Share

Bab 20 - Kesan Pertama

Pernahkah kalian melihat dahsyatnya ombak air laut yang menerjang tebing? Nah, itulah yang sedang dirasakan lambungku saat ini karena asam lambungnya bergejolak. Belum lagi kecepatan Prabu mengendarai mobilnya yang membuat hembusan angin jadi kencang, bahkan ikut andil mendorong mobilnya. Aku beberapa kali berteriak sampai-sampai bisa latihan vokal nada tinggi. Mungkin, bisa mencapai nada G5. Akhirnya, Prabu berhenti di sebuah toko bunga langganannya. Ia masih dengan gaya santainya, berbeda denganku yang jilbabnya sedikit berantakan karena terpaan angin bonus kejedot di dasbor mobil Prabu. Ia kemudian turun dan memintaku untuk menunggunya. Setelah beberapa saat, Prabu kembali masuk sembari membawa buket bunga mawar merah segar dan menyerahkan kepadaku layaknya ia anggap seperti kursi duduk. Buket seberat setengah kilo itu mampu menutupi separuh badanku. Bahkan, kursi duduknya saja ketutupan dengan buket tersebut.

“Gak sekalian saja Pak, masukin karangan bunganya!” cibirku ke Prabu.

Ekayaki

di komen, share, like dan bintang 5 ya. yuk bertaburan gems-nya 😃

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status