Share

18 Kali Gagal Nikah
18 Kali Gagal Nikah
Author: Beary

Bab 1

Author: Beary
Setelah tiga tahun menikah, aku dan Nathan Yuanda masih belum mendaftarkan pernikahan kami.

Hari ini adalah ke-1000 kalinya Nathan sukses menerbangkan pesawat, juga adalah ke-17 kalinya dia berjanji akan mendaftarkan pernikahan denganku.

Namun di pesta perayaan, ketika atasannya terus memaksaku minum alkohol, dia malah saling memberi makanan dan minuman dengan seorang pilot wanita yang merupakan muridnya.

Aku nyaris pingsan karena memaksakan diri untuk meminum alkohol dalam kondisi demam tinggi, tetapi dia bahkan tidak melihatku.

Banyak rekan kami yang menghela napas dan mendecakkan lidah, mereka menatapku dengan penuh simpati.

Semua orang mengetahui bahwa aku memaksakan diri untuk minum alkohol demi seseorang.

Setelah pesta perayaan berakhir, Nathan yang seharusnya pergi ke Kantor Catatan Sipil bersamaku kembali mengingkari janjinya.

Dia mengendarai mobil ke pintu masuk hotel, lalu mengulurkan salah satu tangannya untuk menghentikanku masuk ke dalam mobil.

"Tadi, Shilla terus menggantikanku minum. Aku akan mengantarnya pulang, kamu naik taksi saja."

"Kurasa sore ini kita sudah nggak sempat mendaftarkan pernikahan, lain hari saja."

Setelah selesai berbicara, dia sama sekali tidak peduli dengan tanggapanku. Dia bergegas keluar dari mobil dan menggendong murid perempuannya ke kursi penumpang.

Setelah lima tahun berpacaran dan tiga tahun menikah, ini adalah ke-17 kalinya Nathan membatalkan pendaftaran pernikahan kami demi Shilla Lianto.

Biasanya di saat seperti ini, aku akan menangis tersedu-sedu dan bertengkar dengannya. Sebenarnya siapa istrinya? Siapa yang menggantikannya minum alkohol?

Namun kali ini, aku hanya tersenyum sambil menjawab, "Oke, hati-hati di jalan."

Mendengarku menanggapi dengan begitu tenang, Nathan tertegun sejenak. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan tenang, "Nanti malam, aku akan membelikanmu hadiah sebagai kompensasi."

Setelah berkata demikian, dia langsung menginjak rem. Sebelum pergi, dia bahkan menutup jendela agar murid perempuannya yang mabuk tidak masuk angin.

Dulu, dia tidak dapat menoleransi bau alkohol di dalam mobilnya.

Setiap aku menggantikannya minum alkohol, sekalipun saat musim dingin, dia bukan hanya tidak akan menutup jendela mobil, dia bahkan membuka atap mobil.

Setelah dipikir-pikir, itu karena akulah orang yang berada di dalam mobil.

Teriknya Kota Marda di siang hari membuat orang berkeringat deras, tetapi hatiku malah terasa sangat dingin.

Aku menarik napas dalam-dalam dan memasukkan kartu keluarga ke dalam tas.

Aku tahu, sudah waktunya merelakan hubungan yang sudah berlangsung selama delapan tahun ini.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 12

    Kalau hal ini terjadi tiga tahun yang lalu, setinggi apa pun gaji dan jabatan yang ditawarkan perusahaan, aku pasti akan menolak keputusan ini.Namun tiga tahun berlalu, luka di hatiku sudah sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, aku menerima keputusan perusahaan dengan senang hati.Sehari sebelum pulang ke dalam negeri, aku mengirimkan pesan pada mantan rekan kerjaku, sekaligus sahabatku, Jane.[Aku akan pulang besok, bagaimana kabar Pak David dan yang lainnya?]Mendengarku akan pulang, sahabatku sangat gembira dan mengobrol denganku selama tiga jam, dia seolah-olah berharap aku segera naik pesawat dan tiba di dalam negeri.Keesokan harinya, pesawat mendarat di dalam negeri.Sahabatku bergegas menghampiriku, diikuti oleh mantan manajer dan beberapa mantan rekan kerjaku.Tiga tahun berlalu, mereka tampak lebih tua dari sebelumnya.Namun ketika melihatku, semuanya terkejut.Karena aku hidup untuk diri sendiri selama tiga tahun ini, aku bukan hanya tidak menua, aku bahkan tampak lebih muda.

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 11

    Keesokan harinya, Nathan pulang.Namun, seperti yang dia katakan, mulai sekarang, dia hanya bertugas di rute Doma. Hampir setiap minggu, dia akan turun di Doma, bahkan berdiri di depan rumahku sepanjang malam, tetapi aku tidak pernah membukakan pintu untuknya.Kemudian, kehidupanku di Doma mulai tertata. Aku mendapatkan lisensi menyelam, pilot dan paralayang.Di musim panas, aku akan mengunjungi sungai yang terkenal di Doma.Di musim dingin, aku akan mengunjungi pegunungan yang autentik di Doma.Pada akhir tahun, aku terpilih sebagai karyawan terbaik di Gana Air dan diangkat menjadi kepala awak kabin Gana Air.Selama beberapa waktu ini, ada banyak orang lokal dan orang asing yang mengejarku, tetapi aku mengabaikan semuanya.Meskipun hati yang terluka sudah sembuh, tetap ada bekas luka yang tertinggal.Bagiku, karier adalah yang paling penting.Dalam beberapa waktu berikutnya, aku menjalani hidup dengan teratur. Begitu pula dengan Nathan, setiap dia datang ke Doma, dia akan berdiri di d

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 10

    Pada saat yang sama, aku tiba dengan selamat di bandara Doma.Begitu mendarat, belasan rekan dari Gana Air menghampiriku dan memberikan sambutan hangat.Ini adalah ketiga kalinya aku datang ke Doma.Aku tidak terlalu familier dan kurang mengenal kota ini, tetapi ketika aku melihat lingkungan asing di sekitar, aku malah merasa lega.Karena aku tahu mulai hari ini, aku hanya perlu hidup untuk diriku sendiri.Di dalam negeri, aku bisa memenangkan penghargaan terbaik di maskapai selama tujuh tahun berturut-turut, aku juga bisa melakukan hal yang sama di sini.Bukan hanya begitu, aku dapat melakukan banyak hal yang belum sempat kulakukan ketika masih menjalin hubungan dengan Nathan.Bermain ski, mendaki gunung, terjun payung, melihat aurora dan lain sebagainya ....Namun tidak disangka, di hari kedua aku tiba di Doma, tepatnya ketika pulang kerja, Nathan muncul di hadapanku.Sebagai pilot, dia tidak pernah meminum alkohol.Namun hari ini, sekujur tubuhnya berbau alkohol.Dua hari tidak bert

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 9

    "Apa?""Nathan, apa kamu bilang? Kamu mau mengajukan penerbangan ke Doma? Aku nggak salah dengar? Bukannya kamu sudah bersumpah nggak akan menerbangkan pesawat ke Doma seumur hidup? Lima tahun lalu, aku bahkan membantumu meminta izin pada kantor pusat dan aku dimarahi habis-habisan."Tidak sampai satu menit setelah Nathan mengirimkan pesan, dia menerima sebuah panggilan. Suara orang di ujung lain telepon dipenuhi dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan.Lima tahun yang lalu, sejak terjadi insiden dalam penerbangan menuju Doma, dia mengajukan ke kantor pusat untuk tidak menerbangkan pesawat ke Doma lagi. Kalau kantor pusat tidak menyetujui permintaannya, dia akan mengundurkan diri.Semua senior di maskapai mengetahui hal ini.Namun sekarang, dia mengajukan diri untuk menerbangkan pesawat ke Doma, bagaimana mungkin orang tidak terkejut?"Aku serius, Kak Vino. Tolong ajukan ke kantor pusat, secepat mungkin!" kata Nathan dengan tegas."Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Vino.Setelah ter

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 8

    Tiga jam kemudian, langit mulai gelap. Nathan meninggalkan bandara dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia menggantung pakaiannya seperti biasa, lalu melihat bekas bingkai foto di balik pintu.Matanya tertuju pada tempat sampah di samping.Pecahan kata dan foto kami masih berada di sana.Dia perlahan-lahan berjongkok dan mengeluarkan foto itu dari tempat sampah.Melihat latar belakang foto itu, dia teringat bahwa foto itu diambil delapan tahun yang lalu ketika kami pergi menonton konser bersama.Dia juga teringat bahwa delapan tahun yang lalu, dia pernah berjanji padaku di konser itu.Sepertinya sejak Shilla menjadi muridnya, dia tidak pernah menemaniku menonton konser. Mungkin sejak saat itu pula, dia perlahan-lahan menjauh dariku.Namun, dia tidak mengerti kenapa aku pergi.Karena setiap kali dia berbuat kesalahan, dia akan menebus kesalahannya dengan memberiku hadiah.Seperti dua hari yang lalu, setelah dia menemani Shilla menonton konser, dia membelikan tas bermerek untukku.

  • 18 Kali Gagal Nikah   Bab 7

    Setelah meninggalkan kantor pramugari, Nathan duduk di bandara selama tiga jam.Selama tiga jam ini, dia memandang setiap sudut bandara dan berbagai kenangan muncul di benaknya.Delapan tahun yang lalu, kami pertama kali bertemu di gerbang pemeriksaan keamanan.Itu adalah pertama kalinya aku dipindahtugaskan dari darat ke udara.Saking gembiranya, aku tidak tidur semalaman dan kurang fokus. Aku bahkan menjatuhkan kartu tanda pengenalku ketika melewati gerbang pemeriksaan keamanan.Dia membantuku mengambil kartu tanda pengenalku dan menyelamatkanku dari kesalahan fatal.Sejak saat itu, kami mengetahui nama satu sama lain.Kemudian, setiap penerbangan berakhir, dia sering mengajakku makan camilan malam bersama di bandara.Satu kali, dua kali.Berawal dari pertemuan pertama hingga jatuh cinta.Di sepanjang proses itu, kami menjelajahi setiap tempat di bandara ini.Hal yang lebih menguntungkan adalah kami ditugaskan di rute yang sama, ini adalah berkah terbesar bagi setiap pasangan yang be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status