menunggu di koridor dekat toilet perawat. Seketika iris hitam berbinar dan relung hatinya menghangat, dia pikir panggilan suara ini adalah jawaban atas doanya, Bima bersedia memberikan pinjaman.

“Mas?” panggil Dewi melihat Bima sedang berbicara bersama seorang pria berbadan tambun dengan kepala botak.

Kompak dua pasang mata itu menoleh dan memperhatikan setiap lekuk tubuh Dewi, membuat gadis berperawakan mungil itu merinding dan dihinggapi sinyal waspada.

Bima langsung menarik paksa lengan Dewi dan membawanya pada sudut lain. Pria itu berbisik, “Kamu butuh uang cepat, bukan? Aku punya solusinya.”

Alih-alih mengiakan pertanyaan yang sudah tahu jawabannya, justru Dewi diam saja. Relung hati gadis itu merasakan hal ganjil di sini. Dia takut dijual ke rumah hiburan.

“Tugasmu gampang, cukup hamil dan melahirkan anak untuk pria itu,” sambung Bima sembari menunjuk pada pria tambun di dekat mereka.

“Apa?! Aku tidak mau, Mas. Kamu gila!” pekik Dewi tertahan.

“Itu cara termudah, lagi pula aku sudah menandatangani kontrak, dalam jangka waktu setahun kamu harus melahirkan bayi. Kalau mundur, kamu wajib mengganti tiga kali lipat, paham!” sentak Bima.

Dewi menggeleng tegas, sungguh dia tidak mau mengikuti saran Bima. Lebih baik dirinya bekerja tanpa henti daripada menjual diri seperti ini.

“Kamu takut tidur dengannya?” tanya Bima diangguki Dewi. Pria itu menyeringai lalu berkata dengan tegas, “Kamu hanya perlu melakukan proses bayi tabung, mudah ‘kan? Pria itu menjanjikan satu miliar untukmu. Ya, itu pun kalau mau menyelamatkan ayahmu yang penyakitan.”

Seketika kelopak mata Dewi melebar dan menatap Bima tidak percaya. Untuk sejenak dia merenung sedangkan Bima terus membisikkan kalimat hasutan agar Dewi menerima perjanjian gila ini. Sebagai tenaga medis, setidaknya dia tahu mengenai program bayi tabung, bahkan rumah sakit tempatnya bekerja pun memiliki fasilitas itu.

“Terima saja Dewi, di mana lagi cari uang satu miliar dalam waktu singkat?” kata Bima, “sekarang juga kamu periksa kesehatan di rumah sakit ini. Kebetulan pria itu sudah bikin janji dengan dokter kandungan.”

Dewi dipaksa mengambil keputusan dalam waktu singkat. Setelah berpikir cukup masak, dia merasa tidak masalah tubuhnya menjadi tempat penitipan bayi pasangan lain selama sembilan bulan.

“Baiklah,” lirih Dewi dengan berat hati.

“Bagus, jangan membantah!” Bima menepuk-nepuk kasar pipi lembab perempuan itu.

Kemudian Bima menyerahkan Dewi kepada pria tambun itu. Mereka berjalan menuju ruang spesialis kandungan di rumah sakit ini.

“Uangnya kapan dikirim, Pak?” tanya Bima kepada pria plontos di depannya. “Karena dia masih perawan, saya minta tambahan jadi lima miliar," pintanya lagi tanpa tahu malu.

“Jangankan lima miliar, sepuluh miliar aku bayar setelah memastikan perempuan ini beneran perawan dan subur, tidak memiliki gangguan apa pun di rahimnya,” kata pria itu tanpa menoleh ke belakang.

Sesungguhnya Dewi ingin menjerit mendengar percakapan ini. Keperawanan yang dia jaga diperjualbelikan, bahkan setelah menikah saja Bima tidak menyentuhnya karena merasa jijik.

Sebelum masuk ke poli obgyn, tubuh Dewi gemetaran karena dia takut keputusannya memengaruhi status sebagai pegawai di sini.

Pria tambun di depan Dewi mengetuk pintu, hingga sahutan suara maskulin terdengar dari dalam sana. Gadis itu menunduk dalam di balik punggung lebar dan besar. Sedangkan Bima menunggu di luar ruangan.

“Saya sudah mendapat perempuan yang sesuai dengan kriteria, silakan Dokter periksa,” ucap pria tambun itu membuat Dewi menghentikan napasnya seketika.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
93%(25)
9
4%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
4%(1)
10 / 10.0
27 ratings · 27 reviews
Write a review
user avatar
NACL
makasih banyak Teman-Teman kesayangan kisahnya Denver dan Dewi sudah tamat, ya. Boleh kasih ulasan dan bintang 5nya ya. Maaaacih semuanyaaaaa
2025-04-28 12:58:37
3
user avatar
NACL
Hi Teman Teman Boleh ya sambil menunggu Pak Dokter, intip buku baru aku, judulnya : IBU SUSU BAYI KEMBAR PENGACARA DINGIN ditunggu dukungannya kesayangan. luv luv luv sekebon sayur Bu Astuti (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
2025-04-19 21:07:14
3
user avatar
Orin Batee
cerita yang sangat menarik, seperti dikedidupan nyata
2025-04-19 02:26:36
1
user avatar
Orin Batee
sangat tertarik dengan ceritanya
2025-04-19 01:56:27
1
user avatar
Rahmah Tia
bagus tp tdk bisa di buka episide berikutnya sementara bonusx madih bnyak
2025-03-21 22:13:53
1
user avatar
Febi Paul
bagus banget alur ceritanya
2025-03-12 08:25:24
1
user avatar
Nadira Dewy
Rekomended sekale!! lope lope ;)
2025-03-07 19:48:00
2
user avatar
NACL
halo halo Kakak-Kakak (⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠) Denver masih update setiap hari ya. tapi selama bulan Ramadan, jadwal bab baru jadi pindah sore dan malam. makasih Kakak-Kakak semangat ibadah puasanya. ╰⁠(⁠^⁠3⁠^⁠)⁠╯
2025-03-04 22:02:47
2
default avatar
Kikky Youngliving
.........bagus bgtt gais
2025-02-15 14:06:15
1
user avatar
Sunggu Marpaung
lanjut sampai habis
2025-01-26 23:20:23
1
user avatar
Irfan Afandi
mantap mana lanjutannya
2025-01-12 19:04:38
3
default avatar
Maria
Menarik ceritanya
2025-01-12 12:29:00
1
default avatar
noviaflorencia2828
Lanjutkan ceritanya
2025-01-07 08:54:48
3
user avatar
NACL
Selamat Tahun Baru GoodReaders Apa kabarnya? Dokter Denver penasaran, tahu loh. hihihi
2025-01-01 23:04:19
2
user avatar
MAMAZAN
Gpp Dewi kamu gak di sentuh ama si laki kurus banyak gaya mata duitan kayak si Bima. Ada si dokter ganteng kok yang ngebucinin kamu nnti ...... Danver se care itu dong ;)
2024-12-30 15:15:00
2
  • 1
  • 2
342 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status