LOGINKetika masih kecil, aku pernah menyelamatkan seorang anak laki-laki tetangga. Namun saat dewasa, dia berubah menjadi seorang pria obsesif sekaligus bos besar yang mendominasi. Dia memaksaku tetap berada di sisinya selama 10 tahun dan memaksaku menikahinya dengan alasan mengobati nenekku. Dia melakukan segala cara untuk mendapatkan hatiku, tetapi aku tetap tidak tersentuh olehnya. Pada akhirnya, dia marah dan mencari seorang wanita yang memiliki kemiripan denganku sebagai pengganti. Mereka memamerkan kemesraan di depan semua orang dan membuat orang-orang berpikir bahwa bos besar itu akhirnya menemukan cinta sejatinya. Namun suatu hari, wanita itu membawa sekelompok orang dan menyerbu masuk ke vila. Dia mematahkan jariku satu per satu, menggores wajahku hingga penuh luka, melucuti pakaianku, dan mempermalukanku di depan umum. "Operasi plastik jadi mirip wajahku saja sudah cukup keterlaluan. Kamu malah niruin aku melukis? Hebat juga kamu ini. Aku mau lihat, ke depannya kamu mau gimana lagi godain pria!" Saat aku muntah darah dan hampir sekarat, Derrick baru datang terlambat. Wanita itu menarik rambutku dan menyeretku ke hadapannya dengan bangga, "Sayang, wanita jalang ini sembunyi di vila ini untuk godain kamu. Aku sudah buat dia nggak bakal bisa lakuin itu lagi!"
View MoreAyah dan ibuku menggunakan nyawa mereka untuk melindungiku dan Derrick. Saat itu, aku kehilangan ayahku yang menanam bunga matahari untukku, serta ibuku yang penuh kasih.Tentu saja, ibunya Derrick juga meninggal hari itu. Namun, dia tidak tampak sedih sama sekali. Dia bahkan tidak mengerti kesedihanku. Setelah itu, aku tidak pernah lagi melukis potret Derrick.Awalnya, aku menyalahkannya. Aku menyalahkannya atas kehancuran keluargaku, atas kenyataan bahwa aku terkurung dalam dunia kecilku sendiri dan tidak ingin keluar.Namun, aku lebih menyalahkannya ketika dia merebutku dari sisi nenekku dan mengurungku di Keluarga Santo. Bahkan, dia kemudian menggunakan nenekku sebagai ancaman agar aku menikah dengannya.Selama bertahun-tahun, Derrick mencintaiku dengan begitu obsesif. Aku mencoba membujuk diriku sendiri untuk bertahan hidup an mencoba memaafkannya. Lagi pula, waktu itu dia juga hanya seorang anak yang tidak bersalah.Setiap kali aku merasa tidak sanggup melanjutkan hidup, aku akan
Ivy menerima lebih banyak siksaan sebelum akhirnya dipaksa merekam video pengakuan bahwa dia adalah pelakor. Video itu diunggah ke internet, membuat opini publik berbalik. Orang-orang yang sebelumnya menghujatku kini mulai menyerang Ivy.Namun, semua itu terasa tidak berarti bagiku. Mereka berpikir bahwa dengan mengalihkan perhatian publik, mereka bisa menutupi fakta bahwa nenekku telah kehilangan nyawanya karena perbuatan mereka.Derrick juga berpikir bahwa dengan menghukum Ivy dan mengungkap kebenaran, dia bisa menebus kesalahannya. Namun, dia salah. Kesalahan tetaplah kesalahan dan tidak semua kesalahan bisa dimaafkan hanya dengan permintaan maaf.Bahkan dengan balas dendam, kebencian di hatiku tidak berkurang. Semua rasa sakit yang telah kualami tidak bisa dihapus hanya dengan menghukum mereka.Aku terus memandang semua ini dengan dingin. Kebencianku tetap membara dan dalam pikiranku, tidak ada seorang pun yang benar-benar tidak bersalah di antara mereka.Derrick menatapku dengan p
Aku berusaha keras untuk pulih. Begitu aku keluar dari rumah sakit, Derrick dengan tidak sabar membawaku kembali ke vila di lereng bukit. Ivy dan ketiga pengikutnya diseret keluar dari ruang bawah tanah."Meisy, apa pun yang mereka lakukan padamu, aku akan membuat mereka membayarnya berkali-kali lipat. Tolong, jangan marah padaku lagi, ya?"Mataku tertuju pada Ivy. Kebencian membanjiri diriku.Dalam dua minggu terakhir di ruang bawah tanah, mereka tidak diberi makan atau minum. Sekarang, tubuh mereka kotor, berbau busuk, dan penuh dengan luka.Begitu melihatku dan Derrick, Ivy gemetar hebat. Dia langsung berlutut dan memohon dengan suara serak, "Pak Derrick, Nyonya Meisy, aku salah. Aku benar-benar salah. Tolong lepaskan aku setelah kamu lampiaskan amarahmu!"Ketiga pengikutnya buru-buru mencoba menjauhkan diri dari Ivy. "Kami juga tahu kami salah! Kami cuma mengikuti Ivy. Kami dibohongi olehnya!""Iya, balas dendam sama orang yang melukaimu. Lepaskanlah kami ...."Ketika tidak ada lag
Derrick masih terus mencoba memperbaiki hubungan kami, seperti caranya selalu menanam ulang bunga matahari setiap kali pindah rumah."Meisy, semuanya akan baik-baik saja. Begitu kamu sembuh, aku akan bawa kamu pulang, menanam bunga matahari yang kamu suka, dan menemanimu melukis," katanya dengan lembut.Aku menatap tangan yang kini nyaris tak bisa kugerakkan. Apakah aku masih bisa melukis?Derrick yang tampak membaca keraguan dari tatapanku, buru-buru berkata dengan penuh keyakinan, "Kamu pasti bisa sembuh. Aku akan pastikan tanganmu kembali seperti semula dan aku akan balas dendam untukmu. Orang-orang yang menyakitimu akan menanggung akibatnya!"Namun, yang lebih aku khawatirkan saat ini adalah nenekku. Dia seharusnya sudah keluar dari rumah sakit. Aku telah melewatkan kesempatan untuk menjemputnya pulang.Dengan kondisi seperti ini, aku tidak bisa menemuinya. Aku hanya bisa meminta Derrick untuk tidak memberitahunya tentang keadaanku dan menunggu hingga aku pulih sebelum pergi menemu






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews