Short
Cinta yang Sudah Hilang

Cinta yang Sudah Hilang

By:  FlorenceCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 rating. 1 review
10Chapters
6.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah hamil, tiap malam suami pergi lari malam. Hari ini dia buru-buru keluar, hanya pakai smartwatch, lupa bawa handphone. Aku tanpa sengaja melihat beberapa pesan yang dia kirimkan kepada rekan wanita. [Datang numpang makan nggak? Sekalian makan aku juga.] [Malam ini nggak ada nafsu makan, hanya mau makan kamu aja.] Sup ayam yang tadi dia suapin aku, rasanya sedang bergolak di dalam perutku. Kalau nggak salah, dia barusan kenalin rekan wanita ini ke adikku.

View More

Chapter 1

Bab 1

Aku baru sadar dan mengambil handphonenya untuk membuka kunci, kata sandinya masih tanggal lahirku.

Jariku menggeser pesan ke bawah, semakin lama dilihat, pandanganku semakin buram.

Mereka berada di kantor yang sama, chatnya dari pagi sampai malam.

Gino mengeluh padanya: [Dia kalau nggak makeup, aku nggak bisa cium dia.]

[Wanita yang hamil ada baunya, mencium baunya itu buat aku nggak nyaman.]

Hatiku terasa sangat sakit, rasa sakit yang tidak bisa dideskripsikan perlahan-lahan dari hati menyebar ke seluruh tubuh.

Semenjak tahu aku hamil, dialah yang nggak sabaran menyimpan semua kosmetikku.

Dia juga yang sering memelukku lalu menarik nafas dalam-dalam, dan bilang bahwa tubuhku ada aroma susu bayi.

Pesan yang di atas, semakin di lihat semakin kelewatan.

Jariku bahkan mulai gemetar.

Melihat sebulan yang lalu, itulah pertama kali mereka bersama.

Melihat tanggalnya, hari itu adalah hari anniversary pernikahan kami.

Aku ingat hari itu, kue dan bunga yang dipesannya sudah datang semua, tapi orangnya nggak datang.

"Sayang, kantor tiba-tiba ada acara, aku pulang malaman."

Sebagai kompensasinya, dia mentransfer aku 3 juta, yang artinya mencintaiku hari ini, besok dan selamanya.

Dia sampai jam 3 subuh baru pulang, dengan penuh bau rokok datang mau menciumku.

Aku dengan tidak suka mendorongnya, dia dengan wajah yang penuh senyum memelukku.

Sekarang dipikir-pikir lagi, dia tidak pernah rokok dan minum, bau rokok itu mungkin untuk menutupi aroma parfum.

Di saat lagi bermesraan, handphonenya ada notifikasi yang masuk, aku masih mengingatinya untuk melihat.

Saat itu, dia hanya sekilas melihatnya dan membalikkannya di samping bantal: "Dalam grup lagi candaan."

Sekarang, saat aku tahu isi pesan itu, hanya merasa diriku konyol sekali.

Itu dikirim oleh Tasya: [Masih ada tenaga lagi untuk penuhi kewajiban?]

Paginya Gino baru membalasnya: [Tenagaku, masih perlu kamu ragukan?]

Aku seketika menjadi bagian dari permainan menjijikkan mereka.

Tidak bisa kubayangkan.

Pagi itu, dia memanaskan susu untukku dan bawa ke tempat tidur.

Dia tidak memperbolehkan aku bangun, dengan penuh kasih sayang menyuruhku minum dengan tangannya.

Sebelum keluar, dia menutupi selimutku dengan rapat dan memberikan ciuman di dahiku.

Sangat perhatian:

"Tidur lagi bentar, sarapan sudah aku panasin di panci."

Kami pacaran sejak kuliah, sejauh ini, sudah melewati seven year itch.

Kehamilan yang tidak direncanakan memang merusak rencana kami yang semula. Namun, Gino tidak ragu sedikit pun, dia bilang bahwa bayi ini adalah hadiah dari Tuhan.

Setelah hamil, perasaannya terhadapku semakin dalam.

Membuatku berpikir bahwa dia benar-benar menantikan kelahiran anak ini.

Tapi aku yang terlalu naif.

Ada satu kalimat dalam riwayat obrolan yang membuat hatiku seperti ditusuk oleh pisau.

Gino bilang: [Sudah hamil, mau gimana lagi, nggak mungkin aku bilang gugurin.]

Dia dengan tenang berselingkuh, selesai makan mengelap mulutnya dan kembali berperan suami yang baik.

Semakin baik padaku, rasa bersalahnya semakin sedikit.

Aku melihat semua riwayat obrolan mereka, menahan rasa jijik screenshot sebagai bukti.

Saat ini, ada notifikasi yang baru muncul, profilnya adalah adikku, Leo:

[Kakak Ipar, tolong pengertian sedikit sama Tasya, jangan kasih dia terlalu banyak pekerjaan.]

[Kedepannya dia adalah istri adikmu, dia sibuk sampai pulang rumah langsung tidur, kami bahkan nggak ada waktu untuk berkencan.]

Tanpa sadar, aku menggigit bibirku.

Nggak lama yang lalu, Gino baru saja menambah-nambah bumbu saat mengenalkan calon pasangan untuk adikku.

Pasangan itu bukan orang lain, melainkan Tasya.

Gino beberapa detik kemudian balas:

[Besok kamu ajak dia pergi nonton film, aku beliin tiket.]

Leo mengirimin stiker yang senyum berturut-turut:

[Makasih kakak ipar, hanya kamu yang bisa diandalkan.]

Darahku langsung membanjiri otak hingga terasa berputar.

Tidak sulit membayangkan, apa yang sedang mereka lakukan sekarang.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai baca
2025-04-23 23:20:34
0
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status